Memahami Maksud dari Istilah Equipment dan Perbedaannya dengan Supplies

Banyak dari kamu tentu tidak asing dengan istilah equipment atau peralatan. Dalam kehidupan harian, equipment menjadi salah satu hal yang selalu digunakan ketika beraktivitas biasa maupun dalam pekerjaan. Selain itu, ada pula istilah supplies yang bagi sebagian orang mungkin masih dianggap sebagai istilah yang sama dengan equipment, walaupun keduanya memang sering kali digunakan secara bergantian. 

Namun, secara pengertian, equipment dan supplies adalah dua hal yang berbeda. Apalagi pada dunia akuntansi, kedua istilah tersebut memiliki makna yang tidak sama dan harus bisa dipahami oleh pihak yang ada di dalamnya. 

Lantas, apa sebenarnya pengertian equipment? Selain itu, apa karakteristik dan ciri yang dimilikinya, serta perbedaannya dengan supplies atau perlengkapan? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan yang telah Cermati rangkum berikut ini.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Audit dan Perannya dalam Perkembangan Bisnis dan Perusahaan

Apa Pengertian Equipment?

loader

Pengertian Equipment

Pada dunia akuntansi, yang dimaksud dengan equipment adalah sejumlah barang maupun tempat yang digunakan pihak perusahaan dalam menjalankan semua aktivitas bisnisnya. Secara umum, equipment mempunyai umur pemakaian yang panjang dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama ketimbang supplies

Beberapa contoh equipment antara lain komputer dan laptop, mesin produksi, perabotan, sampai gudang dan juga gedung yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau bisnis. Nah, equipment atau peralatan ini dapat dibagi ke dalam 2 jenis atau kategori utama oleh perusahaan, yaitu:

  1. Peralatan Besar

    Yang dimaksud dengan peralatan besar dalam pengertian equipment adalah sejumlah aset maupun aktiva milik perusahaan yang berpotensi untuk dapat dijual kembali. Equipment jenis ini juga diyakini mampu menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi perusahaan.

    Peralatan jenis ini nantinya juga akan dimasukkan ke dalam saldo aktiva tetap saat dibeli. Dalam kata lain, jenis peralatan ini nantinya akan mengalami penyusutan seiring berjalannya waktu. Beberapa contoh dari peralatan besar, antara lain, gedung, kendaraan, gudang, komputer, mesin produksi, perabotan di kantor, dan lain sebagainya. 

  2. Peralatan Kecil 

    Sementara itu, yang dimaksud dengan peralatan kecil adalah sejumlah barang yang dapat memenuhi kriteria, maupun dapat memenuhi persyaratan sebagai alat. Meski begitu, equipment jenis ini memiliki ukuran atau berupa material kecil namun masih dibutuhkan untuk melancarkan operasional bisnis sebuah perusahaan.

    Contoh peralatan kecil yang umum ditemui adalah gunting, staples, obeng, mouse, kotak penyimpanan, dan lain sebagainya. Selayaknya peralatan besar, equipment jenis ini juga akan dimasukkan ke dalam pencatatan aktiva tetap dan nilainya akan terus mengalami penyusutan seiring dengan berjalannya waktu. 

Lalu, Apa Pengertian Supplies?

Dalam sebuah perusahaan, kegiatan operasionalnya pasti memerlukan bantuan sejumlah barang dan perlengkapan. Sebagai contoh, beberapa perlengkapan yang wajib tersedia agar memudahkan aktivitas para karyawannya adalah pulpen, kertas, tinta printer, serta beragam barang lainnya. Perlengkapan tersebut karena terus digunakan setiap hari tentu lambat laun akan habis.

Sekilas, keberadaan barang tersebut memang sering kali dipandang sebelah mata dan dianggap sederhana. Akan tetapi, jika sampai persediaannya kosong, aktivitas operasional perusahaan bisa langsung terganggu. Oleh karena itu, kebutuhan akan barang-barang tersebut perlu selalu disiapkan dan dimasukkan dalam kelompok atau kategori perlengkapan. 

