Ingin Memulai Bisnis kopi? Pahami Dulu Cara Menghitung Target Penjualannya

Memulai bisnis memang harus dilakukan dengan perencanaan yang tepat, termasuk dengan menentukan target penjualan yang ingin dicapai. Ini berlaku untuk semua bisnis, bahkan jika kamu ingin memulai bisnis kopi sekalipun. 

Saat ini, bisnis kopi terbilang menjanjikan, sebab pangsa pasar untuk bisnis yang satu ini juga cukup luas dan masih terus berkembang. Namun meski begitu, pastikan kamu tetap realistis dan memiliki target yang tepat untuk memulai bisnis ini.

Pada dasarnya, masing-masing orang tentu akan memiliki teknik tertentu dalam menentukan target bisnis mereka. Namun secara umum, target dalam bisnis kopi ini bisa kamu tentukan dengan 3 pilihan berikut ini:

  • Target jumlah penjualan 

Ini merupakan target yang ditentukan berdasarkan angka penjualan bisnis atau jumlah uang yang ingin dicapai dari hasil penjualan bisnis kopi itu sendiri. 

  • Target promosi

Ini merupakan target bisnis yang ditentukan berdasarkan jumlah penjualan yang didapatkan setelah adanya aktivitas promosi bisnis. 

  • Target distribusi

Ini merupakan target bisnis yang ditentukan berdasarkan kegiatan distribusi yang dilakukan ke berbagai outlet maupun distributor yang menjadi bagian dari pemasaran bisnis kopi.

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Tentukan target bisnis kopi dengan cara yang tepat

loader

Dalam menentukan target, metode SMART merupakan teknik yang paling lazim digunakan pada bisnis kopi. Metode ini diterapkan dengan beberapa poin berikut ini: 

Specific

Dalam penentuan target bisnis kopi, hal ini harus dilakukan dengan spesifik. Artinya, target ini haruslah memiliki dasar pencapaian pasti dan tidak setengah-setengah saja. 

Misalnya: jika tahun 2022 nanti kamu ingin mencapai target penjualan sebesar 1.000 cangkir minuman kopi, maka  angka tersebut akan menjadi patokan (fokus) yang akan dicapai. 

Artinya, kamu tidak bisa menentukan target dengan kata ”wajib mengalami peningkatan”, namun tidak menjelaskannya dengan angka yang jelas. 

Measurable

Target di dalam bisnis kopi juga harus dapat diukur. Kamu harus bisa melakukan pengukuran ini dengan mudah, apakah target telah tercapai atau bahkan belum sama sekali. 

Misalnya: bila kamu memiliki target penjualan produk espresso meningkat sebesar 150% di bulan Agustus, maka kamu bisa mengukur target ini dengan melihat angka penjualan di bulan Juli kemarin yang bisa menjual 300 cangkir espresso. 

Berdasarkan target tersebut, maka setidaknya kamu harus mendapatkan penjualan sebanyak 450 cangkir espresso di bulan Agustus. 

Attainable

Target di dalam bisnis kopi juga haruslah yang bisa diraih, di mana kamu memiliki keyakinan bisa mencapai target tersebut dengan baik. Jika menginginkan kenaikan target di dalam bisnis ini, maka tentukanlah angka yang masuk akal dan bisa dicapai. 

Misalnya: jika selama 3 bulan ini omset rata-rata kamu hanya Rp 2 juta saja perbulannya, maka bisa menaikkan target omset penjualan ini sekitar Rp 2,2 sampai 2,5 juta untuk bulan depan. 

Baca Juga: Tak Ada Kata Terlambat, Begini 3 Cara Cepat Branding Bisnis Kopi Agar Laris

Realistic

Dalam menentukan target penjualan bisnis ini, kamu juga harus realistis. Target yang spektakuler memang terlihat luar biasa, namun kerap sulit sekali untuk direalisasikan, apalagi jika tidak diimbangi dengan usaha yang sangat keras. 

Tetap tentukan target dengan realistis, sehingga kualitas bisnis bisa terjaga dan selalu seimbang, sebab kepuasan konsumen harus selalu menjadi yang utama. 

Time bounded

Target bisnis kopi yang baik juga harus terukur oleh waktu, di mana kamu menentukan target yang waktu pencapaiannya memang sudah jelas kapan dan bagaimana kamu akan mencapainya. 

Misalnya: tahun ini kamu ingin membangun outlet yang baru di kota A, namun tidak menentukan secara spesifik kapan dan bagaimana outlet tersebut akan dibangun. Hal ini tentu akan menjadi penghalang dalam pencapaian bisnis kopimu tersebut, bukan? 

Hitung target bisnis kopi dengan cara yang benar

loader

Ada beberapa cara menghitung target bisnis kopi yang bisa kamu terapkan, antara lain: 

1. Dengan persentase penjualan

Ini merupakan perhitungan yang dilakukan dengan membandingkan jumlah persentase penjualan terhadap jumlah target penjualan. Cara ini bisa kamu gunakan saat ingin melakukan evaluasi pada kinerja sales (bagian penjualan) terhadap target yang sudah kamu tentukan. 

Misalnya: 

  • Target penjualan di bulan Juli: Rp 1 juta.
  • Total penjualan di bulan tersebut: Rp 1,5 juta.

Persentase penjualan: 1.500.000 : 1.000.000 = 150%

Baca Juga: Suka Minum Kopi Tuku? Inilah Perjalanan Bisnisnya yang Menginspirasi

2. Menentukan jumlah minimal penjualan

Ini merupakan perhitungan yang dilakukan dengan mencari jumlah total penjualan produk yang harus dicapai, agar target penjualan minimal bisa dilampaui. Hal ini bertujuan untuk mempermudah evaluasi, agar angka penjualan sales tetap lebih dari persentase minimal tersebut.

Misalnya: 

  • Target persentase minimal per bulan: 80%
  • Target angka penjualan per bulan: Rp 1 juta

Angka minimal penjualan per bulan: 80% x 1.000.000 = Rp 800.000,-

3. Menentukan performa target penjualan

Ini merupakan perhitungan terhadap performa target penjualan produk kopi, . Perhitungan ini biasanya dibuat untuk menjadi kompetisi untuk para sales dalam mencapai target penjualan yang maksimal pada bisnis kopi. 

Misalnya: 

Jumlah target penjualan untuk setiap sales di bulan November adalah sebesar Rp 2 juta. Saat sales melampaui angka tersebut, maka yang bersangkutan tentu memiliki performa yang baik. Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika ternyata yang bersangkutan memiliki angka penjualan di bawah Rp 2 juta. 

Hitung Target dan Memulai Bisnis Kopi dengan Rencana Matang

Jika tertarik untuk segera memulai bisnis kopi, maka pastikan kamu memiliki rencana yang matang terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menghitung dan menentukan target penjualan yang tepat sejak awal. Hal ini akan membantu mencapai kesuksesan dalam bisnis kopi yang kamu jalankan.

Baca Juga: Minuman Kopi Lada Hitam dan Prospek Bisnisnya. Berani Coba?