Bunga Lebih Tinggi, Ini Pengertian Callable Bond, Cara Kerja, dan Plus Minusnya

Ketika berinvestasi, sudah sepatutnya bagi investor untuk memahami dan mempelajari sederet instrumen investasi sebelum memilihnya. Di antara pilihan produk investasi tersebut, obligasi atau bond termasuk sebagai salah satu yang populer dijadikan pilihan. Alasannya karena produk tersebut memang memiliki keunggulan yang ideal memenuhi kebutuhan investor moderat, ekspektasi imbal hasil investasi, dan sesuai dengan tujuan investasi jangka menengah.

Namun, tahukah kamu bahwa pada instrumen bond ada beragam jenis produk yang bisa dipilih dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri? Salah satunya adalah obligasi bernama callable bond, atau obligasi yang bisa ditebus. Bagi yang telah lama berkecimpung dalam dunia investasi, khususnya obligasi, jenis produk tersebut tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga.

Namun, bagi yang masih awam, istilah callable bond mungkin terdengar asing dan rumit untuk dipahami. Padahal, cara kerja atau mekanisme dari jenis obligasi tersebut terbilang sederhana dan gampang dimengerti. Nah, tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah penjelasan tentang apa itu callable bond, tipe, cara kerja, kelebihan dan kekurangan, hingga contoh produknya.

Baca juga: Dunia Investasi: Kenali Instrumen, Istilah dan Tips Sukses Investasi

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Callable Bond

loader

Callable Bond

Pada dasarnya, callable bond bisa diartikan sebagai produk investasi obligasi yang dapat dipanggil atau ditebus kembali oleh pihak penerbit walaupun belum tiba tanggal jatuh temponya. Dengan kata lain, penerbit dari jenis obligasi ini, baik itu pemerintah, perusahaan, maupun lembaga lainnya, mampu membeli kembali obligasinya dari pihak pemiliknya dan melunasi utangnya lebih awal.

Suatu bisnis bisa memilih untuk melakukan pembatalan obligasi yang ditawarkannya apabila tingkat suku bunga acuan bergerak lebih kecil. Hal tersebut akan membuat mereka mampu meminjam atau menerbitkan kembali obligasinya dengan tingkat bunga yang lebih menguntungkannya.

Namun, sebagai kompensasi dari cara kerjanya tersebut, investor callable bond biasanya mampu mendapatkan peluang tingkat bunga maupun tingkat kupon lebih menggiurkan dibandingkan produk obligasi pada umumnya. Jadi, baik pihak investor dan penerbit obligasi keduanya tetap bisa mendapatkan potensi keuntungan yang setara.

Walaupun begitu, perlu dicatat bahwa jenis obligasi ini tak bisa ditukar maupun dibeli kembali sesuai kehendak penerbitnya. Sebagai contoh, perusahaan baru dapat melakukan penarikan setelah 3 tahun.

Bahkan, beberapa produk juga hanya dapat dibeli kembali di waktu tertentu saja. Dengan begitu, risiko terjadinya manipulasi yang mampu merugikan salah satu pihak tidak akan sampai terjadi.

Jenis Callable Bond

Callable bond sendiri mempunyai beberapa jenis atau tipe yang umumnya diterapkan pada kondisi tertentu, yaitu penukaran sinking funds, penebusan luar biasa, serta penebusan opsional. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis callable bond tersebut.

  1. Penukaran Sinking Funds

    Aturan dan ketentuan terkait callable bond jenis sinking fund adalah penerbit wajib mematuhi jadwal atau waktu yang sudah ditentukan saat ingin membeli atau menebus kembali surat utangnya. Di waktu yang telah ditentukan, perusahaan akan mengirim sebagian tebusan obligasi pada investor.

    Melalui dana pelunasan tersebut perusahaan bisa lebih mampu menghemat uang seiring waktu. Selain itu, penerbit obligasi juga bisa menghindari keharusan membayar utangnya secara lump sum atau sekaligus di 1 waktu saat tiba masa jatuh tempo obligasi sehingga beban finansialnya menjadi lebih ringan.

  2. Penebusan Luar Biasa

    Bisa disebut pula sebagai extraordinary redemption, jenis callable bond ini memungkinkan pihak penerbit menebus kembali utang obligasinya sebelum tiba waktu jatuh temponya jika terjadi suatu peristiwa khusus. Contohnya adalah proyek yang mendapatkan pendanaan ternyata gagal ataupun tak berjalan sesuai rencana. Dalam kondisi tersebut penerbit obligasi bisa melakukan penebusan utang lebih awal.

  3. Penebusan Opsional

    Terakhir, pada penebusan opsional alias optional callable bond, penerbit dapat melakukan pembelian ulang terhadap produk obligasinya sesuai dengan ketentuan atau persyaratan yang sudah disepakati sebelumnya bersama investor.

Baca juga: Apa Itu Obligasi? Inilah Penjelasan Lengkapnya

Cara Kerja Callable Bond

Berbeda dengan produk obligasi yang tak bisa dibatalkan, callable bond umumnya mewajibkan perusahaan untuk membayar suku bunga atau kupon lebih besar pada investor. Hal tersebut berlaku sebagai pengganti dari aturan pembelian kembali obligasi yang bisa dilakukan oleh pihak penerbit sesuai ketentuan. Walaupun begitu, perusahaan yang menerbitkan produk obligasi ini juga tetap bisa mendapatkan keuntungan.

