Merupakan Harga Penutup pada Bursa, Apa Hal yang Penting Dipahami Seputar Closing Price?

Jika kamu telah lama mendalami dunia investasi, khususnya instrumen saham, istilah harga penutupan atau closing price tentu sudah tak asing lagi terdengar di telinga. Sebagai hal yang penting untuk dipahami oleh investor atau pemilik modal, konsep closing price ini tidak boleh dilewatkan.

Pada dasarnya, closing price mengacu pada harga penutupan terakhir yang terjadi pada sebuah saham perusahaan sebelum bursa saham ditutup atau berakhir. Karena berkaitan dengan harga saham yang terakhir dan menjadi nilai final, istilah ini wajib dimengerti oleh semua investor dan pemilik modal.

Lalu, seperti apa penjelasan lengkap tentang closing price, manfaat, dan sederet hal penting seputarnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ulasan lengkap mengenai closing price, fungsi, hingga cara tepat mengambil langkah terhadapnya. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Closing Price

loader

Harga penutupan atau closing price adalah harga atau nilai terakhir pada saham suatu perusahaan sebelum bursa saham berakhir atau ditutup. Dengan pengertiannya tersebut, istilah ini amat lekat dengan aktivitas investasi atau menanam saham di instrumen saham. 

Di sisi lain, OJK atau Otoritas Jasa Keuangan juga menjelaskan tentang definisi closing price. Menurut OJK, closing price diartikan sebagai harga atau nilai dari surat berharga yang ditransaksikan atau diperdagangkan di akhir hari aktif atau hari kerja transaksi saham pada bursa. 

Dalam praktek nyatanya, pada sebuah bursa, dalam sehari banyak terjadi transaksi pembelian atau penjualan saham yang dilakukan oleh investor atau pemilik modal. Dengan adanya harga penutupan alias closing price ini perlu diberlakukan pada akhir sesi hari bursa. Harga atau nilai terakhir yang tercantum di bursa menjelang penutupan itulah yang disebut sebagai closing price. 

Biasanya, nilai atau harga penutupan ini ditentukan di akhir hari menjelang jam kerja dari bursa ditutup atau berakhir. Nilai penutupan atau closing price kemudian akan digunakan sebagai basis atau dasar perhitungan dari indeks saham sebuah perusahaan. Nilai ini juga dijadikan acuan oleh investor dalam membeli saham secara umum jika tidak melakukan aktivitas trading cepat. 

Lebih lanjut, closing price atau harga penutupan juga bisa menjadi penanda yang amat berguna untuk para investor agar bisa mengakses perubahan pada nilai saham selama jangka waktu tertentu. Nilai penutupan atau closing price saham di hari berjalan dapat dibandingkan dengan nilai penutupan atau closing price saham pada hari sebelumnya, maupun dalam kurun waktu 30 hari belakangan. 

Melalui acuan harga penutupan ini pula bahkan investor atau pemain saham bisa mengetahui dan membandingkannya dengan data selama 1 tahun belakangan. Dengan begitu, investor mampu melakukan penilaian atau pengukuran atas perubahan sentimen pada pasar atas saham tersebut. 

Di sejumlah situs atau platform harga saham yang modern dewasa ini memungkinkan investor atau pemilik saham, termasuk calon investor dalam mengetahui dan memantau grafik nilai saham suatu perusahaan selama kurun waktu beberapa tahun. Umumnya, hal tersebut bisa dilakukan semenjak hari pertama emiten atau perusahaan terbuka melakukan proses go public atau IPO alias Initial Public Offering. 

Pentingnya Memahami Closing Price

Harga penutupan atau closing price merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami oleh investor atau pelaku investasi saham. Istilah ini sangat penting pada suatu bursa saham, bahkan walaupun saat ini pasar saham sudah memasuki era perdagangan atau transaksi jual beli selama 24 jam non stop semenjak kehadiran platform investasi online. 

Setiap harinya, akan selalu terjadi harga penutupan atau closing price terhadap seluruh saham serta sekuritas lain. Closing price yang digunakan ialah nilai terakhir yang berlaku sebelum jam kerja atau jam operasional dari bursa saham ditutup atau berakhir. 

Closing price atau harga penutupan ini sendiri dianggap sebagai harga valuasi paling akurat terhadap sebuah saham maupun sekuritas sampai waktu perdagangan atau transaksi saham dilanjutkan di hari kerja yang berikutnya berlangsung. Kebanyakan saham serta instrumen keuangan lain masih diperdagangkan atau ditransaksikan, bahkan saat jam operasional bursa sudah berakhir. Hanya saja, dalam kurun waktu tersebut, volume transaksi biasanya jauh lebih kecil dibanding saat jam kerja bursa aktif.

Mengetahui hal tersebut, closing price dari sebuah saham atau sekuritas kerap berbeda dengan nilai saham setelah terjadi penutupan bursa. Jadi, investor pun perlu menyadari akan hal tersebut dan mampu mempertimbangkan terhadap langkah investasinya secara optimal serta penuh perhitungan. 

