Kenali Apa Itu Hipotermia dan Bagaimana Cara Tepat Menanganinya

Pernahkah Anda merasa penasaran, berapa sih rata-rata suhu tubuh manusia yang sehat? Idealnya, suhu tubuh manusia normal adalah sekitar 37 derajat celsius atau lebih tepatnya berada di kisaran 36,5 sampai 37,2 derajat celsius. Jika di luar kisaran tersebut, itu berarti tubuh tengah mengalami masalah dan perlu mendapatkan penanganan medis dengan segera. 

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki suhu tubuh lebih tinggi dari batas normal, maka hal ini dapat menjadi pertanda bahwa tubuhnya tengah berusaha melawan serangan bakteri atau virus. Untuk mengatasinya, seseorang dengan suhu tubuh terlampau tinggi dapat beristirahat dengan cukup dan meminum obat sesuai dengan jenis penyakit yang dideritanya.

Lantas, bagaimana jika suhu tubuh seseorang berada jauh di bawah suhu tubuh yang normal? Apakah hal tersebut juga menandakan bahwa tubuh juga mengalami masalah kesehatan dan harus mendapatkan penanganan medis dengan segera? 

Pada dasarnya, seseorang yang memiliki suhu tubuh di bawah batas wajar dianggap sedang mengidap hipotermia. Bukan disebabkan karena virus atau bakteri yang menyerang tubuh, kondisi ini terjadi karena penderitanya terlalu lama beraktivitas di tempat yang terlalu dingin sehingga memengaruhi suhu tubuhnya. 

Jika berlangsung terlalu lama, hipotermia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius bahkan kematian kepada penderitanya. Pasalnya, tubuh memerlukan suhu tubuh yang normal agar bisa melangsungkan proses metabolisme dan menjalankan fungsi organ vital dengan semestinya.

Mengetahui hal tersebut, Anda tentu perlu memahami tentang pengertian hipotermia. Selain itu, karena dapat berakibat fatal, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab, gejala, serta bagaimana cara pertolongan pertama yang tepat menanganinya. Nah, tanpa panjang lebar lagi, berikut terangkum pembahasan lengkap mengenai seluk beluk penyakit hipotermia. 

Baca Juga: 4 Vitamin Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Selama Pandemi

Apa Itu Hipotermia?

loader

Hipotermia

Hipotermia adalah sebuah kondisi di mana tubuh memiliki temperatur jauh di bawah kisaran suhu normal. Agar bisa menjalankan proses metabolisme dan fungsi organ tubuh dengan normal, tubuh harus berada di kisaran suhu 36,5 sampai 37,2. Jika sampai berada di suhu 35 derajat celsius atau lebih rendah, bisa dikatakan tubuh sedang mengidap hipotermia. 

Jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah pada fungsi organ penting dan sistem saraf dalam tubuh. Bahkan, dalam kondisi kronis, hipotermia juga mampu mengakibatkan kegagalan sistem sirkulasi darah atau jantung dan sistem pernapasan serta dapat berujung pada kematian. 

Hal-Hal yang Membuat Seseorang Lebih Berisiko Terkena Hipotermia

  • Mengonsumsi obat terlarang dan minuman keras juga dapat menjadi pemicu karena menimbulkan pelebaran pada pembuluh darah. 
  • Seseorang yang mengidap penyakit anoreksia, hipotiroidisme, stroke, dan alzheimer.
  • Pada bayi dan juga lansia karena kemampuan tubuh mengendalikan suhu tubuh mereka belum sempurna atau sudah menurun. 

Penyebab Hipotermia

Selain faktor risiko di atas, hipotermia juga dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah beberapa penyebab hipotermia.

  • Terlalu lama berada di tempat yang dingin. Sebagai contoh, mendaki gunung.
  • Berada di dalam air dalam waktu yang lama.
  • Mengenakan pakaian basah dalam waktu yang lama.
  • Memasang suhu terlalu rendah pada pendingin ruangan.
  • Mengenakan pakaian yang tidak tepat ketika cuaca dingin.

Gejala Hipotermia

  • Berbicara gagap, cadel, dan bergumam.
  • Bibir terlihat berwarna kebiruan.
  • Denyut jantung melemah serta tidak teratur.
  • Badan lemas dan merasa mengantuk.
  • Menggigil tanpa henti.
  • Merasa kedinginan.
  • Kesadaran menurun.
  • Napas menjadi pendek dan pelan.
  • Pupil mata melebar.
  • Tubuh tidak mampu menghangatkan diri.
  • Badan kaku dan susah untuk digerakkan.

