Kwitansi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Menggunakannya

Dalam kegiatan perekonomian, kehadiran kwitansi memiliki peranan penting. Saat transaksi jual beli produk atau jasa, kwitansi dapat menjadi bukti transaksi atau pembayaran, apalagi untuk transaksi yang nilainya cukup besar. Kwitansi juga mempunyai kekuatan hukum apabila dibubuhi dengan meterai.

Baca Juga: Mengenal Faktur Pajak Dan Fungsinya

Pengertian Kwitansi

loader
Contoh Blangko Kwitansi (Sumber: bukalapak.com)

Pengertian kwitansi adalah sebuah dokumen yang menjadi alat bukti terjadinya pembayaran maupun penerimaan sejumlah uang. Dikeluarkan dan ditanda tangani si penerima, kemudian diserahkan kepada si pemberi uang atau yang membayar. Bisa juga diteken kedua belah pihak untuk memperkuat sisi legalitas.

Adanya kwitansi akan memudahkan pencatatan arus kas yang masuk dan keluar di dalam pembukuan. Umumnya, kwitansi menerangkan kop perusahaan/instansi/lembaga/toko, nomor kwitansi, nama pemberi uang, jumlah uang yang dinyatakan dengan nominal angka dan huruf, peruntukkan pembayaran, nama tempat dan tanggal pembayaran atau penerimaan uang, serta tanda tangan dan nama si penerima.

Agar kwitansi memiliki kekuatan hukum di persidangan jika sewaktu-waktu ada sengketa atau masalah lain, kamu dapat menempelkan meterai, lalu diteken atau ditanda tangani kedua belah pihak.

Perhatikan Hal Berikut Jika Ingin Menggunakan atau Membuat Kwitansi

loader
Cara Menggunakan Kwitansi (Sumber: duniapaud.com)

Bila ingin menggunakan atau membuat kwitansi untuk kebutuhan transaksi, kamu perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini supaya tidak salah.

  1. Hindari meneken kwitansi kosong agar bukti tanda tanganmu tak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Dengan menggunakan tanda tangan, akan terlihat mana kwitansi asli dan mana yang dipalsukan untuk tindak kejahatan.
  2. Perhatikan juga dalam menulis nama lengkap si penerima maupun pemberi uang.
  3. Tambahkan pula tanda di akhir tulisan, misalnya pada bagian ‘untuk pembayaran'. Tujuannya supaya tidak bisa lagi ditambahkan dengan penjelasan atau kalimat lain di luar transaksi.
  4. Cantumkan nama tempat dan tanggal transaksi yang berdekatan dengan tanda tangan si penerima uang.
  5. Jika nilai transaksi cukup besar dan harus dibubuhi meterai, tanda tangan harus mengenai kwitansi.

Kenali Ciri-Ciri Kwitansi

loader
Contoh Kwitansi (Sumber: pemudabersatu.com)

Kenali dan pahami ciri-ciri kwitansi sehingga kamu tidak bingung saat harus menggunakannya.

  1. Umumnya setiap kwitansi dibuat memiliki dua sisi, yakni sisi luar maupun sisi atas bawah. Kwitansi sisi luar di sebelah kiri dinamakan sub kwitansi. Sub kwitansi ini digunakan untuk tanda bukti bagi si penerima uang, sementara bagian kanan diberikan kepada pemberi uang sebagai bukti penyerahan dana atau pembayaran.
  2. Sedangkan kwitansi rangkap atas bawah, biasanya untuk bagian atas akan diberikan kepada si pembayar, sementara bagian bawahnya digunakan si penerima sebagai arsip keuangan.
  3. Isi dari kwitansi mencantumkan jumlah uang yang dibayar atau diserahkan dalam angka maupun terbilang (huruf), tanggal transaksi, tempat transaksi, dan kolom tanda tangan.

