Sejarah Hari Raya Nyepi dan Fakta-Fakta Menariknya

Hari raya keagamaan besar lainnya yang wajib kita ketahui dan rayakan yaitu hari raya Nyepi. Hari raya yang memiliki nama lain yaitu Hari Suci Nyepi ini adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Caka.

Penanggalan tahun baru ini dilakukan berdasarkan hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dianggap sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.

Bagi umat Hindu, Tahun Baru Caka atau Hari Suci Nyepi mengandung makna yang sangat mendalam yaitu sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari toleransi, hari kebersamaan, hari kedamaian, dan hari kerukunan nasional.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi

loader

Nyepi berasal dari kata sepi (artinya sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan pada kalender Caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Dalam perhitungan kalender Caka, satu tahun memiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut Caitramasa.

Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi (tiap 1 januari), Tahun Baru Caka di Bali dimulai dengan menyepi dan melaksanakan catur brata penyepian dan tidak ada aktivitas seperti biasa alias dilarang dan dihentikan selama hari raya Nyepi berlangsung.

Hari raya Nyepi tercipta berdasarkan cerita dari kitab suci Weda yang menceritakan dimana pada awal abad masehi bahkan sebelumnya, Negeri India dan wilayah sekitarnya digambarkan selalu mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjangan.

Pada saat itu banyak terjadi pertikaian antar suku-suku bangsa (Suku Caka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malaya) dengan kondisi menang dan kalah yang silih berganti. Gelombang perebutan kekuasaan antar suku pada akhirnya menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan beragama itu.

Dan pertikaian yang panjang pada akhirnya suku Caka menjadi pemenang dibawah pimpinan Raja Kaniskha I yang dinobatkan menjadi Raja dan turunan Caka tanggal 1 (satu hari sesudah tilem) bulan 1 (caitramasa) tahun 01 Caka, pada bulan Maret tahun 78 masehi.

Berkat kepemimpinan Raja Kaniskha I yang berhasil menyatukan bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda. Untuk memperingati hal baik yang terjadi dibawah kepemimpinan Raja Kaniskha I maka terciptalah Hari Suci Nyepi. Sejak itu pula kehidupan bernegara, bermasyarakat dan beragama di India ditata ulang.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung (alam semesta/macrocosmos).

Baca Juga: Tradisi Unik Hari Raya Waisak di Berbagai Negara

Fakta Menarik Hari Raya Nyepi

Seperti hari raya keagamaan lainnya, Hari Suci Nyepi juga memiliki ciri khas tersendiri dan berbagai rangakaian kegiatan yang harus dilakukan selama hari raya berlangsung. Nah, berikut ini berbagai fakta menarik seputar Hari Suci Nyepi yang kamu perlu ketahui:

1. Harus Sunyi selama 24 Jam

loader

Setiap penganut agama Hindu pada saat hari raya Nyepi wajib untuk tetap sunyi selama 24 jam. Ini dilakukan dengan tidak menyalakan lampu, listrik, berbicara, berangkat kerja atau sekolah dan hal-hal lainnya yang bisa menimbulkan suara atau menunjukkan tanda kehidupan selama hari raya berlangsung.

Aktivitas sunyi ini dilakukan karena hari raya Nyepi ini dipercaya memiliki tujuan untuk mengelabui setan-setan yang ada, dengan berpura-pura untuk “tidak ada kehidupan” selama seharian penuh agar setan-setan pembawa bencana atau petaka dapat pergi.

2. Istilah untuk Larangan yang Tidak Boleh dilakukan di Hari Suci Nyepi

loader

Terdapat beberapa peraturan dan larangan yang tidak boleh dilanggar oleh umat Hindu selama hari raya Nyepi, yaitu:

  • Amati Geni

Aturan ini bersifat larangan. Semua umat Hindu yang merayakan Nyepi dilarang menyalakan api, cahaya, dan listrik, atau menunjukkan sifat amarah seperti nyala api.

