Tips Mengatur Keuangan Setelah Punya Bayi, Nomor 4 Paling Utama

Memiliki seorang anak merupakan anugerah terindah dari Tuhan bagi setiap pasangan. Semua orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk sang buah hati tercinta, termasuk tak mau melewatkan tumbuh kembang anak setiap saat.

Akan tetapi, setelah anak lahir, tentu saja orangtua harus mulai berpikir tentang masa depannya. Contohnya seperti biaya pendidikan, uang jajan, asuransi, dan segala kebutuhan biaya lainnya.

Oleh karena itu, orangtua mesti mengatur keuangan dengan baik. Sebab kebutuhan tak lagi hanya untuk Anda berdua, tapi juga sudah ada anak. Apakah itu anak pertama, kedua, ketiga, atau seterusnya. Kebutuhan biaya semakin banyak dan besar.

Berikut tips mengatur keuangan setelah anak lahir:

Baca Juga: Pasangan Muda yang Baru Menikah, Penting Banget Punya Asuransi dan Investasi Ini

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

1. Prioritaskan kebutuhan anak, bukan keinginanmu

loader
Prioritas kebutuhan anak

Namanya orangtua, apalagi kalau baru punya anak pertama, maunya memberikan barang-barang yang bagus, mahal, dan serba baru. Itu sih keinginan Anda. Tapi coba fokus saja pada kebutuhan pokok yang diperlukan anak.

Jangan semuanya mau dibeli, diborong karena menganggap anak pertama. Harapan orangtua. Tidak demikian. Toh belum tentu barang yang Anda beli merupakan kebutuhan si anak. Mubazir kan kalau tidak dipakai.

Maka dari itu, sebelum membeli kebutuhan anak, lebih baik buat dulu daftarnya. Diskusikan dengan pasangan, apa saja barang yang betul-betul dibutuhkan sang anak, misalnya baju secukupnya (mengikuti usia anak atau kalau perlu beli ukuran agak besar, agar nanti tidak beli baju baru lagi), pampers, susu, makanan bayi, dan sebagainya.

Pastikan Anda membeli sesuai daftar yang telah dibuat. Jangan melenceng dari daftar tersebut jika tidak ingin pengeluaran Anda membengkak.

2. Beli barang seken layak pakai

loader
Beli barang seken layak pakai 

Untuk menghemat pengeluaran, Anda dapat menyiasatinya dengan membeli barang-barang seken layak pakai. Punya anak pertama, gak harus melulu beli barang baru kan. Contohnya saja stroller bayi atau baby walker.

Barang-barang tersebut cukup menguras kantong kalau Anda membeli baru. Dipakainya juga paling cuma sebentar. Begitu anak sudah bisa jalan, mereka akan lebih senang bermain di luar. Sayang kan jika nantinya barang tersebut tidak terpakai lagi dan hanya teronggok di gudang hingga rusak.

Anda juga bisa menerima pemberian barang-barang bayi masih layak pakai dari keluarga atau teman. Misalnya teman Anda punya stroller bekas anaknya. Daripada tidak terpakai, lebih baik diberikan kepada Anda. Ya sudah terima saja. Hemat kan tidak usah membeli lagi.

Syukur-syukur ada teman atau kerabat yang datang memberikan kado kebutuhan bayi. Lumayan, sudah gratis, barangnya baru pula.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Beda Risiko Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan

3. Jual lagi barang layak pakai anak

loader
Jual lagi barang layak pakai

Bila Anda membeli barang baru untuk anak, kemudian tidak digunakan lagi karena anak sudah besar, tapi masih layak pakai, lebih baik dijual. Jangan sampai barang tersebut hanya Anda simpan di gudang sampai berdebu, dan akhirnya rusak.

Jika dijual, Anda bisa mendapatkan uang tambahan. Kecuali barang tersebut mau dipakai lagi untuk persiapan kelahiran anak kedua atau ketiga. Jadi turun temurun, dan berhemat tidak perlu membeli lagi.

4. Mulai persiapkan masa depan anak

loader
Mulai persiapkan masa depan anak

Membeli kebutuhan anak memang penting. Tetapi ada yang lebih penting lagi, yakni mempersiapkan masa depan buah hati. Uang Anda tidak lagi hanya untuk membeli barang-barang anak, tapi sudah harus dialokasikan untuk pendidikan anak.

Misalnya mulai mempersiapkan tabungan atau asuransi pendidikan, asuransi kesehatan, meningkatkan dana darurat karena sudah punya anak, dan lainnya. Anda wajib mempersiapkannya sedini mungkin, agar nantinya tidak pusing tujuh keliling begitu anak sudah mau masuk sekolah.

Ingat, biaya pendidikan setiap tahun meningkat. Butuh biaya besar dan banyak. Jadi, Anda harus betul-betul mengalokasikan anggaran secara tepat dan disiplin dari gaji bulanan atau penghasilan Anda.

Masa Depan Anak Ada di Tangan Anda 

Merencanakan keuangan untuk anak bukanlah hal mudah. Namun, bukan juga sulit dilakukan. Jika Anda ogah atau tidak memiliki kesadaran untuk mengatur keuangan, maka masa depan anak dijamin bisa berantakan.

Masa depan anak ada di tangan Anda sebagai orangtua. Kesuksesan mereka bergantung pada Anda dapat mempersiapkan keuangan dengan matang. Anda pastinya ingin anak punya masa depan cemerlang, meraih prestasi dan tidak hidup melarat. Jadi, kuncinya adalah mengatur keuangan dengan baik.

Baca Juga: Menghitung Biaya Sekolah Anak dan Pilih Tabungan Pendidikan yang Tepat