Mengenal Dividend Trap, Begini Cara Menghindarinya

Ketika memilih saham sebagai instrumen investasi, biasanya ada dua keuntungan yang akan didapatkan. Keuntungan pertama, yakni capital gain yang diperoleh dari naiknya harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek. Namun, jangan salah, ini terjadi berkala yang tidak jarang pasar juga bisa mengalami tren harga yang anjlok.

Sementara itu, keuntungan keduanya adalah mendapatkan dividen yang dibagikan oleh perusahaan. Tapi, perlu dipahami ada dividend trap yang harus diwaspadai, terutama buat kamu yang seringkali fokus dengan keuntungan deviden.

Mengapa demikian? Memangnya apa yang dimaksud dengan dividend trap dan bagaimana cara menghindarinya? Sebelum mulai berinvestasi, yuk simak dulu ulasan berikut ini selengkapnya.

Baca juga: Masih Nabung Aja? Yuk Pahami Dulu Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Jenis Investasi

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Dividend Trap dan Ilustrasinya

loader

Dividend Trap

Perusahaan akan merilis pernyataan resmi terkait berapa besar dividend yield untuk setiap lembar saham yang dimiliki investor. Ketika imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi, sebagian yang tertarik akan mulai berebut untuk membelinya sampai tiba cum date. Ini merupakan batas akhir pembelian saham agar bisa mendapatkan jatah dividen.

Iming-iming keuntungan yang besar ini membuat tak sedikit pemain di bursa saham kepincut hingga akhirnya membeli banyak saham. Mereka tidak menyadari bagaimana kondisi pasar saham saat tersebut. Hingga akhirnya mengalami dividend trap atau jebakan dividen yang membuatnya mengalami kerugian besar.

Ketika banyak yang memborong saham karena dijanjikan akan mendapat untung besar, harga saham tersebut justru merosot. Dalam beberapa waktu menuju hari H pembagian keuntungan (deviden), tren yang terjadi justru turun alias bearish.

Biasanya, kondisi market yang merosot ini terbilang kuat dan bisa berjalan cukup lama. Hal ini bisa membuat selisih keuntungannya nyaris sama dengan penurunan harga saham yang dibeli sebelumnya. Bahkan, kemungkinan besar harga saham di pasar bisa lebih rendah dibandingkan saat pertama kali membelinya.

Bisa diartikan dividend trap merupakan penawaran yang tampak memberikan keuntungan cukup besar untuk tiap lembar sahamnya. Akan tetapi, setelah dilakukan pembelian justru mengalami tren menurun karena tidak didukung fundamental yang cukup baik. Alhasil, banyak yang kemudian menjual saham tersebut dan beralih membeli saham blue chip.

Ketika membeli saham, bisa menggunakan dividend yield sebagai acuannya. Tetapi, akan jauh lebih baik ketika didahului dengan analisis secara cermat dan tepat. Maka, tidak terjadi minus pada modal awal investasi yang digunakan.

Baca juga: Keuntungan Berinvestasi Reksa Dana, Mahasiswa Perlu Tahu!

Langkah Cerdas Hindari Dividend Trap

Sebagai pemula yang masih baru dalam investasi saham, sebaiknya hindari dividend trap. Agar bisa melakukannya, berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Analisis Setiap Pergerakan Harga yang Terjadi

    Sebelum membeli saham, ada baiknya untuk melakukan analisis mendalam terkait pergerakan harga saham-saham tersebut. Cek bagaimana pergerakan yang terjadi selama sepekan atau dalam satu bulan terakhir.

    Selain itu, juga harus sering-sering update dengan membaca berita terkini, terutama berita ekonomi.

    Umumnya berita terkait investasi maupun hal-hal yang terkait dengan saham dapat mempengaruhi harganya. Jika perlu, latih insting kamu agar dapat memprediksi tren harga saham akan naik atau turun.

  2. Cek Fundamentalnya

    Ketika masih belum merasa yakin dengan saham-saham yang beredar di bursa saham, sebaiknya cek fundamentalnya lebih dulu. Perusahaan yang memiliki fundamental baik biasanya jarang mengalami tren harga saham turun selama periode satu tahun.

    Meski muncul tren penurunan, harganya akan dengan cepat kembali lagi seperti sebelumnya. Saham semacam ini sangat recommended karena dapat dijadikan sebagai aset untuk jangka panjang.

  3. Tak Mudah Terpengaruh Arus

    Sebaiknya jangan mudah ikut-ikutan arus yang sedang terjadi. Misalnya banyak yang berbondong-bondong beli saham tertentu yang diiming-imingi dividend yield cukup besar.

    Karena bisa jadi ini hanyalah dividend trap yang kemungkinan akan sangat berisiko. Jadi, ada baiknya untuk selalu melakukan analisis saham yang akan dibeli dengan menyeluruh dan jangan suka ikut-ikutan. Ketika hasil analisisnya positif, maka ketika memutuskan untuk membeli saham tersebut pun tidak akan ada rasa was-was.

  4. Jangan Coba-coba Beli Saham Bermasalah

    Biasanya, hampir setiap tahun ada beberapa perusahaan yang memang sengaja melakukan divident trap ini. Mereka pun menawarkan iming-iming keuntungan yang menggiurkan. Padahal harga sahamnya sedang berada pada tren rendah.

    Ada baiknya hindari 'bermain' dengan saham milik perusahaan ini. Jika memang ingin beli saham, pilih dari perusahaan yang memang benar-benar terpercaya. Supaya risiko kerugiannya jauh lebih rendah.

Baca juga: Yuk Kenalan dengan Investasi Digital, Pilihan, dan Tips Amannya

Awas, Jangan Sampai Masuk Jebakan Divident Trap 

Memilih saham sebagai instrumen investasi memang terbilang cukup menggiurkan. Akan tetapi, banyak sekali risiko yang wajib diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai, kepincut untuk beli saham “gorengan” dengan iming-iming keuntungan yang besar. Padahal harganya terus-menerus anjlok hingga membuat investasi justru minus.

Dalam investasi, dividend trap merupakan hal yang perlu diwaspadai karena sangat berbahaya. Semuanya tampak begitu manis dan membuat orang terlena terutama pemula, karena penawaran imbal hasilnya menggiurkan.

Untuk itu, sebelum memutuskan untuk beli satu lot saham saja dari perusahaan manapun, sebaiknya pelajari dan cermati laporan keuangannya. Akan jauh lebih aman jika kamu membeli saham-saham dengan predikat blue chip. Dengan begitu, tidak perlu resah karena saham tersebut memiliki fundamental kuat dan risiko minusnya lebih kecil.