Tips Mengatasi Rasa Gugup Saat Interview Kerja

loader

Merasa gugup saat mau interview kerja adalah hal yang wajar karena lanjut atau tidaknya kamu ke tahap berikutnya ditentukan dari proses interview. Kalau kamu gagal tampil maksimal, maka peluang untuk bisa diterima di perusahaan sangat kecil.

Sangat disayangkan, tapi apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur, jadi kamu harus menerima kekalahan dalam proses ini. 

Tapi, jangan langsung putus asa karena kamu masih punya kesempatan di lain waktu. Dengan catatan, rasa gugupnya coba dihilangkan pakai tips-tips berikut ini.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

1. Ingat apa yang menjadi tujuanmu melamar

Pertama, apa yang menjadi tujuanmu melamar di perusahaan? Apakah kamu ingin menambah pengalaman, mencari ilmu, atau menambah relasi di dunia profesional? Ini penting diketahui karena secara tidak langsung akan memotivasi kamu untuk menampilkan sisi terbaik saat wawancara kerja berlangsung.

Idealnya, pewawancara juga akan menanyakan alasan melamar di perusahaan. Kamu bisa jadikan tujuan tersebut sebagai alasan, tapi coba dirangkai menjadi kalimat yang terkesan jujur sehingga jawabanmu terdengar menarik di telinga si pewawancara.

2. Cari tahu profil pewawancara

Dalam tahap wawancara awal, recruiter biasanya akan memberitahu nama orang yang akan kamu temui di perusahaan. Bisa jadi orang itulah yang akan mewawancarai kamu dalam seleksi mencari kerja nanti. Nah, kamu bisa cari tahu profil pewawancara lewat media profesional, seperti LinkedIn.

Dari foto profil, kamu bisa membaca sedikit karakter dari pewawancara. Apakah dia tipikal orang yang tegas, keras kepala, atau lembut. Jadi, kamu tahu bagaimana harus bersikap saat bertemu langsung dengannya nanti.

Baca Juga: Ingin Menanyakan Lowongan Melalui WhatsApp? Pertimbangkan ini Dulu

3. Pelajari pertanyaan yang sering ditanyakan saat interview

Pertanyaan di setiap interview kerja secara keseluruhan bisa dikatakan mirip. Seperti menanyakan pengalaman organisasi, kerja, dan detail pekerjaan yang pernah dilakukan khusus untuk kamu yang sudah pernah bekerja. Kelihatannya sederhana, tapi tanpa kalau tidak dipelajari, yang ada kamu malah gugup saat menjawab pertanyaan tersebut.

Meskipun mudah, alangkah baiknya pelajari pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan dalam wawancara kerja. Coba cari di web browser kamu, lalu jawab sesuai isi kepala dan hatimu. Tidak perlu dibuat-buat, jadi jawabannya terkesan natural layaknya air mengalir. 

4. Pelajari juga jawabannya

Mengingat ini wawancara kerja untukmu, kamu punya hak untuk menjawab dengan jujur, seperti yang ada di dalam hati dan pikiranmu. Tapi, kamu perlu perhatikan value atau nilai dari setiap jawaban yang terucap karena ini akan masuk dalam poin penilaian wawancara. Kalau bisa hilangkan kata “mungkin” saat menjawab karena ini berarti kamu kurang percaya pada jawabanmu.

Khusus untuk pertanyaan yang menjebak, seperti menceritakan kekurangan, sebaiknya jangan menyebutkan kekurangan yang bertolak belakang dengan posisi yang dilamar. Kalau kamu melamar posisi finance and accounting, misalnya, sebaiknya jangan menuliskan kata boros. Besar kemungkinan tidak diterima karena kamu bukan tipikal orang yang bisa dipercaya untuk memegang uang.

5. Jaga sikap selama interview berlangsung

Di momen-momen krusial, seperti wawancara kerja, menjaga sikap sangatlah penting. Tidak hanya sekedar menjaga sopan santun saat berbicara, tapi juga kontak mata dan bahasa tubuh. 

Hindarilah gerakan yang tidak diperlukan, seperti menggaruk kepala, merapikan baju, atau menyilangkan kaki. Selain mengganggu pemandangan si pewawancara, gerakan ini juga dapat menghilangkan rasa fokus saat wawancara berlangsung.

Baca Juga: Tips Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja

6. Jauhkan kesan menyombongkan diri

Oke, kamu adalah mahasiswa atau karyawan terbaik di tempatmu dulu dan kamu boleh bangga atas hal ini. Tapi, kamu tidak perlu sampai menyombongkan hal ini karena pelamar yang lebih hebat darimu ada banyak. Kalau dari awal kamu sudah sombong, pewawancara mana pun kurang antusias kepadamu.

Lebih baik biasa saja. Banggakan kalau menurutmu itu perlu, tapi gunakan kata-kata yang friendly. Jadi, disini kesannya kamu bercerita atau memberi tahu pewawancara, bukan menyombongkan diri.

7. Memiliki pikiran positif

Terlepas dari rasa takut yang kerap kali menghantuimu beberapa hari terakhir, coba bangun pikiran positif agar semua bisa teratasi dengan baik saat hari H tiba. Lihatlah dirimu, kamu tidak seburuk apa yang dibayangkan. Kamu memiliki kelebihan yang bisa dijadikan sebagai nilai jual kepada perusahaan.

Tidak perlu khawatir dengan kandidat lain yang terlihat lebih hebat darimu. Pikiran positif akan membuatmu lebih percaya diri menghadapi interview yang menegangkan. Jadi, kamu bisa rileks dan tampil maksimal saat menjawab pertanyaan dari pewawancara.

Lakukan Persiapan yang Matang

Kalau ini adalah wawancara kerja pertama, sebaiknya persiapkan dirimu secara matang agar rasa gugup yang melekat dalam dirimu terkikis secara perlahan. Sedangkan untuk kamu yang sudah sering ikut wawancara, persiapannya juga tak boleh setengah-setengah. Belajarlah dari kegagalan wawancara yang dulu, sehingga kamu tidak gagal lagi pada wawancara kali ini.

Baca Juga: Jadi Anak Baru di Kantor? Ini Cara “Pedekate” dengan Rekan Kerja