Kenali Modus Penipuan ATM dan Kartu Kredit

Sudah banyak korban penipuan yang berkaitan dengan pencurian uang di ATM ataupun kartu kredit. Modusnya pun beragam mulai dari cara yang sederhana hingga metode canggih yang digunakan oleh para penipu (scammers) untuk membobol data rahasia perbankan dan data kartu kredit korban lalu menguras uang yang tersimpan di rekening maupun kartu kredit.

Istilah penipuan yang sering terjadi di masyarakat dan umumnya diawali dengan tindakan pencurian data seperti ini disebut dengan modus phishing.

Sayangnya, phishing tak mudah untuk dideteksi. Penipuan perbankan maupun kartu kredit dengan modus phishing ini sering terjadi terkadang tak disadari korbannya.

Tentunya, ada hal yang bisa kita lakukan agar terhindari dari modus pencurian phishing yang merugikan ini. Untuk membantu Anda terhindar dari tindak penipuan, berikut adalah beberapa jenis modus penipuan zaman now yang perlu Anda kenali. 

1. Voice Phishing

loader

Metode penipuan phishing, memungkinkan penipu untuk mencuri data pribadi Anda melalui telepon. Ada beragam modus yang digunakan dan yang paling sering adalah si penipu mengaku sebagai petugas bank ataupun pihak kartu kredit.

Para penipu akan meyakinkan Anda untuk selanjutnya Anda akan dengan mudahnya memberikan data pribadi Anda seperti nama, tanggal lahir, hingga kode password, PIN, nomor ATM atau kartu kredit, dan data perbankan Anda lainnya yang diperlukan untuk membobol ATM atau kartu kredit Anda.

Ingat! jarang sekali pihak perbankan menanyakan data pribadi atau rahasia Anda melalui telepon kecuali nasabah sendiri yang sedang mengalami masalah, misalnya ATM hilang. Biasanya, nasabahlah yang akan melapor dan menayakan kepada pihak bank atas data rahasia yang dimiliki, pihak bank sama sekali tidak akan menanyakannya sebelum ada laporan dari pemilik kartu bermasalah tersebut.

Akhiri pembicaraan jika Anda menerima telepon yang mengatasnamakan bank dan menanyakan data rahasia Anda, lalu segera menghubungi bank penerbit kartu Anda untuk mengklarifikasi.

Baca Juga: Ngeri Penipuan Online Berkedok Unggah Foto Selfie dan KTP, Kenali 7 Cirinya

2. Email Phishing

loader

Selain melalui telepon, Phishing juga dapat dilakukan melalui email. Dengan mengirimkan email yang menampilkan logo bank, alamat dan nomor telepon sehingga terlihat sangat terpercaya, para penipu melancarkan aksinya mengelabui Anda. Anda akan diminta untuk mengakses suatu link yang menghubungkan Anda ke “suatu penawaran khusus” atau “undian berhadiah” atau penawaran menarik lainnya melalui email tersebut.

Situs tersebut akan membawa Anda masuk dalam web atau situs palsu yang mirip dengan situs resmi milik bank Anda dengan mengakses link tersebut. Selanjutnya Anda akan diminta untuk mengisi data perbankan Anda seperti nomor kartu (ATM/Kartu kredit), password atau pin Anda yang selanjutnya digunakan untuk mencuri isi ATM atau kartu kredit Anda. Sebuah link tidak mungkin dimuat dalam email resmi dari bank. Sudah merupakan hal umum bagi korespondensi perbankan. Oleh karena, hindari membuka email palsu yang berisi link dari pengirim palsu.

3. Virus Komputer

loader

Hal lainnya, melalui situs yang meminta Anda men-download software keamanan atau software menarik lainnya yang tak jarang gratis namun mengandung virus Trojan yang akan menginfeksi komputer Anda dan member ijin akses pihak lain untuk mengendalikan perangkat komputer Anda.

