Dari Anak Serigala Hingga Burung Merak, Inilah Penyebab Awal Virus Corona

Wabah penyakit corona virus kini menghantui seluruh masyarakat dunia. WHO menamakan virus corona jenis baru ini dengan kode Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV). WHO memberikan menyebut virus corona jenis baru ini dengan kode  Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV).

Virus corona ini pertama kali terditeksi pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember 2019 setelah beberapa orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan prosedur perawatan serta vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif.

Sejauh ini, virus corona tercatat telah menjangkit 14 ribu dan membunuh 304 pasien juga telah menyebar ke 25 negara (CNN Indonesia, data per 2 Februari 2020).

Dilansir dari kompas (dot) com, Peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) setelah mengumpulkan data dari berbagai sampel yang telah mereka teliti mengatakan bahwa penyebaran virus corona memiliki relevansi tinggi dengan perdagangan hewan liar.

Diduga berasal dari pasar Huanan Wuhan, CDC menyatakan bahwa kondisi pasar yang basah dan lembab membuat virus corona lebih mudah berpindah baik dari hewan hidup ke hewan mati, begitu pula dari penjualnya yang melakukan kontak langsung dengan hewan ke pembelinya.

Selain itu, pasar Huanan Wuhan memang dikenal menjual berbagai hewan liar untuk dikonsumsi. Diperkirakan ada lebih dari 112 jenis hewan liar diperdagangkan di pasar ini. Setelah dikatakan positif menjadi tempat asal penyebaran virus mematikan ini, Pasar Huanan beserta seluruh Wuhan dan kota lainnya di Provinsi Hubei pun ditutup oleh pemerintah China untuk mencegah lebih banyaknya korban terjangkit virus corona sejak akhir Desember 2019.

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Hewan Penyebab Muncul Virus Corona

Masih dilansir dari kompas (dot) com, diyakini awal penularan virus berasal dari hewan yang diperdagangkan di Pasar Huanan, Wuhan, berikut beberapa jenis hewan liar dan eksotis yang diduga kuat menjadi asal wabah virus corona yang mematikan tersebut:

1. Anak Serigala

loader

2. Rubah

loader

3. Burung Merak

loader

4. Unta

loader

5. Ular

loader

6. Kelelawar

loader

7. Koala

loader

8. Burung Unta

loader

9. Salamender Raksasa

loader

10. Tikus Hutan

loader

Kesepuluh jenis hewan di atas hanya sebagian kecil dari berbagai jenis hewan yang diperdagangkan baik secara legal atau ilegal di pasar Huanan, Wuhan. Sebagian jenis hewan seperti Anak Serigala, Rubah, Burung Merak, Unta, Koala dan Burung Unta diduga merupakan hasil impor perdagangan hewan buas/liar.

Sedangkan kelelawar dan ular mendapatkan dugaan paling kuat karena sebelumnya kasus virus SARS yang juga berasal dari China juga ditemukan pertama kali di kedua hewan eksotis ini.

Akibat musibah virus corona, kebiasaan masyarakat China yang senang mengonsumsi hewan eksotis sebagai bagian dari menu tradisional mereka pun menjadi sorotan dunia saat ini. Telah menyebar ke puluhan negara, banyak negara termasuk Indonesia pun telah menurunkan larangan mengunjungi China karena wabah virus mematikan corona.

Baca Juga:  Awas! Ada UU Perlindungan Data Pribadi, Denda Rp70 Miliar Mengintai

Cara Penularan Infeksi Virus Corona

Selain kontak langsung dengan hewan liar dengan hewan yang terjangkit, ternyata virus corona bisa tertular melalui beberapa cara berikut ini:

1. Bersin

Diketahui virus corona bisa menular melalui udara, tentu saja flu/bersin menjadi salah satu cara penularan virus corona yang paling umum. Virus corona bisa berpindah daru satu orang ke orang lainnya melalui partikel-partikel kecil dari bersin yang menempel pada kulit.

2. Batuk

Cara lain virus corona dapat tertular melalui udara adalah dengan batuk. Batuk bisa mengeluarkan lendir atau cairan (ludah) dari tenggorokan. Cairan batuk korban terjangkit virus corona masih tetap berbahaya walaupun sudah dibuang ke tanah.

3. Mengonsumsi Makanan Terkontaminasi

Penularan virus corona melalui makanan juga menjadi salah satu awal menyebarnya virus mematikan ini. Untuk itu, hati-hati dalam mengonsumsi makanan yang mengandung hewani. Daging hewan seperti ayam atau sapi pun diduga bisa menularkan virus corona.

4. Kontak Fisik dengan Penderita

Melakukan kontak fisik dengan korban yang diduga terjangkit adalah hal yang harus dihindari. Jika terpaksa jangan pernah mencoba melakukan kegiatan dengan penderita tanpa menggunakan masker pelindung.

Baca Juga: Kuota Rumah Subsidi 2020 Hampir Habis, Buruan Ambil KPR!

Virus Corona Sudah Menyebar ke 25 Negara

Semakin tidak terkendali, dilansir dari cnbc indonesia (dot) com, virus corona sudah menyebar ke 25 negara. Berikut daftar negara yang sudah dikonfirmasi terkontaminasi virus corona:

  1. Amerika Serikat (7 orang)
  2. Australia (10 orang)
  3. China (1200 orang)
  4. Filipina (1 orang)
  5. Finlandia (1 orang)
  6. India (1 orang)
  7. Inggris (2 orang)
  8. Italia (2 orang)
  9. Jepang (3 orang)
  10. Jerman (1 orang)
  11. Kamboja (1 orang)
  12. Kanada (4 orang)
  13. Korea Selatan (12 orang)
  14. Malaysia (8 orang)
  15. Nepal (7 orang)
  16. Perancis (6 orang)
  17. Rusia (2 orang)
  18. Singapura (18 orang)
  19. Spanyol (1 orang)
  20. Sri Lanka (1 orang)
  21. Swedia (1 orang)
  22. Taiwan (10 orang)
  23. Thailand (19 orang)
  24. Vietnam (6 orang)
  25. Uni Emirat Arab (4 orang)

Pahami Tindak Pencegahan untuk Mengurangi Risiko Penularan

Sekarang, informasi terkait pencegahan penularan virus ini sudah banyak dan sudah sangat mudah untuk ditemukan di internet. Sebagai tindakan perlindungan diri jadikan informasi pencegahan tersebut menjadi panduan Anda ketika sedang bepergian.

Selain itu, memiliki kondisi fisik yang sehat juga sangat penting sebagai bentuk perlindungan diri. Untuk itu, jangan pernah memaksakan diri Anda untuk bepergian ketika sedang sakit. Walaupun hanya sakit ringan, tetap tidak boleh disepelekan karena kita tidak pernah tahu seperti apa kondisi tempat yang akan kita kunjungi nanti. Jadi selalu jaga kesehatan Anda ketika akan dan sedang bepergian.

Baca Juga: Waspada, Penipuan Perumahan Berkedok Syariah Lagi Marak