20 Tips Mengelola Uang Biar Makin Kaya

Menjadi kaya tentu menjadi keinginan semua orang. Namun dibutuhkan langkah dan  strategi keuangan yang baik agar dapat menjadi kaya raya dan melipat gandakan harta. Banyak orang yang masih belum mengetahui bagaimana cara mengolah bahkan menambah aset atau harta mereka, membuat nilai aset yang mereka miliki tidak mengalami peningkatan bahkan cenderung menurun.

Inilah yang membedakan kebanyakan orang yang hanya kaya tapi tidak bisa mengolah hartanya, dengan mereka yang memiliki aset atau harta yang jumlahnya tidak seberapa, tapi mampu mengolahnya dengan baik, sehingga nilai dari harta yang mereka miliki mampu mencapai angka yang bisa dikatakan “kaya” dan terus meningkat.

Berikut cara bagaimana mengolah aset dengan benar agar makin kaya.

Baca juga: Tips Ajarkan Anak Menabung

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Cara Menambah Kekayaan

loader

Menambah Kekayaan

  1. Berinvestasi Sejak Usia Muda

    Menabung dan berinvestasi merupakan dua cara menambah kekayaan yang berbeda. Potensi bertumbuhnya uang dari investasi lebih cepat daripada tabungan, makanya investasi disarankan dimulai sejak usia masih muda.

    Di usia muda, kemungkinan untuk berinvestasi lebih besar karena jumlah kebutuhan belum terlalu kompleks. kamu masih membiayai diri sendiri. Deretan investasi yang bisa dicoba adalah saham, reksa dana, emas, atau kripto yang saat ini sedang naik daun. Keuntungan yang diperoleh sebaiknya diputar kembali untuk hasil berlipat ganda.

  2. Investasi dalam Bentuk Aset Produktif

    Melakukan investasi membutuhkan latihan dan pengalaman untuk dapat mendapatkan keuntungan. Pilihan yang bijak jika kamu dapat berinvestasi dengan cara yang rasional daripada mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang tidak rasional. Salah satunya adalah menempatkan investasi kamu di aset produktif, seperti real estate atau perkebunan yang akan bisa menghasilkan pendapatan dan mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu.

    Real estate merupakan investasi bisnis yang nilai asetnya akan selalu naik dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan sumber daya alam yang terbatas tetapi selalu dibutuhkan orang banyak. Selain itu, pertumbuhan populasi selalu naik sehingga makin banyak orang yang membutuhkan tempat tinggal. Jadi, melakukan investasi di sektor ini tidak akan merugi, justru akan menjadi investasi pembeda dan baik untuk portfolio investasi Anda.

  3. Lakukan Investasi Jangka Panjang dengan Sistem Buy and Hold

    Keadaan ekonomi tentu selalu berubah. Hal ini menjadi kekhatiran para investor dalam menghadapi keadaan pasar yang fluktuatif. Banyak investor sukses yang mengungkapkan keberhasilan yang mereka dapatkan sebesar 85% karena menerapkan strategi yang tepat.

    Strategi yang dimaksud adalah strategi buy and hold atau beli dan tahan dapat kamu terapkan jika ingin menambah kekayaan. Biasanya strategi ini kamu gunakan pada investasi saham tradisional dan surat utang. Prinsip ini juga digunakan oleh salah satu orang terkaya di dunia, seorang investor, Warren Buffet.

    Cara yang digunakan yaitu membeli investasi lalu menyimpannya hingga beberapa tahun ke depan. Tentunya kamu perlu jeli dalam melihat perusahaan yang bagus yang dapat kamu jadikan tempat investasi uang Anda. Warren menyarankan untuk jeli dalam memperhatikan perusahaan yang memiliki potensi besar untuk meningkat dalam 10, 20, 30 tahun dari sekarang. Untuk selanjutnya perusahaan itulah yang bisa menjadi sumber pundi kekayaan

  4. Berani Berkorban dan Rela Menunda Kepuasan

    Terkadang keinginan bisa melebihi apa yang diperlukan. kamu ingin mobil baru, rumah lapang, sekolah yang baik, baju baru dan sebagainya. Jika ingin kaya, kamu harus dapat mampu menunda kepuasan. Fokus pada hal yang akan datang, dan berpikir dua kali sebelum membeli. Menurut 8 investor dari 10 investor kaya, mengeluarkan uang untuk kebutuhan saat ini tidak seberapa penting jika dibandingkan dengan melakukan investasi tujuan jangka panjang.