Virus Trojan akan mengakses username dan password serta data rahasia Anda lainnya. Hindari untuk memasukkan data kartu Anda pada website yang tidak terpercaya.

Beberapa nasabah biasanya mengeluhkan pembengkakan tagihan kartu kredit mereka setelah bertransaksi online. Diperkirakan, ini terjadi karena perangkat yang mereka gunakan untuk bertransaksi terinfeksi virus yang digunakan untuk mencuri data rahasia mereka dan menggunakan data tersebut untuk membobol isi kartu ATM atau kredit Anda.

Sebaiknya Anda mengunduh aplikasi anti-virus asli dan men-scan-virus yang mungkin masuk ke perangkat Anda secara rutin. Pengecekan berkala ini untuk menghindari virus berbahaya menyalin data Anda ketika transaksi online berlangsung.

Baca Juga:  Waduh, Spear Phishing Merajalela! Ini Lho 3 Modus Phishing dan Tips Menghindarinya

4. Pinjaman Untuk Kartu Kredit

loader

Modus penipuan lainnya yang juga mungkin Anda alami melalui penawaran pinjaman kredit dengan bunga rendah dan proses yang cepat. Anda akan dikenakan biaya administrasi, pajak, dan lain sebagainya untuk memperoleh pinjaman tersebut. Dengan cara inilah kemudian Anda akan ditipu.

Waspadalah terhadap penawaran berlebihan. Pastikan transaksi yang Anda lakukan ketika menggunakan kartu kredit berada di toko yang terpercaya.

Jika penawaran dikirim melalui email, periksalah kredibilitas dan legalitas suatu email yang mengatasnamakan instansi resmi, misalnya logo, alamat, nomor telepon, nama pengirim, standar kalimat yang digunakan, email pengirim, hingga cara penulisan nama Anda.

Apabila email tersebut resmi dari bank, maka konteks kalimat yang dimuat akan lebih baik, teratur, dan rapi. Disamping itu, tentu saja email dari bank resmi menggunakan email resmi dan tidak menggunakan email gratisan seperti yahoo, hotmail, gmail, dan sebagainya. Biasanya, nama lengkap Anda akan disebutkan di awal email resmi dari bank.

Baca Juga: Waspadai 6 Modus Penipuan Minta Data Transaksi dan Info Pembayaran kartu Kredit

5. Penipuan Menggunakan Alat Penyadap Data Rahasia 

loader

Semakin berkembangnya teknologi, memungkinkan pula berkembangnya teknologi kejahatan yang digunakan untuk menipu para korban dengan menyalin data-data rahasia dari ATM ataupun kartu kredit. 

Dengan memasang alat penyadap di mesin ATM yang berada di lubang tempat memasukkan kartu ATM, maka saat Anda melakukan transaksi di ATM alat tersebut akan menyalin data kartu Anda seperti nomor dan pin ATM yang Anda gunakan.

Pastikan semua perangkat di mesin ATM tersebut melekat kuat dan tidak dipasangi alat lainnya pada lubang ATM agar terhindar dari tindak kejahatan penipuan.

Selain terpasang di mesin ATM, alat penyadap data juga dipasang pada mesin untuk kartu kredit saat Anda berbelanja, menginap di hotel, makan di restoran, ataupun transaksi lainnya yang menggunakan kartu kredit. Sama halnya seperti alat penyadap pada mesin ATM, alat penyadap pada mesin untuk kartu kredit akan dengan cepat menyalin data Anda rahasia dalam kartu kredit Anda saat bertransaksi.

Cara yang dapat membantu Anda menghindari kejahatan ini Hindarilah pengulangan saat melakukan transaksi dengan kartu Anda. Berhati-hatilah ketika petugas meminta Anda melakukan penggesekan kedua.

Usahakan agar Anda sendiri yang melakukan penggesekan untuk transaksi kartu kredit Anda. Bukanlah cara yang aman ketika Anda menyerahkan kartu kredit Anda kepada petugas saat bertransaksi karena seharusnya Anda harus mentransaksikan kartu Anda sendiri.

