Kini Jadi Ratu Soundtrack yang Legendaris, Melly Goeslaw Pernah Alami Album Gagal di Pasaran

Sebagai salah satu musisi dan seniman wanita Indonesia, nama The Queen of Soundtrack, Melly Goeslaw, tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Melly Goeslaw alias Meliana Cessy Goeslaw dikenal bertangan dingin dalam menciptakan banyak karya. Lagu-lagunya yang indah selalu menjadi kesukaan banyak orang.

Wanita kelahiran Bandung, 7 Januari 1974 yang kini menginjak usia 46 tahun tersebut tak hanya dikenal sebagai pencipta lagu dan penyanyi. Tetapi, istri dari Anto Hoed ini juga sukses berkarya dengan band andalannya, Potret. Kepiawaiannya dalam mencipta hits demi hits lagu tak lepas dari darah seni yang diwarisi sang ayah.

Melly sendiri merupakan putri tunggal dari musisi ternama pada zamannya, Melky Goeslaw serta Ersi Sukaesih. Meski sang ayah tidak pernah hidup bersamanya, namun tak dapat dipungkiri bahwa bakat seni yang kental telah diwariskan kepada Melly. Berbakat dengan banyak prestasi yang diapresiasi, bagaimana kisah perjalanan hidup dan karir seorang Melly?

Debut Solo Album Gagal di Pasaran

View this post on Instagram

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on

Meski kini telah sukses bertahta di jajaran senior belantika musik Tanah Air, namun bukan berarti Melly tak pernah mengalami kegagalan. Pasalnya, awal karir Melly berjalan dengan tidak sempurna. Di tahun 1988, ia pernah merilis album solo yang berjudul Pilihanku Deritaku dengan menggunakan nama panggung Meliana Cessy.

Pilihanku Deritaku yang merupakan ciptaan Maxie Mamiri itu dibawakan Melly dengan Robby N.S. Sedangkan albumnya sendiri terdiri dari sepuluh lagu yang dibawakan Melly. Sayangnya saat itu keberuntungan belum berpihak.

Baca Juga: Tak Lekang oleh Waktu, Rita Sugiarto Tetap Eksis di Tengah Gempuran Penyanyi Dangdut Muda

Sukses Bersama Anto Hoed dan Potret

View this post on Instagram

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on

Perjalanan karir Melly hingga bermetamorfosis sebagai Ratu Soundtrack Indonesia terbilang masih panjang. Setelah sempat jeda dari pentas musik Nusantara, Melly kembali berkarya dengan Anto Hoed (yang saat itu belum menjadi suaminya) dan Ari Ayunir. Bertiga, mereka terbentuk di dalam band bernama Potret dan menelurkan album berjudul self-titled. 

Membawakan genre pop kreatif, Potret yang berdiri sejak 1995 ini sukses menarik perhatian dengan berbagai single ciamik dan unik. Sejumlah lagu andalan mereka seperti Terbujuk, Laguku Bahasaku, hingga Angan-Angan Cinta dikenal dengan liriknya yang lugas lagi berani. Album Potret yang perdana ini laris manis di pasaran, dengan penjualan lebih dari 50.000 kopi.

Demikian juga dengan album kedua Potret, Potret II yang rilis tahun 1997. Selain iramanya yang catchy dan enak didengar. Melly dikenal andal mengemas penuturan kisah yang lucu dan segar dalam liriknya. Konsep ini membuat lagu Salah dan Mak Comblang menjadi sangat populer di tahun 2000 dan melegenda hingga sekarang. Belum lagi dengan lagu Bunda yang syahdu, menyentuh dan digemari masyarakat luas. 

Kesuksesan terus membuntuti Potret dan Melly. Album ketiga mereka yang bertajuk Cafe PotretCafé juga sukses menjadi fenomenal dengan single andalan DiamBagaikan Langit, serta Satu Kebanggaan. Selain meraih begitu banyak penghargaan seperti album terbaik, lagu terbaik, hingga video klip terbaik, album ini dikabarkan masih terus dirilis ulang oleh label AQUARIUS MUSIKINDO.

Di tahun 2000, Melly dan Anto Hoed memutuskan untuk menikah hingga keduanya dikaruniai seorang putra yaitu Anakku Lelaki Hoed (Ale). Kemudian di tahun 2003, Melly kembali dikaruniai putra keduanya, yakni Pria Bernama Hoed (Abe). Dan setelahnya, kolaborasi Melly bersama suami tercinta di Potret masih terus berlanjut hingga mereka merilis lima album dan berbagai hits single.

Melly Sebagai Solois dan Pencipta Lagu

View this post on Instagram

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on

Melly tak hanya mewarisi bakat seni dari sang ayah. Sebagai bekal keterampilannya  dalam bermusik, ia pun pernah mengenyam pendidikan musik di Elfa Secioria dan Hapmi. Sehingga tak heran jika ia juga meraih beberapa prestasi. 

Melly diketahui pernah menjadi Juara III Festival Penyanyi Populer Indonesia di tahun 1989. Ia juga memenangkan Juara I Cipta Pesona Bintang (1992) dan Juara I Asia Bagus di Singapura (1992). Sedangkan di tahun 1993, ia memenangkan Juara I Bintang Radio TVRI Jawa Barat.

Tak hanya dikenal dengan suaranya yang merdu, ia juga jago mencetak lagu. Berbagai karya ciptaannya yang easy listening selalu mendapat tempat di hati para penggemarnya. 