Dalam kata lain, pada dunia akuntansi, yang dimaksud dengan supplies atau perlengkapan adalah beragam hal yang dimiliki perusahaan dan bersifat habis pakai, serta dapat dipakai berulang kali. Umumnya, barang yang termasuk pada kategori ini mempunyai bentuk yang kecil, dan mempunyai tujuan untuk melengkapi kebutuhan perusahaan. Jadi, perlengkapan ini bukanlah pendukung utama dari aktivitas operasional perusahaan. 

Kendati demikian, pengeluaran perusahaan untuk memenuhi kebutuhan ini bisa jadi cukup besar. Khususnya pada perusahaan dalam skala yang besar dengan jumlah karyawan yang banyak. Untuk itu, biasanya perusahaan akan membagi perlengkapan ini ke dalam beberapa kategori untuk mempermudah penyiapannya, antara lain sebagai berikut.

  1. Perlengkapan Kantor

    Perlengkapan kantor adalah barang yang dibutuhkan untuk keperluan aktivitas kantor. Beberapa contoh perlengkapan kantor adalah pensil, pulpen, penghapus, penggaris, dan beragam alat tulis lainnya.

    Pada perusahaan besar, perlengkapan ini wajib dicatat pada nilai akuntansi dengan akurat dan lengkap. Cara perhitungannya dapat dilakukan dengan cara faktual, yakni, dengan menambah nilai saldo di awal dengan nilai pembeliannya, dan hasilnya dikurangi dengan stok yang tersisa. Sisa stok yang telah dimasukkan tersebut sebelumnya perlu dicek dulu melalui proses yang disebut stock opname.

  2. Perlengkapan Pabrik

    Lalu, ada pula perlengkapan pabrik, yaitu barang yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas pabrik sebuah perusahaan. Beberapa contoh perlengkapan pabrik adalah barang yang digunakan untuk membersihkan atau merawat alat atau mesin produksi. 

    Sama halnya dengan perlengkapan kantor, semua perlengkapan pabrik juga harus bisa dicatat dengan lengkap dan akurat. Tidak hanya itu, perlengkapan ini juga perlu dihitung jumlah fisiknya karena biasanya menjadi satu bagian dari aset perusahaan. 

    Namun, tidak jarang perusahaan akan memasukkan perlengkapan pabrik ke dalam overload pabrik. Hal ini berarti biaya perlengkapan pabrik akan dimasukkan pada harga pokok penjualan dari setiap jenis unit produksinya. 

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Prive, Contoh Kasus, dan Karakteristiknya dalam Akuntansi

Perbedaan Equipment dan Supplies

loader

Perbedaan Equipment dan Supplies

Agar lebih mudah membedakan antara equipment dan supplies, kamu bisa melihat ciri-ciri dari setiap jenis barang tersebut.

Ciri-ciri equipment:

  • Barang habis pakai serta mempunyai biaya penyusutan.
  • Dapat dijual kembali meski harganya lebih rendah ketimbang harga pembelian.
  • Mempunyai usia di atas 1 tahun.
  • Harga relatif lebih mahal serta ukurannya lebih besar.
  • Membutuhkan bahan bakar atau tenaga listrik agar bisa digunakan.
  • Mempunyai peran penting pada operasional bisnis.
  • Pembeliannya tercatat pada laporan keuangan serta termasuk sebagai aktiva tetap.

Ciri-ciri supplies:

  • Barang habis pakai serta tak mempunyai biaya penyusutan.
  • Tidak dapat dijual kembali.
  • Mempunyai usia pemakaian maksimal 1 tahun.
  • Harga relatif lebih terjangkau dan ukurannya lebih kecil.
  • Dapat dipakai tanpa listrik.
  • Fungsinya untuk menjadi pelengkap operasional.
  • Pembeliannya tercatat pada laporan keuangan, tapi tidak sebagai aktiva lancar.

Pentingnya Memahami Perbedaan Equipment dengan Supplies bagi Akuntan

Baik equipment dan supplies keduanya menjadi hal yang penting untuk dicatat sesuai jenisnya dan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, membedakan jenis-jenis equipment dan supplies menjadi hal yang wajib dipahami. Khususnya bagi akuntan, pastikan untuk akurat dalam mengelompokkan barang yang termasuk sebagai equipment dan supplies agar mampu menyusun laporan keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Akuntansi Manajemen, Fungsi, dan Penerapannya