Inilah 5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan yang Investor Wajib Tahu!

Dalam menentukan kinerja suatu perusahaan, terdapat beragam aspek yang menjadi tolok ukur kesuksesan bisnisnya. Tak hanya pihak pengelola perusahaan, investor dan pemilik saham tentu harus tahu apakah bisnis yang dijalankan menghasilkan profit atau tidak. Pasalnya, hal ini memengaruhi jalan atau tidaknya dana yang telah dimodalkan pada perusahaan tersebut.

Salah satu cara yang paling umum dilakukan oleh para investor dalam melihat kinerja sebuah perusahaan adalah dengan membaca laporan keuangannya. Laporan ini banyak dijadikan referensi oleh investor karena informasi yang tercantum menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tersebut. 

Jadi, jika terlihat kondisi finansialnya menurun dari periode sebelumnya atau keuntungan yang dihasilkan stagnan, investor perlu menggunakan instingnya untuk tetap menanam modal di perusahaan tersebut atau tidak. Alasannya karena jika dipaksakan, dana yang telah ditanam pada saham perusahaan tersebut akan terus menurun karena kinerja bisnisnya kurang maksimal.

Agar risiko kerugian saat berinvestasi dapat diminimalisir, para penanam modal tentu harus bisa membaca laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pada dasarnya, terdapat 5 jenis laporan finansial yang dapat menjadi bahan rujukan investor tentang kinerja sebuah perusahaan. Ingin tahu lebih jelas? simak penjelasannya berikut ini.

Sekilas Tentang Laporan Keuangan Perusahaan

loader

Secara singkat, laporan keuangan adalah informasi finansial perusahaan pada kurun waktu tertentu. Keberadaan laporan ini berfungsi untuk menunjukkan informasi mengenai kondisi keuangan, serta kinerja finansial perusahaan. Laporan ini juga dapat memberitahukan kepada pembacanya perihal perubahan pada kondisi keuangan perusahaan jika ada. 

Seperti yang telah sedikit dibahas sebelumnya, informasi yang ada dalam laporan keuangan perusahaan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan investor untuk melanjutkan investasi atau tidak. Tak hanya untuk investor, namun juga para pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan tersebut.

Dalam menyusun laporan keuangan, perusahaan harus mengikuti standar yang telah ditentukan. Hal ini perlu dipatuhi oleh perusahaan karena laporan harus dapat dengan mudah dipahami oleh para pembacanya. 

Relevansi isi dan transparansi informasi pada laporan keuangan perusahaan juga harus dijunjung tinggi. Barulah dengan begitu laporan tersebut dapat digunakan oleh para stakeholder perusahaan yang bersangkutan. 

Baca Juga: Jenis Laporan yang Harus Ada di Usaha Anda

5 Jenis dan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan

1. Income Statement atau Laporan Laba dan Rugi

Jenis laporan keuangan pertama yang menunjukkan kondisi perusahaan adalah laporan laba dan rugi. Terlihat dari namanya saja kebanyakan orang pasti mengetahui isi dari laporan keuangan perusahaan jenis ini. Ya, laporan laba rugi berisikan informasi apakah perusahaan dalam periode tersebut berhasil mengantongi keuntungan bisnis atau malah merugi. 

Fungsinya adalah untuk menginformasikan pemasukan serta pengeluaran perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan membaca laporan ini, stakeholder atau pihak terkait dapat menilai kinerja bisnis yang sedang berjalan.

Dalam laporan jenis ini, terdapat beberapa bagian yang wajib untuk dijelaskan oleh perusahaan. Bagian tersebut meliputi penjualan atau revenue, harga pokok penjualan atau HPP, beban biaya operasi, dan juga pendapatan atau beban lain-lain perusahaan. 

Jenis ini sendiri masih dapat dibagi kembali menjadi 2 bentuk laporan laba rugi. Kedua bentuk laporan tersebut biasa dikenal dengan istilah single step dan multiple step. Cara membedakan keduanya pun bisa dibilang cukup sederhana.

  •  Single Step

Untuk yang bentuk single step, income statement memiliki alur serta pengelompokkan yang mudah untuk dimengerti karena informasi laba dijelaskan di bagian awal laporan tersebut. Penjelasan mengenai segala pengeluaran perusahaan baru dijelaskan di bagian selanjutnya. Barulah di bagian terakhir laporan menunjukkan selisih antara jumlah pemasukan dan pengeluaran perusahaan yang menjadi penunjuk apakah perusahaan tersebut untung atau malah merugi. 

  • Multiple Step

Sedangkan untuk yang berbentuk multiple step, laporan laba dan rugi disusun dengan cara membedakan transaksi operasional dengan yang non-operasional. Income statement bentuk ini juga mengharuskan perusahaan untuk membandingkan pengeluaran dengan pemasukan yang berhubungan. 

Berbeda dengan bentuk single step, multiple step lebih lebih menunjukkan informasi mengenai laba operasional perusahaan. Laba operasional tersebut kemudian dapat menunjukkan selisih antara aktivitas insidentil perusahaan dengan aktivitas biasa.

Jadi, dengan mengetahui isi dari laporan laba rugi tersebut, investor mampu mendapatkan referensi informasi keuangan perusahaan. Referensi tersebut kemudian dapat dijadikan bahan evaluasi apakah perusahaan tersebut masih akan menghasilkan profit yang menjanjikan atau tidak ke depannya.

