Mengenal Sistem Joint Income KPR, Solusi bagi Pasangan yang Ingin Beli Rumah Bareng

Bukan rahasia lagi jika harga rumah terus meningkat dan kian sulit dijangkau seiring waktu berjalan. Bahkan, kenaikan harga properti tersebut setiap tahunnya jauh melebihi rerata peningkatan pendapatan pekerja secara umum. Sehingga, bagi kebanyakan kalangan, memiliki hunian pribadi kemungkinan besar hanya akan menjadi isapan jempol belaka karena keuangan tak mampu menjangkau harganya.

Untungnya, saat ini telah banyak layanan KPR atau Kredit Pemilikan Rumah yang ditawarkan oleh perbankan untuk diajukan masyarakat agar mampu membeli rumah secara kredit. Jenis program KPR yang disediakan oleh lembaga keuangan tersebut pun beragam dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi keuangan nasabah. 

Salah satu yang layak untuk dipahami dan dipelajari adalah program KPR dengan sistem joint income. Joint income KPR sendiri kerap dipilih oleh pasangan yang baru menikah dan ingin memiliki hunian impiannya sendiri.

Lantas, seperti apa cara kerja dari program KPR dengan sistem joint income ini? Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut seputar sistem joint income, keunggulan, hingga tips memanfaatkannya untuk KPR rumah, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Ingin Ambil KPR? Pahami Dulu Apa Itu Jaminan Fidusia

Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KPR Terbaik! 

Pengertian Joint Income KPR

loader

Joint Income

Pada dasarnya, joint income adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti penghasilan bersama. Dalam kata lain, joint income KPR merupakan program KPR yang mana pembayaran cicilan atau angsurannya melibatkan 2 atau lebih pihak dengan pendapatan atau penghasilan berbeda. Jadi, tanggungan kredit rumah tersebut dibebankan kepada seluruh pihak yang mengajukan pinjaman bersama ketika membeli rumah. 

Jenis KPR yang satu ini bakal menghitung pendapatan dari semua pihak yang tergabung pada sebuah kontrak kredit rumah. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kemampuan dalam membayar angsuran KPR tiap bulannya. 

Biasanya, terdapat aturan dan ketentuan yang mengatur terkait pembagian porsi atau bagian pinjaman antara pihak yang tergabung pada sistem KPR ini. Sebagai contoh, kamu merupakan pasangan suami istri dan berencana mengajukan KPR joint income. Kemudian, pihak bank bakal menyetujui layanan kredit tersebut dengan proporsi 50 banding 50, ataupun pembagian proporsi lainnya sesuai pendapatan dan disetujui masing-masing pihak. 

Kelebihan Sistem Joint Income KPR

Karena beban cicilan ditanggung oleh banyak pihak sekaligus, tentu ada beragam keunggulan mengajukan KPR joint income dibanding KPR sendirian. Secara umum, berikut 4 keuntungan mengajukan program KPR dengan sistem joint income.

  1. Meningkatkan Kemampuan Membeli Rumah

    Keuntungan pertama dari adanya jenis KPR ini adalah mampu meningkatkan kemampuan atau daya beli untuk membeli rumah. Hal ini dikarenakan kamu bersama pasangan mampu memanfaatkan pendapatan bersama agar bisa memperoleh nominal pinjaman lebih besar. Hal ini tentu saja membuatmu bersama pasangan dapat membeli hunian impian yang memiliki harga lebih tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga. 

  2. Membagi Beban Cicilan KPR agar Lebih Ringan

    Selain itu, dengan mengajukan KPR joint income, kamu bersama pasangan dapat membagi beban melunasi cicilannya tiap bulan. Cara ini tentu bisa membuat beban keuangan lebih ringan dalam menanggung tanggungan tersebut dengan lancar dan rutin.

    Risiko mengalami kredit macet yang memicu munculnya denda keterlambatan dan memperburuk skor kredit pun lebih kecil terjadi. Mengatur dan mengelola keuangan keluarga juga menjadi lebih mudah karena tanggungan KPR ditanggung bersama dengan lebih optimal.

  3. Memperbesar Potensi Pengajuan KPR Diterima

    Tidak kalah menariknya, dengan mengajukan KPR menggunakan sistem joint income, potensi pengajuannya diterima juga sudah pasti akan menjadi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan pihak bank atau lembaga keuangan lebih percaya terhadap pasangan yang bersama-sama menanggung beban KPR. Pasalnya, terdapat 2 sumber penghasilan yang mampu diandalkan untuk melunasi cicilannya dan menurunkan risiko gagal bayar yang ditanggung pihak perbankan. 

  4. Berpeluang Mendapat Tingkat Suku Bunga Lebih Rendah

    Keunggulan yang terakhir, program KPR dengan sistem pendapatan bersama juga mampu memberi keuntungan pada nasabahnya berupa tingkat suku bunga lebih rendah. Bagaimana bisa? 

    Sederhana saja, cicilan KPR yang ditanggung sekaligus oleh 2 pihak atau lebih mampu menurunkan risiko gagal bayar dari pihak perbankan. Jadi, hal tersebut bisa kamu jadikan kesempatan untuk bernegosiasi dengan bank agar bersedia memberikan tingkat suku bunga lebih rendah. Pengajuan sistem KPR pun akan menjadi lebih menguntungkan dan mampu meringankan beban finansial.