Melly yang menggubah sejumlah hits Krisdayanti yaitu Menghitung Hari, Yang Kumau, I'm Sorry Goodbye, serta Surga yang Tak Dirindukan. Selain itu, ia juga menciptakan Hati Yang Terpilih, Ayat-Ayat Cinta, Tegar, Atas Nama Cinta, dan tak ketinggalan lagu Hey Ladies yang dibawakan oleh Rossa. 

Lagu Jera yang dinyanyikan Agnes Monica juga merupakan ciptaan Melly. Di samping itu, Melly juga membuat lagu Biarlah Rahasia dan Pastikan yang dibawakan oleh penyanyi Malaysia, Datuk Siti Nurhaliza binti Tarudin. Lagi-lagi, kedua single dalam album bertajuk Transkripsi tersebut sukses besar di kisaran tahun 2007.

Baca Juga: Jago Akting, Intip Karier Laudya Cynthia Bella menjadi Salah Satu Artis Termahal

Composer Hebat yang Tak Bisa Baca Not Balok

View this post on Instagram

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on

Tangan dingin sebagai composer makin terlihat dalam album solo keduanya, Melly (1995). Berduet dengan Ari Lasso, lagu Jika kembali laku keras di pasaran. Uniknya, meski hebat dalam mencipta dan mengomposisikan nada, Melly rupanya tak bisa membaca not balok.

Perihal ini, Melly selalu membagikan inspirasinya kepada suami. Barulah kemudian Anto Hoed yang menuliskan notasinya. Caranya bekerja sama dengan Anto inilah yang belakangan terus berlanjut hingga mereka menjadi tim yang hebat dalam menelurkan begitu banyak soundtrack film Tanah Air.

Dimulai sejak tahun 2002, ia menerima tawaran untuk menggarap soundtrack film layar lebar dengan didampingi oleh Anto Hoed suaminya. Dan sejak saat itulah nama Melly Goeslaw dan Anto Hoed menjadi sangat dihormati dalam industri musik dan dunia entertainment Indonesia juga Malaysia. 

Mengorbitkan BBB (Bukan Bintang Biasa)

View this post on Instagram

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on

Kiprah seorang Melly Goeslaw terus berlanjut dan bertransformasi. Tak hanya andal sebagai pencipta lagu dan penyanyi, Melly juga membuat berbagai soundtrack film yang selalu sukses. Ia pun mengorbitkan artis dan musisi lainnya seperti BBB (Bukan Bintang Biasa). 

Grup musik yang lahir di tahun 2006 ini terdiri dari Dimas Beck, Raffi Ahmad, Laudya Cynthia Bella, Ayushita hingga Chelsea Olivia. Bersama Melly, mereka membawakan lagu Let's Dance Together (2006) yang terdapat dalam album Mindnsoul.

Baca Juga: Cerita Raffi Ahmad dari Sukses Meniti Karir Hingga Gurita Bisnisnya yang Bikin Tajir Melintir

Diskografi dan Penghargaan Melly

View this post on Instagram

A post shared by Melly Goeslaw (@melly_goeslaw) on

Melly merilis berbagai solo album yang dimulai dengan Pilihanku Deritaku (1988) dengan menggunakan nama Meliana Cessy. Kemudian disusul dengan Melly (1999), Intuisi (2005), Mindsoul (2007), Glow (2009), Dancing in The Silence (2011), serta Queen of Soundtrack (2013).

Dengan band Potret, ia merilis Potret (1995), Potret II (1997), Café (1998), From Dawn to Beyond (2001), Positive+POSITIVE (2003), I Just Wanna Say I L U (OST. Chika) tahun 2008, serta Album Kompilasi Balance (2014).

Ada pun untuk album soundtrack, Melly berada di balik OST. Ada Apa dengan Cinta? (2002), OST. Eiffel I'm in Love/Repackage (2003), OST. Apa Artinya Cinta? (2005), OST. The Butterfly (2007), OST. Ayat-ayat Cinta (2009), OST. Ketika Cinta Bertasbih (2009), dan juga OST. Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016).

Penulis novel berjudul 10 Arrrrgh (2007) dan Balance (2012) ini juga meraih banyak penghargaan Artis Interprestasi Terbaik di video klip Diam dalam Grand Final Karya Cipta Video Musik Indonesia (KCVMI) tahun 1999. Ia juga memenangkan Penata Musik Terbaik di OST. Ada Apa dengan Cinta? dalam Festival Film Indonesia (2004),  Penata Musik terbaik di OST. Eiffel I'm in Love/Repackage pada Festival Film Indonesia (2005) dan Planet Music Special Awards Anugerah Planet Muzik (2011).

Jangan Berhenti Jika Gagal

Jago menyanyi, membuat lagu, membuat soundtrack film, berakting (melalui video klipnya), Melly juga merambah dunia penulisan novel hingga menjadi produser film. Ia juga bahkan menjadi seorang pengusaha fashion.

Meski dulunya pernah mengalami kegagalan di album solo pertamanya, namun Melly terus melanjutkan kiprahnya hingga akhirnya mendapatkan jalan kesuksesan. Terkadang, gagal di awal merupakan batu loncatan dan ujian untuk Kamu mencapai kesuksesan. Yuk, jangan berhenti mencoba dan selalu terus berusaha.