2. Laporan Perubahan Modal

Jenis laporan keuangan yang harus bisa dipahami oleh investor adalah laporan perubahan modal. Jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan ini menjadi indikator krusial pada perkembangan perusahaan setelah sekian lama beroperasi. Pasalnya, dengan membaca laporan jenis ini, investor mampu mengetahui apakah jumlah modal yang dimiliki perusahaan bertambah atau tidak.

Informasi yang tercantum pada laporan perubahan modal ini seringkali berkorelasi dengan jumlah keuntungan atau kerugian yang didapat pada laporan laba rugi. Saat perusahaan mengalami keuntungan, besar kemungkinan total modal yang dimiliki juga akan bertambah. Sebaliknya, jumlah modal bisa saja berkurang saat perusahaan sedang merugi atau tidak mendapatkan untung dalam suatu periode akuntansi.

Fungsi dari membaca laporan perubahan modal oleh investor adalah untuk mengetahui perubahan modal yang terjadi dalam perusahaan. Penyebab dari bertambah atau berkurangnya jumlah modal perusahaan juga dapat dilihat melalui laporan ini.

Beberapa informasi yang dicantumkan di laporan perubahan modal biasanya meliputi modal awal, pengambilan modal oleh pemilik perusahaan, serta jumlah laba dan rugi bersih dalam perusahaan tersebut di periode waktu tertentu. Kadang kala, jumlah dividen yang bisa diterima oleh investor juga dicantumkan di laporan ini. Jadi, jenis laporan keuangan ini cukup penting untuk bisa dipahami oleh pemegang saham.

3. Laporan Neraca atau Balance Sheet

Secara umum, fungsi dari mengetahui isi dari laporan neraca adalah untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Posisi serta informasi keuangan perusahaan juga dapat dilihat melalui laporan jenis ini.

Dalam menyusun laporan neraca, perusahaan wajib menuliskan aset aktiva dan pasiva yang dimiliki, serta ekuitas. Modal saham perusahaan juga dapat dilihat di jenis laporan keuangan ini, seperti, modal awal, modal yang ditempatkan, serta agio dan disagio saham. 

Karena berisikan 3 elemen akuntansi, yakni, aset, ekuitas, dan liabilitas, laporan neraca bisa dibilang berhubungan erat dengan bidang keilmuan tersebut. Oleh karena itulah mengapa laporan keuangan ini wajib dipahami oleh investor.

4. Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan yang keempat ini memiliki fungsi untuk memberitahukan tentang aliran keluar masuk kas yang terjadi di sebuah perusahaan pada suatu periode. Arus kas tersebut biasanya memiliki titik berat di aspek operasional, investasi, serta aktivitas keuangan perusahaan. 

Laporan arus kas atau cash flow statement di suatu periode juga seringkali digunakan indikator pada jumlah cash flow di periode selanjutnya. Pertanggungjawaban perusahaan mengenai pergerakan kas yang dimiliki juga dapat diajukan dengan menggunakan laporan ini. Jadi, investor dapat menjadikan laporan arus kas sebagai alat untuk mengetahui keputusan keuangan yang dilakukan perusahaan.

5. Catatan Laporan Keuangan

Jenis yang terakhir ini mungkin terdengar asing bagi sebagian investor atau bahkan stakeholder. Penyebabnya karena mayoritas investor hanya berfokus pada keempat jenis laporan keuangan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Padahal, catatan laporan keuangan juga sama pentingnya dengan jenis yang lain. Saat membaca catatan laporan keuangan, investor mampu memahami isi dari laporan keuangan secara menyeluruh dengan lebih mudah. Alasannya karena jenis laporan finansial ini memiliki penjelasan lebih rinci mengenai informasi yang tertera pada laporan keuangan jenis yang lainnya.

Tak hanya itu, catatan laporan keuangan juga tercantum alasan atau penyebab perusahaan mengenai isi dari laporan keuangan. Dengan begitu, investor mampu mengetahui hal yang sebenarnya terjadi dalam sebuah perusahaan. 

Baca Juga: Jurnal Penyesuaian, Hal Krusial dalam Proses Pembuatan Laporan Keuangan

Investor Mahir Tentu Mampu Membaca dan Menganalisa Setiap Jenis Laporan Keuangan Perusahaan agar Senantiasa Mendapat Untung 

loader

Setiap jenis laporan keuangan yang telah dijelaskan diatas memiliki informasi penting untuk mengetahui potensi keuntungan pada suatu perusahaan. Tanpa adanya kemampuan untuk memahami isi dari masing-masing jenis laporan keuangan tersebut, investasi saham yang Anda lakukan akan berjalan dengan tidak efektif. 

Oleh karena itu, agar investasi dapat memberikan keuntungan maksimal, mempelajari kelima jenis tersebut secara menyeluruh wajib untuk dilakukan. Jika cermat membaca laporan keuangan, Anda akan mampu melihat potensi tersembunyi pada perusahaan yang mungkin tidak disadari oleh kebanyakan investor lainnya.

Baca Juga: Pahami Neraca Lajur agar Mampu Membuat Laporan Keuangan yang Sistematis