Menilik Profil Dakota Johnson, Sosok Ana Steele dalam Film Trilogi Fifty Shades yang Mencuri Perhatian

Para penggemar film box office Hollywood tentu sudah mengenal nama aktris dan model yang satu ini. Berkecimpung di dunia akting sejak berumur 10 tahun, karier Dakota Mayi Johnson kian melejit berkat kemunculannya yang fenomenal dalam trilogi film Fifty Shades.

Di film yang diadaptasi dari novel laris karya E.L. James tersebut, kekasih Chris Martin (Coldplay) ini memerankan Anastasia Steele-Grey. Peran tersebut membuat nama Dakota Johnson bersama lawan mainnya, Jamie Dornan semakin naik daun. 

Trilogi Fifty Shades sendiri terdiri dari Fifty Shades of Grey (2015), Fifty Shades Darker (2017), dan Fifty Shades Freed (2018). Ketiga film bergenre drama romantis erotis ini telah dilakoni Dakota Johnson dengan total sehingga membuat namanya melambung.

Besar di Lingkungan Keluarga Artis

loader

Dakota Johnson (Sumber: foxnews.com)

Lahir pada tahun 1989, ia tumbuh besar di lingkungan keluarga artis. Putri dari bintang film Don Johnson dan Melanie Griffith ini sudah menjadi model dan aktris sejak 1999.

Kakeknya, Peter Griffith adalah seorang eksekutif periklanan dan mantan aktor cilik. Sedangkan neneknya yang aktris, Tippi Hedren juga terhitung berprestasi.

Selain itu, Dakota Johnson juga merupakan keponakan dari Clay A. Griffith dan Tracy Griffith yang dikenal sebagai desainer produksi serta aktris. Rupanya, bakat seni peran dan akting juga ikut diwarisi Dakota. Sehingga ia pun mengikuti jejak anggota keluarganya untuk berkarier di industri hiburan.

Setelah orang tuanya berpisah, ibunya yang berprofesi sebagai aktris juga sempat menikah dengan aktor ternama Antonio Banderas. Salah satu saudari tirinya, Stella Banderas, juga berkiprah bersamanya di dunia akting.

Bekerja Sama dengan Keluarga

Dalam kiprahnya, ia sudah sering tampil di layar kaca maupun layar lebar. Debut perdananya terjadi di tahun 1999 bersama keluarganya sendiri. Saat itu, ia membintangi film berjudul Crazy in Alabama.

Film tersebut ia lakoni bersama ibu dan adiknya. Sedangkan ayah tirinya, Antonio Banderas, bertindak sebagai sang sutradara.

Baca Juga: Fenomenal! Dari Jadi Stylist Hingga Punya Kerajaan Bisnis, Begini Kisah Kim Kardashian Meraih Puncak Ketenaran

Tekuni Dunia Modelling

Menginjak usia yang ke dua belas, Dakota terlibat dalam acara foto bersama anak para artis dan selebritis. Sejak pemotretan untuk Majalah Teen Vogue tersebut, tumbuhlah ketertarikan Dakota terhadap dunia modelling.

Hingga di tahun 2006, ia menandatangani kontrak kerja sama dengan IMG Models. Ia bahkan berhasil meraih anugerah Miss Golden Globe. Uniknya, pada tahun 1975 silam, ibunya pun pernah memenangkan penghargaan yang sama.

Sebagai model, Dakota diketahui pernah menjadi duta dari sejumlah merek terkenal seperti Wish, MANGO Jeans, dan sebagainya.

Terus Mengasah Keterampilan

Sebelum akhirnya makin dikenal secara mengglobal sebagai pemeran Ana Steele, Dakota Johnson sudah banyak membintangi sejumlah film dan acara televisi. Ia terus menekuni seni peran dan mengasah keterampilannya dalam berakting. 

Fokus dan serius, ia melanjutkan karier aktingnya bersama William Morris Agency. Sejauh ini, penampilannya selalu memukau dalam layar lebar box office berbagai genre. 

Luwes dalam berakting, ia memerlihatkan kemampuan akting dengan optimal di The Social Network (2010), Beastly (2011), 21 Jump Street (2012), serta Need for Speed (2014).

Ia juga membintangi Black Mass dan A Bigger Splash di tahun 2015, yang disusul dengan kemunculannya sebagai pemeran utama di How to Be Single (2016). Ia lalu melakoni Suspiria (2018) serta sejumlah film seru lainnya dengan plot yang unik. Contohnya seperti Wounds, The Peanut Butter Falcon (2019), dan masih banyak lagi.

