Skimming - Kenali Modus Pencurian Data Pribadi dan Tips Menghindarinya

Kasus pembobolan rekening nasabah BCA berinisial HAK yang kehilangan uang sebesar Rp135 juta akhir-akhir ini menjadi sorotan karena sempat viral di media sosial twitter dan instagram. Dia mengaku dia tidak pernah melakukan penarikan atau transaksi lainnya dengan nilai sebesar itu.

Ketika ditelusuri oleh pihak bank setelah korban menghubungi customer service BCA, ternyata benar ada jejak transaksi senilai Rp135 juta dari rekening korban yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, sedangkan HAK berdomisili di Bandung, Jawa Barat.

Proses penarikan tunai pun dilakukan sebanyak 4 kali untuk jenis penarikan dana sebesar Rp2,5 juta. Lalu terdapat catatan transferan dana ke 2 nomor rekeining yang berbeda dengan nominal sebesar Rp100 juta dan Rp25 juta.

Pihak bank BCA pun mengabarkan sudah mengembalikan dana 100% ke rekening korban karena menilai pembobolan rekening terjadi bukan karena kesalahan atau kelalaian nasabah.

Namun, bersamaan dengan insiden ini pihak bank mengatakan kemungkinan hal ini disebabkan oleh aksi skimming (duplikasi kartu nasabah). Tapi apa itu skimming? Apa saja jenis dan modusnya?

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Pengertian dari Skimming

loader

Skimming atau card skimming adalah tindakan pencurian informasi atau data-data pribadi (nomor rekening, PIN ATM/Kartu kredit dan lain sebagainya) dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal.

Dengan cara memodifikasi perangkat hardware atau software alat pembayaran atau menggunakan alat pembaca kartu (skimmer). Pencurian data nasabah yang tersimpan di dalam kartu kredit dan debit ini sering terjadi saat transaksi pada mesin ATM maupun gesek dengan mesin EDC.

Setelah itu pelaku akan mendapatkan informasi tersebut dengan cara menyalin data yang ada di strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal. Dengan begitu, pelaku dapat mencuri dana milik korban tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Umumnya, setelah pelaku memiliki data-data korban, mereka akan membuat kartu dummy atau tiruan untuk melakukan transaksi. Tujuan penjahat siber melakukan penipuan adalah untuk mencuri data-data pribadi korban dan menggunakannya untuk mengakses dan menguras uang di rekening korban.

Baca Juga : Awas Marak Pencurian Data Pribadi, Begini Cara Lapor dan Menghindarinya

Jenis-Jenis Skimming yang Harus Diketahui

loader
Modus Skimming

Skimming adalah kejahatan tingkat tinggi yang membutuhkan kecerdasan dan kemampuan teknis level ahli. Oleh karena itu, hanya orang-orang tertentu saja dapat melakukannya. Berikut adalah beberapa teknik skimming yang banyak dilakukan untuk melakukan pencurian data dan pembobolan rekening:

1. Memakai Card Reader

Menggunakan card reader adalah teknik skimming yang paling uum digunakan. Caranya dengan menempelkan pembaca kartu (card reader) yang sangat tipis bahakan sulit untuk dilihat ke mulut ATM.

Jadi, ketika kamu memasukan kart uke dalam ATM yang sudah dipasang card reader, seluruh data mulai dari nomor debit, kredit sampai PIN kartu akan masuk kedalam card reader tersebut.

2. Memasang Kamera Tersembunyi

Biasanya oknum akan memasang kamera mikro di bagian atas papan PIN atau mulut ATM yang bisa mendeteksi seluruh kegiatan kamu. Termasuk memasukan pin kartu debit ataupun kredit. Kamera mikro ini juga bisa dipasang di sudut yang bisa melihat langsung ke arah tombol mesin ATM untuk memasukan PIN.

3. Mulut ATM Palsu

Bentuk dan ukuran alat mulut ATM palsu biasanya sama persis dengan mulut ATM asli, sehingga banyak orang tidak bisa mengenali mulut ATM yang digunakannya ganda. Jadi ketika kamu menarik sejumlah uang dari mesin ATM dan tidak keluar bisa jadi itu karena uang yang keluar masuk ke mulut ATM palsu.

Baca Juga: Jangan Panik, Begini Cara Tepat Mengatasi HP yang Disadap

4. Lapisan Tambahan pada Tombol PIN ATM

Teknik ini adalah dengan cara menambah lapisan tambahan di tombol PIN biasanya teknik ini dilakukan bersamaan dengan meletakan kamera mikro di dalam mulut ATM.  Jadi, saat kamera mikro mengambil nomor kartu ATM, lapisan tambahan PIN palsu akan merekam nomor PIN kamu.

5. Mengirim SMS/Link ke Email Pribadi

Selain dari mesin ATM, skimming juga bisa dilakukan dengan mengirim konten yang berisi iming-iming hadiah, diskon, bonus pulsa, paket tur wisata, pinjaman online, dan lainnya baik melalui sms atau email.

Teknik ini digunakan dengan dalih mencairkan hadiah, korban akan dipancing ke mesin ATM dan diarahkan untuk mengikuti instruksi yang diberikan pelaku seperti melakukan transfer dana atau top-up saldo e-commerce.

