Apa Itu SBN Tradable? Ini Pengertian, Cara Jual, dan Keuntungannya bagi Investor

Setiap instrumen investasi yang ditawarkan dan bisa dibeli oleh investor tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Salah satu contohnya adalah instrumen investasi yang dikenal dengan sebutan SBN atau Surat Berharga Negara. Sesuai namanya, instrumen ini dirilis dengan tujuan membuka kesempatan bagi masyarakat agar bisa turut berkontribusi terhadap pembiayaan pembangunan negara.

SBN ritel sendiri mempunyai 2 jenis yang penting untuk dipahami oleh investor yang ingin menanamkan modal pada instrumen tersebut. Kedua jenis SBN tersebut adalah tradable dan juga non tradable. Baik SBN jenis tradable serta non tradable tentu mempunyai pengertian dan cara kerja yang berbeda.

Nah, untuk kali ini, kita akan membahas tentang apa itu SBN tradable, termasuk cara menjual produk, dan sederet keuntungan memilikinya bagi investor. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan lengkap tentang SBN tradable dan segala hal penting seputarnya.

Baca juga: SBR012, Produk SBN Ritel Pertama Tahun 2023 yang Tawarkan Banyak Keuntungan bagi Investor

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian SBN Tradable

loader

SBN Tradable

Surat Berharga Negara atau bisa juga disebut sebagai SBN adalah produk investasi yang dikenal memiliki tingkat risiko rendah. Hal tersebut dikarenakan instrumen investasi ini mendapat jaminan sepenuhnya dari negara, baik pada pokok pinjaman atau pembayaran kuponnya. Selain itu, cara kerjanya yang memberikan kupon atau bunga tersebut kerap membuat SBN dijadikan sebagai instrumen investasi oleh investor yang ingin mendapatkan penghasilan pasif tiap bulan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, instrumen SBN ritel ini mempunyai 2 jenis, yaitu SBN tradable serta non tradable. Lalu, apa pengertian dari SBN tradable ini?

Pada dasarnya, SBN tradable adalah produk SBN yang bisa diperdagangkan kembali oleh investor atau pemiliknya pada pasar sekunder, saat masih belum memasuki waktu jatuh tempo. Jenis produk yang termasuk sebagai SBN tradable adalah Sukuk Ritel atau SR, dan Obligasi Negara Ritel atau ORI.

Bagi yang belum tahu, yang dimaksud dengan ORI adalah surat utang negara atau SUN yang bersifat tradable atau bisa diperdagangkan. ORI sendiri mempunyai berbagai ragam seri yang setiap tahunnya diluncurkan oleh pemerintah Indonesia agar bisa dibeli oleh warga negara Indonesia.

SBN jenis ini sendiri umumnya mempunyai durasi atau waktu jatuh tempo selama 3 tahun. Namun, jika investor yang mempunyai ORI membutuhkan dana cepat dan ingin mencairkan modalnya, mereka bisa menjualnya melalui pasar sekunder.

Di sisi lain, SR atau Sukur Ritel adalah jenis produk SBN yang sifatnya tradable dan tergolong lebih likuid. Karena karakteristiknya tersebut, tidak sedikit investor ritel yang berminat untuk memiliki produk SR ini ketika ingin menanam modal pada produk SBN.

Dengan membeli produk SBN tradable, investor mampu memperoleh keuntungan berbentuk capital gain saat harga jualnya meningkat dibanding harga beli pada masa penawarannya seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, di lain sisi, investor SBN jenis ini juga dapat mengalami kerugian atau capital loss apabila nilai jualnya menurun hingga lebih rendah dibanding nilai belinya di masa penawaran.

Mengenal Definisi Pasar Sekunder

Tidak hanya memahami tentang pengertian SBN tradable, kamu tentu juga perlu mencari tahu tentang pengertian pasar sekunder. Hal ini dikarenakan pasar sekunder merupakan tempat bagi investor atau pemilik instrumen investasi tersebut untuk bisa menjual atau memperdagangkannya kembali sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pada dasarnya, yang dimaksud pasar sekunder ialah pasar atau bursa tempat bertemunya para investor yang ingin memperdagangkan surat berharga, seperti saham dan obligasi. Hal tersebut dilakukan di luar dari pasar perdana atau penawaran umum.

Sebagai contohnya, kamu membeli produk SBR018 ketika penawaran perdananya, yaitu di tanggal 3 sampai 29 Maret 2023. Kemudian, jika dibutuhkan, pemilik atau investor produk SBR018 tersebut bisa memperdagangkannya kembali pada pasar sekunder mulai dari tanggal 11 Juli tahun 2023 mendatang.

Ketika nilai jual dari produk tersebut lebih tinggi dibanding harga di masa penawarannya, artinya investor mampu memperoleh keuntungan yang bisa disebut sebagai capital gain. Akan tetapi, jika yang terjadi malah sebaliknya, artinya investor malah mengalami kerugian yang disebut sebagai capital loss. Utamanya, selama investor memiliki hak kepemilikan atau produk SBR018 tersebut, mereka akan terus mendapatkan kupon keuntungan yang diberikan setiap bulan.

