Dianggap Terlalu Berisiko, Kenali Apa Itu Day Trading dan Pengaruhnya pada Bursa

Dalam dunia investasi, apalagi trading, ada banyak sekali strategi dan metode yang bisa dipilih oleh para pelakunya. Setiap strategi yang dipilih oleh para trader tersebut tentu mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya. Salah satu contoh metode trading yang cukup umum ditemui dalam dunia saham dan valuta asing adalah day trading. 

Walaupun termasuk sebagai hal yang kerap terdengar pada dunia trading saham dan valuta asing, day trading secara umum memiliki pro dan kontra terkait pengaplikasiannya oleh trader. Pasalnya, ada pihak yang menganggap jika cara trading tersebut terlalu berisiko dan tidak sebanding dengan tingkat keuntungan yang mungkin didapatkan.

Di lain sisi, tidak sedikit pula orang yang merasa keuntungan strategi tersebut cukup menjanjikan dan layak untuk dicoba. Lalu, seperti apa sih cara day trading tersebut? Juga, apa pengaruhnya pada bursa dan perbandingannya dengan metode scalping? 

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan tentang apa itu day trading, tentang day trader, hingga perbedaannya dengan scalping berikut ini.

Baca Juga: Trading di Reksa Dana, Memangnya Bisa?

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Day Trading

loader

Pengertian Day Trading

Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, day trading adalah sebuah strategi trading yang sebenarnya cukup banyak dikenal di antara kalangan trader saham dan valuta asing. Secara umum, yang dimaksud dengan day trading adalah kegiatan atau aktivitas perdagangan, baik itu penjualan atau pembelian, dalam satu hari yang artinya posisi buka di hari berjalan tak akan dialihkan pada hari berikutnya maupun sesi trading selanjutnya. 

Metode perdagangan ini bisa terjadi pada jenis pasar apa pun. Akan tetapi, pada umumnya, strategi ini banyak diterapkan di pasar valuta asing atau foreign exchange, maupun pasar saham. Di samping itu, setiap orang juga bisa memilih dan mengaplikasikan strategi ini pada aktivitas tradingnya. 

Walaupun begitu, pada kenyataannya, tidak sedikit orang yang merasa kesulitan dan tidak cocok dengan metode perdagangan tersebut. Bahkan, banyak orang sering kali mengalami kegagalan dan berakhir merugi saat memutuskan untuk menggunakan strategi trading tersebut. 

Oleh karena itu, sebelum menjadi day trader atau pihak yang menjalankan metode day trading, pahami dulu segala risiko dan keunggulannya. Selain itu, pastikan untuk memiliki dana atau modal yang cukup agar bisa menjalani metode perdagangan tersebut dengan optimal. 

Umumnya, day trader menggunakan sebagian besar leverage serta strategi trading jangka pendek. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan pergerakan nilai yang kecil atas mata uang maupun saham yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi. 

Ada cukup banyak alasan mengapa seseorang akhirnya memilih untuk menggunakan gaya trading tersebut. Salah satunya ingin memperoleh kepastian keuntungan atau profit dengan lebih cepat. Orang yang cenderung memilih metode ini juga umumnya tak suka menahan posisi trading dengan cukup lama sampai beberapa hari.

Tentang Day Trader dan Pengaruhnya pada Bursa

Day trader adalah pihak yang melakukan aktivitas day trading. Secara umum, terdapat 2 fungsi utama dan penting dari day trader ini pada kondisi pasar. Yang pertama adalah mereka mampu menjaga efisiensi dari pasar melalui arbitrase, dan fungsi yang kedua adalah membantu penyediaan likuiditas pada pasar, khususnya pasar saham. 

Pada dasarnya, ada beberapa karakteristik dan ciri khas dari seorang day trader yang profesional. Berikut beberapa di antaranya. 

  • Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang pasar, terutama terkait pemahaman mengenai fundamental pasar.
  • Memiliki modal yang terbilang cukup besar dan biasanya menggunakan dana tersebut untuk mengambil risiko dan mempertaruhkannya dalam jumlah tinggi agar mampu lebih optimal mendapatkan keuntungan dari pergerakan pasar intraday dengan efektif. 
  • Mempunyai strategi trading atau perdagangannya sendiri yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan profilnya. Beberapa contoh strategi trading yang biasa digunakan oleh day trader berpengalaman adalah swing trading, trading news, dan arbitrase.
  • Tak hanya strategi, seseorang yang melakukan day trading juga mempunyai tingkat disiplin dan konsistensi tinggi.

Selain itu, pada praktiknya, ada 2 jenis dari day trader, yaitu yang bekerja individu atau sendiri, dan yang bekerja untuk suatu institusi finansial. Mayoritas day trader merupakan yang bekerja bagi lembaga keuangan karena memiliki sumber daya atau modal yang cukup besar untuk menjalaninya. 

