Langkah Tepat Lakukan Evaluasi Keuangan di Akhir Tahun

Pergantian tahun bisa jadi momen paling tepat untuk mengevaluasi keuangan secara menyeluruh. Mengapa demikian? Pasalnya, langkah evaluasi tersebut bisa dijadikan semacam acuan keberhasilan sekaligus refleksi dalam pengaturan keuangan.

Alangkah baiknya jika mulai memikirkan untuk melakukan evaluasi finansial jelang pergantian tahun. Ketahui juga tujuan keuangan apa yang hendak dibuat dan bagaimana pencapaiannya selama ini.

Perlu diketahui, bahwa evaluasi keuangan di akhir tahun bisa membantu mendapatkan gambaran secara obyektif terkait kondisi finansial selama setahun terakhir. Dengan begitu, kamu akan bisa lebih memahami seperti apa kondisi keuangan pribadi. Untuk melakukan evaluasi finansial, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Simak ulasan berikut selengkapnya.

Baca juga: Pasangan Cuek Soal Keuangan Jangka Panjang? Lakukan 5 Tips Rencana Keuangan Berikut!

Bingung cari tabungan terbaik? Cermati solusinya!

Bandingkan Tabungan Terbaik Sekarang!  

Langkah Melakukan Evaluasi Keuangan di Akhir Tahun

loader

Evaluasi Keuangan di Akhir Tahun

  1. Evaluasi Penambahan Aset

    Coba pikirkan secara seksama, aset apa saja yang sudah dimiliki sejak awal tahun sampai sekarang? Apakah kamu berhasil meningkatkan jumlah saldo dari aset investasi selama ini atau justru utang yang bertambah?

    Cara paling tepat untuk melakukan evaluasi keuangan adalah dengan membuat daftar aset investasi dan juga konsumsi yang selama ini dilakukan. Mulai dari tabungan pribadi, perhiasan, rumah, dan lain sebagainya.

    Para financial planner menyebutkan, ada baiknya setiap orang perlu mengalami peningkatan jumlah kekayaan bersihnnya. Terlebih ketika berada dalam taraf kehidupan produktif, maka pertambahan per tahunnya setidaknya harus setara dengan 10% dari nilai aset yang dimiliki.

  2. Evaluasi Jumlah Modal Awal Serta Cash Flow

    Budget atau modal awal serta cashflow jadi dua hal yang wajib masuk dalam program penghitungan atau evaluasi keuangan pribadi. Sebab, kedua hal tersebut mampu menjadi tolok ukur seberapa baik kamu mampu mengatur sekaligus mengelola keuangan. Bukan itu saja, baik budget maupun cashflow yang sudah dievaluasi bisa dijadikan bahan pertimbangan pada tahun berikutnya.

  3. Evaluasi Total Kekayaan Bersih

    Kekayaan bersih (net worth) juga jadi aspek paling utama yang patut diperhatikan saat membuat rangkuman pengelolaan keuangan pribadi tahunan. Ada beberapa cara mudah untuk mengetahui seberapa besar total net worth. Salah satunya dengan menggunakan program komputer, yakni Microsoft Excel.

    Langkah pertama adalah dengan menghitung total seluruh kekayaan yang dimiliki. Dari mulai aset, pemasukan, hingga semua jenis usaha. Setelah muncul nilai totalnya, kurangi jumlah kekayaan tersebut dengan liabilities atau kewajiban utang. Nah, hasil dari pengurangan tersebut bisa diketahui jumlah total kekayaan bersih yang dimiliki saat ini.

  4. Evaluasi Kembali Tujuan Keuangan

    Lakukan evaluasi kembali secara seksama terhadap tujuan keuangan yang ada di tahun lalu. Apakah perkembangan dari tujuan tersebut masih sesuai pada jalurnya atau tidak. Apabila ternyata perkembangannya mengalami sejumlah hambatan, coba cari solusi yang tepat. Misalnya seperti, penggantian maupun penambahan tabungan investasi, menurunkan target nilai, hingga memperpanjang waktu.

  5. Periksa Nilai Dana Darurat

    Coba cek lagi besaran dana darurat yang dimiliki saat ini, apakah memang sudah ideal atau malah belum punya sama sekali. Perlu diketahui, bahwa dana darurat bisa disisihkan bukan sekadar dari penghasilan di setiap bulannya saja. Kamu pun bisa menggunakan bonus di akhir tahun untuk dialokasikan ke dalam dana darurat tersebut.

    Secara garis besar, dana darurat yang paling ideal untuk kebutuhan rumah tangga jumlahnya sama seperti tiga kali dari total pengeluaran rutin bulanan. Nah, idealnya dana darurat yang dimiliki sekitar 12 kali lipat dari pengeluaran rutin setiap bulannya.

  6. Cek Investasi yang Dilakukan

    Alangkah baiknya jika setiap orang mampu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kebutuhan investasi atau tabungan. Tujuannya agar hasil dari investasi dan tabungan tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan ketika memasuki masa pensiun nanti.

    Adapun rasio dari kegiatan investasi dan menabung yang sehat minimal 10% dari total penghasilan bulanan. Jadi, pastikan untuk mengecek kembali apakah jumlah investasi maupun tabungan yang dimiliki sudah cukup atau perlu ditambah lagi porsinya.

  7. Periksa Rasio Utang

    Sebagian orang terkadang mengambil risiko dengan berhutang demi mencapai tujuan keuangan tertentu. Hal semacam ini memang cukup umum terjadi, seperti mengambil pinjaman untuk pembelian kendaraan ataupun rumah atau bahkan barang lainnya.

    Memang tak ada salahnya berutang, asal disesuaikan lagi dengan kemampuan finansial masing-masing. Ketahuilah, rasio mengajukan pinjaman atau utang yang sehat bisa didapatkan dengan cara membagi penghasilan bulanan menjadi tiga. Jika nilai utang melebihi sepertiganya, kamu patut waspada dan sebaiknya mulai lakukan tindakan antisipasi.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Cerdas

Hindari Masalah Keuangan dengan Melakukan Evaluasi

Pada dasarnya, di dalam setiap rencana yang dibuat selalu terselip tujuan yang ingin dicapai, termasuk soal keuangan. Penghujung tahun harusnya dapat dijadikan untuk melakukan evaluasi terkait pencapaian finansial yang sebelumnya telah direncanakan.

Ketika tujuan dan rencana keuangan yang dibuat mengalami hambatan di tahun tersebut, kamu sudah siap dengan solusi untuk mengatasinya. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan, seperti penyesuaian target. Penyesuaian yang dimaksud meliputi, penurunan atau penambahan jumlah tabungan investasi berdasarkan rencana awal yang dibuat sebelumnya.

Baca juga: 5 Aplikasi Terbaik untuk Merencanakan Keuangan