Baca juga: Obligasi Ritel Indonesia: Definisi, Cara Beli dan Cara Menghitung Bunga ORI

Cara Menjual Produk SBN Tradable pada Pasar Sekunder

Sebagai produk investasi yang bisa diperdagangkan kembali, kamu tentu ingin tahu bagaimana cara menjual produk SBN tradable ini di pasar sekunder. Jika kamu membelinya via aplikasi atau platform investasi online, penjualan produk ini bisa langsung dilakukan via aplikasi dengan langkah-langkah yang dijelaskan pada platform yang bersangkutan.

Setelah pesanan penjualan berhasil dilakukan, sistem platform investasi online tersebut akan langsung diproses. Selang beberapa waktu, hasil penjualan dari produk tersebut akan masuk pada rekening milik pengguna.

Yang perlu digarisbawahi terkait penjualan produk SBN tradable ini adalah langkah tersebut hanya bisa dilakukan pasca berakhirnya periode minimum holding. Informasi terkait periode tersebut tercantum pada memorandum informasi resmi ketika peluncuran produknya.

Keuntungan SBN Tradable untuk Investor

Produk SBN tradable , seperti ORI, menawarkan 2 sumber keuntungan untuk para investornya. Kedua sumber keuntungan tersebut adalah dari kupon atau bunga, serta capital gain saat berhasil menjual kembali produk di harga lebih tinggi.

Kupon adalah return atau imbal hasil yang dibayarkan secara berkala kepada investor SBN. Sedangkan untuk capital gain ialah peluang keuntungan yang bisa didapatkan dari peningkatan harga produk saat dijual pada pasar sekunder dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk produk ORI, kupon yang bisa didapatkan oleh investor umumnya bersifat tetap atau fixed rate. Nominalnya sendiri ditentukan berdasarkan informasi yang diumumkan pada masa penawaran produk tersebut. Terkait pembayaran kuponnya dilakukan setiap bulan di tanggal yang telah ditetapkan.

Sementara itu, terkait keuntungan dari capital gain dapat terjadi saat terdapat peningkatan nilai obligasi negara pada pasar sekunder. Terdapat sejumlah faktor yang mampu mempengaruhi nilai dari obligasi negara tersebut. Beberapa di antaranya adalah tingkat suku bunga acuan serta imbal hasil atau yield dari obligasi negara dengan seri acuan bertenor sepuluh tahun.

Adanya penawaran dari obligasi negara tentu dapat menjadi kesempatan bagi investor ritel untuk terjun pada pasar obligasi. Selain itu, instrumen investasi ini juga mempunyai prospek yang cerah sebab mampu memberi peluang imbal hasil yang menarik serta berisiko rendah.

Baca juga: Obligasi Konvensional: Pengertian dan Perbedaannya dengan Obligasi Syariah

Perbedaan SBN Tradable dan SBN Non Tradable

Sesuai penjelasan sebelumnya, yang dimaksud dengan SBN tradable adalah produk yang dapat diperdagangkan kembali oleh pemiliknya sebelum memasuki masa jatuh temponya. Beberapa produk SBN tradable adalah Obligasi Negara Ritel atau ORI, serta Sukuk Ritel atau SR. Karena bersifat tradable, artinya investor produk ini mampu memperoleh 2 sumber pemasukan atau keuntungan, yaitu melalui kupon atau bunga dan capital gain saat menjualnya kembali.

Di sisi lain, pada SBN non tradable, produk tersebut tak dapat diperdagangkan oleh pemiliknya pada pasar sekunder. Produk SBN jenis ini antara lain, SBR atau Saving Bond Retail, dan ST atau Sukuk Tabungan. Jadi, mengacu pada cara kerjanya tersebut, sumber keuntungan dari investor produk investasi ini hanyalah kupon atau bunga yang diberikan selama kurun waktu tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

Dengan perbedaannya tersebut, melihat dari data historis, umumnya hasil penawaran dari SBN tradable relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk dari jenis SBN non tradable. Alasannya karena investor mampu mendapatkan peluang keuntungan lebih besar dari jenis SBN tradable yang berasal dari capital gain ketika menjualnya kembali pada pasar sekunder. Sehingga, tidak mengherankan jika penjualan dari SBN jenis tradable cenderung lebih laris dibanding jenis non tradable.

Tak Hanya Aman dan Return Stabil, Beli SBN Tradable untuk Dukung Perkembangan Negara

Merupakan produk investasi yang ditawarkan oleh pemerintah, SBN tradable mampu menjadi sarana investasi bagi investor, sekaligus mendukung perkembangan negara. Di samping itu, instrumen investasi ini juga memiliki 2 sumber pemasukan utama yang mampu memberi keuntungan menjanjikan terhadap pemiliknya. Dengan return yang terbilang stabil dan mendapatkan jaminan dari negara, SBN tradable tentu dapat menjadi pilihan ideal bagi investor yang menginginkan instrumen berisiko rendah dengan peluang return yang masih menguntungkan.