Begini Cerita Amanda Cole Dirikan e-Grocery Sayurbox hingga Sukses Masuk Forbes Under 30
Tidak semua orang akan merasa familiar saat mendengar nama Amanda Susanti Cole. Ya, baru-baru ini namanya bergaung keras di ranah publik.
Amanda adalah sosok petani cantik di balik suksesnya Sayurbox, aplikasi penyedia sayur, buah, ikan, dan daging segar yang dijual ke masyarakat. Founder dan CEO dari aplikasi tersebut bahkan berhasil masuk dalam daftar Forbes Under 30 dalam kategori Industry, Manufacturing & Energy 2019.
Lalu, bagaimana awal mulanya perjalanan Amanda Cole dan Sayurbox hingga bisa sukses dalam waktu singkat? Berikut cerita sepak terjang Amanda Cole dalam merintis bisnis startup-nya.
Baca Juga: Menapaki Perjalanan Karier Muhammad Alfatih Timur, Sosok di Balik Suksesnya Kitabisa.com
Berawal dari Senang Berkebun
View this post on Instagram
Gagasan mendirikan Sayurbox berawal dari hobi Amanda yang gemar berkebun. Setelah menunaikan kuliah Manajemen dan Keuangan di Universitas Manchester, Inggris, Amanda pulang ke Jakarta. Ia sempat bekerja selama dua tahun untuk sebuah perusahaan swasta bidang real estate.
Meski begitu, wanita kelahiran 22 Juni 1990 ini selalu mencintai hobi berkebunnya. Hingga suatu waktu ia bertandang ke lahan kebun keluarganya di Parung Kuda, Sukabumi.
Di sana, ia menemukan kondisi petani lokal yang sering kali kesulitan untuk menjual hasil panennya. Dari situlah Amanda tergerak untuk membuat platform yang dapat menjembatani petani lokal atau produsen agar dapat bertransaksi langsung dengan konsumen.
Mengusung Konsep Farm-to-Table
Amanda melihat bahwa perputaran distribusi market terbilang tidak efisien. Harga sayur-mayur dan buah-buahan dibanderol dengan semakin mahal. Fenomena ini terjadi akibat rantai pasok yang tidak langsung dan terlalu panjang.
Selain harga jual yang kian melambung, petani pun tak bisa mendapat keuntungan signifikan secara langsung. Untuk itu, ia pun mencetuskan gagasan baru yang segar sebagai jalan keluarnya. Misi sosialnya ialah modernisasi akses pasar bagi para petani lokal.
Ia lantas meninggalkan pekerjaan kantoran dan mendirikan peternakannya sendiri, Amantani Farms. Menggandeng Rama Notowidigdo serta Metha Trisnawati selaku rekan bisnisnya, Amanda pun menggagas Sayurbox di tahun 2016 dengan menerapkan konsep farm-to-table.
Dengan sistem pre-order, awalnya mereka hanya menjual produk segar melalui Instagram dan WhatsApp. Namun, seiring dengan perkembangannya, pembelian produk bisa dilakukan melalui situs atau aplikasi Sayurbox.
Pionir dalam Digitalisasi Rantai Pasok Agrikultur Indonesia
View this post on Instagram
Sayurbox menyediakan buah dan sayur segar lokal yang langsung diantar ke tempat konsumen. Gebrakan ini memungkinkan para konsumen mendapatkan buah dan sayur organik dan sehat secara langsung dari produsen lokal dan petani setiap harinya.
Dengan begitu, rantai pasokan yang mematok harga tidak adil pun bisa dipotong. Hidup petani kecil dapat terus berlangsung lantaran perekonomian mereka makin terdorong.
Di samping itu, jangkauan distribusi produk segar dan berkualitas pun bisa menjadi lebih luas sehingga seluruh masyarakat dapat meningkatkan gaya hidup sehat yang berkelanjutan dan sustainable.
Sempat Hampir Gulung Tikar
Sebelum akhirnya meraih kesuksesan, Sayurbox sempat hampir saja tutup dan gulung tikar karena kurangnya pendanaan. Minimnya funding membuat Amanda dan tim sempat dirundung keraguan untuk jalan terus.
Beruntung, masalah tersebut menemukan jalan keluar. Adanya visi yang jelas serta dampak positif signifikan yang diberikan kepada masyarakat membuat para investor bersedia menggelontorkan bantuan dana.
Sayurbox berhasil mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor. Salah satunya ialah Patamar Capital dengan kisaran seed funding mencapai Rp2,8 - 4,1 miliar (setara 200-300 Dollar AS).
Pendanaan lainnya kemudian didapatkan dari sejumlah investor lainnya, termasuk Astra International. Kabarnya, dari pihak tersebut, Sayurbox meraih pendanaan Seri C yang nilainya mencapai Rp72 miliar.
Baca Juga: Tak Hanya Lihai Berbisnis, Niko Al Hakim Kini Tekuni Dunia Musik
Meningkatkan Pelayanan Demi Kepuasan Pelanggan
View this post on Instagram
Kucuran dana yang didapatkan kemudian digunakan untuk pengembangan usaha. Sayurbox hendak mewujudkan percepatan supply chain (pasokan end-to-end) di berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, termasuk juga ekspansi hingga ke luar Jawa (Bali).
