Asuransi Jiwa: Pengertian, Manfaat, Jenis, Syarat Pengajuan, dan Tips Memilihnya

Ada banyak sekali hal tidak terduga yang bisa terjadi dalam hidup. Tidak hanya hal baik, hal buruk juga bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa pertanda dan langsung mengubah hidup seseorang. Beberapa contohnya adalah risiko terserang penyakit, mengalami PHK, bisnis bangkrut, kecelakaan, hingga meninggal dunia. 

Memang, kejadian dalam hidup tersebut tidak bisa sepenuhnya dihindari. Namun, kamu tetap bisa berusaha untuk mengantisipasinya dengan memanfaatkan produk keuangan bernama asuransi. Asuransi sendiri memiliki berbagai jenis sesuai dengan kegunaan dan manfaat yang dibutuhkan oleh pemiliknya.

Salah satu yang wajib dimiliki adalah asuransi jiwa yang mampu memberi perlindungan finansial terhadap keluarga dari nasabah yang meninggal dunia. Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan asuransi jiwa? Buat kamu yang penasaran, simak ulasan tentang pengertian asuransi jiwa, manfaat, jenis, syarat pengajuan, dan tips memilihnya berikut ini. 

Apa Itu Asuransi Jiwa?

loader \

Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah produk asuransi yang memberikan jaminan berupa santunan atau uang pertanggungan kepada keluarga dari pihak nasabah yang meninggal dunia, mengalami kecelakaan, cacat permanen, maupun risiko lainnya yang tak disengaja. Karena perannya tersebut, produk asuransi ini penting untuk dimiliki, khususnya bagi mereka yang berperan sebagai tulang punggung satu-satunya dalam keluarga. 

Manfaat dari asuransi jiwa pada dasarnya tidak dapat dirasakan secara langsung oleh pemiliknya, melainkan pada ahli warisnya. Oleh sebab itu, demi mengantisipasi adanya risiko yang tercantum pada produk keuangan tersebut, asuransi ini penting untuk dimiliki agar kehidupan anggota keluarga tercinta tetap terjamin walaupun telah ditinggalkan oleh tulang punggung utama keluarga. 

Apa Saja Manfaat Asuransi Jiwa?

  • Pemberian santunan saat pihak tertanggung meninggal dunia dengan jumlah 100% atau lebih dari uang pertanggungan.
  • Pemberian santunan cacat permanen total dengan nominal mencapai 100 persen dari jumlah uang pertanggungan.
  • Pemberian santunan cacat permanen sebagian atau hilangnya fungsi sebagian anggota badan, seperti, lumpuh kaki, dengan total uang pertanggungan sesuai dengan proporsional yang tertulis pada polis asuransi.

Apa Saja Jenis-jenis Asuransi Jiwa?

Terdapat 4 jenis asuransi jiwa yang umumnya diajukan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut.

Jenis Asuransi Jiwa

Penjelasan

Asuransi Jiwa Berjangka atau Term Life

Memberikan manfaat perlindungan dalam kurun waktu tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai contoh, asuransi jiwa term life hanya akan memberikan manfaat perlindungan dengan jangka waktu 1, 5, 10, 20, atau paling lama 30 tahun. Dengan manfaat perlindungan di waktu yang terbatas tersebut, produk ini ideal dipilih oleh orang yang membutuhkan proteksi berjangka pendek dan bukan asuransi jiwa jenis non unit link.

Kelebihan dari jenis asuransi jiwa berjangka adalah biaya premi yang relatif lebih terjangkau dan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan. Walaupun begitu, Uang Pertanggungan atau UP yang ditawarkan terbilang cukup tinggi, mencapai ratusan miliar, serta menyediakan manfaat perlindungan tambahan sesuai kebutuhan, seperti, santunan cacat permanen, penyakit kritis, jaminan pelunasan utang, dan sebagainya. 

Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau Whole Life

Sesuai namanya, jenis asuransi ini akan memberikan manfaat perlindungan seumur hidup kepada nasabahnya. Tergantung dari kebijakan dan ketentuan penyedia layanannya, asuransi jiwa whole life mampu menyediakan pertanggungan hingga pemegang polis berumur 90 sampai 100 tahun. 

Beberapa keunggulan asuransi jiwa whole life adalah jaminan perlindungan seumur hidup dan manfaat nilai tunai.

Dengan kelebihannya tersebut, asuransi jiwa whole life ideal dipilih oleh nasabah yang sedang mempersiapkan kebutuhan hidup selama pensiun maupun rencana finansial lainnya. Hanya saja, nominal premi dari asuransi ini cenderung mahal, bahkan bisa 2 kali lipat dari premi asuransi jenis berjangka.

