Pengertian Investasi Jangka Menengah dan Contoh Instrumen yang Menguntungkan

Mengamankan kondisi keuangan di masa depan dengan mengandalkan tabungan saja rasanya belum cukup. Mengingat berbagai kebutuhan hingga biaya tertentu seperti kesehatan, pendidikan anak dan sebagainya pasti akan mengalami kenaikan.

Solusi agar kamu bisa mengcover semua biaya kehidupan di masa depan dan keuangan bisa tetap aman, maka penting untuk melakukan investasi. Bagi kamu yang belum melakukannya, tenang saja karena tak ada kata terlambat untuk investasi.

Namun, jangan langsung terjun begitu saja, sebab kamu harus mengetahui terlebih dahulu bahwa investasi memiliki jangka waktu yang berbeda, yaitu mulai dari pendek, menengah hingga jangka panjang.

Kali ini, Cermati.com akan membahas apa itu investasi jangka menengah, tujuan hingga contohnya. Simak ulasannya berikut ini, agar kamu bisa memilih instrumen investasi jangka menengah yang tepat dan tentunya memberikan keuntungan buatmu.

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

Investasi Jangka Menengah

Perlu kamu ingat kembali, investasi merupakan suatu aktivitas menempatkan modal bisa dalam bentuk uang atau aset lainnya ke dalam suatu benda, lembaga atau pihak tertentu yang nantinya sebagai penanam modal atau investor bisa mendapatkan keuntungan. Sementara jangka menengah yaitu waktu menjalankan investasi tersebut

Jadi, investasi jangka menengah adalah penanaman modal yang dijalankan dalam waktu yang tidak panjang dan juga tidak pendek. Umumnya investasi jangka menengah ini bisa dari satu tahun hingga lima tahun.

Umumnya, investasi jangka menengah ini dipilih seseorang untuk mencapai target yang telah disusun atau direncanakan pada satu atau lima tahun mendatang. Misalnya saja seperti berikut:

  • Melanjutkan pendidikan S1, S2 dan sebagainya
  • Mempersiapkan DP rumah di 3 tahun kemudian
  • Membeli motor dengan bayar cash di tahun depan
  • Mempersiapkan DP untuk beli mobil
  • Membeli barang branded
  • DLL

Contoh Instrumen Investasi Jangka Menengah

Untuk mencapai berbagai tujuan atau impian kamu semua di satu atau lima tahun mendatang, maka kamu bisa mengandalkan dari beberapa instrumen investasi jangka menengah berikut ini:

1. ORI

loader
Instrumen Jangka Menengah

Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah instrument invstasi berupa Surat Berharga Negara (SBN) yang pemerintah tawarkan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) secara individu atau perseorangan. Melalui investasi ORI ini, kamu bisa memperoleh keuntungan untuk mencapai tujuan finansialmu di beberapa tahun mendatang.

Selain itu, kamu juga turut membantu kemajuan negara karena seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI021 akan dimanfaatkan untuk pembiayaan APBN 2022, termasuk pembiayaan dalam rangka upaya penanganan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19.

Kamu akan mendapatkan berbagai manfaat dari investasi ORI, antara lain:

  • Mendapatkan kupon yang dibayarkan setiap bulannya
  • Capital gain
  • Jangka waktu yang relative pendek
  • Memiliki risiko yang rendah
  • Bisa diperdagangkan di pasar sekunder

Bagi kamu yang saat ini berminat investasi di ORI, masih ada kesempatan untuk melakukan pemesanan ORI seri 021. Berikut syarat dan ketentuan ORI021:

  • Masa Penawaran: 24 Januari – 17 Januari 2022
  • Minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum pemesanan Rp2 miliar
  • Kupon 4,90%
  • Perpajakan PPh final 10%
  • Pemesanan ORI di mitra distribusi yang bekerjasama dengan pemerintah, seperti Trimegah Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BCA, CIMB Niaga, Mandiri, Modalku, Bibit dan sebagainya.

Baca Juga: Jenis Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Menguntungkan

2. Sukuk Ritel

Bagi kamu yang ingin investasi jangka menengah sesuai dengan syariah islam, kamu bisa pilih sukuk ritel. Sukuk ritel ini diterbitkan oleh pemerintah untuk seluruh WNI. Sama halnya dengan ORI, sukuk ritel juga untuk mendukung pembangunan nasional dam pembangunan infrastruktur Indonesia.

Dengan pemesanan sukuk ritel minimal Rp1 juta saja, kamu bisa memperoleh imbal hasil yang lumayan, yaitu sekitar 5% per tahun dengan tenor tiga tahun. Imbal hasil tetap akan dibayarkan setiap bulannya dan sukuk ritel ini bisa kamu perdagangkan di pasar sekunder antar investor domestik.

3. Reksadana Pendapatan Tetap

Berdasarkan situs sikapiuangmuojk.go.id, reksadana pendapatan tetap adalah instrumen reksadana yang sebagian besar alokasi dana investasi di tempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap.

