Harga Saham ITMG Hari Ini - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Harga Saham ITMG Hari Ini

Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai ITMG saham dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk.

Analisa Harga Saham ITMG Hari Ini

Profil PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Sumber: www.itmg.co.id dan www.idx.co.id

Sejarah Singkat PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Indo Tambangraya (Sumber: market.bisnis.com)

PT Indo Tambangraya Mega (ITM) pertama kali didirikan pada tahun 1987. Di awal pendiriannya, perusahaan ini langsung menjajakan diri pada bisnis utama di bidang operasi pertambangan dan penjualan batubara. ITM juga turut melakukan kegiatan operasional terminal batubara untuk melakukan distribusi dan pembangunan fasilitas pelabuhan, pembangkit listrik, serta kontraktor pertambangan.

Perkembangan Usaha Pertambangan di Indonesia

Pada tahun 1995, perusahaan ini melakukan merger dan mendirikan anak perusahaan pertama mereka yaitu PT Indominco Mandiri untuk memulai kegiatan pra-produksi batubara. Tahun 1996, perusahaan ini mulai mengirimkan muatan batubara curah lewat anak perusahaannya tersebut.  Tahun 1997, barulah PT Indominco Mandiri memulai pengiriman pertama mereka melalui fasilitas distribusi permanen yang telah dibangun.

Pada tahun 2003, ITM baru secara resmi mengambil alih saham PT Indominco Mandiri yang disusul dengan proses akuisisi PT Bharinto Ekatama, satu tahun kemudian. Selanjutnya, PT Trubaindo Coal Mining memulai tahap produksi pertama mereka untuk kembali meningkatkan produksi batubara.

Tentang ITMG Saham

Bertepatan tanggal 18 Desember 2007, PT Indo Tambangraya Mega resmi menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan penawaran saham perdana mereka (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini kemudian mendapatkan kode emiten ITMG hingga saat ini. Di awal pembukaannya, ITM memiliki saham penawaran sebanyak 225.985.000 dengan harta Rp14.000,- per lembar.

Di tahun yang sama, PT Indo Tambangraya Mega Tbk juga melakukan akuisisi PT Jorong Barutama Greston dan mencatatkan keuntungan sebesar 40% dari harga penawaran awal saham mereka. Satu tahun kemudian, PT Indo Tambangraya Mega Tbk melakukan transfer mayoritas kepemilikan saham dari PT Centralink Wisesa International ke Banpu Mineral (Singapura) Pte.Ltd. Lewat proses transfer ini, Banpu minerals memegang mayoritas saham ITMG (73,72%) dan sisanya (26,28%) dilepas ke publik.

Pada tahun 2014, PT Indo Tambangraya Mega Tbk mendirikan anak usaha baru yaitu PT ITM Indonesia dan PT Tambang Raya Usaha Tama dengan masing-masing persentase kepemilikannya sebesar 100%. Satu tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2015, PT Indo Tambangraya Mega Tbk mendirikan anak usaha PT ITM Banpu Power yang disusul dengan akuisisi PT Tepian Indah Sukses dan PT GasEmas lewat anak perusahaan mereka pada tahun 2016-2017.

Perkembangan Usaha Tambang di Era Modern Saat Ini

Sampai pada tahun 2020 lalu, PT Indo Tambangraya Mega Tbk telah melakukan berbagai akuisisi perusahaan seperti PT Nusa Persada Resources, PT Energi Batubara Perkasa, PT Sentra Mutiara Energi, dan PT Graha Panca Karsa. Perusahaan ini juga turut membangun Solar Hybrid Plant di daerah Bontang untuk mendukung menyediakan pasokan listrik tambahan.

Hingga saat ini, ITM masih terus berfokus pada produktivitas kegiatan pertambangan dan penjualan batubara lewat anak-anak perusahaan mereka. ITM juga melakukan perluasan lingkup bisnis dengan mulai mengembangkan pembangkit tenaga listrik tenaga surya sebagai persiapan efisiensi energi masa depan.

ITM juga tidak lupa untuk selalu terus melakukan inovasi supaya produk dan layanan mereka semakin baik dan terjangkau lewat penerapan teknologi digital. Penggunaan teknologi digital ini mencakup aspek manajemen, budaya kerja, dan kegiatan operasional. Telah lebih dari 35 tahun hadir di Indonesia, ITM telah sukses menjadi salah satu perusahaan energi dan batubara terbesar di Indonesia.