Mampu Tangani Hipertensi, Ini Pengertian, Manfaat, Dosis, serta Efek Samping Lisinopril

Ada beragam gangguan kesehatan yang termasuk dalam kategori penyakit kronis yang memerlukan ditangani dengan serius. Alasannya tentu saja untuk menghindari risiko munculnya komplikasi serius yang bisa membahayakan nyawa pasien. Salah satu contoh gangguan kesehatan yang sangat patut diwaspadai dan ditangani dengan tepat adalah hipertensi

Bagi yang belum tahu, nilai tekanan darah normal yang direkomendasikan WHO bagi orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Jika lebih dari itu, seseorang bisa dikategorikan ke dalam pre-hipertensi maupun hipertensi. 

Meskipun terlihat sepele, hipertensi nyatanya tak boleh dipandang sebelah mata, apalagi sampai tidak mendapatkan penanganan tepat waktu. Pasalnya, jika tak ditangani secara tepat, hipertensi dapat memicu munculnya penyakit serius lain, seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan sebagainya. 

Nah, agar risiko tersebut tak sampai terjadi, Lisinopril menjadi salah satu pilihan pengobatan yang dipercaya mampu menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Meskipun begitu, konsumsi Lisinopril tak bisa sembarangan dilakukan. Diperlukan konsultasi dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini. Simak penjelasan mengenai deskripsi obat Lisinopril, manfaat, dosis, serta efek sampingnya berikut ini.

Baca juga: Merupakan Obat Hipertensi, Inilah Cara Kerja Amlodipine dan Aturan Pakainya

Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik!  

Deskripsi Obat Lisinopril

loader

Obat Lisinopril

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Lisinopril merupakan satu di antara beragam jenis obat yang direkomendasikan untuk dikonsumsi pasien hipertensi. Penggunaan obat ini difungsikan untuk membantu menurunkan dan mengontrol tekanan darah, serta menurunkan risiko terjadinya komplikasi serius seperti stroke maupun gagal jantung. 

Lisinopril masuk ke dalam kategori obat ACE inhibitor, yaitu golongan obat yang berfungsi untuk menghambat enzim pengubah angiontensin. Dalam hal ini, Lisinopril diyakini mampu membantu melebarkan pembuluh darah dan membuatnya lebih rileks. Dengan begitu, aliran darah menjadi lebih lancar sehingga tekanan darah pun bisa diturunkan.

Lisinopril ini boleh dikonsumsi untuk dewasa maupun anak-anak. Hanya saja, dosis penggunaan yang dianjurkan antar pasien tak sama, tergantung dari hasil pemeriksaan dan juga rekomendasi dari dokter. 

Bagi ibu hamil, obat ini masuk dalam kategori D, artinya penggunaan obat ini dapat memberi dampak terhadap kondisi janin. Namun, Lisinopril tetap diizinkan untuk dikonsumsi jika manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dibandingkan dengan risikonya. 

Di samping itu, penggunaan obat ini pada ibu menyusui juga bisa membuat kandungannya terserap pada ASI. Untuk itu, bagi ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan mengonsumsi Lisinopril tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Konsumsi Lisinopril

Sebagai obat resep, Lisinopril harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Selain itu, ada beberapa hal penting yang wajib diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain: 

  • Jangan mengonsumsi obat ini jika memiliki riwayat alergi terhadap golongan obat ACE inhibitor, seperti captopril, enalapril, dan obat sejenisnya.
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien diabetes yang sedang menjalani pengobatan dengan obat dari golongan aliskiren.
  • Informasikan pada dokter terkait penggunaan obat ini jika sedang menggunakan obat lain, tak terkecuali produk herbal atau suplemen tertentu, terutama jenis kalium maupun untuk mengatasi penyakit jantung.
  • Informasikan pada dokter jika menderita penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal, hati, lupus, dan beberapa penyakit serius lainnya.
  • Informasikan pada dokter jika sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, atau menyusui sebelum mengonsumsi Lisinopril.
  • Informasikan pada dokter terkait penggunaan obat ini saat akan melakukan  tindakan operasi atau pembedahan.
  • Segera hubungi dokter jika mengalami gejala alergi obat atau efek samping serius pasca mengonsumsi obat ini.

Aturan Pakai dan Dosis Lisinopril

Perlu dipahami jika dosis penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan kondisi medis serta umur pasien. Berikut adalah rincian aturan pakai dan dosis penggunaan Lisinopril.

  • Untuk Menangani Hipertensi

Untuk orang dewasa, dosis penggunaan awal obat ini adalah 10 miligram dan dilakukan sekali sehari. Sementara untuk dosis perawatannya adalah 20 miligram sekali sehari dan bisa ditingkatkan sampai 80 miligram sehari jika diperlukan. Untuk pasien hipertensi kategori berat, dosis awal penggunaan obat ini adalah sebanyak 2,5 sampai 5 miligram sekali sehari.

