Rasio Kredit: Apa itu dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Bagi Anda yang berniat untuk mengajukan kredit ke bank, tentu ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Ini berlaku untuk semua jenis kredit yang diterbitkan bank. Pengajuan kartu kredit akan disetujui setelah bank melakukan analisis.

Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Anda selaku pemohon kredit. Sebab selalu ada kemungkinan permohonan tersebut ditolak pihak bank. Lalu, apa saja sebenarnya yang menjadi pertimbangan bank dalam mengambil keputusan tersebut?

Setiap bank pasti memiliki kebijakan tersendiri terkait pengambilan keputusan terhadap pengajuan kredit. Hal ini menyebabkan adanya kemungkinan pengambilan keputusan yang berbeda-beda antara bank yang satu dan bank yang lain. Karena itu, tak jarang pengajuan kredit yang ditolak bank pertama justru diterima bank kedua.

Kejadian seperti ini sangat mungkin terjadi karena beberapa alasan. Salah satunya karena adanya perbaikan rasio kredit yang dialami orang tersebut saat mengajukan kembali permohonan kreditnya.

Meskipun memiliki pertimbangan yang berbeda-beda, dalam mengambil keputusan, semua bank akan melihat rasio kredit seseorang. Sebab rasio kredit adalah salah satu komponen yang penting. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memahami hal ini dengan baik dan tepat.

Baca Juga: Penggolongan Kualitas Kredit dan Cara Menghindari Kredit Macet

Apa Itu Rasio Kredit?

loader

Penghasilan dan Utang Sebagai Ukuran Rasio Kredit via zillow.com

Tampaknya sangat sederhana, tetapi sebagian besar orang justru tidak memahami hal tersebut dengan baik. Mereka justru begitu memerhatikan hal-hal lain dan melupakan rasio kredit yang mereka. Padahal, sudah dijelaskan sebelumnya, rasio kredit akan menjadi poin penting bagi bank dalam mengambil keputusan.

Menurut definisinya, rasio kredit adalah nilai perbandingan antara penghasilan (gaji) dan total jumlah cicilan serta kredit/utang yang dimiliki orang tersebut. Melalui rasio kredit, bank dapat melihat kemampuan keuangan seseorang. Para ahli keuangan menyarankan rasio kredit lebih baik tidak lebih dari 40% dari total penghasilan. Jumlah tersebut adalah batasan maksimal seseorang dalam memiliki utang.

Sementara batasan aman maksimal bank dalam menilai layak atau tidaknya rasio kredit seseorang adalah kurang dari 30%, tergantung pada kebijakan bank tersebut. Semakin besar rasio kredit seseorang, semakin kecil kemungkinan pengajuan kredit disetujui bank. Sebaliknya, semakin kecil rasio kredit, semakin besar peluang seseorang memperoleh kredit.

Bagaimana Cara Menghitung Rasio Kredit?

Perhitungan rasio kredit sebenarnya begitu sederhana, bahkan bisa dilakukan siapa saja yang membutuhkannya. Tidak ada komponen yang sulit dipahami dalam perhitungan tersebut. Hanya saja akan dibutuhkan ketelitian dalam melakukannya.

Contoh: A memiliki penghasilan bulanan bersih sebesar Rp10.000.000 dengan sejumlah utang dan cicilan bulanan di bawah ini:

  • Cicilan KPR: Rp2.000.000
  • Kredit motor: Rp1.500.000
  • Utang dan cicilan lainnya: Rp1.500.000

Total cicilan dan utang yang dimiliki A adalah sebesar Rp5.000.000 atau tepatnya 50% dari penghasilan bulanan.

Perhitungan rasio kredit A: (Rp5.000.000/Rp10.000.000) x 100% = 50%

Dengan nilai rasio kredit sebesar ini, peluang A untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank akan sangat kecil. Jumlah ini memiliki risiko yang cukup tinggi sehingga besar kemungkinan bank akan menolak pengajuan kredit si A.