Day trader dari lembaga finansial umumnya mempunyai akses yang tak bisa dijangkau oleh jenis individu. Beberapa keunggulan menjadi day trader untuk lembaga keuangan yang tak dimiliki oleh day trader individu adalah akses langsung pada trading desk, leverage dan modal besar, dan juga aplikasi analisis trading yang mempunyai beragam fitur untuk mendukung aktivitas tradingnya. 

Kontroversi dari Metode Day Trading

loader

Kontroversi dari Metode Day Trading

Terlepas dari penjelasan di atas, ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi terkait metode day trading ini. Salah satunya adalah tidak sedikit manajer finansial dan penasihat finansial profesional menghindari penggunaan gaya trading tersebut. Alasannya karena hasil atau keuntungan yang mungkin didapatkan dari metode trading ini dianggap tak sebanding dengan besarnya risiko yang harus ditanggung. 

Akan tetapi, disisi lain, banyak trader profesional dan telah lama menggunakan metode perdagangan ini tak setuju dengan anggapan tersebut. Mereka menyebut jika potensi imbal hasil dari strategi ini bisa sangat menjanjikan dan layak untuk dicoba. Di samping itu, mereka juga meyakini jika tingkat keberhasilan dari strategi ini lebih rendah secara inheren akibat beberapa faktor, seperti tingkat kompleksitas tinggi, risiko strategi itu sendiri, serta beragam modus penipuan yang mengintai. 

Tidak sedikit trader yang menjalani metode trading ini dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang tak memadai. Sehingga tingkat risiko yang dihadapinya jauh lebih tinggi dan kerap berakhir dengan kerugian. 

Perlu dipahami jika metode perdagangan ini mempunyai tingkat risiko yang cukup tinggi dan signifikan. Tanpa pemahaman yang mendalam terkait bagaimana kondisi pasar dan cara kerjanya, serta beragam strategi agar bisa memperoleh keuntungan jangka pendek, day trading sebaiknya tidak dijadikan sebagai strategi oleh trader. 

Baca Juga: Rutin Nabung Saham 100 Ribu Apakah Bisa Untung? Begini Cara Sukses Menjalaninya

Beda Day Trading dan Scalping

Identik sebagai metode perdagangan jangka pendek, beberapa orang mungkin masih bingung membedakan antara day trading dan scalping. Keduanya memang termasuk sebagai metode transaksi dengan jumlah besar. Meski sekilas mirip, tapi metode day trading dan scalping mempunyai beberapa perbedaan yang tak sulit untuk bisa dicermati, antara lain:

Durasi Trading

Day Trading Scalping
Day trader biasanya melakukan aktivitas trading dengan hitungan jam tiap harinya. Sebagai contoh, mereka akan membuka posisi dengan jangka waktu sekitar 2 jam sampai belasan jam ke depan setiap harinya. Untuk scalper atau orang yang melakukan strategi scalping, mereka cenderung melakukan trading dengan jangka waktu yang sangat pendek, misalnya 1 sampai 5 menit saja di setiap sesi.

Jumlah Modal

Day Trading Scalper
Day trader bakal mengalokasikan dananya dengan tujuan memperoleh untung atau imbal hasil secara konsisten pada aktivitas perdagangan harian. Membuatnya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan scalper

Scalper yang profesional membuka posisinya dengan modal berjumlah besar. Lalu, keuntungan yang bisa didapatkan pun dalam waktu yang sangat cepat, yakni dalam hitungan beberapa menit saja. Bahkan, beberapa scalper juga membuka banyak posisi sekaligus pada satu sesi perdagangan guna melipatgandakan imbal hasil yang mungkin didapatkannya. 

Manajemen Risiko

Day Trading Scalper
Untuk pemula, metode day trading lebih dianjurkan ketimbang scalping karena tingkat resikonya memang cenderung lebih mudah ditoleransi. Untuk bisa menjadi scalper yang andal, kamu harus memahami perkiraan arah gerak harga agar  mampu membuka posisi di waktu yang tepat dan memaksimalkan potensi keuntungan yang mungkin didapatkan nantinya.

Day Trading Dapat Menjadi Strategi yang Tepat Dapatkan Untung dengan Cepat

Pada dasarnya, day trading adalah gaya trading yang bisa dilakukan hanya dengan waktu 1 sampai 2 hari saja agar mampu mendapatkan keuntungan. Dengan periode waktu yang terbilang singkat tersebut, trader tentu mampu memutarkan modal trading dengan lebih cepat. Walaupun begitu, tetap pahami jika tingkat risiko gaya trading ini terbilang tinggi sehingga perlu dibarengi dengan pemahaman dan pengalaman yang mumpuni.

Baca Juga: Tukar Uang Di Money Changer, Apa Bedanya Dengan Forex?