Kejahatan Dapat Terjadi di Mana Pun, Waspada Modus Penipuan Kartu Kredit

Kejahatan dapat terjadi di mana pun kamu berada dan kapan pun itu. Tidak ada yang bisa tahu kapan kejahatan akan terjadi, tetapi kamu bisa mengetahui kejahatan apa saja yang umum terjadi. Termasuk, bagi kamu pengguna kartu kredit. Jangan sampai kamu menjadi salah satu korban penipuan karena belum mengetahui modus-modusnya. Apalagi, sekarang ini penggunaan teknologi sudah makin canggih sehingga modus penipuan pun turut mengikuti perkembangannya.

Nah, agar itu tidak terjadi, berikut beberapa modus penipuan kartu kredit yang perlu diketahui.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Modus Penipuan Kartu Kredit

loader

Modus Penipuan Kartu Kredit

  1. Phishing

    Phishing merupakan modus penipuan yang paling umum dilakukan. Bahkan, saking umumnya, modus penipuan ini terus berkembang menggunakan metode dan teknologi terbaru yang begitu dekat dengan masyarakat.

    Lalu, apa itu phishing? Modus ini merupakan pencurian yang mengincar data pribadi atau informasi sensitif dari seseorang. Adapun data-data yang sensitif dalam kartu kredit adalah username, password, PIN, nomor kartu kredit, CVV kartu kredit, dan lainnya.

    Nah, kamu juga harus waspada terhadap berbagai jenis phishing, seperti voice phishing, email phishing, ransomware phishing, hingga phishing QR code karena sekarang ini banyak kartu kredit yang bisa bertransaksi menggunakan kode QR.

    Phishing dilakukan tidak hanya melalui email, telepon, atau SMS. Ada beberapa kanal yang dapat digunakan untuk menjalankan modus penipuan ini, seperti dengan menggunakan survei online, penawaran promo atau produk murah, dan melalui pembelian software atau pengunduhan aplikasi.

    Apapun jenis modus penipuan phishing-nya dengan skenario apapun, kamu tetap harus berhati-hati dan mengetahui berbagai cirinya, seperti tautan yang tidak sesuai, tidak adanya HTTPS, pesan yang menciptakan urgensi, adanya permintaan informasi pribadi, serta terkesan mencurigakan. Intinya, janganlah kamu mau memberikan informasi pribadi kepada siapa pun agar bisa terhindar dari penipuan ini.

  2. Skimming

    Skimming juga menjadi cara yang sering digunakan oleh para penipu. Biasanya, penipuan ini terjadi pada pengguna kartu debit. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa pengguna kartu kredit pun akan terkena dampaknya.

    Modus penipuan ini dilakukan dengan cara mencuri informasi kartu kredit dengan menggunakan mesin pembaca kartu kredit atau mesin EDC. Jika menggunakan kartu kredit secara offline, tentunya kamu menyadari bahwa ada mesin khusus yang digunakan untuk menggesek atau memasukkan kartumu saat bertransaksi.

    Nah, kamu pun harus mewaspadai mesin tersebut, apalagi di tempat-tempat yang sepi. Sebab, biasanya mesin yang berada di tempat sepi minim pengawasan sehingga modifikasi pun dapat dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Tapi, jangan khawatir karena kamu bisa mencermati mesinnya sebelum melakukan transaksi. Biasanya, pada bagian mulut mesin atau tempat memasukkan kartu, terdapat alat tertentu yang ditempelkan pada mesin. Alat tersebutlah yang memiliki kemampuan untuk mencuri data.

  3. Virus Komputer

    Virus komputer ini biasanya datang dari situs yang meminta men-download software keamanan atau software menarik lainnya yang tak jarang gratis. Biasanya, situs tersebut mengandung virus Trojan yang akan menginfeksi komputer dan memberi izin akses oknum jahat untuk mengendalikan perangkat komputer milikmu.

    Virus Trojan akan mengakses username dan password serta data rahasia lainnya. Maka, hindari untuk memasukkan data kartu pada website yang tidak terpercaya.

    Kamu pun juga perlu berhati-hati ketika melakukan belanja online. Pastikan bahwa situs tempat belanja terpercaya dan aman untuk bertransaksi menggunakan kartu kredit. Setelah berbelanja, janganlah kamu membiarkan situs tersebut menyimpan informasimu. Meskipun sudah terpercaya karena virus yang disebar tersebut bisa membaca datamu.

    Sebaiknya, kamu mengunduh aplikasi antivirus asli dan men-scan virus yang mungkin masuk ke perangkat secara rutin. Pengecekan berkala ini untuk menghindari virus berbahaya menyalin data ketika transaksi online berlangsung.

  4. Carding

    Modus penipuan kartu kredit berikutnya adalah carding, yaitu modus penipuan yang dilakukan dengan cara bertransaksi menggunakan kartu kredit orang lain. Misalnya, penipu sudah mengetahui nomor kartu korban yang kemudian digunakan untuk melakukan belanja online. Nah, jika gemar berbelanja online menggunakan kartu kredit, janganlah menyimpan informasi kartu kreditmu pada situs atau aplikasi berbelanjamu.

    Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengaktifkan fitur two factor authentication, yaitu dengan meminta kode OTP setiap ada transaksi secara online. Kamu pun juga perlu mengaktifkan fitur notifikasi setiap kali ada transaksi menggunakan kartu kreditmu. Hal ini sangat penting agar kamu dapat mengetahui transaksi yang tidak dilakukan olehmu.

Tetap Jaga Dirimu dari Modus Penipuan Kartu Kredit

Informasi yang menyangkut pada kartu kredit harus selalu dijaga keamanannya. Bagaimana pun caranya, janganlah menyebarkan informasi pribadimu agar tidak menjadi korban modus penipuan kartu kredit. Jika perlu menyimpan informasi terkait kartu kredit, ada baiknya kamu menyimpannya secara offline di rumah atau menggunakan pengamanan khusus di perangkatmu.


Tetap berhati-hati pula ketika mendapatkan hal yang mencurigakan atau bahkan tidak make sense. Kini, banyak modus penipuan yang sudah dirancang menyerupai kegiatan sehari-hari. Jadi, kamu tetap harus mewaspadai kegiatanmu, terutama di media sosial, agar data pribadimu tidak tersebar.