    Tidak salah jika kamu meluangkan waktu untuk berpikir apa yang benar-benar diperlukan dan yang mendesak. Jangan sampai demi memenuhi kepuasan, mengeluarkan uang lalu menabung kemudian. Sisihkan pendapatan kamu untuk ditabung lebih dulu, sisanya baru dibelanjakan. Pola pikir demi tujuan jangka panjang dan menunda kepuasan dapat dilatih agar dapat digunakan untuk investasi ke depannya.

  5. Terang dan Gelap Silih Berganti

    Pada saat keuangan kamu sedang dalam keadaan baik seperti mendapat warisan, bonus, atau penghasilan lain yang tidak terduga, sebaiknya dipikirkan lagi terlebih dahulu sebelum membelanjakannya saat itu juga. Bukan tidak dibelanjakan tetapi dipikirkan kembali. Kecenderungan manusia adalah membeli hal-hal yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan, saat mendapat uang besar.

    Promosi gencar untuk barang elektronik dan aneka gadget memang sangat menggoda. Padahal teknologi yang terus berganti padahal fungsinya tidak jauh berbeda. Aneka fashion dan tren gaya yang senantiasa berganti bukanlah kebiasaan yang baik untuk diikuti jika kamu ingin kaya. Mulailah pikirkan investasi, kunjungi keluarga, teman dekat, sahabat, relasi usaha, dan mulai bicarakan dengan kemungkinan untuk memulai mendirikan usaha dengan mereka. Jika setelah semua itu telah dilakukan maka simpanlah uang kamu dalam bentuk emas.

  6. Jika Harus Berutang, Ambil Hutang yang Produktif

    Ketika mendengar kata hutang, tidak semua orang akan senang. Namun, ternyata berutang tidaklah selalu buruk, justru dapat menjadi penambah kekayaan jika kamu berhati-hati dalam mengelola utang. Setiap tindakan pasti ada risiko, termasuk berhtang, jika kamu tidak dapat mengelola utang menjadi keuntungan. Jangan sampai yang didapat bukan untung tapi buntung.

    kamu harus tahu kapan saatnya berutang dan bagaimana menggunakan utang itu untuk keuntungan keuangan. Jangan menggunakan utang itu untuk keperluan yang konsumtif, tetapi digunakan untuk dapat semakin menambah pemasukan atau pendapatan, serta untuk melunasi hutang.

  7. Selesaikan Utang-Utang

    Utang adalah musuh kekayaan. Walaupun demikian, ketika seseorang hendak memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (televisi, peralatan elektronik, mebel, dan sebagainya), pada umumnya, harus membayarnya dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau. Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan dan ongkos kesehatan juga berbasis kredit. Bijaksanalah dalam berutang karena utang adalah musuh kekayaan. Perhatikan dengan seksama dan tentukan prioritas apa yang menjadi kebutuhan utama dan apa yang menjadi sebatas keinginan.

  8. Hargailah Setiap Peluang

    Jika ada yang menawari kamu peluang usaha, jangan ragu untuk menerima. Walaupun tidak saat ini juga dapat dirasakan tetapi bisa menjadi tabungan untuk hari tua nanti. Walaupun saat ini kamu tidak memerlukannya tapi suatu saat nanti kamu akan perlu. Misal ada yang menawari kamu untuk usaha bordir dengan modal mesin yang harus kamu beli. Saat kamu sudah menerima keuntungan, dan hasilnya menjanjikan, dukunglah lagi usaha tersebut agar lebih berkembang.