Sering kali tingkat suku bunga pasar menjadi lebih rendah dibanding bunga yang dibayar pada pemilik produk obligasi saat ini. Pada situasi tersebut, perusahaan atau penerbit obligasi bisa melakukan penebusan kembali atau callable. Dengan begitu, mereka dapat membiayai ulang utang dengan tingkat suku bunga lebih rendah sesuai suku bunga acuan yang berlaku.

Pada dunia bisnis, adanya fleksibilitas tersebut cenderung lebih menguntungkan dibanding harus menggunakan layanan pinjaman dari perbankan atau lembaga keuangan lain. Jadi, tak mengherankan jika sebagian perusahaan kerap menerbitkan obligasi jenis callable ini.

Walaupun begitu, pada kenyataannya, tak semua aspek pada jenis obligasi ini menguntungkan terhadap investor. Saat tingkat suku bunga ternyata menurun, penerbit obligasi umumnya akan melakukan penebusan obligasi. Tebusan tersebut membuat investor harus mengalihkan modal investasinya pada instrumen atau produk lain yang mungkin tak mampu menghasilkan imbal hasil setara. 

Di samping itu, apabila investor berencana untuk membeli produk obligasi lain, nilai atau harganya kemungkinan lebih tinggi dibanding harga dari callable bond asli, serta tingkat return yang diberikan bisa lebih rendah. Mengetahui hal tersebut, callable bond merupakan jenis produk obligasi yang tak ideal dipilih oleh investor yang mendambakan imbal hasil atau return stabil serta produk yang mudah untuk bisa diprediksi.

Kelebihan Callable Bond

Dengan cara kerjanya tersebut, pada dasarnya ada beragam keuntungan atau kelebihan dari callable bond yang bisa didapatkan oleh pihak investor ataupun penerbitnya. Berikut adalah sederet keunggulan dari produk obligasi callable.

  • Pembiayaan utang oleh investor cenderung lebih fleksibel menyesuaikan kebutuhan pihak penerbit obligasi.
  • Tingkat kupon atau bunga yang didapatkan oleh investor relatif lebih tinggi.
  • Perusahaan dapat melakukan penarikan atau pembelian kembali atas utangnya lebih awal alias sebelum tiba waktu jatuh temponya.
  • Perusahaan mampu lebih mudah meningkatkan pendapatan modalnya.

Baca juga: Peringkat Obligasi – Arti, Jenis, dan Contohnya

Kekurangan Callable Bond

Meski menawarkan beragam kelebihan di atas, callable bond tetap mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh investor ataupun penerbitnya, antara lain:

  • Investor tak dapat memaksimalkan peluang keuntungan ketika tingkat bunga acuan atau bunga pasar meningkat.
  • Menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi, beban pembiayaan dari perusahaan yang menerbitkannya sudah pasti akan meningkat.
  • Risiko investor tak diuntungkan karena diharuskan untuk mengganti obligasinya dengan produk yang memiliki tingkat bunga atau kupon lebih kecil.

Contoh Produk Callable Bond

Setelah memahami penjelasan di atas, pada dasarnya callable bond memiliki sistem yang sederhana dan mudah untuk dimengerti oleh investor awam sekalipun. Untuk bisa memahaminya lebih dalam, berikut contoh dari produk callable bond .

Perusahaan A menerbitkan sebuah produk obligasi dengan jumlah 200 juta serta tingkat kupon sebesar 7 persen, sementara untuk tingkat bunga berlaku saat ini ialah 5 persen. Produk obligasi tersebut akan mengalami jatuh tempo 10 tahun mendatang. Namun, perusahaan A menawarkan produk obligasi callable agar mampu membelinya kembali dari investor setelah melewati waktu 5 tahun pertamanya.

Apabila tingkat suku bunga menurun pasca 5 tahun, perusahaan A bisa melakukan penarikan kembali atas obligasinya serta melunasi utang via obligasi baru yang memiliki tingkat kupon lebih rendah. Pada kasus tersebut, investor bakal mendapatkan nilai modal obligasi yang setara, namun kehilangan peluang keuntungan dari pembayaran kuponnya di waktu mendatang.

Tapi, apabila dalam waktu 5 tahun mendatang yang terjadi adalah suku bunga tak berubah atau malah meningkat, tak ada kesempatan atau alasan bagi perusahaan dalam melakukan penebusan obligasi lebih awal. Sehingga, opsi callable tersebut akan kedaluwarsa tanpa bisa dieksekusi.

Baca juga: Obligasi Syariah Sukuk – Jenis, Contoh, Cara Menghitungnya

Sesuaikan Kelebihan dan Kekurangan Callable Bond dengan Kebutuhan

Selayaknya dengan instrumen investasi pada umumnya, callable bond mempunyai keunggulan dan kekurangannya tersendiri yang wajib dipahami pihak investor ataupun penerbitnya. Dengan begitu, mereka bisa lebih mampu memanfaatkan jenis produk obligasi ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Nah, setelah memahami penjelasannya di atas, apakah kamu tertarik untuk menjadi salah satu pemilik dari obligasi jenis callable bond?