  • Amati Lelanguan

Amati Lelanguan merupakan larangan bagi siapa pun untuk bepergian, melakukan kegiatan foya-foya atau bersenang ria secara berlebihan.

Biasanya, aturan ini diikuti dengan berpuasa penuh selama Hari Raya Nyepi.

  • Amati Karya

Aturan wajib saat Nyepi berikutnya adalah Amati Karya yang berarti tidak boleh bekerja selama perayaan Nyepi.

3. Berbagai Ritual di Hari Raya Nyepi

loader

Ritual Nyepi dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya sesuai hitungan waktu setempat. Di Bali sendiri, sebagai kota dengan penganut agama Hindu terbanyak di Indonesia pelaksanaan Nyepi lebih khidmat lagi karena semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.

Sama seperti perayaan hari raya keagamaan lainnya, Nyepi juga memiliki rangkaian kegiatan yang wajib di lakukan umat Hindu yaitu berikut ini baik sebelum hari raya Nyepi dan sesudahnya:

  • Melasti

Upacara ini dilakuka tiga atau dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Penyucian dengan melakukan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis.

Pada hari itu, segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau untuk dibersihkan atau disucikan.

Bagi umat Hindu, laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan dipercaya dapat menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam. Kemudian, di sekitar laut atau danau itu pula umat Hindu akan melakukan sembahyang bersama.

Di Bali sendiri, ada Pantai Sanur, Pantai Klotok, dan Pantai Candidasa yang sering dijadikan tempat untuk prosesi Melasti.

  • Upacara Buta Yadnya

Satu hari sebelum Nyepi yaitu pada 'tilem sasih kesanga' (bulan mati ke-9), seluruh umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya.

Makna dari upacara Buta Yadnya ini ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat. Dikalangan masyarakat Hindu, Buta Kala dianggap akan menimbulkan penyakit, malapetaka, dan kematian.

Saat upacara Buta Yadnya, seluruh masyarakat dari segala tingkatan akan mengambil salah satu caru (semacam sesajian) menurut kemampuannya.

Upacara Buta Yadnya itu masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang), dan Tawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian atau pemarisuda Buta Kala, dan segala leteh (kekotoran) diharapkan sirna semuanya.

Caru yang ada di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna berjumlah sembilan tanding/paket beserta lauk pauknya, seperti ayam brumbun (warna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak.

  • Ngerupuk/Pengerupukan (Pawai Ogoh-ogoh)

Prosesi tawur atau pecaruan biasanya diikuti oleh upacara pengerupukan (ngerupuk). Dibagian ini, umat Hindu akan melakukan beberapa ritual.

Di antaranya adalah menyebar nasi tawur, mengobori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh.

Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Di Bali, pengerupukan biasa dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling desa dan kemudian dibakar di atas api unggun. Tujuannya sama yaitu untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar. Biasanya, ogoh-ogoh digambarkan berupa boneka raksasa yang terbuat dari kertas dan bambu.

  • Hari Raya Nyepi

Keesokan harinya yaitu pada pinanggal pisan, sasih Kedasa (tanggal 1, bulan ke-10), tibalah Hari Raya Nyepi sesungguhnya.

Pada hari ini, suasana akan terasa seperti kota mati. Tidak ada kesibukan aktivitas pada umumnya. Di hari ini, umat Hindu akan melaksanakan 'Catur Brata' Penyepian.

Catur Brata Penyepian meliputi 3 aturan Hari Raya Nyepi, yakni amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), dan amati lelanguan (tidak berfoya-foya).

Dalam Catur Brata Penyepian ini ada beberapa hal yang biasa dilakukan umat Hindu, yaitu:

  • Brata: mengekang hawa nafsu seperti berpuasa.
  • Yoga: hubungan jiwa dengan paramatma/Tuhan.
  • Tapa: latihan ketahanan menderita.
  • Samadi: manunggal kepada Tuhan yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin.