Baca Juga: Mengenal Bukti Transaksi dalam Bisnis dan Jenisnya

Jenis Kwitansi Berdasarkan Penggunaannya

loader
Contoh Kwitansi (Sumber: akuntansilengkap.com)

Berikut jenis-jenis kwitansi berdasarkan penggunaannya yang perlu kamu ketahui:

  1. Kwitansi Transfer Uang: Jenis kwitansi ini biasanya digunakan dalam dunia perbankan, di mana di dalam kwitansi secara jelas tercantum nomor rekening penerima.
  2. Kwitansi Transaksi Produk: Kwitansi ini menjelaskan barang apa yang dibeli konsumen lebih detail mengenai nomor seri produk, tipe barang, lalu ada alamat konsumen, serta harga barang.
  3. Kwitansi Serah Terima Uang: Jenis kwitansi ini paling sering digunakan. Pada kwitansi ini menerangkan jumlah uang yang diserahkan kepada seseorang/perusahaan/lembaga, di mana penggunaannya akan dianggap sebagai bukti pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak.
  4. Kwitansi Bukti Pembayaran: Kwitansi ini umum digunakan dalam jual beli. Bukti pembayaran bisa berupa angsuran/cicilan ataupun lunas. Kwitansi ini umumnya juga menerangkan jumlah uang untuk pembayaran dan informasi si pembayar atau pemberi dana.
  5. Kwitansi Cash Receipt: Kwitansi yang digunakan dalam lingkungan kerja. Kwitansi ini menerangkan dana keluar atau masuk yang tembusannya akan dilakukan pengarsipan sebagai bukti keuangan saat audit nanti.

Beda Kwitansi, Nota, dan Faktur

loader
Beda Kwitansi, Nota, dan Faktur

Banyak dari kita belum mengetahui perbedaan antara kwitansi, nota, dan faktur. Toh sama-sama bisa menjadi bukti transaksi yang sah. Lalu apa bedanya?

  1. Kwitansi

    Secara harfiah, kwitansi adalah secarik kertas yang digunakan sebagai bukti penerimaan sejumlah uang yang disetujui kedua pihak, baik penerima dan pemberi. Setiap kwitansi yang beredar dilengkapi nomor kwitansi, nama pemberi uang, jumlah pembayaran (nominal maupun huruf), peruntukkan pembayaran atau transaksi, tempat dan tanggal transaksi, serta tanda tangan dan nama si penerima.

    Supaya legalistas makin kuat, dapat ditempelkan meterai Rp6.000. Di atas meterai, ditanda tangani kedua belah pihak atau pihak penerima. Nomor kwitansi juga penting agar dapat membedakan antara kwitansi satu dengan lainnya, serta dapat diurutkan berdasarkan waktu transaksi dilakukan.

  2. Faktur dan Nota

    Faktur merupakan sebuah dokumen transaksi yang digunakan untuk menghitung jumlah transaksi penjualan. Faktur ini biasanya dibuat oleh penjual dan terdiri dari 3 rangkap. Di mana lembar pertama diserahkan kepada pembeli, lembar kedua disimpan oleh penjual untuk penagihan, dan lembar ketiga akan disimpan ke buku faktur.

    Sedangkan pengertian nota tidak jauh berbeda dengan faktur, sama-sama dibuat oleh penjual. Hanya saja biasanya cukup terdiri 2 rangkap. Di mana lembar pertama akan diberikan kepada pembeli. Faktur dan nota hanya digunakan sebagai bukti pembelian saja tanpa meterai.

Kasus Kwitansi Kosong

loader
Ilustrasi Kwitansi Kosong (Sumber: kompasiana.com)

Ada saja praktik atau tindak kejahatan, salah satunya menjual kwitansi kosong. Tujuannya apalagi kalau bukan mengeruk uang. Menggunakan kwitansi kosong agar bisa diisi dengan nilai atau jumlah uang sesuai kehendak si oknum atau pihak tak bertanggungjawab.

Sebagai contoh, kamu diminta membeli laptop oleh perusahaan sebanyak 10 unit. Katakanlah harga asli 1 unit laptop Rp10 juta. Kemudian kamu melakukan mark up atau korupsi yang merugikan perusahaan dengan cara mengisi kwitansi kosong. Mengubah harga laptop menjadi Rp15 juta per unit, sehingga kamu mendapat keuntungan Rp5 juta x 10 unit = Rp50 juta.

Pakai Kwitansi Sesuai Fungsinya

Kwitansi begitu penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat melakukan transaksi. Selalu gunakan kwitansi sesuai fungsinya, jangan disalahgunakan untuk meraup keuntungan. Ketika bertransaksi, usahakan meminta kwitansi agar jika suatu saat terjadi sengketa, kamu dapat menjadikan kwitansi sebagai bukti yang sah.

Baca Juga: Jadikan Komunikasi Digital Lebih Aman, Ini Pengertian Digital Signature, Cara Kerja, Hingga Manfaatnya