Growing House: Jenis dan Tips Pembangunannya

Growing house atau rumah tumbuh merupakan istilah yang telah cukup familiar selama belasan tahun belakangan. Konsep rumah tumbuh adalah proses pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap dalam kurun jangka yang terbilang panjang. 

Proses pembangunan growing house biasanya akan dibagi menjadi beberapa tahap, di mana setiap tahap ini akan disesuaikan dengan jumlah anggaran yang dimiliki. Hal ini akan memungkinkan pemilik mendapatkan rumah sesuai dengan yang diinginkan, meskipun tidak dalam waktu yang singkat sekaligus. 

Baca Juga: Menghitung Rincian Biaya Renovasi Rumah dan Tipsnya

Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KPR Terbaik! 

Bagaimana Proses Pembangunan Growing House? 

loader

Membangun rumah konsep Growing House

Sebagaimana disebutkan di atas, rumah tumbuh adalah sebuah rumah yang akan dibangun secara bertahap. Pembangunan ini bisa dilakukan tanpa menghabiskan seluruh lahan yang dimiliki, sehingga kelak lahan tersebut bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan anggaran di masa mendatang. 

Pembangunan rumah akan lebih fleksibel, sebab tidak perlu membagun sebuah rumah yang ideal sekaligus. Namun sebaliknya, konsep rumah ideal itu sendiri bisa diwujudkan secara bertahap, sehingga pemilik dapat lebih leluasa untuk mengembangkan ide dan menyesuaikan pembangunan ini dengan kebutuhan. 

Konsep growing house itu sendiri merupakan suatu proses berpikir yang terbilang panjang untuk masa depan, di mana hal tersebut tidak perlu mengorbankan keinginan untuk memiliki sebuah rumah ideal, meskipun saat ini belum memiliki dana yang memadai untuk membangun rumah ideal itu sendiri. 

Konsep rumah rumbuh akan membuat pembangunan rumah menjadi lebih leluasa dan tidak terburu-buru dalam proses pembangunan rumah, serta tidak harus memaksakan diri untuk langsung membangun dan memiliki rumah ideal dalam waktu yang singkat. 

Keuntungan Menggunakan Konsep Growing House

Rumah tumbuh memiliki beberapa keuntungan yang patut dipertimbangkan, antara lain: 

  • Rumah tumbuh adalah rumah yang dapat dibangun sesuai dengan kemampuan finansial, sehingga pembangunan ini sendiri tidak akan membebani keuangan di masa yang akan datang. 
  • Rumah tumbuh juga bisa dibangun sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang. Misalnya, ketika anak sudah membutuhkan kamar sendiri, maka pembangunan kamar bisa dilakukan tepat ketika ruangan tersebut benar-benar telah diperlukan. Pemenuhan kebutuhan akan ruangan baru di rumah akan menjadi lebih mudah, tanpa harus melakukan renovasi atau pembongkaran ruangan-ruangan yang telah ada sebelumnya. 
  • Rumah tumbuh adalah rumah yang bisa dibangun sesuai dengan kondisi kebutuhan saat ini dan kelak akan bertumbuh atau dibangun kembali sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang. Hal ini akan memungkinkan kondisi rumah terasa lebih nyaman dan sehat, di mana seluruh bagian terpakai sesuai dengan kebutuhan.
  • Pemilik rumah tumbuh akan sangat leluasa untuk menentukan kapan dan bagaimana rumahnya akan dibangun. Hal ini akan memungkinkan proses pembangunan rumah benar-benar sesuai dengan harapan. 

Jenis Growing House

Rumah tumbuh adalah sebuah solusi yang terbilang efektif bagi orang-orang yang menginginkan sebuah rumah impian, namun masih memiliki keterbatasan dana untuk mewujudkannya dalam waktu yang singkat. Pembangunan rumah ini memungkinkan untuk memiliki rumah secara bertahap dan sesuai anggaran. 

Pembangunan growing house itu sendiri dibedakan menjadi 2 jenis, antara lain: 

  1. Growing House Horizontal 

    Growing house yang satu ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang memiliki lahan yang terbilang luas, di mana minimal luasnya adalah 2 kali dari luas bangunan awalnya. Artinya, jika lahan yang dimiliki terbilang pas-pasan, maka konsep ini bukan pilihan yang tepat. 

    Konsep growing house horizontal pada umumnya tidak memerlukan struktur awal bangunan yang sangat kokoh, sebab penambahan bangunan ini akan dilakukan menyamping dari bangunan yang telah ada sebelumnya. Namun pembangunan tulang struktur harus dibuat keluar, agar kelak mudah untuk disambungkan dengan struktur pembangunan berikutnya. 

    Salah satu keunggulan dari konsep yang satu ini adalah proses pembangunannya yang terbilang cepat serta mudah. Hal ini akan memungkinkan penambahan ruangan/bagian rumah tersebut bisa dihuni dengan lebih cepat dan sesuai kebutuhan. 

    Namun sangat penting untuk tetap memperhitungkan dan membuat denah ruangan dengan cermat. Prioritaskanlah ruangan-ruangan yang sangat penting terlebih dahulu, seperti: kamar mandi, kamar tidur, dapur, ruang keluarga dan yang lainnya. 