  9. Berbisnis dengan Jujur, Taat akan Pajak

    Membayar pajak adalah salah satu kewajiban kamu terhadap negara. Dalam melakukan investasi, pajak tidak dapat dihindari, justru harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pengeluaran dalam berinvestasi. Maka dari itu, untuk menghindari kerugian di masa mendatang, perhitungan pajak sebaiknya dilakukan pada saat membuat keputusan investasi. Kekayaan yang akan dihitung adalah kekayaan setelah pajak. kamu tentu tidak ingin memperoleh keuntungan besar tanpa perhitungan pajak, namun di kemudian hari harus menderita rugi sebesar 40% dari keuntungan setiap tahunnya.

  10. Risiko dalam Usaha Adalah Biasa

    Risiko dalam usaha adalah hal biasa. Contohnya saat kamu memberikan modal kawan kamu untuk berjualan pulsa sebesar Rp500.000,-. Setelah usaha berjalan beberapa waktu, kawan kamu sakit dan uang hasil penjualan pulsa terpakai. Ini adalah risiko yang wajar karena hasil dari usaha sebetulnya sudah didapat, sudah terhitung dan sudah dibagi hasil keuntungannya. Lain halnya dengan resiko yang tidak wajar.

    Misalnya saham. Walaupun kamu membeli sekian lembar, jika kamu bukan pemilik mayoritas, maka kamu tidak berhak mengambil keputusan. kamu tidak tahu uang itu diinvestasikan untuk apa dan berapa pembagian Anda, tidak dapat mengetahui apakah keuntungan yang di dapat atau kerugian dan apakah harga saham sedang naik atau turun.

  11. Meminta Bantuan

    Mintalah bantuan saran dan nasihat dari usahawan yang telah berhasil dari usaha di bidang ril, seperti berdagang, membuka jasa dan lain-lain. Bantuan tenaga dalam usaha juga sangat diperlukan. Jangan sungkan mengajak saudara atau teman yang kamu percaya untuk ikut membantu dalam menjalankan usaha. Walapun tidak mudah mencari orang yang dipercaya. Tetapi dengan mencoba memberikan kepercayaan, semakin lama kemampuan ini akan terlatih dengan sendirinya.

  12. Menabung Sebagian Penghasilan

    Cara pertama yang terbilang ampuh adalah menabung sebagian penghasilan yang diperoleh. Jika rata-rata orang menabung 10%-15% dari total penghasilannya, kamu bisa tingkatkan menjadi 20%-25% setiap bulan. Apabila penghasilan Rp7 juta, sisihkan Rp1,4 juta hingga Rp1,7 juta per bulan. Dengan menabung, kamu sudah berhasil menumbuhkan kekayaan secara perlahan.

    Menabung otomatis menjauhkan kamu dari sikap konsumtif. Alokasi seperti ini membuat total penghasilan kelihatan kecil, sehingga membelanjakannya pun penuh pertimbangan.

  13. Cadangkan Dana Tak Terduga

    Mulailah dengan dana darurat tidak terduga. Targetkan Rp5.000.000,- dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 3 – 6 bulan. Jangan gunakan uang tersebut jika memang bukan untuk kebutuhan yang mendesak seperti mendapatkan musibah atau jatuh sakit. Komitmen kamu untuk langkah ini sangatlah penting.

  14. Buat Rekening Khusus

    Untuk pengeluaran yang sifatnya tidak rutin, tapi kamu butuh sebaiknya alokasikan ke rekening tabungan khusus. Misalnya perawatan, beli skincare, servis kendaraan, dan belanja pakaian. Tujuannya agar uang yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari tidak terpakai atau habis sebelum waktunya.

    Jumlah yang dialokasikan dapat disesuaikan dengan uang yang dikeluarkan untuk membiayai kebutuhan tersebut. Apabila uangnya masih sisa, kamu bisa tambahkan pada budget bulan berikutnya tanpa mengurangi persentase yang disisihkan ke rekening khusus ini. Jika seandainya pengeluaran bulan berikutnya lebih besar, kamu tidak perlu mengeluarkan uang dari kantong pribadi lagi.