Baca Juga: Mengenal Trading Halt, Fenomena yang Membekukan Sementara Aktivitas Transaksi Saham pada Bursa Efek

Cara Tepat Menanggapi Closing Price 

loader

Apabila kamu saat ini tengah mempelajari tentang segala hal penting seputar dunia investasi, khususnya saham, ada baiknya untuk memahami pula tentang bagaimana cara tepat menanggapi closing price ini. Pasalnya, terkait harga penutupan ini, dikenal adanya suatu “jebakan” yang barangkali mampu menjerumuskan investor saat membaca harga closing suatu emiten atau saham.

Sebuah fakta yang penting untuk kamu pahami adalah harga penutupan pada saham suatu perusahaan umumnya tak mempengaruhi berita apa pun yang dirilis perusahaan terkait di hari yang bersamaan. Perusahaan besar umumnya memberi pengumuman terkait pendapatan, dividen, dan pembagian saham pasca hari kerja bursa saham berakhir atau ditutup.

Hal tersebut dilakukan guna memberi waktu terhadap para investor atau trader agar bisa memahami berita tersebut serta mempertimbangkan tentang langkah atau strategi investasi apa yang sebaiknya diambil. 

Penerbitan berita oleh pihak perusahaan secara umum mampu mengangkat harga sahamnya secara dramatis. Sebaliknya, jika ternyata berita atau pemberitahuan tersebut mengandung sentimen yang negatif, yang terjadi malah harga saham perusahaan tersebut akan menurun dan anjlok ketika bursa kembali dibuka pada periode berikutnya. 

Akan tetapi, transaksi saham pasca penutupan umumnya melibatkan sedikit jumlah transaksi dari total saham yang ditransaksikan menjelang penutupan. Dalam kata lain, harga atau nilai yang muncul pasca penutupan bursa masih perlu benar-benar dipantau oleh investor. 

Baca Juga: Kerap Ditemui dalam Dunia Saham, Ini Ulasan Lengkap Tentang Lot Saham serta Tips Berinvestasi

Fungsi Closing Price bagi Emiten dan Investor

Mengenai closing price, salah satu fungsinya yang paling penting bagi suatu perusahaan ialah bisa menjadi acuan terhadap harga pembukaan di jadwal pembukaan bursa hari berikutnya. Walaupun begitu, harga pembukaan atau opening price pada hari berikutnya belum tentu sama dengan closing price yang tercatat pada hari sebelumnya. Tergantung dari kondisi pasar, nilai saham tersebut bisa lebih tinggi atau lebih rendah, ataupun memiliki kemungkinan untuk stagnan atau tetap.

Beberapa hal lain yang disebabkan banyaknya informasi dan sentimen yang bisa mempengaruhi keputusan dari investor selama terjadi penutupan dari bursa saham, dan memberi pengaruh terhadap harga pembukaan di hari berikutnya. Beragam pemberitahuan dan berita terkait perusahaan merupakan satu dari sejumlah faktor penting yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan investor sekaligus harga saham. 

Suatu perusahaan yang nilai sahamnya ditutup di angka rendah bakal melakukan segala cara agar bisa menggenjot nilai sahamnya di hari berikutnya. Perusahaan juga berupaya untuk mendapat sentimen positif dari market agar mampu membuka harga lebih tinggi di periode bursa selanjutnya. 

Harga penutupan atau closing price memang amat berpengaruh guna menilai indeks harga dari saham perusahaan yang bersangkutan. Tapi, investor sebaiknya tak menjadikan closing price ini sebagai patokan pasti dalam mengetahui nilai saham pada pembukaan hari berikutnya.

Pasalnya, ada sejumlah faktor lain yang tak kalah penting, khususnya sentimen yang terjadi di luar jadwal transaksi, yang mampu mempengaruhi fluktuasi harga saham. Pihak perusahaan pasti akan menjamin jika seluruh informasi yang dikeluarkannya pasca bursa saham ditutup diketahui oleh investor dan mampu memberi pengaruh terhadap keputusan investasinya. 

Guna memastikan pemerataan terkait pemberitahuan informasi kepada seluruh investor tersebut, dibentuk suatu pasar khusus dengan fungsi untuk menetapkan nilai pembuka saham sebelum transaksi yang sebenarnya kembali dimulai. Pasar tersebut dikenal dengan sebutan pre-opening market. 

Informasi Closing Price Bisa Menjadi Acuan Investor Mengambil Langkah Investasi

Itulah penjelasan tentang apa itu closing price dan beragam hal penting seputarnya. Intinya, closing price adalah harga penutupan yang berlaku pada sebuah perusahaan ketika periode atau jam kerja bursa saham ditutup. Tentunya, informasi terkait harga penutupan ini penting untuk dipahami oleh investor karena mampu menjadi acuannya dalam mengambil langkah investasi yang terbaik dan paling optimal.

Baca Juga:  Perdagangan Saham Ditangguhkan, Ini Maksud dari Istilah Suspend pada Dunia Investasi Saham Beserta Dampaknya