Berikut beberapa kelebihan investasi reksadana pendapatan tetap yang dikutip dari Kompas.com, antara lain:

  • Modal investasi sangat terjangkau, bisa dimulai dari Rp 10.000 untuk pembelian reksa dana secara online.
  • Peluang untung besar seiring perkembangan NAB reksa dana.
  • Imbal hasil reksa dana bebas pajak, tidak seperti bunga deposito yang kena pajak PPh sebesar 20 persen.
  • Dapat dicairkan atau ditarik sewaktu-waktu pada hari bursa.
  • Dana dikelola oleh Manajer Investasi, pilih yang profesional dan mengantongi izin dari OJK.
  • Pengelolaan RDPT diawasi dan diatur OJK.

Selain itu, risiko dari investasi di RDPT ini adalah:

  • Risiko penurunan nilai unit penyertaan karena dipengaruhi turunnya harga surat utang.
  • Risiko likuiditas yang menyangkut kesulitan dari Manajer Investasi untuk menyediakan uang tunai bila investor ramai-ramai mencairkan reksa dananya.
  • Risiko wanprestasi adalah risiko yang muncul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan penurunan NAB.
  • Dana investor tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan.

Sementara imbal hasil pada reksadana pendapatan tetap ini bisa mencapai 9% atau lebih per tahunnya. Berikut, beberapa RDPT yang mendapatkan keuntungan tertinggi selama satu tahun hingga 8 Februari 2022 yang dikutip dari infovesta.com, yaitu:

  • Bahana Pendapatan Tetap Utama 2: 37,86%
  • Insight Government Fund: 15,23%
  • Si DanaObligasi Maxima: 9.07%
  • Insight Renewable Energy Fund – Total Return: 8,65%

Baca Juga: Melek Investasi: Simak Beda Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito

4. Reksadana Campuran

loader
Investasi Jangka Menengah

Reksadana campuran adalah reksadana yang investasinya minimum 79% di campuran instrumen pasar uang atau pendapatan tetap atau saham. Di masing-masing instrumen tersebut bobotnya tidak boleh lebih dari yang sudah ditentukan.

Terdapat jenis reksadana campuran, antara lain:

Jenis Reksadana Campuran

Penjelasan

Konservatif

Pengalokasian investasi lebih banyak ke pasar uang dan pendapatan tetap

Moderat

Pengalokasian investasinya seimbang antara pasar uang, pendapatan tetap dan saham

Agresif

Pengalokasian investasinya lebih banyak ke saham

Keuntungan yang didapat dari investasi jangka menengah di reksadana campuran, ialah:

  • Investasi bisa dimulai dengan modal Rp100 ribu
  • Hasil investasi fleksibel
  • Potensi keuntungan seiring perkembangan nilai aktiva bersih reksadana
  • Pengelolaan dilakukan manajer investasi
  • Efisiensi waktu karena tidak melakukan analisa dan administrasi
  • Diversifikasi
  • Keuntungan perpajakan
  • Likuid
  • Transparan

Sementara kerugian dari reksadana campuran:

  • Menurunnya nilai unit penyertaan
  • Adanya risiko ekonomi dan politij
  • Likuiditas
  • Perubahan aturan
  • Bisa terjadinya pembubaran

Berikut beberapa reksadana campuran yang mendapatkan keuntungan tertinggi selama satu tahun hingga 8 Februari 2022 yang dikutip dari infovesta.com, yaitu:

  • Cpital Optimal Balanced: 18,31%
  • HPAM Premium – 1: 23,45%
  • Jasa Capital Campuran Dinamis: 65,11%
  • Sucorinvest Citra Dana Berimbang: 17,17%

5. Emas

Emas murni atau logam mulia bisa kamu jadikan sebagai investasi jangka menengah. Harga emas yang cenderung naik setiap waktunya membuat kamu bisa memperoleh keuntungan yang lumayan.

Meski begitu, kamu wajib perhatikan jangka waktu dalam berinvestasi emas, mengingat harga emas juga tak naik yang signifikan dalam waktu dekat. Jadi, alangkah baiknya jika logam mulia ini kamu jadikan investasi untuk mencapai tujuan finansialmu di empat atau lima tahun mendatang.

Apabila memiliki dana cash, kamu bisa beli langsung logam mulia di online atau toko emas di sekitar tempat tinggalmu. Belie mas setiap bulan secara rutin mulai dari 1 gram, 3gram, 5 gram dan sebagainya. Per hari ini, berdasarkan logammulia.com, 1 gram logam mulia seharga Rp 943 ribu.

Selain itu, kamu juga bisa menabung emas di berbagai platform terpercaya, seperti Pegadaian Digital, E-mas, Indogold, Lakuemas, dan Tamasia. Menabung emas ini dimulai dari saldo emas minimal Rp10 ribu saja.

Pilih Investasi Risiko Rendah

Setiap instrumen investasi pastinya memiliki berbagai risiko, sebagai investor yang cerdas tentunya harus mengenali berbagai risiko tersebut. Dengan begitu, kamu bisa memilih investasi dengan risiko yang rendah. Selain itu, wajib juga untuk menyusun strategi dengan tepat agar berbagai risiko tak kamu alami, sehingga investasi bisa berjalan dengan lancar, keuntungan yang kamu peroleh maksimal dan tujuan investasi jangka menengah di satu hingga lima tahun mendatang bisa tercapai dengan baik.

 Baca Juga: Analisis Kelayakan Investasi: Pengertian Hingga Cara Analisa Kelayakan Investasi