Mengenal Iceberg Order, Strategi Trading dengan Banyak Keuntungan dan Kelebihan

Agar bisa mendulang potensi keuntungan yang optimal dari trading, setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh trader harus dipertimbangkan dengan matang. Biasanya, pengambilan keputusan trading tersebut akan didasarkan dari strategi yang diterapkan oleh trader. Berbicara soal strategi trading, tahukah kamu tentang Iceberg Order? 

Pada dasarnya, Iceberg Order adalah strategi trading yang dilakukan dengan membagi order besar menjadi sejumlah order yang lebih kecil. Dengan cara kerjanya tersebut, strategi trading ini dianalogikan seperti iceberg atau gunung es yang hanya terlihat kecil pada bagian puncak, tapi sebenarnya besar di bagian bawahnya. 

Tapi, bagaimana sih sebenarnya penerapan dari strategi Iceberg Order ini, termasuk keunggulan dan kekurangan, cara mengidentifikasi, hingga contohnya? Nah, jika ingin tahu lebih lanjut, simak penjelasan tentang Iceberg Order di dunia trading dan berbagai hal penting seputarnya berikut ini. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Tentang Strategi Iceberg Order di Dunia Trading

loader

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Iceberg Order adalah salah satu strategi trading yang mana trader membagi order atau pesanan besar menjadi sejumlah pesanan kecil. Istilah iceberg sendiri diambil dari analogi jika bagian yang tampak pada pesanan tersebut hanya “puncak es” yang kecil dari keseluruhan pesanan besar yang sebenarnya dilakukan oleh trader. 

Biasanya, strategi ini digunakan oleh trader maupun investor institusional dalam membeli ataupun menjual sekuritas berjumlah besar. Tapi, mereka membagi pesanan pembelian atau penjualan tersebut dalam jumlah yang lebih kecil dengan tujuan untuk tak mengungkapkan langkah atau rencana tersebut pada pasar. 

Sebagai contoh, ada investor institusional yang ingin mengelak dari penempatan pesanan jual besar yang dapat memicu kepanikan pada pasar. Di sisi lain, mereka mungkin akan menggunakan serangkaian pesanan penjualan dengan limit atau jumlah lebih kecil guna menyamarkan tekanan penjualan yang ada. Melalui cara tersebut, investor institusional bisa menjaga stabilitas dari pasar serta meminimalkan terjadinya pergerakan harga aset secara signifikan di waktu singkat.

Sebagai strategi trading yang cukup populer di kalangan trader, tentu Iceberg Order mempunyai keunggulan dan kekurangan antara lain:

Kelebihan Iceberg Order Kekurangan Iceberg Order
Memungkinkan trader atau investor besar dalam menjual atau membeli saham dengan jumlah besar tanpa berisiko menimbulkan efek fluktuasi harga yang signifikan pada pasar. Dalam kata lain, strategi ini dilakukan untuk menyembunyikan niat pesanan besar sebenarnya pada pasar. Strategi Iceberg Order kerap membutuhkan waktu yang lebih lama agar bisa dieksekusi oleh trader.
Strategi ini juga bisa membantu investor untuk mendapat harga lebih baik dari sahamnya. Karena pesanan penjualan atau pembelian dilakukan dalam intensitas yang banyak dan terpisah, trader juga diharuskan untuk membayar biaya transaksi yang tentunya lebih mahal.
Menjadi strategi yang bisa digunakan untuk aktivitas trading aset yang tak bisa  diperdagangkan dengan mudah pada pasar terbuka. Meski bertujuan untuk menyamarkan adanya niat penjualan atau pembelian aset dalam jumlah besar, tapi tetap saja ada risiko jika pesanan tersebut masih bisa diketahui oleh trader lainnya yang cermat.

Strategi dan Tips Penerapan Iceberg Order

Penerapan dari strategi Iceberg Order melibatkan proses pencairan kisaran harga yang mana sebagian besar kegiatannya tersembunyi dan terakumulasi. Agar penerapan dari strategi ini mampu memberi hasil yang sesuai dengan harapan, ada beberapa tips yang perlu kamu ketahui, antara lain:

1. Memantau dan Menganalisis Harga

Sebelum menerapkan strategi ini, penting bagi kamu untuk memahami perihal pasar serta aset yang akan diperdagangkan. Hal tersebut termasuk memantau buku pesanan, menganalisis aset secara fundamental dan teknikal, maupun memahami pola dasar dan tren yang terjadi. 

2. Membagi Pesanan Transaksi

Langkah utama dari penerapan strategi ini adalah membagi pesanan besar menjadi sejumlah pesanan kecil. Tujuannya agar menyembunyikan jumlah pesanan yang sebenarnya direncanakan dan mampu membantu investor atau trader untuk menyebabkan fluktuasi harga terlalu ekstrem. 

3. Menentukan Waktu

Selain itu, waktu juga menjadi faktor krusial pada penerapan Iceberg Order. Jika dilakukan di waktu yang tepat, sudah pasti efektivitas strategi ini menjadi lebih tinggi. Sebagai contoh, apabila pasar sedang dalam kondisi volatil, akan lebih bijak jika menahan rencana melakukan pesanan hingga kondisinya menjadi lebih stabil.