Untuk anak umur 6 sampai 16 tahun dengan berat badan antara 20 sampai 50 kg, dosis penggunaan awal obat ini ialah 2,5 miligram per hari, dengan dosis maksimal harian 20 miligram. Untuk anak yang memiliki berat badan di atas 50 kg, dosis yang dianjurkan sebanyak 5 mg per hari, dengan dosis maksimal 40 miligram per hari. 

  • Untuk Menangani Nefropati Diabetik

Untuk orang dewasa, dosis penggunaan awal obat ini adalah 10 miligram sekali sehari, dan bisa ditingkatkan menjadi 20 miligram sekali sehari sampai tekanan diastolik pasien kurang dari 90 mmHg.

  • Untuk Menangani Gagal Jantung

Untuk orang dewasa, dosis awal penggunaan obat ini adalah 2,5 miligram sekali sehari, dan bisa ditingkatkan menjadi 20 sampai 40 miligram dengan jarak empat minggu tergantung dari respons tubuh pengguna. 

  • Pasca Serangan Jantung

Untuk orang dewasa, dosis penggunaan awal obat ini adalah 5 miligram sekali sehari dan diminum 24 jam pasca gejala timbul. Untuk dosis perawatannya adalah 10 miligram sekali sehari dan dilakukan selama enam minggu.

Cara Tepat Mengonsumsi Lisinopril

loader

Cara Mengonsumsi Lisinopril

Selalu ikuti saran dokter serta petunjuk pemakaian yang terdapat pada kemasan saat akan menggunakan obat ini. Tidak dianjurkan untuk mengubah dosis penggunaan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Obat ini dapat diminum bersama ataupun tanpa makanan menggunakan air putih untuk menelannya. Sebaiknya, konsumsi obat ini di jam yang sama per harinya agar khasiatnya lebih optimal. 

Jika terlewat waktu konsumsi Lisinopril, segera minum obat ini apabila jeda waktu minum selanjutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan minum di jadwal selanjutnya tanpa menggandakan dosis.

Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter walaupun kondisi kesehatan dirasa sudah membaik. Guna mengoptimalkan pengobatan, imbangi pula dengan pola hidup sehat, olahraga teratur, serta diet rendah natrium.

Untuk penyimpanan, Lisinopril sebaiknya disimpan pada tempat kering yang tertutup, jauh dari paparan cahaya matahari langsung. Selain itu, tempatkan pula obat ini di lokasi yang tak mudah dijangkau anak-anak ataupun hewan peliharaan. 

Interaksi Lisinopril Jika Digunakan Bersama Obat Lain

Penggunaan Lisinopril bisa menimbulkan beberapa interaksi antar obat jika dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lainnya, antara lain:

- Meningkatkan risiko angioderma jika dikonsumsi bersama obat jenis sirolimus, sacubitiril, altepase, dan raceccadotirl.

- Meningkatkan risiko hipotensi, hiperkalemia, bahkan gagal ginjal apabila dikonsumsi bersama aliskiren.

- Meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia atau gula darah rendah jika dikonsumsi bersamaan dengan obat anti diabetes maupun insulin.

- Meningkatkan kadar serta efek toksik lithium di dalam darah.

- Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan anti inflamasi non steroid atau NSAID, Lisinopril dapat memicu kerusakan ginjal serta penurunan efek anti hipertensi.

- Meningkatkan risiko hiperkalemia saat digunakan bersama suplemen kalium maupun diuretik hemat kalium. 

Efek Samping Lisinopril yang Wajib Diperhatikan

Salah satu efek samping Lisinopril adalah menurunkan tekanan darah dan bisa memicu hipotensi. Di samping itu, terdapat sejumlah efek samping lainnya yang mungkin muncul setelah menggunakan Lisinopril, seperti:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Kelelahan 
  • Mual serta muntah
  • Hidung tersumbat
  • Batuk kering
  • Gairah seksual menurun

Jika efek samping di atas tak kunjung membaik atau bertambah parah, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri pada dokter. Lakukan hal serupa jika muncul gejala alergi obat maupun efek samping lebih serius pasca menggunakan obat ini, seperti: 

- Denyut nadi tidak teratur

- Jantung berdebar

- Nyeri perut berat

- Bengkak pada bagian tubuh tertentu seperti lengan atau tungkai

Baca juga: Penyakit Psoriasis: Penyebab, Gejala, serta Cara Pengobatannya

Lakukan Pengobatan Lisinopril dengan Tepat Agar Manfaatnya Bisa Optimal Didapatkan

Itulah penjelasan mengenai deskripsi obat Lisinopril, manfaat, dosis, cara penggunaan, hingga efek sampingnya. Sebagai obat yang berguna untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi, Lisinopril wajib digunakan sesuai dengan resep dokter. Barulah dengan begitu penggunaan obat ini bisa memberi manfaat yang optimal dan meminimalkan risiko efek samping muncul.