Semua itu menjadi kewajiban bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan pada tahun yang baru.

  • Ngembak Geni (Ngembak Api)

Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Caka/Hari Suci Nyepi adalah hari Ngembak Geni yang jatuh pada 'pinanggal ping kalih' (tanggal 2) sasih kedasa (bulan ke-10).  Pada hari ini, Tahun Baru Nyepi sudah memasuki hari kedua. Umat Hindu akan melakukan Dharma Santi (silaturahmi), dari siang hingga sore hari.

Dharma Santi dilakukan dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling maaf memaafkan (ksama) satu sama lain untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih. Inti Dharma Santi adalah filsafat Tattwamasi yang memandang semua manusia di seluruh penjuru Bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Karena itu, setiap manusia hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala kesalahan dan kekeliruan, serta hidup damai dan rukun.

  • Omed-omedan

Bersamaan dengan hari Ngembak Geni, ada tradisi unik turun-temurun bernama Omed-omedan yang hanya bisa ditemui di daerah Sesetan, Denpasar. Tradisi Omed-omedan biasanya diikuti oleh para pemuda-pemudi setempat yang belum menikah dari usia 17 hingga 30 tahun.

Omed-omedan dimulai dengan sembahyang bersama. Lalu, akan dibagi dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok ini akan berdiri berhadapan. Nantinya, kedua kelompok ini tarik-menarik, berpelukan, dan berciuman pipi sambil disiram air oleh semua masyarakat yang hadir.

Namun sebelum itu, semua peserta Omed-omedan diwajibkan mengikuti upacara atau sembahyang di Pura Banjar.

  • Mebuug-buugan

Tradisi Mebuug-buugan juga dilakukan oleh warga Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Tradisi ini diambil dari kata 'buug', artinya tanah atau lumpur untuk membersihkan diri saat menyambut tahun yang baru.

Sesuai namanya, dalam tradisi Mebuug-buugan, setiap orang akan mengotori badan mereka dengan lumpur. Jadi bisa dibilang, ini seperti perang lumpur. Perang lumpur ini boleh diikuti oleh kaum laki-laki maupun perempuan dari semua usia.

Setelah kotor-kotoran dengan lumpur, semua peserta akan berjalan menuju pantai di bagian Barat untuk membersihkan diri. Meski terkesan aneh, tradisi Mebuug-buugan sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih dilestarikan, setelah sempat terhenti selama 60 tahun dan mulai ramai lagi pada tahun 2015.

Baca Juga:  10 Tradisi Lebaran Yang Unik Di Berbagai Negara

4. Makanan Khas Hari Raya Nyepi

loader

Terdapat beberapa makanan/hidangan tradisional yang akan sering muncul menjelang hari raya Nyepi dan sesudahnya, apa saja?

  1. Nasi Tepeng yang merupakan makanan tradisional khas Gianyar Bali. Ciri khas nasi tepeng dilihat dari isinya, seperti kacang panjang, kacang merah, nangka muda, terong, daun kelor, dan kelapa parut di atasnya.
  2. Lawar yang terbuat dari campuran sayuran, daging cincang, dan bumbu khas Bali.
  3. Entil adalah sajian sejenis ketupat terbuat dari beras dan dibungkus daun, lalu diikat dengan bambu. Zaman dahulu, Entil kerap disajikan sebagai hidangan utama saat Tahun Baru Caka. Terlebih, saat Hari Nyepi tidak boleh menyalakan api
  4. Pulung Nyepi yang merupakan hidangan dengan c ampuran kedua tepung itu dikukus, diuleni, dibentuk, dan direbus hingga matang. Lalu, ditambahkan parutan kelapa muda di atasnya.
  5. Cerorot yang adalah kue basah khas hari raya Nyepi yang dengan bentuk memanjang seperti kerucut karena dicetak dengan kulit ental.
  6. Ayam Betutu, adalah hidangan yang biasanya dijadikan sajian untuk acara sesembahan.
  7. Jaja Apem, yang terbuat dari adonan fermentasi tepung beras yang dicampur dengan tape singkong dan air kelapa.
  8. Ketongkol, yang paling nikmat disantap bersamaan dengan sayur, lauk pauk, dan sambal matah khas Bali

Kata-Kata Ucapan Hari Raya Nyepi

Ucapan dalam Bahasa Bali dan artinya dalam bahasa Indonesia yang dikutip dari berbagai sumber ini bisa kamu jadikan inspirasi kata ucapan kepada kerabat, keluarga & saudara yang merayakan hari raya Nyepi. 

