Mengenal Arti Kata Afiliasi dan Perannya dalam Konteks Marketing, Pasar Modal, Psikologi, dan Organisasi

Istilah afiliasi mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Dalam berbagai bidang yang berbeda, kata tersebut sebenarnya cukup banyak digunakan. Akan tetapi, arti afiliasi juga berbeda-beda di setiap bidang yang bersangkutan.

Sebagai contoh, penggunaan kata afiliasi dalam konteks marketing, akuntansi, pendidikan, hukum, ataupun organisasi tentu merujuk pada subjek yang tidak sama. Walaupun, garis besar dari penggunaan kata tersebut tidak jauh bersinggungan antara satu dengan yang lainnya.

Karena luas dan banyaknya pengertian afiliasi, tak sedikit orang yang masih menyalah artikannya. Ketidakakuratan dalam mendefinisikan kata tersebut tentu dapat menimbulkan salah persepsi dari kegiatan kerjasama yang biasanya mendasari kegiatan/program afiliasi. Untuk itu, agar bisa mengartikan istilah tersebut dengan tepat, simak penjelasannya berikut ini. 

Apa Itu Afiliasi?

loader

Apa Itu Afiliasi?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, afiliasi adalah istilah yang sebenarnya cukup banyak digunakan dalam banyak bidang yang berbeda. Beberapa bidang yang sering menggunakan istilah tersebut, meliputi pemasaran, akuntansi, organisasi, hukum, dan pendidikan. Meski arti afiliasi dalam masing-masing bidang tersebut cenderung tidak sama, ada garis besar yang bisa ditarik untuk mengartikan istilah tersebut.

Secara umum, yang dimaksud dengan afiliasi adalah bentuk perhubungan, kerjasama, atau pertalian di antara dua pihak. Di dalamnya terdiri atas satu pihak yang menjadi anggota dari satu pihak lainnya. Dalam kegiatan ini, kedua belah pihak menjalin kerjasama atau hubungan guna memenuhi kepentingan bersama dalam mencapai sebuah tujuan yang serupa. 

Dalam melakukan afiliasi, ada salah satu pihak yang bisa dibilang memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibanding pihak yang lainnya. Meski begitu, setiap pihak yang terafiliasi masih memiliki hubungan atau keterkaitan antara satu dengan yang lainnya dan tetap bisa berdiri atau bergerak secara masing-masing.

Namun, kembali lagi pada maknanya secara umum, istilah afiliasi pasti mengacu pada hubungan erat antar sebuah pihak, baik individu, bisnis, organisasi, maupun perusahaan, dengan pihak lainnya. Untuk lebih memahami makna afiliasi pada konteks atau bidang tertentu, berikut adalah beberapa definisinya.

Baca Juga: Manajemen, Pengertian Manajemen, Fungsi, dan Jenis Keilmuan yang Harus Kamu Tahu

Dalam Konteks Marketing

Dalam konteks pemasaran atau marketing, istilah afiliasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem kerjasama pemilik produk atau affiliate merchant dengan affiliate marketers atau pihak pemasar. Kegiatan ini biasanya berlaku dengan pemilik produk memberikan sejumlah komisi kepada pihak pemasar setiap kali berhasil melakukan penjualan. 

Dilihat dari prinsipnya, cara kerja dari afiliasi pemasaran ini serupa dengan kegiatan calo atau makelar. Akan tetapi, kegiatan ini hanya dilakukan secara daring atau online melalui media digital, seperti website atau media sosial. Jadi, faktor inilah yang menjadi pembeda antara kegiatan afiliasi marketing dengan calo atau makelar meski keduanya memiliki prinsip kerjasama yang mirip.

Tujuan tenaga pemasar dalam melakukan afiliasi adalah untuk menerima keuntungan atau uang melalui internet dengan cara menjualkan produk milik orang lain. Sedangkan untuk pemilik produk atau perusahaan, berafiliasi dapat menjadi cara untuk mengenalkan dagangan dan memasarkannya melalui internet. Hal ini berarti jika afiliasi marketing bertujuan untuk mendapatkan uang dari internet bagi pihak pemasar, dan memasarkan produk dengan biaya lebih murah atau bahkan tanpa biaya bagi pihak pemilik produk. 

Sama halnya dengan calo atau makelar, cara kerja dari afiliasi ini juga sangat sederhana. Saat ada dua pihak bekerjasama secara langsung, yakni terdiri dari pemilik produk atau affiliate merchant, dan juga pemasar internet atau affiliate marketers

Untuk bisa menjadi affiliate marketers, seseorang harus mendaftar terlebih dahulu di situs yang dikelola oleh affiliate merchant. Setelah itu, pemilik situs akan memberikan link khusus kepada pihak pemasar yang bisa digunakan untuk promosi di situs yang dikelolanya atau media sosial. 

Saat terjadi proses pembelian melalui link khusus yang dipasang pihak pemasar tersebut, pemilik produk akan memberikan komisi dengan jumlah yang sudah disepakati sebelumnya. Sebaliknya, jika affiliate marketer tidak berhasil membuahkan penjualan, maka tidak ada komisi yang akan didapatkan. 

Meski begitu, kegiatan afiliasi pemasaran ini juga berbeda dengan sistem dropship yang juga menjualkan produk dan mendapatkan keuntungan melalui internet.

