Jadi Transaksi Pertukaran Cash Flow Bank dan Nasabah, Ini Pengertian Cross Currency Swap

Kebanyakan orang mungkin memahami jika hubungan antara perbankan dengan nasabahnya hanyalah terkait aktivitas tabungan, deposito, ataupun pengajuan pinjaman. Tapi, selain itu, dalam konteks yang lebih luas nasabah dengan perbankan juga mampu melakukan suatu transaksi pertukaran cash flow atau arus kas. 

Salah satu jenis transaksi pertukaran cash flow atau arus kas antara perbankan dengan nasabah adalah cross currency swap. Secara umum, cross currency swap atau bisa juga disingkat CCS merupakan suatu transaksi pertukaran atau swap arus kas pada 2 mata uang berbeda yang dilakukan oleh perbankan dengan nasabahnya selama kurun waktu tertentu. 

Dengan pengertiannya tersebut, jenis pertukaran ini tentu menjadi salah satu yang penting untuk dipahami. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan lengkap tentang apa itu cross currency swap, hingga keunggulan dan risiko yang penting untuk diketahui oleh setiap pihak sebelum melakukan jenis pertukaran tersebut.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Apa Itu Cross Currency Swap?

loader

Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, CCS atau cross currency swap adalah suatu jenis pertukaran antara arus kas pada 2 mata uang berbeda yang dilakukan oleh perbankan dengan nasabah di kurun waktu tertentu. Transaksi pertukaran ini sering kali dilakukan oleh perusahaan internasional guna melindungi perusahaannya dari fluktuasi atau perubahan nilai tukar mata uang. Selain itu, transaksi pertukaran ini juga kerap digunakan sebagai langkah untuk meminimalkan risiko finansial yang dihadapi perusahaan internasional.

Melalui transaksi cross currency swap, kedua pihak yang bersangkutan mampu menukarkan pembayaran bunga serta pokok pinjaman menggunakan mata uang berbeda. Akan tetapi, hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan menggunakan nilai tukar yang tetap selama periode waktu yang sudah disepakati oleh kedua pihak.

Pada transaksi CCS atau pertukaran cross currency ini salah satu pihaknya berperan menjadi peminjam pada 1 mata uang. Sedangkan untuk pihak lainnya memiliki peran menjadi peminjam pada mata uang lain yang berbeda dengan pihak peminjam. 

Secara umum, cross currency swap adalah jenis pertukaran dengan 2 jenis swap berbeda. Jenis yang pertama adalah pertukaran pinjaman atau kredit dengan mata uang berbeda dan memiliki tingkat suku bunga variabel atau tetap. 

Sementara untuk jenis yang kedua adalah pertukaran kembali kredit atau pinjaman di akhir dari periode kontrak yang umumnya dilakukan dengan nilai pertukaran yang sudah ditetapkan di awal perjanjian. Sehingga, pada transaksi ini kedua pihak mampu menghindari risiko nilai tukar atau kurs dari valuta asing yang tak diinginkan.

Agar mampu memahami lebih jelas tentang jenis pertukaran ini, berikut adalah contoh analogi yang bisa kamu cermati. 

Pihak Z di Indonesia berencana untuk meminjam pada mata uang yen yang memiliki bunga tetap atau fixed rate. Sedangkan pihak Y di Jepang ingin mengajukan pinjaman dana dengan mata uang IDR yang juga memiliki tingkat suku bunga tetap. 

Berdasarkan informasi tersebut, pihak Z dan pihak Y bisa melakukan pertukaran cross currency swap ini. Pada transaksi tersebut, pihak Z akan melakukan pembayaran bunga dengan mata uang yen, serta mendapat pembayaran bunga dengan mata uang IDR melalui pihak Y. Pun sebaliknya, pihak Y akan membayarkan bunga menggunakan mata uang IDR dan mendapatkan pembayaran bunga dengan mata uang yen dari pihak Z. 

Baca Juga: Istilah-istilah Investasi yang Perlu Kamu Tahu Biar Makin Pede Tanam Duit

Keunggulan dan Kekurangan Transaksi dengan Cross Currency Swap

Sebagai salah satu metode transaksi pertukaran yang kerap dilakukan oleh perusahaan internasional, tentu pertukaran cross currency menawarkan beragam keunggulan dan manfaat yang penting untuk diketahui oleh para pelakunya. Tapi, selayaknya jenis swap lain, pertukaran cross currency juga mempunyai sejumlah risiko yang harus diperhatikanBerikut ini keunggulan dan kekurangan dari transaksi dengan CSS:

Keunggulan Kekurangan

Antisipasi Risiko Fluktuasi

Keunggulan pertama dari melakukan transaksi CCS adalah untuk mengantisipasi risiko terjadinya fluktuasi pada nilai tukar dari mata uang maupun suku bunga. Melalui jenis transaksi pertukaran tersebut, kedua belah pihak mampu melindungi pihaknya terhadap risiko fluktuasi dari nilai tukar atau kurs mata uangnya dan juga suku bunga.