Ucapan Bahasa Bali

Artinya dalam Bahasa Indonesia

Rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka 1944, melarapan antuk catur brata penyepian dumogi molihang kerahayuan lan kerahajengan 

Selamat menyambut hari raya Nyepi tahun baru saka 1944, denganmelakukan catur brata penyepian semoga selalu diberikan kelancaran dan keselamatan 

Rahina Nyepi puniki pinaka galah iraga ngicenin jagate katreptian awai awarsa, mangda benjang pungkuran jagate sayan nincap kaasriannyane 

Hari Raya Nyepi ini, sebagai waktu untuk memberikan alam beristirahat sejenak, agar keesokan harinya menjadi lebih baik lagi

Tegul krodhane, iket indriane, ngiring margiang dharmane majalaran antuk Brata Penyepian

Kendalikan amarah, kendalikan hawa nafsu, mari jalankan perbuatan kebaikan melalui pelaksanaan Catur Brata Penyepian

Kedis manguci tinglis, embahan yeh ngaricik jangih, jagate sepi, gumine shanti, punika cihna Nyepi, rahajeng 

Suara burung terdengar lirih, suara gemericik air mengalir pun terdengar, dunia sepi, dunia damai, itulah pertanda Nyepi, selamat hari raya

Rahajeng Nyepi. Dumogi ring Rahina Nyepi Warsa Saka 1944 puniki, prasida kaanggen jalaran ngeret indria 

Selamat Hari Raya Nyepi. Semoga di Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 ini, bisa digunakan untuk menahan segala hawa nafsu duniawi

Rahina Nyepi pinaka rahina sane suci, dumogi iraga sareng sami pageh ngelaksanayang Catur Brata Nyepi 

Hari Raya Nyepi adalah hari raya suci, semoga kita semua teguh dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian

Rahajeng nyanggra Warsa Anyar Saka 1944, dumogi shanti lan jagadhita 

Selamat menyambut Tahun Baru Saka 1944, semoga dalam kedamaian dan kesejahteraan

Rahajeng Rahina Nyepi Warsa Anyar Saka 1944. Ngiring margiang rahina puniki antuk kasunian lan katreptian jagat

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944. Mari rayakan hari yang suci ini dalam keheningan dan kedamaian

Rahajeng Nyepi, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa mapaica kerahayuan lan kerahajengan

Selamat Hari Raya Nyepi, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan keberkahan dan kerahayuan atau keselamatan

Rahina Nyepi pinaka rahina sane suci, dumogi iraga sareng sami pageh ngelaksanayang Catur Brata Nyepi 

Hari Raya Nyepi adalah hari raya suci, semoga kita semua teguh dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian

Jangan Lupa Toleransinya Yah

Untuk kamu yang sedang berlibur di Bali sampai hari raya Nyepi tiba, atau jika kamu memiliki beberapa tetangga yang beragama Hindu alangkah baiknya jika hari raya Nyepi tiba untuk bisa ikut menghormati mereka dalam memperingati hari raya keagamaannya dengan mengurangi kebisingan dan juga ikut mengucapkan selamat hari raya Nyepi keeskokan harinya.

Untuk kamu yang beragama Hindu, Cermati.com mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Caka 1944, Semoga kedamaian selalu menyertai dimanapun kita berada.

Baca Juga: 11 Tradisi-Tradisi Unik Saat Imlek