Kembangkan Rice Bowl Mangkokku, Begini Cerita Randy Kartadinata Sukses Berbisnis Foodtech

Randy Julius Kartadinata ialah CEO dan salah satu pencetus foodtech bernama Mangkokku. Mangkokku adalah usaha dalam bentuk startup di bidang kuliner yang tengah naik daun dan moncer. Dengan jargonnya “Rice Bowl Enak ala Chef”, Mangkokku diklaim sebagai comfort food berkualitas nomor satu yang diracik oleh para koki andal.

Jagonya bisnis kuliner restoran, Randy telah merintis Mangkokku sejak tahun 2019. Tak sendirian, pembentukan Mangkokku digarap tidak hanya oleh Randy. Mangkokku lahir dari kolaborasi Randy, koki selebritas Arnold Poernomo (juri acara TV MasterChef Indonesia), serta kedua anak Presiden RI Ir. Joko Widodo (Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta/Solo dan Kaesang Pangarep).

Hingga kini, bisnis jasa penyedia makanan dan minuman kekinian itu terus melaju. Mempunyai lebih dari 50 cabang skala nasional di Jabodetabek, Bandung, Malang, Surabaya, Surakarta (Solo), Cirebon, dan Semarang, Mangkokku diklaim dapat menjual lebih dari 200 ribu porsi di setiap bulannya. Adapun yang menjadi produk unggulannya ialah beraneka rice bowl ala Jepang yang berpadu dengan cita rasa khas Nusantara.

Baca Juga: Profil Abraham Viktor, Pendiri Startup Kuliner Hangry yang Kini Berstatus Centaur

Punya Beragam Pengalaman dan Jam Terbang

Randy Kartadinata—pria yang gemar bertani dan berkebun ini punya rentetan pengalaman di sejumlah bidang, khususnya bisnis kuliner. Selain menjabat sebagai CEO dan Co-founder dari Mangkokku Indonesia, Randy juga merupakan Co-founder dari konsultan bisnis makanan dan minuman, Digitarasa Powered by Gofood sejak tahun 2020.

Pernah mengenyam kuliah di Harvard Business School, Randy dikenal sebagai Co-founder Gaaram, bisnis kuliner ayam goreng batubara masakan Chef Arnold. Untuk bisnis food and beverages yang satu ini pun perkembangannya sedang melaju cepat. 

Terbukti, Gaaram yang dirintis sejak 2019 ini sudah mempunyai beberapa cabang dan tersebar ke berbagai lokasi Indonesia. Di antaranya adalah Tangerang, Jakarta, Bekasi, Surabaya, Malang, Lampung, Palembang, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar.

Selain itu, Randy Kartadinata merupakan Komisaris dan Co-founder dari GIOI Cookery and Plantery yang sudah beroperasi sejak tahun 2016. Berbasis di Jakarta dan Surabaya, lokasinya berada di The Brassey Jakarta, The Links Jakarta, Talassa Jakarta, Penn Jakarta, Livingstone Jakarta, dan New Loafer City Jakarta. 

Kulineran di restoran tersebut, pengunjung akan disuguhi dengan beraneka hidangan menu yang lezat dengan suasana perkebunan yang elegan dan berkelas. Menariknya lagi, GIOI Cookery and Plantery sering dijadikan pilihan bagi para selebritas dan tokoh masyarakat untuk pertemuan bisnis atau pun merayakan momen spesial mereka.

Tak hanya itu saja, Randy pun menjadi Komisaris PT Adikara Teknologi Informatika (SMARTHIS-Hospital Information System) sejak 2016 lalu. Penggemar tim sepakbola Manchester United ini juga didapuk sebagai Tenaga Ahli DPR RI, Komisi 3 (Hukum, Ham, dan Keamanan) oleh PDI Perjuangan sejak 2018.

Sajikan Comfort Food Incaran Food Vlogger dan Selebgram

Sejak awal soft opening, Mangkokku telah sukses mencuri perhatian publik. Kabarnya, banyak food vlogger hingga selebgram yang rela antre berjam-jam dan datang berduyun-duyun dari jauh demi menikmati hidangan racikan Chef Arnold.

Dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan, ada rice bowl terbaru yang diluncurkan oleh Mangkokku. Mangkokku baru saja memperkenalkan Nasi Campur Crispy.

Selain itu, ada banyak pilihan rice bowl lainnya. Seperti, Brisket Spicy Sauce, Mangkok Brisket Onion Sauce with Onsen Egg, Beef Onion with Onsen Egg, dan Egg Sausage Mayo. Terdapat juga Endog Burger Slice Mayo, Endog Bumbu Madura, Fire Fried Chicken, Golden Beef Bowl Sambal Mangga, Endog Fried Chicken, Katsu Bonito Bowl, dan Tahu Bumbu Garlic.

Mangkokku juga menyediakan sajian hits mereka seperti Ox-Tongue Dabu, Fried Chicken Sambal Ijo, Fish n Chips with Sambal Roa Aioli, Beef Sambal Korek, Beef Bone Marrow with Sambal Korek, Signature Ayam Betutu, Beef Maranggi with Salsa Fresca, dan masih banyak lagi. Seluruh menu comfort food nan menggugah selera ini merupakan hasil kreasi sang koki andal, Arnold Poernomo yang kaya akan keragaman rasa.

Terus Bertumbuh di Masa Pandemi

Menurut Randy Kartadinata, perencanaan dan perhitungan yang matang mutlak dilakukan, mengingat persaingan bisnis di industri kuliner sangat ketat dan kompetitif. Ia melanjutkan, Mangkokku tak mengalami penurunan selama transisi new normal ini. Malahan, brand awareness dan antusias dari masyarakat terus meningkat.