Melalui penggunaan transaksi CCS, pihak yang melakukan pinjaman pada sebuah mata uang bisa menghindari risiko perubahan nilai tukar serta suku bunga. Hal tersebut bisa terjadi karena mereka tak perlu lagi untuk melakukan konversi valuta atau mata uang ketika akan melakukan pembayaran bunga serta pokok pinjamannya. Sehingga, beban finansial yang ditanggungnya bisa menjadi lebih ringan dan menguntungkan. 

Risiko Kredit

Jenis cross currency swap adalah suatu transaksi yang memiliki risiko kredit dikarenakan kesepakatan dari kedua pihak terkait pemenuhan kewajibannya dalam membayar bunga sekaligus pokok pinjaman disesuaikan dengan perjanjian di awal.

Apabila salah satu dari pihak yang bersangkutan tak mampu untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak yang telah dibuat, artinya risiko kredit bakal meningkat. Tentunya, saat hal tersebut terjadi, pihak lainnya akan merasa dirugikan.

Mendiversifikasi Sumber Pendanaan

Keunggulan yang kedua adalah, setiap pihak yang melakukan transaksi pertukaran cross currency juga mampu mendiversifikasi sumber pembiayaan atau pendanaannya dengan metode meminjam dari market lain yang mempunyai tingkat suku bunga yang lebih kompetitif. 

Tidak hanya itu, pihak yang melakukan pertukaran ini juga bisa menentukan sumber pendanaannya yang mempunyai tingkat bunga lebih kecil pada 1 mata uang serta sumber pendanaan atau pembiayaan dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi pada mata uang lainnya. Hal tersebut bisa terjadi sebab pertukaran cross currency merupakan transaksi yang menggunakan pembayaran bunga pada 2 mata uang yang berbeda. 

Risiko Perubahan Suku Bunga

Risiko lainnya dari melakukan cross currency swap adalah mengenai perubahan suku bunga. Sebagai transaksi yang berhubungan dengan pertukaran pembayaran suku bunga antar 2 mata uang yang berbeda, risiko ini mau tidak mau akan selalu mengintai semua pihak yang melakukan perjanjian pertukaran tersebut. 

Pertukaran ini akan menimbulkan risiko yang berhubungan dengan fluktuasi bunga acuan pada masing-masing valuta atau mata uang dari pihak yang terlibat. Jika tingkat suku bunga dari salah satu valuta atau mata uang meningkat, artinya nasabah yang mempunyai posisi di mata uang ini akan membayarkan bunga lebih besar. Sebaliknya, apabila suku bunganya menurun, maka nasabah membayarkan tingkat bunga lebih kecil. 

Menawarkan Fleksibilitas Transaksi

Keunggulan yang terakhir adalah pertukaran cross currency menawarkan fleksibilitas pada kedua pihak agar mampu menyesuaikan transaksinya dengan kebutuhan serta strategi bisnis. Penggunaan transaksi tersebut bisa disesuaikan dengan periode atau jangka waktu yang berbeda, serta besaran nilai pokok maupun jenis bunga yang digunakan. 

Risiko Likuiditas

Terakhir adalah risiko likuiditas yang muncul karena kontrak dari cross currency swap adalah jenis transaksi berjangka waktu panjang. Alhasil, proses transaksi tersebut membutuhkan ketersediaan likuiditas atau dana guna menyelesaikan perjanjian sesuai dengan waktu jatuh tempo yang telah disepakati. 

Walaupun tak berlaku sepenuhnya, pengelolaan posisi pertukaran cross currency menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan guna menghindari risiko likuiditas ini. Oleh karena itu, ketika akan melakukan proses transaksi ini, sebaiknya setiap pihak harus mempertimbangkan terjadinya risiko likuiditas ini. Tujuannya agar masalah ini tidak akan sampai terjadi ketika telah melakukan kontrak cross currency swap di antara kedua belah pihak. 

Di samping itu, kedua pihak perlu memastikan jika pihak lainnya mempunyai likuiditas yang cukup guna memenuhi kewajibannya dalam membayar serta menyelesaikan perjanjian pertukaran cross currency tepat waktu. Apabila terjadi masalah kekurangan likuiditas, nasabah bisa mengalami risiko kesulitan untuk memenuhi kewajiban pembayarannya, serta bisa terkena sanksi denda maupun penalti lainnya. 

Baca Juga: Mau Ajukan Kredit? Perhatikan Istilah-Istilah Ini

Cross Currency Swap Mampu Beri Peluang Keuntungan dan Hindari Risiko Fluktuasi Bunga

Itulah penjelasan tentang apa itu cross currency swap, termasuk keunggulan dan juga risikonya. Pada dasarnya, pertukaran jenis ini kerap dilakukan oleh perusahaan maupun investor agar bisa mendapatkan keuntungan sekaligus menghindar dari risiko fluktuasi suku bunga. Tentunya,  agar mampu meraih manfaat yang terbaik dari metode pertukaran ini, setiap pihak yang terkait didalamnya perlu memahami beragam risikonya sehingga bisa meminimalkan dampaknya dengan optimal. 

Baca Juga:  Dunia Investasi: Kenali Instrumen, Istilah dan Tips Sukses Investasi