Atau bisa dengan mengarahkan korban untuk meng-klik link dari email yang sudah dikirim untuk mencairkan hadiah dan mengarahkan mereka ke website palsu yang mirip dengan website resmi rekening bank korban yang akhirnya membuat korban mengisi username, password dan kode OTP yang bisa direkam oleh website tersebut.

Tips Menghindari Modus Penipuan Skimming

loader
Transaksi di Mesin ATM

1. Hindari Lokasi ATM yang Sepi

Jika kamu ingin melakukan transaksi via ATM akan lebih baik jika dilakukan di lokasi yang lebih ramai. Karena lokasi yang sepi berpotensi mempermudah aksi orang-orang yang ingin melakukan tindakan kejahatan.

Hindari mendatangi ATM yang dilokasi tidak terawat sebab rawan dengan penipuan. Pilih ATM yang berlokasi aman seperti di bank cabang, bank pusat atau mall, supermarket atau hipermarket, maupun SPBU.

2. Pastikan Tempat ATM Memiliki CCTV

Keamanan pada ruang ATM, salah satunya terdapat CCTV di dalamnya. Dengan adanya CCTV tentunya semua keadaan akan terekam dan dipantau secara langsung di kantor bank. Sehingga kamu tidak perlu khawatir saat menggunakan ATM.

3. Mengecek Mesin ATM

Perhatikan kondisi fisik mesin ATM dan sekelilingnya dengan jeli, jika adanya kejanggalan seperti goresan, selotip, bekas lem pada mesin ATM, jangan lakukan transaksi. Selain itu, perhatikan dengan saksama juga bagian memasukkan kartu dan keypad (tombol angka).

Apabila ada hal yang mencurigakan, sebaiknya langsung laporkan kepada petugas / pihak berwajib dan langsung batalkan transaksi.

4. Mengubah PIN secara Berkala

Mengganti PIN ATM secara berkala justru sangat penting dilakukan. Tujuannya demi keamanan dan terhindar dari berbagai macam risiko penipuan. Lakukan penggantian PIN ATM dengan jangka waktu maksimal tiga bulan sekali. Gunakan PIN unik, hindari tanggal lahir ataupun angka berurutan.

5. Menggunakan Kartu Kredit Virtual

Jika ternyata kartu kredit virtual tersebut terkena skim, maka tidak perlu mengganti atau memblokir kartu kredit asli. Kamu hanya perlu menutup nomor kartu virtual tersebut. Fitur kartu virtual dapat dibuat melalui situs Privacy.com, dan bisa juga melalui situs resmi penerbit kartu.

6. Hapus Email dari Alamat Email yang Mencurigakan

Cek inbox dan spam email dan cari email yang masuk dengan alamat yang mencurigakan. Seperti terdapat @blogspot.com atau @wordpress.com. Penggunaan angka yang tidak wajar pada alamat email dan huruf besar-kecil yang tidak sesuai.

7. Simpan atau Musnahkan Bukti Transaksi

Biasanya pada bukti transaksi terdapat nomor rekening yang tertera, nah itu bisa disalahgunakan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Hal tersebut tentunya dapat merugikan seseorang. Jadi, setelah melakukan transaksi di mesin ATM sebaiknya simpan atau musnahkan bukti transfer dengan merobeknya hingga bagian terkecil.

8. Ganti Kartu Magnetic Stripe menjadi Kartu Chip

Kartu berbasis chip diyakini lebih aman dari pembobolan karena data yang tersimpan pada chip telah di enkksripsi sehingga tidak mudah dibaca. Tentunya berbeda dengan kartu ATM pita magnetik yang terbukti mudah dibobol.

9. Mengecek Mesin EDC

Pada saat menggunakan kartu ATM/Debit pada merchant/toko yang bekerjasama dengan pihak perbankan, tolong kamu perhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture).

Catat, apabila terdapat alat (device) yang mencurigakan jangan lakukan transaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat/pihak berwajib.

10. Mengaktifkan Layanan SMS Banking

Dengan mengaktifkan layanan ini, kamu bisa langsung mengetahui jika ada transaksi yang tidak dikenal dari rekening mu. Jadi, kamu bisa lebih cepat melaporkan hal tersebut ke pihak bank. Sehingga akun rekening kamu bisa langsung di block sementara untuk menghindari kerugian yag lebih besar.

Tingkatkan Kewaspadaan Demi Keamanan Bertransaksi

Data pribadi merupakan hal yang sensitif dan bisa sangat mudah dicuri. Tidak hanya pembobolan rekening yang bisa dilakukan menggunakan data pribadi. Tapi kegiatan illegal lainnya juga bisa dilakukan denga memanfaatkan data pribadi yang telah dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Jadi, selain mengamankan data perbankan, pastikan kamu juga telaten dalam mengamankan data pribadi. Seperti tidak sembarangan memberikan nomor KTP, nomor handphone, email pribadi atau nama orang tua kandung.

Baca Juga: Kenali Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank Digital dan Cara Menghindarinya