4. Menerapkan Stop Loss atau Take Profit

Selayaknya penerapan strategi lainnya, Iceberg Order juga idealnya dilakukan dengan tetap menentukan titik stop loss maupun take profit. Hal tersebut berguna untuk membatasi risiko kerugian dan mengambankan peluang keuntungan yang didapatkan.

5. Menggunakan Indikator dan Alat Bantu

Terdapat beragam jenis indikasi dan alat yang bisa digunakan agar mengoptimalkan strategi Iceberg Order. Contohnya ada indikator volume yang bisa membantu investor untuk mengetahui adanya langkah Iceberg Order lainnya pada pasar. 

6. Mengatur Ukuran Pesanan

Tak kalah penting, kamu juga perlu mengatur ukuran pesanan yang terlihat cukup besar guna menarik minat dari trader atau investor lain. Tapi, disisi lain, usahakan untuk tak memasang pesanan terlalu tinggi hingga memicu kecurigaan dan membuat pasar bergejolak. 

7. Tepat Memilih Platform Transaksi

Tips yang terakhir, tak semua platform investasi atau trading mendukung praktik Iceberg Order. Karenanya, pilih platform yang tepat dan menawarkan fitur tersebut agar bisa mengeksekusinya dengan lancar. 

Baca Juga: Apa Itu Trader Investasi? Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Cara Identifikasi Iceberg Order

loader

Sebenarnya, ada beragam cara yang bisa dilakukan oleh trader atau investor terkait potensi adanya Iceberg Order atas sebuah aset. Salah satunya dengan mencari serangkaian pesanan limit dari sebuah pembuat pasar dan tampak selalu kembali dilakukan. Contohnya adalah saat sebuah investor institusional melakukan order saham sebesar 100 juta sebanyak beberapa kali secara berkala dalam kurun waktu tertentu. 

Selain itu, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi adanya Iceberg Order ini, yaitu:

  • Memantau order book dan melihat daftar seluruh pesanan jual dan beli sekaligus mencermati potensi pola transaksi yang mengarah ke Iceberg Order.
  • Menganalisis volume trading besar dan adanya lonjakan mendadak yang bisa menjadi indikasi Iceberg Order. 
  • Perubahan tidak biasa pada harga juga bisa menjadi ciri Iceberg Order sedang dilakukan.
  • Memakai indikator atau alat khusus untuk mengecek potensi adanya Iceberg Order.
  • Mengamati kondisi pasar secara teliti dan mencari perilaku atau tren tidak biasa. 

Contoh Penerapan Iceberg Order

Agar lebih mudah memahami tentang penerapan dari Iceberg Order, kamu mungkin perlu mencermati contoh penerapannya. Berikut adalah contoh Iceberg Order.

Misalnya sebuah perusahaan dana pensiun ternama ingin mengajukan investasi dengan modal sejumlah 5 miliar rupiah pada saham A. Dengan jumlah modal yang masif tersebut, sudah pasti kabar investasi perusahaan dana pensiun tersebut bisa mengakibatkan lonjakan besar karena pasti menarik minat investor untuk menanam modal juga. 

Nah, untuk menghindari risiko gangguan tersebut, perusahaan dana pensiun mengambil langkah Iceberg Order ini. Sehingga, strategi yang diambil adalah perusahaan membagi pesanan pembelian menjadi lot lebih kecil yang masing-masing berjumlah 500 juta. Dengan begitu, harga sahamnya tetap stabil dan tak memicu kenaikan yang signifikan yang malah bisa mengakibatkan kerugian pada rencana investasi perusahaan tersebut. 

Baca Juga: Part Time Trader atau Full Time? Ini Untung Ruginya

Beda Iceberg Order dan Hidden Order

Mungkin ada di antara kamu yang bingung membedakan antara Iceberg Order dengan hidden order. Pada hidden order, pesanan yang dilakukan tidak muncul pada order book publik karena dilakukan untuk tujuan menyembunyikan ukuran pesanan yang sebenarnya guna menghindari dampak fluktuasi harga. Misalnya, seorang trader ingin melepas saham dengan jumlah besar dan memakai hidden order agar menekan risiko penurunan harga. 

Meski sekilas mirip dengan Iceberg Order, tapi hidden order memiliki perbedaan yaitu pesanannya benar-benar tersembunyi dan tak bisa dilihat di order book publik. Sementara pada Iceberg Order, sebagian pesanan transaksi masih bisa diketahui dan dicermati investor lain melalui sejumlah indikasi tertentu.  

Iceberg Order Adalah Strategi Trading Penting untuk Meredam Risiko Fluktuasi Pasar

Intinya, Iceberg Order adalah sebuah strategi yang dapat digunakan untuk meminimalkan risiko fluktuasi harga pasar secara tidak normal karena pesanan transaksi berjumlah besar. Dengan menerapkan strategi ini, rencana untuk melakukan order pembelian atau penjualan bermodal besar berpeluang tidak diketahui trader atau investor lain. Karenanya, strategi ini penting untuk dipahami dan diterapkan agar meredam dampak langkah investasi atau trading tertentu. 

Baca Juga: Keberadaannya Makin Langka, Floor Trader Menjalani Transaksi Perdagangannya Sendiri