Mengenali Sumber Pendapatan Anda, dari Mana Saja Asalnya?

Pendapatan secara umum seringkali berhubungan dengan sejumlah uang yang diterima seseorang sebagai hasil atas suatu hal yang dilakukan, dikerjakan atau diinvestasikan. Pendapatan tersebut kemudian digunakan atau dibelanjakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam hidup untuk kurun waktu tertentu. Bagi seorang kepala keluarga, terlebih laki-laki sebagai seorang suami, pendapatan yang didapatkannya tersebut pastinya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, diri sendiri, istri dan anak-anaknya.

Penghasilan yang dimiliki seseorang pasti akan berbeda dengan penghasilan orang lain, serta tingkat kebutuhannya pun juga berbeda. Segala kebutuhan yang ada hendaknya bisa dikelola sesuai dengan prioritasnya, serta berdasarkan kemampuan pendapatan yang dimiliki. Jangan sampai seperti pepatah 'lebih besar pasak daripada tiang', yaitu lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan. Atau juga hanya pas-pasan, hanya sekedar numpang lewat tiap bulan, tanpa ada sisa penghasilan untuk kehidupan masa tua ketika memasuki periode pensiun.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Mengatur Gaji Bulanan

Sumber-Sumber Pendapatan

loader

Beragam Sumber Pendapatan via pixabay.com

 

Pendapatan seseorang, baik yang hidup lajang atau telah berkeluarga, bisa berasal dari beberapa alternatif sumber. Seseorang ada yang hanya mendapatkan pendapatan dari satu sumber penghasilan dari satu jenis pekerjaan, dan ada yang mungkin memiliki lebih dari satu sumber penghasilan dari beberapa pekerjaan yang dilakukan atau dari hasil investasi. Berikut ini 3 jenis potensi sumber pendapatan bulanan, antara lain:

1. Pendapatan Aktif

Pendapatan ini merupakan penghasilan bulanan yang diperoleh dari hasil pekerjaan. Contoh pendapatan aktif di antaranya gaji, tunjangan, bonus. Seseorang bisa memiliki pendapatan aktif lebih dari satu sumber, jika mampu bekerja dari dua atau lebih jenis aktivitas pekerjaan, seperti menjalankan pekerjaan sampingan, menjalankan wirausaha, dan lainnya.

2. Pendapatan Investasi atau Pendapatan Portfolio (Portfolio Income)

Sesuai dengan namanya, makan pendapatan investasi merupakan penghasil yang berasal dari hasil investasi. Contohnya investasi reksadana, saham, obligasi, dan lainnya. Seseorang bisa melakukan investasi dengan menanamkan sejumlah uang atau modal sesuai kemampuannya, dan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang diinvestasikan. Semakin besar modal yang diinvestasikan, maka kemungkinan semakin banyak pula penghasilan dari investasi tersebut. penghasilan dari hasil investasi ini biasanya berbanding lurus dengan resiko investasinya.

3. Pendapatan Pasif (Passive Income)

Pendapatan pasif berasal dari sistem yang telah bekerja, misalnya bisnis multi level marketing, bisnis sewa properti, pemilik waralaba (franchisor), hak paten dan lainnya. Dengan adanya sistem yang dijalankan tersebut, bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha untuk mendapatkan pendapatan. Untuk menghasilkan pendapatan pasif seseorang tetap harus berusaha untuk menjalankan sistem yang ada, sehingga laju keuangannya tetap berjalan dan menghasilkan pendapatan. Contoh bisnis sewa rumah, seseorang harus melakukan renovasi dari rumah yang dimilikinya sehingga layak untuk ditinggali oleh penyewanya.

Untuk meningkatkan pendapatan bulanan, beberapa orang bisa melakukan kombinasi beberapa aktivitas dalam rangka menambah pundi-pundi, di samping penghasilan utama yang biasa rutin diterima. Dengan begitu, maka penghasilan yang dimiliki bisa berasal dari kombinasi 3 jenis pendapatan yang telah disebutkan di atas.

Baca Juga: 9 Cara Negosiasi Gaji untuk Pekerja Baru

Mengelola Keuangan

loader

Kelola Keuangan via wallstreetsurvivor.com

 

Baik yang memiliki pendapatan yang jumlahnya kecil ataupun yang besar tetap harus diperlukan cara mengelola pendapatan agar mampu bertahan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam kurun waktu tertentu. Jangka waktu penerimaan penghasilan bisa berbeda-beda antar tiap individu, bisa harian, mingguan, bulanan, triwulan dan lainnya. Semua pengelolaan bertujuan agar penghasilan bisa memberikan manfaat baik untuk hari ini, maupun masa depan hingga saat tua. Bagi yang penghasilan yang kecil harus melakukan kompromi terhadap berbagai kebutuhan. Memang, bagaimanapun cara mengaturnya, penghasilan kecil juga akan tetap habis. Sehingga, siasat menghadapinya adalah dengan menambah penghasilan melalui tambahan aktivitas pekerjaan.

Namun, bagi mereka yang sudah memiliki pendapatan dengan jumlah yang relatif besar, inilah tantangannya, bahwa pendapatan tersebut memang harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan, bukan hanya sekedar numpang lewat untuk kepuasan gaya hidup. Pengeluaran hendaknya harus bisa diminimalisir, sesuai dengan prioritas, terlebih untuk yang bersifat konsumtif berdasarkan keinginan semata.

Antara Keinginan dan Kebutuhan

Setiap orang pasti ingin memiliki penghasilan yang besar dan sanggup memenuhi semua keinginan serta kebutuhan dalam hidup. Penghasilan bisa diperoleh dengan bekerja maupun berinvestasi sebagai cara untuk mendapatkan uang. Namun, pada akhirnya uang yang dimiliki sebagai bentuk pendapatan tersebut tidak bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan secara bersamaan. Oleh karena itulah, perlu adanya pengelolaan keuangan dengan memberikan skala prioritas dengan lebih mengedepankan segala hal yang bersifat kebutuhan, karena semakin besar pendapatan seseorang biasanya semakin banyak pula keinginannya.

Baca Juga: 12 Cara Atur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji Kecil