Selain gejala di atas, pada bayi yang terkena hipotermia, kulitnya akan terlihat lebih merah, terasa dingin, dan terlihat tidak bertenaga. Jika seseorang mendapati gejala hipotermia di atas, sebaiknya segera mendapatkan penanganan medis yang tepat dan dibawa ke tempat yang lebih hangat agar suhu tubuh kembali meningkat. 

Baca Juga: Sehat Fisik dan Mental dengan Latihan Kebugaran Jasmani

Cara Mendiagnosis Hipotermia

Umumnya, proses diagnosis hipotermia dilakukan dengan wawancara medis. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menggunakan termometer khusus guna mengetahui seberapa rendah suhu tubuh penderita dan mengonfirmasi proses diagnosis sebelumnya. 

Tak jarang pula proses diagnosis dilakukan dengan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti elektrokardiografi, sinar X, dan pemeriksaan laboratorium. Tujuannya untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada organ penting penderitanya dan menentukan langkah medis selanjutnya yang perlu diambil. 

Komplikasi yang Dapat Disebabkan oleh Hipotermia

Beberapa komplikasi yang bisa disebabkan oleh hipotermia, meliputi, frostbite atau radang beku. 

Dalam kasus yang parah, frostbite mampu membuat jaringan tubuh mati dan membusuk serta membuat anggota tubuh menjadi mati rasa dan tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Sehingga harus diamputasi, bahkan menyebabkan kematian. 

Metode Pengobatan Hipotermia

Metode pengobatan hipotermia dibagi menjadi dua bagian, yakni:

  1. Sebelum datang pertolongan medis. Saat pertolongan medis belum tiba, penanganan bisa dilakukan dengan mengganti baju basah yang dikenakan dengan baju kering, menghangatkan tubuh dengan jaket atau beberapa lapisan kain, memberi minuman hangat tanpa kandungan kafein, dan membawa penderita ke tempat yang lebih hangat serta mendapatkan sumber panas alami. 
  2. Sedangkan jika pertolongan medis sudah tiba, metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah memberikan kehangatan pada saluran pernapasan dan beberapa bagian tubuh penderita, serta memberi infus larutan salin yang telah dihangatkan. Agar darah penderita tidak membeku dan untuk melancarkan sirkulasi, tenaga medis dapat menggunakan mesin hemodialisis, atau mesin CPB.

Upaya Pencegahan Hipotermia

Upaya pencegahan dari hipotermia sebenarnya hanya menjaga suhu tubuh tetap hangat dan terhindar dari aktivitas atau area yang memiliki suhu terlampau rendah. Beberapa cara agar terhindar dari potensi hipotermia adalah: 

  1. Mengenakan pakaian yang tepat ketika cuaca sedang dingin atau hujan.
  2. Segera mengganti baju yang basah dengan pakaian kering, dan tidak berlama-lama berendam di air yang dingin. 
  3. Mengonsumsi makanan yang mengandung cukup kalori dan banyak minum air putih.
  4. Mengawasi anak kecil dan lansia agar suhu tubuhnya tetap terjaga. 

Dengan melakukan upaya tersebut, kecil kemungkinannya seseorang akan terkena hipotermia karena suhu tubuhnya pasti terjaga dan berada pada kisaran yang normal. 

Jangan Tunggu Lama-Lama, Segera Hubungi Pihak Medis

Hipotermia bisa dibilang sebagai masalah kesehatan yang mungkin sangat jarang terjadi di Indonesia. Namun, dalam kondisi tertentu, bukan tidak mungkin seseorang akan bergelut dengan suhu yang terlampau rendah dan membuat tubuhnya mengalami hipotermia. 

Saat hal ini terjadi, setelah melakukan upaya pertolongan pertama, jangan tunda lagi untuk menghubungi pihak medis agar hipotermia tidak menimbulkan komplikasi berbahaya kepada penderitanya. Pasalnya, jika sampai terlambat mendapatkan penanganan medis, hipotermia dapat menyebabkan frostbite dan merusak jaringan saraf pada organ tubuhnya, hingga kematian. 

Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, lakukan upaya penanganan yang tepat dan cepat agar penderita dapat segera memiliki suhu tubuh yang normal kembali.

Baca Juga: Biaya Rumah Sakit Capai Selangit, Akali dengan 4 Cara Ini