Baca Juga: Hati-Hati Pencurian Data Pribadi! Begini Cara Lindungi Data Anda

6. Penawaran Menggiurkan Dari Produk Murah

Seringkali, para penipu menggunakan tawaran produk yang sangat menggiurkan seperti paket wisata, hotel, penawaran elektronik murah, diskon tiket pesawat, dan lain sebagainya yang dikemas sedemikian menarik dengan menirukan logo-logo resmi dari perusahaan, hotel, atau maskapai perjalanan untuk mengelabui calon korban.

Ketika si calon korban didatangi para penipu yang selanjutnya para penipu akan datang membawa produk penawaran menggiurkan yang diberikan kepada si calon korban. Ketika sudah tercapai kesepakatan, lalu penipu menggiring korbannya untuk melakukan transaksi melalui ATM atau mesin kartu kredit yang mereka bawa. Tanpa disadari, melalui mesin inilah pemilik kartu kredit sedang dirampok.

Bentuk mesin yang mereka bawa sama persis seperti kebanyakan mesin kartu kredit lainnya sehingga tidak menimbulkan kecurigaan si korban. Namun, saat transaksi itulah sebenarnya data rahasia ATM ataupun kartu kredit Anda tersalin. Tidak heran jika tiba-tiba saldo Anda berkurang atau tagihan kartu kredit Anda membengkak, itu dikarenakan data rahasia Anda sudah dimiliki oleh si penipu.

Hal yang harus dilakukan ketika merasa menjadi korban penipuan 

loader

  • Selalu lakukan dobel cek dan ricek alamat email dan website yang tertera di dalamnya. Perhatikan alamat email di bagian akhiran alamat email dan nama website yang tercantum di dalam email tersebut.
  • Hindari langsung percaya dan men-klik link tawaran promo/undian yang terkirim via email/SMS/WhatsApp dan lain sebagainya. Jangan pula membalas email tersebut dan mengirimkan data-data pribadi Anda.
  • Tak perlu melayani telepon penipuan dan jangan mudah tergiur oleh hadiah atau tawaran murah dan lainnya.
  • Jangan pernah membagikan data-data pribadi (username, password, kode OTP, PIN  ATM, kode CVV, nomor kartu kredit, foto selfie KTP /NPWP, nama ibu kandung, dan lain sebagainya). Ingat, berbahya jika data-data pribadi sudah Anda bagikan ke penipu, uang di rekening Anda bisa dikuras habis. 
  • Segera laporkanlah jika ada transaksi yang janggal di rekening Anda. Laporkan kasus tersebut ke bank Anda dengan menelepon ke nomor call center bank resmi atau datang langsung ke bank agar kartu kredit atau debit Anda dapat dibekukan sementara waktu. 
  • Rajin lakukan pengecekan virus terhadap perangkat elektronik Anda di ponsel dan laptop agar Anda aman melakukan transaksi online.   
  • Jika Anda sudah tertipu, sebaiknya Anda melaporkan penipuan tersebut ke pihak berwajib meskipun kerugian yang Anda alami belum tentu terlacak, tetapi hal ini bias membantu mengurangi kasus kejahatan penipuan lainnya.
  • Berilah himbauan peringatan kepada orang terdekat Anda agar hal serupa tidak terulang kepada mereka. 

Waspada dan Selalu Berhati-hati

Artikel ini hanya memuat beberapa contoh modus dan pencegahan yang marak di masyarakat. Masih banyak modus penipuan lainnya yang beredar. Kunci agar Anda terhindar dari penipuan adalah dengan selalu waspada dan berhati-hati. Pencegahan bisa dilakukan dengan cara sederhana yakni memahami modus-modus penipuan, tidak mudah tergiur dengan tawaran-tawaran palsu dan membekali diri dengan membaca informasi cara-cara mengatasi penipuan perbankan. 

Baca Juga: Waspadai 7 Modus Penipuan Online Zaman Now dan Cara Menghindarinya