  15. Disiplin Menambah Kekayaan

    Ingin saja tidak cukup untuk menumbuhkan kekayaan, tapi juga disiplin. Dalam arti, apa yang kamu lakukan saat ini harus dilakukan secara terus-menerus sampai tua nanti.

    Jika saat ini kamu berhasil menabung dan berinvestasi dengan persentase 30% per bulan, misalnya, maka pertahankan persentase ini. Bisa ditambah juga kalau seandainya karier kamu meroket beberapa tahun kemudian, karena gajinya pun pasti ikut meroket. Berapapun yang bisa disisihkan saat ini bisa mengubah kondisi keuangan kamu di masa mendatang. Buktikan sendiri kalau tidak percaya.

  16. Cermat Terhadap Belanja Pengeluaran yang Kecil Sekalipun

    Jika menyangkut pengeluaran  uang dalam jumlah besar dan dalam hal investasi, orang akan cenderung berhati-hati.  Namun, seringkali mereka kurang berhati-hati pada saat belanja keperluan-keperluan yang kecil.  Belanja kecil ini jika dikumpulkan dan dijumlahkan tentu menjadi tidak sedikit. Jika ingin kaya, kamu tidak akan melakukan hal yang tidak masuk di akal, tetapi akan secara bijak menggunakan uang.

  17. Belanja sesuai Kebutuhan, Bukan untuk Gengsi

    Semua orang tentu akan senang dengan pujian. Namun jangan sampai kamu termakan oleh pujian yang berlebihan dan akhirnya menjadi candu untuk selalu mengharapkan pujian. Menghambur-hamburkan uang demi mendapatkan pujian dan gengsi semata bukan lah cara berpikir yang bijak.

  18. Ikuti Training Sesering Mungkin

    Namanya bekerja, pasti ada rasa lelah. Namun, apa salahnya memanfaatkan sedikit waktu istirahat untuk mengikuti training seputar mengelola keuangan. Tujuannya agar pikiran terbuka dan kamu berani memulainya sejak sekarang.

    Ilmu yang didapatkan tidak hanya berguna saat ini, tapi juga di kemudian hari. Makin sering diasah, makin tajam pula ilmu tersebut.

    Dari training juga, kamu bisa memperluas jaringan pertemanan untuk menciptakan peluang yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Mulai dari fisik, ilmu, dan pertemanan, semuanya berjalan berkesinambungan untuk kebaikan diri sendiri.

  19. Ubah Lingkup Pergaulan

    Lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan dan cara mengelola keuangan. Jika setiap saat dikelilingi orang boros, kamu pun akan ikut-ikutan boros. Membelanjakan uang seenaknya tanpa pertimbangan.

    Rencana untuk menambah kekayaan yang selama ini dilakukan akan sia-sia. Makanya pilihlah pergaulan yang pas, yang bisa membuat kamu semakin maju. Sebab, bergaul dengan orang yang sama-sama ingin kaya membuat kamu semakin semangat untuk menambah kekayaan.

  20. Fokus untuk Jangka Panjang

    Cara berpikir orang kaya adalah untuk jangka panjang. Tujuan jangka panjang merupakan motivator paling efektif, karena mampu membuat kamu menahan diri demi tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, tidak mudah tergiur pada saat ada diskon besar-besaran di mal atau di supermarket dan memilih untuk tidak menuruti keinginan hati untuk belanja karena sedang rajin menabung untuk membayar DP rumah.

Baca juga: Menabung Pangkal Kaya Atau Miskin?

Mendapatkan Sesuatu Butuh Pengorbanan

Mendapatkan sesuatu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi ada sejumlah pengorbanan yang harus dilakukan. Sama halnya saat ingin menambah kekayaan, kamu harus mengorbankan kebiasaan hangout atau leha-leha dengan teman sepulang kantor agar keuangan lebih terkontrol. Untungnya, pengorbanan tersebut membuahkan hasil yang baik untuk kehidupan Anda, jadi jangan ragu apalagi takut untuk selangkah lebih maju dalam hal finansial.