Baca Juga: Proses Akad Kredit KPR yang Wajib Dipahami Jika Ingin Beli Rumah

Tips Mengajukan Program Joint Income KPR

Dengan banyaknya keuntungan dan kelebihan dari sistem KPR joint income, tentu tidak sedikit orang tertarik untuk mengajukannya. Namun, sebelum itu, kamu tetap harus memahami bagaimana cara tepat memanfaatkan sistem KPR tersebut. Berikut adalah sederet tips mengajukan KPR joint income secara bijak dan menguntungkan. 

  1. Sesuaikan dengan Kondisi Keuangan Bersama

    Sebelum memutuskan untuk mengajukan KPR bersama, pastikan untuk mengetahui kondisi keuanganmu dan pasangan, serta kemampuan bayar. Evaluasi terlebih dulu jumlah pemasukan bersama, termasuk pengeluaran rutin, serta sisa penghasilan yang bisa dialokasikan untuk membayar cicilan KPR tiap bulan. Idealnya, usahakan beban cicilan dan segala kredit lain yang dimiliki tidak lebih dari 30 persen penghasilan bulanan agar kondisi keuangan tetap terjaga.

  2. Survei Dulu Bank yang Tawarkan Layanan Terbaik

    Dewasa ini, ada cukup banyak perbankan yang menawarkan sistem KPR joint income. Masing-masing layanan tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi keuangan nasabah. 

    Utamanya, bandingkan tingkat suku bunga serta sederet beban biaya pada layanan KPR yang ditawarkan perbankan berbeda. Agar mendapatkan layanan yang terbaik, pilih yang menawarkan tingkat suku bunga paling rendah dan tak banyak memberikan beban biaya agar cicilan KPR nantinya menjadi lebih terjangkau. 

  3. Pertimbangkan Ambil Tenor Paling Panjang

    Tips yang ketiga ketika ingin mengajukan KPR dengan sistem joint income adalah mempertimbangkan untuk memilih variasi tenor yang paling panjang. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Tujuannya agar kamu bersama pasangan bisa mendapatkan beban cicilan yang paling ringan guna meminimalkan risiko gagal bayar atau kredit macet.

    Walaupun tingkat suku bunga yang ditanggung nantinya menjadi lebih besar, tapi hal ini berguna untuk memudahkanmu mengatur finansial dan merencanakan keuangan dengan lebih optimal. Di samping itu, seiring waktu berjalan, nilai rumah akan terus meningkat dan bisa menjadi sarana investasi. Jadi, bunga KPR yang lebih tinggi karena memilih cicilan tenor terpanjang tersebut tak sepenuhnya merugikan dan layak untuk dipertimbangkan. 

    Namun, jika memang kondisi keuangan cukup kuat untuk menanggung beban cicilan yang lebih tinggi, tidak ada salahnya untuk memilih variasi tenor yang lebih pendek. Dalam catatan, besaran cicilan tak lebih tinggi dari 30 persen pendapatan tiap bulan dan kebutuhan lainnya sudah pasti tercukupi. 

  4. Tentukan Pembagian Cicilan

    Tips lainnya, karena cicilan KPR ditanggung bersama pasangan, tentukan dulu terkait proporsi pembayarannya sesuai kesepakatan. Misalnya, kamu bisa membagi tanggungan cicilan KPR tersebut dengan rasio 50 banding 50, atau menyesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing. Dengan begitu, alokasi keuangan setiap bulan lebih mudah dilakukan sesuai dengan proporsi pembayaran cicilan yang telah ditentukan tersebut. 

  5. Siapkan Seluruh Dokumen yang Diperlukan

    Sama halnya dengan pengajuan KPR biasa, ada beragam dokumen yang perlu disiapkan untuk mengajukan KPR joint income. Beberapa di antaranya adalah KTP, NPWP, bukti penghasilan, rekening bank, serta berkas properti atau rumah yang dibeli. Agar terhindar dari risiko penipuan, pastikan untuk membeli properti dari pengembang atau developer yang terpercaya.

  6. Kalkulasi Tingkat Risiko yang Mungkin Terjadi

    Terakhir, ketika mengajukan program KPR joint income, ketahui pula apa saja risiko yang mungkin terjadi selama dalam masa kredit. Walaupun menawarkan sederet keuntungan, tapi tak menutup kemungkinan risiko masalah tetap bisa terjadi saat mengajukan KPR jenis ini. 

    Misalnya, ada kalanya hubungan bersama pasangan bermasalah sehingga mengganggu rencana KPR. Untuk mengatasinya, buat kontrak perjanjian resmi terkait aturan dan ketentuan pengajuan KPR bersama tersebut. 

    Selain itu, ada pula risiko kehilangan pekerjaan atau penghasilan yang menjadikan cicilan KPR tak mampu dilunasi. Untuk menyiasatinya, mulai rencanakan anggaran dan kumpulkan dana darurat sesuai nominal yang dianjurkan. 

Lebih Untung dan Mudah Ajukan KPR dengan Sistem Joint Income 

Dengan cara kerja dan sederet keunggulannya tersebut, program KPR dengan sistem joint income memang bisa dijadikan pilihan bagi pasangan yang berencana membeli rumah. Karena cicilan KPR ditanggung bersama, risiko mengalami gagal bayar menjadi jauh lebih kecil. Jadi, impian untuk memiliki rumah bersama pasangan akan menjadi lebih mungkin terwujud. 

Baca Juga: Milenial Punya Rumah Sendiri Bukan Sekadar Mimpi, Ini Alasan dan Tips Mewujudkannya