Cara Bank Menentukan Batasan Rasio Kredit

Terkait dengan nilai rasio kredit yang dimiliki seseorang, ada sejumlah kategori yang ditetapkan bank. Kategori itu sendiri menentukan seseorang layak atau tidak dalam menerima kredit. Di bawah ini adalah pembagian rasio kredit ke dalam beberapa kategori yang digunakan bank dalam mengambil keputusan.

  • Rasio Kredit di Bawah 20%

Ini merupakan rasio kredit yang paling ideal dan disukai bank. Sebab besaran utangnya dianggap masih layak dan sehat. Dengan rasio kredit sebesar ini, kemungkinan Anda untuk mendapatkan kredit baru dari bank terbilang cukup besar.

  • Rasio Kredit antara 20-36%

Jumlah ini masih dianggap sehat dan layak oleh perbankan untuk menerima kredit baru. Namun, dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Anda segera melakukan penghematan untuk memperbaiki rasio kredit tersebut.

  • Rasio Kredit antara 37-42%

Dalam kondisi ini, keuangan mulai mengalami krisis dalam tahap ringan. Besar kemungkinan pengajuan kredit baru tidak akan disetujui bank.

  • Rasio Kredit antara 43-49%

Di posisi seperti ini, Anda akan memasuki kesulitan keuangan dalam waktu yang tidak lama lagi.

  • Rasio Kredit di Atas 50%

Kondisi keuangan terbilang gawat dan sebaiknya Anda segera mencari bantuan konsultan profesional untuk mengatasi hal tersebut.

Cara Memperbaiki Rasio Kredit dengan Tepat

loader

Penilaian Kredit via kiplinger.com 

Jika rasio kredit begitu buruk, hal ini tentu akan sangat memengaruhi keuangan secara keseluruhan. Bahkan, hal ini terkait dengan keberhasilan pengajuan pinjaman kredit Anda ke bank. Demi memperbaiki rasio kredit, sebagian orang akan melakukan berbagai upaya. Mengingat, hal ini akan berpengaruh pada riwayat kredit Anda secara keseluruhan.

Di dalam Sistem Informasi Debitur (SID), semua riwayat kredit akan terlihat dengan jelas dan detail sehingga hal ini akan sangat memengaruhi keputusan perbankan dengan berbagai pengajuan kredit yang dilakukan. Untuk mengupayakan perbaikan rasio kredit, lakukan beberapa langkah di bawah ini:

  • Tingkatkan dan alokasikan dana yang Anda miliki untuk membayar sejumlah utang dan cicilan yang ada sekarang sehingga besaran utang semakin kecil dan ringan.
  • Hindari membelanjakan uang Anda tanpa rencana dan perhitungan yang baik. Hal ini sangat mungkin menimbulkan pemborosan di dalam keuangan dan membuat Anda tidak memiliki kemampuan keuangan untuk mengurangi utang.
  • Jangan membuat utang baru dalam bentuk apa pun, termasuk sejumlah utang kartu kredit yang Anda miliki. Hal ini akan membuat rasio kredit semakin buruk.
  • Selalu upayakan untuk memantau rasio kredit dan pastikan jumlah ini semakin kecil setiap harinya. Hal ini akan membantu untuk bisa memperbaiki rasio kredit dengan baik sehingga Anda layak untuk mendapatkan kredit baru dari bank kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.

Baca Juga: Kredit Multiguna, Keunggulan dan Kekurangannya

Hitung dan Jaga agar Tetap dalam Kondisi Baik serta Layak

Rasio kredit menjadi salah satu pertimbangan penting bagi bank dalam mengambil keputusan terkait dengan kredit yang Anda ajukan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa rasio kredit begitu penting untuk selalu dipantau dan dijaga agar tetap berada pada batas aman. Setidaknya, rasio kredit Anda di bawah 20% saja.

Pastikan Anda selalu menjaga besaran tersebut sehingga berbagai urusan pengajuan kredit Anda ke bank dapat terlaksana dengan baik.

Baca Juga: Kredit Macet: Tips Menghindari dan Mengatasinya