Lagi Krisis Keuangan? Biar Tetap Harmonis dengan Pasangan, Begini Tipsnya

Memang uang bukan segalanya. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti beli beras, bayar tagihan listrik dan air, sampai ke toilet umum saja butuh uang.

Apalagi buat kamu yang sudah menikah dan punya anak. Pasti kebutuhan semakin meningkat, karena harus membiayai pendidikan anak dan investasi untuk masa depan.

Walaupun kamu dan pasangan sama-sama bekerja, punya penghasilan tetap, namun ada kalanya mengalami paceklik. Kondisi keuangan sulit, sehingga harus ekstra hemat dalam membelanjakan uang.

Inilah roda kehidupan. Kadang kamu dan pasangan sedang banyak uang, dan kadang pula harus makan cuma pakai nasi sama lauk garam.

Meski kondisi keuangan sedang susah, jangan sampai kamu dan pasangan bercerai berai. Begini caranya agar tetap bahagia dan mesra dalam menjalani kehidupan, termasuk saat dililit krisis keuangan:

Baca Juga: 6 Cara Mengatur Keuangan untuk Suami Istri yang Berjauhan

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

loader
Mengatur keuangan rumah tangga

1. Tetap terbuka kepada pasangan

Di saat krisis keuangan, kamu dan pasangan harus tetap saling percaya dan terbuka satu sama lain. Tepis rasa curiga yang datang.

Misalnya kamu curiga, pasanganmu menghambur-hamburkan uang atau menyembunyikan uang diam-diam di suatu tempat.

Bila hati dan pikiran dipenuhi rasa curiga, maka yang akan timbul adalah prasangka buruk dan keributan tak berujung. Inilah pentingnya bersikap saling terbuka, baik dari pemasukan maupun setiap pengeluaran kalian.

Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi. Sebab jika ketahuan, akibatnya bisa fatal. Kamu dan pasangan dapat terlibat pertengkaran hebat, bahkan mudah sekali mengucap talak.

2. Jangan menghakimi kondisi keuangan pasangan

Meskipun pemicu utama krisis adalah karena sikap pasangan yang boros, sebaiknya jangan mempertegas hal ini di depannya. Ini pertanda kalau kamu sedang berusaha menghakimi atau menyudutkannya, dan bisa membuatnya semakin terpuruk.

Tidak ada yang perlu dihakimi di sini. Justru dalam kondisi seperti ini, kamu dan pasangan seharusnya saling mengingatkan. Mencari solusi bersama-sama agar pemborosan tidak terjadi lagi.

Diskusikan bersama sambil minum secangkir teh. Gunakan bahasa yang santun, tidak pakai ngegas, dan diselingi dengan canda tawa yang dapat menghibur satu sama lain.

Yakinkan satu sama lain, bahwa krisis keuangan ini bukan beban salah satu dari kalian. Tetapi beban yang dipikul dan diselesaikan bersama.

loader
Buat daftar keuangan yang baru

3. Menata ulang anggaran rumah tangga

Saat kesulitan keuangan, coba tata ulang keuangan rumah tanggamu. Buat daftar keuangan yang baru dengan memangkas besar-besaran anggaran yang tidak diperlukan atau yang sifatnya masih bisa ditunda, seperti beli baju, pergi liburan, atau membelikan anak mainan.

Utamakan kebutuhan prioritas, seperti kebutuhan dapur, bayar cicilan utang, tagihan listrik dan air, kuota internet, biaya SPP anak, uang transport, asuransi, dan lainnya.

Baca Juga: Alami Krisis Finansial dan Potong Uang Jajan, Begini Cara Menjelaskannya ke Anak

4. Berusaha hidup hemat

Kamu dan pasangan harus berhemat. Mengencangkan ikat pinggang. Ingat, ini beban finansial kalian berdua.

Kurangi kebiasaan makan di luar, belanja di supermarket, borong pakaian. Mulai dengan memasak makanan sendiri di rumah, membawa bekal makan ke sekolah dan ke kantor, stop jajan kopi kekinian, dan lainnya.

Penghematan yang kamu dan pasangan lakukan secara konsisten dan disiplin, perlahan akan membebaskanmu dari jerat krisis finansial. Keuangan rumah tangga akan kembali stabil seperti dulu.

loader
Diskusi dan mencari solusi bersama agar keluar dari krisis finansial

5. Lakukan hal-hal untuk menjaga keharmonisan

Terkadang di tengah krisis keuangan, kamu dan pasangan bisa lebih peduli satu sama lain. Lebih banyak menyisihkan waktu untuk berdiskusi membahas keuangan yang sebelumnya tak pernah dilakukan.

Hal sederhana untuk menjaga keharmonisan keluarga. Memupuk rasa kasih sayang kepada pasangan. Kamu menjadi orang yang beruntung karena pasangan tidak meninggalkanmu saat kesulitan ekonomi, pun sebaliknya.

Baca Juga: Gaji di Bawah UMR Mau Investasi, Harus Mulai Dari Mana?

6. Selalu ada di samping pasangan

Ingatlah janji pernikahan dulu, akan tetap setia dalam keadaan senang maupun susah. Saat kesulitan keuangan ini bisa menjadi salah satu ujian rumah tangga.

Apakah kalian akan bertahan dan menang, atau justru sebaliknya. Di sinilah kalian diuji. Tentu saja dalam situasi begini, kamu dan pasangan tetap harus selalu ada, saling menemani dan menguatkan.

Kemudian bersama mencari solusi atas permasalahan ini, seperti mencari penghasilan tambahan, mencari pinjaman, atau menjual salah satu aset berharga. Semua ini perlu dibicarakan berdua, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

Bahagia Itu Sederhana

Uang memang bisa menumbuhkan kebahagiaan dalam hidup seseorang, tapi sifatnya hanya sementara saja. Sebab kebahagiaan sejati dapat tercipta kalau kamu dan pasangan mau bersyukur dengan kondisi yang sedang dihadapi saat ini.

Tidak perlu mewah, cukup kamu dan pasangan saling bergandengan tangan melewati krisis keuangan dan bersama mencari jalan keluar terbaik, itu adalah kebahagiaan yang sebenarnya.

Baca Juga: Tak Bisa Bayar Cicilan KPR Bulan Ini, Apa yang Harus Dilakukan?