Keuntungan Afiliasi Pemasaran

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika kegiatan tersebut dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi para pelakunya. 

  1. Kebutuhan modal yang kecil, namun dengan hasil yang menjanjikan: Sebagai contoh, dalam afiliasi pemasaran, affiliate marketers hanya membutuhkan komputer atau laptop serta layanan internet untuk bisa memasarkan produk kepada konsumen. Sedangkan bagi affiliate merchant, pihak tersebut tidak harus mengeluarkan sejumlah dana sebagai biaya promosi, dan hanya harus memberikan sejumlah komisi sesuai perjanjian dengan pihak affiliate marketers.
  2. Karena sistem kerjanya yang sederhana, pelaku afiliasi tidak harus membayar gaji kepada karyawan untuk mengurus kegiatan tersebut. Hal ini dapat membuat perusahaan atau organisasi memiliki lebih sedikit pengeluaran demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. 
  3. Fleksibel dan dapat dilakukan untuk semua jenis produk atau jasa. Ketika seseorang menjadi rekan sebuah bisnis afiliasi pemasaran, orang tersebut secara tidak langsung telah menjadi bagian dari pemilik toko maupun pusat grosir. Sebab, orang tersebut dapat ikut serta menjualkan beragam jenis produk atau jasa kepada calon konsumen. 
  4. Bisnis terbuka dan memiliki jangkauan yang sangat luas. Dengan melakukan afiliasi, jangkauan pasar dan konsumen dari sebuah bisnis akan menjadi lebih besar karena dilakukan secara online oleh orang dari berbagai daerah berbeda.

Baca Juga: Biar Klasik, Cara Pemasaran Berikut Masih Tetap Ampuh Jaring Konsumen

Dalam Konteks Pasar Modal

Selanjutnya, dalam konteks pasar modal, afiliasi diartikan sebagai hubungan beberapa pihak dalam sebuah pasar modal. Contoh dari afiliasi yang terjadi dalam pasar modal adalah hubungan antara pemilik saham utama dengan pihak perusahaan, dan hubungan perusahaan dengan seluruh pihak yang mengontrol perusahaan secara langsung dan tidak langsung. 

Selain itu, afiliasi pasar modal juga dapat berlaku pada dua perusahaan dengan pihak pengendali yang sama, dua perusahaan dalam dewan komisaris maupun direksi yang sama. Afiliasi pasar modal juga berlaku pada hubungan komisaris direktur dengan pegawai maupun pihak lain yang mempunyai hubungan keluarga, baik perkawinan maupun keturunan secara horizontal dan vertikal. 

Dalam Konteks Psikologi

Dalam konteks psikologi, yang dimaksud dengan afiliasi adalah kebutuhan manusia akan membentuk sebuah hubungan atau bekerjasama dengan orang lain, baik untuk mendapatkan afeksi, kesetiaan, ataupun memenuhi kebutuhan untuk diterima serta diakui. Disadari atau tidak, setiap orang pasti sedang melakukan praktik afiliasi dalam hidupnya. 

Hal ini disebabkan dari kodrat manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lain. Jadi, dalam konteks psikologi, istilah afiliasi dapat diartikan sebagai sebuah interaksi, bersosialisasi, pertemanan, komunikasi, serta kerjasama dengan orang lain selayaknya bersahabat.

Dalam Konteks Organisasi

Terakhir, makna afiliasi dalam konteks organisasi adalah hubungan antar organisasi yang berada di dalam sebuah sistem organisasi utama atau induk. Contoh sederhana dari afiliasi organisasi adalah hubungan antara perusahaan induk dengan cabangnya, maupun sama-sama antar perusahaan cabang. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diketahui jika masing-masing perusahaan tetap bisa berdiri sendiri walaupun tetap berada di dalam sebuah sistem perusahaan utama.

Perusahaan dapat dikatakan berafiliasi jika ada pejabat yang setingkat dengan direktur, komisaris, ataupun di bawahnya yang juga dimiliki oleh perusahaan lainnya. Afiliasi perusahaan juga dapat terjadi jika direktur, komisaris, ataupun di bawahnya mempunyai hubungan keluarga dengan seorang dengan jabatan serupa di perusahaan lain. 

Selain itu, jika suatu perusahaan bisa memberhentikan jabatan direktur atau komisaris, maupun di bawahnya dari perusahaan lain, maka kedua perusahaan sudah menjalin afiliasi. Hal serupa juga terjadi jika sebuah perusahaan mampu mengendalikan perusahaan lain. 

Singkatnya, afiliasi organisasi atau perusahaan terjadi jika salah satu perusahaan mampu mengendalikan perusahaan lain secara efektif, dengan satu perusahaan atau beberapa perusahaan akibat suatu kepentingan, pengurus, atau kepemilikan yang sama.

Pentingnya Memanfaatkan Afiliasi untuk Mencapai Suatu Tujuan 

Setelah mengetahui pengertian afiliasi dalam berbagai bidang dan konteks, dapat dipahami jika istilah tersebut dilakukan guna mencapai suatu tujuan yang ingin diraih bersama. Dengan melakukan afiliasi, kedua belah pihak yang bersangkutan bisa mendapatkan keuntungan dan lebih mudah meraih tujuan. Jadi, jangan remehkan kegiatan ini agar bisa mendapatkan sesuatu yang ingin diraih.

Baca Juga: Pengertian Pajak, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya