Belajar Strategi Investasi Lump Sum, Kenali Pengertian dan Berbagai Manfaatnya

Investasi merupakan kegiatan yang umum dilakukan banyak orang terutama di era modern seperti sekarang. Ketersediaan berbagai layanan dan informasi akan berbagai instrumen investasi juga semakin mempermudah akses para investor pemula untuk mulai dari modal kecil.

Selain kemudahan akses yang ditawarkan di era digital untuk berinvestasi, memiliki strategi yang tepat juga menjadi salah satu faktor penting supaya uang kamu bisa terus berkembang. Perlu diingat, tujuan berinvestasi tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Sehingga, menerapkan sebuah strategi investasi yang tepat sesuai dengan instrumen investasi yang dipilih bisa membuat kamu lebih cepat mencapai tujuan investasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Di kalangan investor dan masyarakat awam, ada beberapa jenis strategi investasi yang umum digunakan. Salah satunya adalah strategi lump sum yang dipilih karena cukup praktis dan mudah dipahami. Melalui strategi investasi lump sum, investor dapat dengan mudah menginvestasikan sejumlah dana dalam jumlah cukup besar dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan tujuan investasinya.

Nah, supaya kamu lebih paham, kali ini Cermati.com akan membahas dengan lebih dalam pengertian, cara kerja, keuntungan dan kerugian, sekaligus berbagai hal penting yang perlu kamu perhatikan seputar strategi lump sum ini. Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya.

Apa Itu Strategi Lump Sum?

Lump sum adalah sebuah strategi dimana investor menempatkan atau menyetorkan dana investasi dengan jumlah besar di waktu tertentu sekaligus. Konsep lump sum ini biasanya diterapkan melalui setoran dana yang besar di awal periode investasi tanpa melakukan setoran tambahan (top-up) di dalam sebuah instrumen investasi sampai dana dicairkan kembali. Umumnya dana dicairkan ketika tujuan investasi telah tercapai atau sudah melewati jangka waktu yang ditentukan.

Karena tidak melakukan setoran tambahan, melalui strategi lump sum, dana yang disetorkan di awal akan dibiarkan mengikuti kondisi pasar. Sehingga, jika kamu sebagai investor menginvestasikan sejumlah dana yang besar di waktu yang tepat, keuntungan yang akan dicapai juga akan berlipat. Sebaliknya, jika waktu yang dipilih kurang tepat, akan ada potensi kerugian yang dengan jumlah cukup besar berbanding lurus dengan jumlah dana yang diinvestasikan.

Berikut beberapa contoh penerapan strategi lump sum

  • Seorang investor membeli sejumlah saham BBRI sebesar 20 juta Rupiah karena baru mendapat uang THR dari pekerjaannya. Harga saham BBRI saat itu sedang turun.
  • Harga emas sedang turun di pasaran, seorang investor memanfaatkan momen tersebut untuk membeli 10 gram emas. Biasanya investor ini membeli 1 gram emas secara rutin tiap bulan.

Strategi Lump Sum Cocok untuk Siapa?

Strategi lump sum cocok digunakan untuk para investor yang belum bisa berinvestasi dengan konsisten atau yang memiliki penghasilan tidak tetap. Misalnya untuk kamu yang bekerja sebagai pekerja lepas (freelance) atau pemilik usaha. Seorang investor yang pada umumnya memiliki penghasilan yang tidak menentu akan lebih sulit berinvestasi dengan jumlah yang konsisten pada waktu tertentu. Strategi ini tentu cocok kamu yang tergolong memiliki frekuensi pemasukan yang sama.

Strategi lump sum pada prinsipnya cukup efektif untuk menghasilkan sejumlah keuntungan jika digunakan pada waktu yang tepat. Umumnya pembelian sebuah aset atau instrumen investasi dilakukan ketika nilainya mengalami penurunan. Dengan begitu, investor bisa mendapatkan lebih banyak aset atau instrumen investasi dibanding ketika naik.

Meskipun agak sulit mengetahui bagaimana kondisi pasar dan pergerakan aset secara waktu ke waktu, menggunakan strategi lump sum umumnya cukup terbukti bisa memberikan return/imbal hasil yang tinggi jika diaplikasikan pada instrumen investasi yang tepat. Bicara soal instrumen investasi, strategi investasi ini tidak hanya terbatas pada 1 jenis investasi saja, melainkan bisa untuk berbagai jenis juga sesuai tujuan investasi terutama jangka panjang.