Kepada media, Randy mengungkapkan bahwa Mangkokku sanggup melalui masa sulit selama pandemi Covid-19 ini. Ia mengklaim, bisnis Mangkokku terus berkembang dengan baik. Bahkan, penjualannya terus bertumbuh hingga enam kali lipat. 

Mangkokku mengusung penyajian rice bowl mengingat hidangan ini ialah salah satu comfort food yang tengah digemari. Comfort food merupakan sajian kekinian dan menjadi tren karena bisa membuat nyaman serta membangkitkan nostalgia/nilai sentimental kepada seseorang dengan budaya tertentu. 

Comfort food mempunyai ciri khas seperti kadar karbohidrat dan kalori yang tinggi. Selain itu, persiapannya pun tergolong sederhana. Sementara itu, menurut International Journal of Gastronomy and Food Sciences, comfort food adalah makanan yang bisa menimbulkan kenyamanan bagi mereka yang mengonsumsinya.

Baca Juga: Mengungkap Kesuksesan Anderson Sumarli, Pendiri Ajaib

Perhitungan dan Perencanaan Matang Sedari Awal

Guna meraih sukses, tentunya Randy beserta rekan-rekan di Mangkokku melakukan yang terbaik di setiap aspek. Randy dan rekan-rekannya terus menggalakkan riset dari berbagai segi, termasuk juga perilaku konsumen. Selain itu, Mangkokku meneliti dari sisi teknologi serta tren pasar yang saat ini tengah merebak. 

Seluruh hal itu dilakukan demi memastikan perhitungan landasan bisnis (business runway) mereka. Business runway atau landasan pacu dalam startup merupakan jumlah bulan yang bisa dioperasikan perusahaan sebelum kehabisan dana. Seperti diketahui, hal ini adalah perhitungan terpenting yang dibuat oleh para pendiri startup di tahap awal.

Lebih lanjut, Randy dan para rekan juga membuat sejumlah skenario pada taktik pemasaran, berkolaborasi dengan berbagai pemain ulung dan pemenang, hingga membuat beberapa target pricing. Target pricing merupakan penentuan harga yang dilakukan sebelum suatu produk diproduksi. Sehingga perusahaan mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk membuat produknya.

Sukses Kantongi Pendanaan Seri A

Di kala bisnis lainnya mengalami kesulitan bahkan penurunan income akibat pandemi, Mangkokku sebagai foodtech yang khas dengan sajian comfort food-nya ini malah melesat dan menarik perhatian para investor. Alih-alih limbung, Mangkokku justru berhasil menggalang dana dari sejumlah investor. 

Mangkokku berhasil meraih galangan dana Seri A senilai Rp101 miliar (setara 7 juta Dollar AS) yang digelontorkan oleh Alpha JWC Ventures, Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk), serta Cakra Ventures. 

Terkait hal ini, Jeffrey Joe selaku Co-Founder dan General Partner dari Alpha JWC Ventures mengungkapkan. Pihaknya terkesan dengan pencapaian Mangkokku yang meluncurkan flagship store sukses di ibukota, serta sanggup berekspansi membuka gerai di sepuluh kota besar Indonesia.

Menurutnya, Mangkokku sudah mempunyai basis pelanggan yang loyal dan kuat, baik secara offline maupun online. Hal ini dikarenakan inovasi dari Mangkokku yang terus meluncurkan produk baru berupa hidangan dengan resep unik dan kontemporer bermutu tinggi serta konsisten di setiap sajiannya.

Itulah sebabnya pihak Jeffrey Joe mendukung bisnis rintisan Randy dan terkesan dengan dasar riset dan penelitian Mangkokku yang dinilai unggul dan kuat.

Targetkan Jadi Startup Foodtech Terbesar di Indonesia

Dana investasi yang didapat akan dimanfaatkan untuk menambah outlet hingga mencapai 100 di wilayah dalam negeri. Selain itu, Randy mengungkapkan bahwa pendanaan ini dapat mempercepat diluncurkannya Nusantara Culinary Group.

Peluncuran holding company tersebut akan dimulai dari sejumlah jenis hidangan termasuk minuman hingga sambal kemasan. Sedangkan untuk rencana jangka panjangnya, Randy dan para rekan menargetkan Mangkokku menjadi startup foodtech yang terbesar di Indonesia.

Restoran Keluarga yang Menyasar Generasi Muda

Kepada media, Mangkokku menyebutkan konsep mereka sebagai restoran keluarga yang bersih, merakyat, dan nikmat nyata. Meski begitu, Mangkokku juga menyasar pangsa pasar generasi muda sebagai konsumen utamanya. Apalagi jika mengingat kedai perdana Mangkokku merangkap sebagai gerai bisnis kopi Ternakopi garapan Kaesang Pangarep.

Namun seiring dengan terjadinya pandemi, konsep gerai di mall juga mengalami perubahan. Sehingga Randy dan kawan-kawan pun kini gencar menambahkan cloud kitchen guna mengembangkan kompetensi bisnisnya di beberapa lokasi.

Terlepas dari persaingan yang kompetitif, bisnis foodtech di Indonesia memang kian marak karena beberapa faktor. Faktanya, tren startup kuliner ini semakin gencar terjadi di masa pandemi, karena banyak orang jadi beralih ke bisnis makanan rumahan. 

Disinyalir, model bisnis kuliner dan teknologi (foodtech) ini akan terus bertumbuh mengingat pangsa pasar utamanya ialah Gen Y dan Gen Z yang kesehariannya lekat dengan teknologi. Oleh sebab itu, investor memandang pangsa pasar food and beverages tersebut akan terus stabil dan meningkat hingga sepuluh persen di setiap tahunnya. 

Baca Juga: Profil Nabilah Alsagoff, Co-Founder DOKU yang Pelopori Pembayaran Digital di Indonesia