  2. Growing House Vertikal

    Rumah tumbuh yang satu ini merupakan rumah yang dibangun ke atas atau ditingkat. Jika melihat konsep pembangunannya, maka sudah jelas growing house vertikal ini wajib memiliki pondasi awal yang sangat kuat. Bukan hanya itu saja, kolom serta balok-balok penunjang yang akan digunakan juga harus dipertimbangkan dengan matang. 

    Jika kelak akan berencana membuat rumah tumbuh berkonsep vertikal, maka ketika membangun rumah awal yang masih satu lantai harus menggunakan fondasi, kolom serta struktur yang sangat kuat, sebagaimana yang digunakan untuk membangun rumah 2 lantai atau 3 lantai (tergantung rencana ke depannya).

    Hal di atas akan memudahkan pembangunan rumah tumbuh di masa mendatang, ketika sudah waktunya meneruskan pembangunan rumah tersebut menjadi 2 atau 3 lantai. Pengembangan rumah ini tidak akan membutuhkan waktu yang panjang lagi, sebab fondasi dan yang lainnya sudah sesuai kebutuhan.

    Salah satu keuntungan dari growing house vertikal ini adalah hemat lahan. Pembangunan rumah akan dilakukan ke atas, mengikuti struktur bangunan satu lantai yang telah dibuat sebelumnya. Konsep yang satu ini juga sangat cocok untuk pembangunan rumah tumbuh di perkotaan yang biasanya menggunakan lahan terbatas. 

    Baca Juga: Tips Membangun Rumah Hanya dengan 50 Juta Rupiah

Tips Membagun Growing House 

loader

Membangun Growing House

Berikut ini adalah beberapa tips penting yang pelu dicermati ketika akan membangun rumah tumbuh: 

  1. Sesuaikan Konsep dengan Luas Lahannya 

    Sangat penting untuk menyesuaikan konsep pembangunan rumah tumbuh dengan luas lahan yang dimiliki. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat blueprint untuk rencana pembangunan tersebut terlebih dahulu. 

    Meski ini akan menjadi rumah tumbuh yang dibangun secara bertahap, namun penting untuk merencanakannya dengan matang sejak awal. Ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan, seperti: tujuan pembangunan rumah tersebut, sumber dan alokasi dananya, membuat prioritas ruangan yang akan dibangun. 

    Berbagai pertimbangan di atas akan mempermudah untuk menentukan jenis rumah tumbuh itu sendiri, apakah memilih vertikal atau justru rumah horizontal. Selain itu, penting untuk memastikan agar pengembangan rumah di masa depan tidak perlu mengubah berbagai elemen desain dasar yang sudah ada, misalnya taman dan yang lainnya. 

  2. Urus Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

    Jangan lupa untuk segera mengurus IMB, agar proses pembangunan ini kelak tidak bermasalah. Jika menggnuakan jasa arsitek maupun desainer, maka pengurusan ini akan menjadi lebih mudah, sebab gambar yang dihasilkan oleh arsitek ini bisa dijadikan acuan untuk mempermudah pengurusan IMB. 

  3. Susun Rencana Anggaran Belanja (RAB)

    Rumah tumbuh adalah rumah yang akan dibangun secara bertahap, sehingga pembelian berbagai bahan bangunan juga akan dilakukan secara bertahap, sesuai denga rencana pembangunan rumah tumbuh itu sendiri. 

    Perhitungan biaya untuk pembangunan rumah yang bertahap seperti ini juga harus membutuhkan ketelitian khusus. Penting untuk menyusun RAB pembangunan rumah dengan cermat, sehingga semua kebutuhan untuk proses tersebut bisa terpenuhi dengan baik.

    Ada beberapa pengeluaran yang wajib dihitung dalam RAB ini, antara lain: biaya material bangunan, biaya jasa tukang, biaya jasa arsitek/ desainer, dan berbagai biaya lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah tersebut. 

    Selain berbagai biaya di atas, perhitungkan juga besaran inflasi yang akan terjadi, mengingat rumah tumbuh ini akan dibangun secara bertahap di masa yang akan datang. Besaran inflasi ini akan mempengaruhi seluruh anggaran yang akan dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah tumbuh. 

  4. Rencanakan Denah, Pondasi, dan Saluran Air

    Meski baru akan dibangun sebagian saja, rumah tumbuh juga tetap harus direncanakan dengan matang dan sesuai dengan konsep pembangunannya di masa yang akan datang. Idealnya, denah pembangunan, pondasi dan saluran airnya sudah direncanakan untuk jangka panjang, sehingga kelak tidak perlu diubah lagi.

    Pembuatan denah yang jelas sejak awal seperti ini juga akan membantu proses pengurusan IMB rumah tumbuh itu sendiri. Hal ini penting dan akan membuat berbagai urusan lainnya dalam pembangunan ini menjadi lebih mudah dan lancar. 

Rencanakan dan bangun Growing House dengan Tepat 

Rumah tumbuh adalah rumah yang dibangun secara bertahap, di mana pemiliknya bisa menyesuaikan pembangunan rumah ini dengan kondisi keuangan dan kebutuhannya. Jika tertarik untuk menggunakan konsep ini, maka pastikan untuk merencanakan dan membangun rumah tumbuh dengan tepat, sehingga kelak rumah tersebut benar-benar nyaman dan sesuai harapan.

Baca Juga: Tips Cepat Miliki Rumah: Bangun secara Bertahap!