Pertumbuhan eksponensial pun terlihat melalui penambahan berbagai produk hingga pembangunan jaringan gudang mikro untuk quick commerce atau layanan cepat fitur Sayurkilat di aplikasi Sayurbox. Dengan begitu, segala produk segar yang ditawarkan dapat diantar ke konsumen hanya dalam waktu lebih cepat.
Sayurbox terus melakukan terobosan dengan sejumlah pertumbuhan dan perkembangannya. Kini, sudah lebih dari 5.000 produk hasil pertanian dan peternakan yang tersedia di platform Sayurbox, termasuk ikan, ayam dan daging merah segar, bumbu-bumbu dapur, rempah-rempah, hingga makanan jadi.
Bermitra dengan Lebih dari 10.000 Petani Seluruh Nusantara
Dengan tingkat pemesanan konsumen yang semakin membludak, Sayurbox pun kini kian moncer. Melayani hingga jutaan pelanggan, sampai saat ini sudah ada lebih dari 10.000 petani yang digandeng Sayurbox sebagai mitra.
Kemitraan tersebut terjalin dengan para petani dari berbagai kawasan, termasuk Bandung, Surabaya, dan Bali. Selanjutnya, hasil tani yang ada lantas dikelompokkan berdasarkan kualitasnya, yaitu grade A, B, serta C.
Menjumpai Banyak Tantangan Baru
View this post on Instagram
Pertumbuhan menyebabkan sejumlah transformasi dan perubahan yang diperlukan. Dengan sejumlah perkembangan signifikan yang terus terjadi, Amanda pun mengakui ada banyak tantangan baru yang harus ia hadapi.
Keberadaan investor membuat tekanan untuk berkembang menjadi semakin besar. Selain itu, semakin banyak stock keeping unit (SKU) memengaruhi kompleksitas sistem dalam tubuh Sayurbox secara keseluruhan.
Memudahkan Masyarakat Membeli Kebutuhan Dapur Saat PPKM
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat tak leluasa berkegiatan di luar rumah. Pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berkelanjutan sejak dua tahun terakhir.
Namun kehadiran Sayurbox telah memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dapur tanpa harus ke luar rumah. Seperti diketahui, Sayurbox mengalami lonjakan pesanan selama pandemi. Sejak bulan Ramadan dan Lebaran 2021 lalu, Sayurbox terus mengalami tambahan demi tambahan pesanan.
Tak hanya bahan pangan seperti sayur-mayur, buah-buahan, ikan, ayam, dan daging merah saja yang dapat dibeli dari Sayurbox. Sejumlah rempah dan herbal pun makin diminati masyarakat.
Salah satunya yaitu minuman herbal empon-empon yang terdiri dari kunyit, jahe, temulawak, dan lain-lain. Adapun kegunaannya tak lain untuk meningkatkan stamina serta daya tahan tubuh.
Selain itu, produk makanan yang paling laris manis lainnya ialah immune booster, seperti disebutkan oleh Oshin Hernis selaku Head of Marketing Communication dari Sayurbox. Sayurbox menyediakan paket spesial yang disebut PPKM (Produk Paket Kesehatan Masyarakat).
Paket spesial itu terdiri dari sayur-mayur, madu, dan susu yang memudahkan masyarakat untuk mengirimkannya ke pasien yang terpapar Covid-19, atau yang tengah membutuhkan.
Optimalisasi Infrastruktur Logistik dan Tambahan Fitur
View this post on Instagram
Kini Sayurbox telah mengoptimalkan layanan digital mereka dengan menggunakan solusi teknologi dari AWS (Amazon Web Services) dan terus berimprovisasi. Hal ini memungkinkan bahan pangan yang segar dapat terkirim dengan lebih cepat langsung ke meja konsumen. Selain itu, cakupan pasar yang terjangkau pun menjadi lebih luas lagi.
Dengan tambahan fitur Sayurtunai, Sayurkilat, dan Sayurpoin, Sayurbox semakin terdepan sebagai e-niaga yang melayani kebutuhan belanja masyarakat dengan nyaman di masa pandemi ini.
Memajukan Ranah Agrikultur Tanah Air
Belajar dari kondisi pandemi, Amanda dan tim Sayurbox pun bisa beradaptasi dengan lebih cepat lagi. Didukung oleh kinerja ratusan karyawannya, Sayurbox sudah melayani lebih dari sejuta konsumen, dengan estimasi ribuan pengiriman sayur dan buah di setiap harinya.
Sebuah bisnis dapat berkembang pesat jika tujuannya bukan hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata, tapi menciptakan kemajuan yang bermanfaat besar bagi sesama. Bisnis yang bersifat inovatif dapat bertahan lebih langgeng karena mendatangkan kegunaan signifikan serta memudahkan hidup orang lain.
Semoga Amanda Cole dan Sayurbox kian mendobrak dengan gebrakan lainnya yang meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta memajukan ranah agrikultur dan agrobisnis Indonesia. Kulkas Kosong? Sayurbox Dong!
Baca Juga: Kisah Tokoh Wirausahawan Sukses Indonesia yang Inspiratif