Asuransi Jiwa Unit Link

Selayaknya produk asuransi jenis unit link lainnya, asuransi jiwa unit link merupakan produk asuransi yang menggabungkan manfaat perlindungan dari berbagai macam risiko dan manfaat investasi. Karena mengombinasikan 2 produk keuangan sekaligus, premi yang dibayarkan oleh nasabah akan dibagi dengan rasio tertentu ke manfaat asuransi dan investasi sekaligus. 

Dengan cara kerja yang lebih lengkap tersebut, asuransi jenis ini mampu diuangkan kembali saat nasabah tak pernah melakukan pengajuan klaim perlindungan. Ketika suatu saat tidak mampu membayar premi, nasabah juga bisa mengalihkan sebagian dana investasi untuk melunasinya. Tentunya, keuntungan dari aktivitas investasi bisa sepenuhnya didapatkan oleh nasabah tanpa harus repot mengelola modalnya. 

Namun, kekurangannya, manfaat investasi tidak bisa dirasakan secara optimal karena harus terpotong biaya asuransi. Selain itu, risiko kerugian akibat investasi juga bisa turut memengaruhi saldo asuransi dan menurunkan manfaatnya. 

Asuransi Jiwa Dwiguna

Menawarkan manfaat perlindungan yang dilengkapi dengan tabungan. Selayaknya jenis asuransi yang sebelumnya, produk ini akan membagi sebagian premi ke rekening tabungan, dan sisanya akan dialokasikan ke manfaat perlindungan asuransi. 

Saat memilih jenis asuransi ini, kamu bisa merasakan keunggulan berupa kemudahan dalam mencairkan dana asuransi sebelum durasi atau masa asuransinya berakhir. Selain itu, apabila nasabah masih hidup hingga akhir masa aktif asuransi, seluruh uang pertanggungan bisa didapatkan kembali. 

Dengan kelebihannya tersebut, asuransi jiwa dwiguna cocok diajukan oleh nasabah yang mempunyai tujuan keuangan jangka panjang dan bersifat primer, seperti, biaya pendidikan maupun biaya pensiun. Namun, untuk kekurangannya, nominal premi cenderung lebih mahal, bahkan bisa mencapai angka jutaan Rupiah setiap bulannya. 

Dokumen Apa Saja yang Diperlukan untuk Membeli Asuransi Jiwa?

Sederhana, berikut adalah beberapa dokumen yang perlu disiapkan untuk pengajuan produk asuransi jiwa.

  • Formulir pendaftaran asuransi yang telah diisi.
  • KTP.
  • Kartu keluarga.
  • Akta kelahiran.

Tips Memilih Asuransi Jiwa yang Terbaik dan Sesuai Kebutuhan

Memilih asuransi jiwa terbaik dan sesuai kebutuhan perlu dilakukan dengan cermat dan melalui sejumlah pertimbangan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti.

  • Pilih Sesuai Kebutuhan

    Hal pertama yang penting untuk diperhatikan saat memilih asuransi jiwa adalah mengetahui manfaat perlindungan seperti apa yang dibutuhkan. Sebab, setiap jenis asuransi mempunyai keunggulan dan kekurangan tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Dengan begitu, barulah kamu bisa mendapatkan produk perlindungan yang terbaik dan optimal. 

  • Cek Kondisi Keuangan

    Tidak kalah pentingnya, kamu juga harus mengecek premi asuransi dan menyesuaikannya dengan kemampuan bayar. Hal ini wajib dicermati karena beban premi ini harus dilunasi secara rutin setiap bulannya. Jika biayanya terlalu besar, risiko kesulitan melunasi premi tentu akan menjadi lebih tinggi dan pengajuan klaim tidak bisa dilakukan saat pembayarannya tersendat. 

  • Riset dan Cermati Kualitas Produk

    Tips yang terakhir, pastikan untuk melakukan riset terhadap legalitas dan kredibilitas penyedia asuransi, termasuk kualitas produk yang ditawarkannya. Caranya dengan mengecek status usahanya di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, dan memastikan bahwa kualitas produknya tidak kalah dengan milik kompetitor. 

Segera Ajukan Asuransi Jiwa Sebelum Terlambat

Sebagai salah satu produk asuransi yang penting untuk dimiliki oleh semua orang, asuransi jiwa mampu mengelola risiko di masa depan dengan memberikan santunan kepada pihak keluarga saat pencari nafkah utama meninggal atau mengalami cacat permanen. Tergantung dari ketentuan pada polis, uang pertanggungan tersebut bisa sangat bermanfaat untuk keluarga yang ditinggalkan dalam melanjutkan kehidupannya. Dengan begitu, melalui asuransi ini, kamu mampu menjamin kelangsungan hidup keluarga terus berjalan dengan baik walaupun telah kehilangan tulang punggung keluarga.