Yakin Masih Ogah Investasi? Banyak Untungnya Lho Dibanding Menabung

Memang sih masyarakat sudah makin melek investasi. Tetapi jumlahnya masih harus ditingkatkan supaya basis investor domestik lebih banyak ketimbang asing.

Hasil survei yang dirilis Luno, perusahaan global pertukaran aset kripto pada pertengahan tahun lalu menunjukkan generasi milenial Indonesia lebih sibuk menabung daripada investasi.

Parahnya, sekitar 69 persen anak muda, khususnya milenial ini belum melek atau tidak memiliki strategi investasi. Itu kalau dilihat secara keseluruhan.

Di pasar modal, data KSEI mengungkap sebaliknya. Per 19 November 2020, basis investor pasar modal di Tanah Air mencapai 3,53 juta investor. Atau naik 42,19 persen dari posisi akhir tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 49,40 persen adalah investor berusia di bawah 30 tahun. Termasuk kelompok milenial. Data tersebut bisa menandakan bahwa anak muda makin sadar pentingnya investasi sekarang ini.

Investasi bukan saja menjadi cara untuk belajar menyisihkan uang, tetapi lebih dari itu, merupakan jalan mendapatkan kekayaan. Berikut ini keuntungan kalau kamu berinvestasi:

1. Investasi bikin lebih cepat kaya dibanding menabung

Tahu Lo Kheng Hong dong? Investor saham sukses yang disebut Warren Buffett-nya Indonesia. Dia berhasil menjadi orang kaya raya bukan lewat menabung. Tetapi investasi, khususnya di pasar modal.

Jelas, itu karena keuntungan investasi lebih besar dibanding menabung. Menabung di bank, bunganya kecil. Paling cuma 4-5 persen per tahun. Berarti 0,3-0,4 persen per bulan. Sedangkan laju inflasi setiap tahun berkisar 3 persen - 4 persen. Bukannya berkembang, uang di tabungan malah habis digerogoti inflasi.

Beda dengan investasi. Kalau kamu menaruh uang di instrumen investasi, seperti saham, reksadana, emas, atau yang sedang kekinian fintech lending, keuntunganmu bisa sampai dua digit per tahun. Apalagi jika uang ditanam dalam jangka panjang, misalnya lebih dari 5 tahun, untungnya berkali-kali lipat.

Contohnya saja Lo Kheng Hong, menyimpan saham selama 6 tahun, dan dapat cuan 5.900 persen. Pantas saja banyak yang bilang investasi merupakan cara paling tepat untuk menggandakan uang. Tetapi ingat, investasi punya risiko, baik itu tingkatannya rendah, menengah, hingga tinggi.

2. Hari tua dijamin anti merana

Jika kamu sudah berinvestasi sejak muda, maka jaminan hari tuamu bakal indah. Hidup tenang tanpa harus kerja keras banting tulang.

Tinggal duduk manis menikmati masa pensiunmu bersama anak cucu, duit dengan sendirinya mengalir ke rekening dari hasil investasi. Atau dari keuntungan investasi bisa kamu putar lagi untuk merintis bisnis. Usaha apa saja sesuai dengan passion.

Dengan begitu, uang tidak akan habis dan malah terus bertambah. Keuangan di masa tua pasti aman. Tidak khawatir bakal susah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Kondisi pasar pasti akan berbalik arah

Pandemi Covid-19 membawa dampak ekonomi bagi Indonesia, termasuk dunia investasi. Baik di pasar modal, pasar uang, sampai sektor industri seperti properti, dan lainnya. Semuanya terpukul diterpa badai corona.

Pergerakannya menjadi fluktuatif, naik dan turun begitu cepat. Penuh ketidakpastian. Namun biasanya kondisi pasar akan membaik, berbalik arah menjadi positif setelah sentimen negatif hilang.

Meski masih pandemi, bukan berarti wait and see berinvestasi. Justru inilah saat yang tepat untuk masuk, misalnya membeli saham sebab harga-harga saham sedang murah. Kamu bisa membeli saham perusahaan mercy, harga innova sekarang ini.Kemudian tinggal tunggu, situasi pulih, harga saham bakal terbang lagi.

4. Modal investasi makin terjangkau

Investasi kini bukan barang mewah. Siapapun bisa investasi. Tak perlu modal besar puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Sekarang ini modal investasi receh banget. Bisa dimulai dari Rp 10 ribu. Malahan ada yang dari 500 perak saja, seperti investasi emas online di e-commerce.

Tetapi ingat, selalu waspada. Banyak investasi bodong. Selalu kenali instrumen investasi yang akan kamu pilih. Dan pastikan berinvestasi di perusahaan yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun regulator lain agar terhindar dari investasi ilegal.

Baca Juga: Mau Investasi Cuan di 2021? Buruan Serok Saham Pilihan Ini