Berdasarkan hal tersebut, strategi lump sum disarankan untuk investasi dengan tujuan jangka panjang. Tentu saja, jika bicara investasi jangka panjang, instrumen investasi yang dipilih haruslah yang memiliki potensi return/imbal hasil tinggi seperti reksa dana saham atau saham. Sehingga, tipe investor agresif lebih cocok menerapkan metode ini karena memiliki toleransi risiko yang tinggi.

Baca Juga: Kenalan dengan Dollar Cost Averaging, Strategi Investasi Andalan Banyak Orang

Cara Kerja Strategi Investasi Lump Sum

loader
Investasi dengan metode lump sum

Cara kerja investasi lump sum sebagai berikut:

  • Investor menentukan tujuan dan jangka waktu investasi yang diinginkan.
  • Investor Investor memilih jenis instrumen investasi atau aset yang akan diinvestasikan.
  • Investor menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan.
  • Investor melakukan setoran dalam jumlah besar di awal periode investasi.

Seperti yang dijelaskan di atas, cara kerja lump sum ini memungkinkan seorang investor untuk membeli lebih banyak jika dilakukan pada waktu yang tepat, terutama jika ada penurunan nilai aset atau harga yang besar pada sebuah instrumen investasi. Nah ketika harganya naik, tentunya keuntungan yang didapat akan lebih besar juga.

Namun perlu diingat, karena cara kerja metode lump sum ini lebih cocok untuk investor bertipe agresif, sebagai investor kamu perlu memastikan untuk mempelajari secara detail kinerja sebuah aset atau instrumen investasi yang akan dipilih. Penempatan dana yang cukup besar dengan strategi ini memerlukan pemilihan aset dan waktu yang tepat supaya potensi return atau imbal hasil bisa maksimal.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Simulasi Lump Sum

Di bawah ini contoh simulasi strategi investasi lump sum dengan contoh instrumen investasi reksa dana.

Linda adalah seorang (freelance) desainer grafis dan sudah bekerja selama 1 tahun. Di awal tahun tahun 2022, Linda bersama rekan-rekannya berhasil menyelesaikan proyek desain untuk sebuah event besar di Jakarta dan dibayar sebesar 40 juta Rupiah. Dengan penghasilan yang tidak menentu, Linda memutuskan untuk menginvestasikan setengah dari uang yang ia terima. Kemudian dia memutuskan untuk menginvestasikan Rp20 juta ke reksa dana saham Mantap.

Pada tanggal 10 Januari 2022, NAB/unit reksa dana saham Mantap sedang berada di angka 620.23. Berikut simulasinya saat Linda melakukan pembelian.

Tanggal Investasi Jumlah Dana yang Diinvestasikan
(Rupiah)
NAB/Unit
(Rupiah/Unit)
Jumlah Unit Reksa Dana
10/01/2022 Rp20.000.000,- 620,23 32.246,10
10/02/2022 - 504,15 -
10/03/2022 - 650,22 -
10/04/2022 - 720 -
10/05/2022 - 690,85 -
10/06/2022 - 750,11 -
10/07/2022 - 540,33 -
10/08/2022 - 664,23 -
10/09/2022 - 600,32 -
10/10/2022 - 710 -
10/11/2022 - 880,95 -
10/12/2022 - 710,15 -

Per tanggal 10 Januari 2022, alokasi dana investasi Linda di reksa dana saham Mantap adalah Rp20.000.000,- dengan total 32.246,10 unit.

1 tahun setelah Linda menginvestasikan uangnya, Linda kemudian memutuskan untuk melakukan penjualan unit reksa dana saham Mantap karena nilainya sudah naik untuk tambahan dana liburan. Pada tanggal 10 Januari 2023, NAB/Unit reksa dana saham Mantap adalah Rp700,- per unit. Lalu berapa keuntungan yang didapatkan Linda dari investasi tersebut?

Berikut perhitungan keuntungan investasi Linda selama 1 tahun di Reksa Dana Saham Mantap:

NAB/Unit Reksa Dana Saham Mantap tanggal 1 Januari 2023Rp700,-
Jumlah Unit Reksa Dana yang dimiliki Linda = 32.246,10
Total Modal Investasi Linda = Rp20.000.000,-

Keuntungan Investasi Linda
Total Nilai Investasi Sekarang (NAB/unit Reksa Dana Saham Mantap x Jumlah Unit Reksa Dana Saham Mantap) - Total Modal Investasi
(Rp700,- x 32.246,10) - Rp20.000.000,-
Rp22.572.270,- - Rp20.000.000,-
Rp2.572.270,-

Jadi, saat Linda melakukan penjualan di tanggal 1 Januari 2023, Linda akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp2.572.270,-(12,86%).

Berdasarkan contoh simulasi singkat di atas, Linda telah menerapkan strategi lump sum karena hanya menginvestasikan dana investasi di awal periode saja tanpa melakukan setoran tambahan sampai dijual kembali. Karena terjadi kenaikan nilai NAB/Unit dari reksa dana saham Mantap setelah 1 tahun, Linda mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

Strategi investasi lump sum yang dilakukan oleh Linda terbukti cukup berhasil. Karena dia memanfaatkan momen yang tepat untuk membeli unit reksa dana saham Mantap di awal tahun 2022 dalam jumlah besar saat nilainya rendah. Mengingat Linda adalah seorang pekerja lepas, strategi investasi ini juga cocok dilakukan olehnya karena penghasilan bulanan yang tidak menentu sehingga lebih sulit melakukan investasi secara rutin tiap bulan dengan jumlah konsisten. Alhasil, investasi dalam jumlah besar yang dilakukan oleh Linda di awal tahun bisa dijadikan alternatif.

Baca Juga: Perbedaan Investasi Permanen dan Non-permanen

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Investasi Lump Sum

Kelebihan Kekurangan
  • Bisa Berinvestasi Lebih Banyak: Investor bisa melakukan pembelian sebuah aset/instrumen investasi dengan jumlah yang lebih banyak apabila dilakukan di saat yang tepat dibandingkan dengan membeli secara berkala dalam jangka waktu tertentu.
  • Tidak Perlu Setoran Rutin: Praktis, tidak perlu terus-menerus melakukan setoran dana invetasi secara rutin untuk membeli sebuah aset/instrumen investasi. Cukup melakukan setoran dalam jumlah besar di awal periode investasi, serta cocok untuk para investor dengan penghasilan tidak tetap.
  • Cocok untuk Jangka Panjang: Umumnya bagus untuk investasi jangka panjang dengan instrumen investasi yang tepat, karena jumlah aset yang dibeli besar, maka keuntungan jangka panjang juga akan semakin besar.
  • Butuh Dana Investasi Lebih Besar: Dana investasi yang harus dipersiapkan lebih besar karena pembelian aset/instrumen investasi dengan jumlah yang lebih banyak dalam satu waktu tertentu. Untuk investor yang memiliki modal investasi kecil, sebaiknya dipertimbangkan kembali.
  • Harus Investasi di Waktu yang Tepat: Investor perlu mempertimbangkan waktu investasi yang tepat supaya bisa mendapatkan aset/instrumen investasi dengan nilai serendah mungkin. Jika melakukan pembelian di waktu yang kurang tepat, tentunya perolehan nilai aset/instrumen investasi tidak bisa maksimal.
  • Potensi Kerugian Bisa Lebih Besar: Karena jumlah dana investasi lebih besar, jika terjadi pergerakan pasar ke arah yang negatif tentunya potensi kerugian akan semakin besar juga. Makanya, sangat disarankan untuk tipe investor agresif yang memiliki tingkat toleransi risiko tinggi.

Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Strategi Investasi Lump Sum?

loader

Market Timing

Secara umum, strategi lump sum cocok digunakan apabila kamu memenuhi beberapa kondisi berikut sebagai investor:

  • Memiliki Modal atau Dana Investasi yang Besar: Karena pembelian sebuah aset/instrumen investasi biasanya dilakukan dalam jumlah besar, makan dana investasi yang disiapkan juga harus besar. Apabila kamu belum memiliki modal atau alokasi dana untuk investasi dengan jumlah besar, sebaiknya gunakan strategi investasi secara berkala dalam jumlah kecil atau dollar cost averaging.
  • Punya Tingkat Toleransi Risiko Tinggi: Strategi ini sangat disarankan untuk kamu para investor bertipe agresif dan memiliki tingkat toleransi risiko yang tinggi. Karena jumlah aset atau instrumen investasi yang dimiliki besar, pergerakan nilai aset ke arah negatif juga jumlahnya akan lebih besar dibandingkan dengan investasi secara berkala. Harus lebih siap mental ya.
  • Punya Tujuan Investasi Jangka Panjang: Jika kamu punya tujuan investasi jangka panjang dengan pemilihan aset atau instrumen investasi yang tepat (seperti saham atau reksadana saham), strategi ini akan lebih cocok. Semakin dini membeli sebuah aset atau instrumen dalam jumlah besar yang menjanjikan potensi keuntungan yang besar di masa depan, tentunya akan lebih beripat jika nanti mengalami keuntungan.
  • Punya Penghasilan Tidak Tetap: Apabila kamu termasuk sebagai seseorang yang memiliki penghasilan tidak tetap seperti pekerja lepas atau berdagang, tentu akan lebih cocok menggunakan strategi ini. Kemudahan investasi secara berkala hanya dapat dilakukan untuk para investor yang memiliki penghasilan tetap seperti karyawan.
  • Bisa Melakukan Analisa Investasi dengan Baik: Strategi lump sum memerlukan seorang investor yang bisa melakukan analisa waktu dan jenis aset/instrumen investasi yang tepat. Pembelian dalam jumlah besar tentunya harus diimbangi dengan pemilihan waktu serta aset/instrumen investasi yang pas supaya nilainya bisa maksimal, sehingga kemampuan analisa seorang investor juga harus lebih diasah pada strategi ini.

Baca Juga: Masih Nabung Aja? Yuk Pahami Dulu Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Jenis Investasi

Tips Menjalankan Strategi Investasi Lump Sum?

Setelah lebih paham sedikit dengan strategi lump sum, berdasarkan informasi di atas, kamu juga perlu tahu beberapa tips menjalankannya strategi tersebut supaya lebih optimal. Berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Strategi lump sum memerlukan alokasi dana atau modal investasi yang besar, jadi cobalah fokus untuk mengumpulkan dana dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi ini. Ada baiknya kamu yang belum punya modal investasi yang besar menggunakan strategi investasi yang rutin seperti Dollar Cost Averaging terlebih dahulu. Barulah jika sudah menyiapkan dana yang besar, kamu bisa coba mempertimbangkan menggunakan metode ini, misalnya saat ada momen THR atau bonus dalam pekerjaan.
  • Sebagai investor kamu perlu memiliki pengetahuan dan analisa lebih dalam tentang dunia investasi sebelum memutuskan menggunakan strategi ini. Seperti yang disebutkan di atas, strategi ini membutuhkan timing jual beli dan pemilihan aset/instrumen investasi yang tepat. Jadi pastikan untuk memperdalam pengetahuan kamu terlebih dahulu seputar dunia investasi supaya bisa melakukan analisa berbagai macam jenis aset/instrumen investasi sesuai tujuan dan jangka waktu investasi yang direncanakan.
  • Biasakan untuk punya mental dan toleransi risiko yang tinggi juga jika ingin menggunakan strategi ini. Naik atau turunnya sebuah nilai aset/instrumen investasi akan lebih fluktuatif dibandingkan dengan strategi investasi berkala dengan modal yang kecil. Jadi, jangan kaget apabila sewaktu-waktu jika tren pasar bergerak ke arah negatif, penurunannya juga akan lebih besar ya.

Potensi Keuntungan Lebih Besar dengan Lump Sum

Sekian dulu penjelasan singkat soal strategi investasi lump sum ya. Jika diterapkan dengan baik dan melalui tangan investor yang cermat, tentunya potensi keuntungan yang ditawarkan di masa depan juga bisa lebih besar. Apapun strategi investasi yang digunakan, pastikan untuk selalu melakukan analisa berbagai aset atau instrumen investasi dengan lebih mendalam. Supaya, strategi yang digunakan bisa lebih tepat sasaran, sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta bisa meminimalisir risiko. Semoga bermanfaat ya Sobat Cermat!