5 Cara Keluar dari Zona Nyaman agar Karier Tidak Mandek

Mager resign kerja? Sudah enak dengan posisi dan kondisi pekerjaan yang sekarang? Itu namanya kamu terjebak di zona nyaman.

Ya, mungkin kamu saat ini sedang merasakan berada di zona nyaman, sehingga memilih untuk tetap bertahan, termasuk dalam karier. Entah sudah nyaman dengan jabatan, atasan, rekan kerja, maupun suasana kantor meskipun karier atau gaji sudah mentok.

Rasanya tidak ingin pindah ke lain hati. Orang-orang seperti ini menganggap kalau pindah bekerja misalnya, belum tentu ada yang senyaman bekerja di kantor lama.

Alih-alih ingin sukses, berada di zona nyaman justru bisa membuatmu kehilangan banyak kesempatan baik dan berharga. Keluar dari zona nyaman mampu mengubah hidupmu menjadi lebih berkembang.

Jangan sampai kamu terkungkung dalam zona nyaman yang bikin stuck. Raih kesuksesan dengan tips dari keluar zona nyaman berikut ini.

Baca Juga: Cepat Serap Ilmu, Begini 5 Tips Sukses Belajar dari Orang yang Tepat

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

loader

Cari tahu apa ketakutanmu

Langkah pertama adalah introspeksi diri. Cari tahu apa yang membuatmu takut melangkah, meninggalkan zona nyaman. Apakah itu karena kamu takut menghadapi tantangan baru maupun risiko ke depan, bisa bekerja fleksibel di kantor lama, bos yang asyik, rekan kerja yang satu visi misi, atau alasan lainnya.

Alasan tersebut dapat menjadi katakutanmu. Takut kalau tidak akan menemukan kenyamanan seperti ini lagi di kantor baru. Takut dapat bos yang galak, dan rekan kerja yang julid.

Buat tujuan karier yang jelas

Setelah menemukan ketakutanmu, langkah selanjutnya adalah membuat tujuan karier dalam hidupmu. Kamu bekerja, goal-nya mau apa. Tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Pasti setiap orang bekerja punya rencana atau keinginan untuk maju. Apakah ingin jadi CEO atau berada di jajaran direksi atau pimpinan, mendapatkan keterampilan baru, memenangkan penghargaan, dan lainnya.

Dari rencana tersebut, kamu bisa mengetahui risikonya, sehingga ketakutan yang ada dalam dirimu pun harus disingkirkan. Misalnya kamu ingin karier menanjak, meraih jabatan pimpinan. Berarti kamu harus punya pengalaman kerja setidaknya 5 tahun lebih, dan pastinya punya skill yang memadai sebagaimana yang harus dimiliki seorang bos.

Tentu saja untuk mencapainya kamu perlu banyak belajar hal baru. Tujuan karier tersebut tidak akan pernah terwujud bila tetap di zona nyaman.

Ubah ketakutan jadi keberanian

Mengubah ketakutan menjadi keberanian memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses. Orang sukses selalu punya keinginan untuk belajar. Tidak terpaku pada satu pengalaman saja.

Mereka berani menerima tantangan dan mengambil risiko. Karena dari tantangan dan risiko itulah mereka belajar mengenali kelemahan dan kekuatan diri.

Kalau cuma itu-itu saja yang dipelajari, kemampuan, keterampilan, dan keahlianmu tidak akan berkembang. Walhasil kamu akan tetap selamanya di sana. Tidak beranjak ke manapun. 

Dibilang karyawan loyalitas juga bukan karena kinerjanya biasa-biasa saja. Lebih tepatnya karyawan abadi. Singkirkan rasa takutmu secara perlahan, kemudian bergerak meninggalkan zona nyamanmu.

Hadapi dengan kesabaran dan ketekunan

Begitu kamu sudah keluar dari zona nyaman, itu sudah satu prestasi besar. Sekarang tinggal menghadapi segala risiko, tantangan yang ada di depan. Apakah itu bos yang killer, rekan kerja yang toxic abis, peraturan kantor baru yang ketat, atau lainnya.

Taklukan semua itu dengan kesabaran dan ketekunanmu. Yakin pada diri sendiri bahwa usahamu akan membuahkan hasil. Bukan dari mereka yang tidak menyukaimu, tetapi orang lain yang percaya akan kemampuanmu. Jadi jangan pernah berhenti bekerja, melakukan yang terbaik.

Minta dukungan dari orang-orang terdekat

Agar kamu lebih bersemangat dalam proses keluar dari zona nyaman, jangan ragu meminta dukungan dari keluarga, sahabat, maupun pasanganmu. Mereka pasti akan melakukannya dengan senang hati.

Dukungan ini akan menjadi motivasi untuk mengejar tujuan kariermu meski ‘hujan badai’ menerpa. Menjadi penyemangat agar kamu dapat melewati tantangan dengan penuh percaya diri.

Baca Juga: Pakai 7 Jurus Kemampuan Ini agar Wawancara Lancar dan Diterima Kerja