Akting Dakota pun tampak menawan dalam serial TV Ben and Kate yang ditayangkan Fox (2012–2013). Kerja kerasnya mendapat apresiasi ketika di tahun 2016, People’s Choice Awards memberinya penghargaan Aktris Film Drama Favorit.

Fifty Shades yang Fenomenal

loader

Ana dan Grey pada Film Fifty Shades (Sumber: vanityfair.com)

Pada medio tahun 2014, trailer Fifty Shade of Grey menjadi rekor yang paling banyak ditonton saking mengundang rasa penasaran banyak orang. Film itu juga berhasil meraup 500 juta Dollar AS (Rp6,6 triliun). 

Banyaknya permintaan dari penonton juga membuat tiket bioskop film itu habis terjual di sejumlah kota besar Amerika Serikat. Salah satunya seperti New York, Las Vegas, dan Los Angeles. 

Totalnya, Fifty Shades of Grey (2015) dan Fifty Shades Darker (2017) telah menjadi ladang uang dan menuai sekitar 950 juta Dollar AS di market film internasional. Puncak kesuksesan diraup oleh film ketiga dari trilogi tersebut. Fifty Shades Freed menjadi box office spektakuler yang mendunia dan mengantongi 9,1 juta Dollar AS di hari pertama penayangannya. 

Baca Juga: Jadi Salah Satu Aktris Hollywood dengan Bayaran Tertinggi, Begini Perjalanan Karir Mila Kunis

Kontroversi Film dan Kritikan

Tak dapat dipungkiri bahwa kisah cinta yang disajikan dalam trilogy film Fifty Shades mengundang sejumlah kontroversi. Ini dikarenakan alur ceritanya dibumbui oleh tema tabu BDSM (Bondage, Dominance, Sadism, Masochism). Inilah yang menyebabkan film tersebut banyak dicekal dan tak dapat tayang di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Memertontonkan adegan vulgar, Dakota dan lawan mainnya diwajibkan untuk melepas rasa risih dan tanpa malu selama berakting menjiwai perannya. Berkat nyalinya yang luar biasa itu, nama Dakota Johnson pun melambung.

Meski demikian, sejumlah kritik juga menyertai penayangan film trilogi Fifty Shades dan peran yang ia mainkan. Beberapa opini menyebutkan, ia hanyalah aktris dengan akting yang tak begitu istimewa namun punya keberanian membiarkan tubuhnya dikonsumsi publik seantero dunia.

Persiapan Maksimal Demi Hasil Optimal

Terkenal total dalam berakting, Dakota memang sudah beberapa kali terlibat adegan ranjang dalam film yang ia mainkan. Sebelumnya, ia pernah bekerja sama dengan beberapa aktor seksi kelas Hollywood. Di antaranya Benedict Cumberbatch, Johnny Depp, Chris Pratt, Channing Tatum, hingga Justin Timberlake.

Meski begitu, ia sempat merasa takut mengingat adegan tabu tersebut melibatkan hal berbeda dalam trilogi film Fifty Shades. Ada risiko dan konsekuensi tersendiri yang harus ditanggungnya dalam memerankan Ana Steele-Grey. 

Ia harus siap membiarkan publik mengekspos tak hanya tubuhnya, tapi juga emosi dan kelak kehidupan pribadinya sebagai aktris yang mengambil peran tersebut. Atas pertimbangan itu, Dakota mengaku sampai harus melakukan persiapan secara psikologis dengan serius.

Dakota yang aslinya berambut pirang ini juga harus menutupi tattoo di beberapa bagian tubuhnya, serta rajin berlatih yoga dan olahraga demi tuntutan peran. Selain itu, masih ada banyak lagi ketidaknyamanan lainnya yang harus ia lakukan. Contohnya di saat shooting adegan erotis, ia mesti mengenakan kostum khusus yang lengket dan menempel erat di tubuhnya.

Dan terpenting, ia meminta kepada kedua orang tuanya untuk tidak menonton film-film itu. Ia menambahkan, ketiga film tersebut tak pantas dilihat orang tuanya mengingat ada banyak skena tanpa busana yang diperankan oleh putri mereka.

Menjadi Sutradara Video Musik

Dakota telah berkencan dengan Chris Martin yang merupakan vokalis Coldplay sejak tahun 2017 lalu. Kendati sempat putus, namun keduanya memilih untuk kembali bersama dan pada Februari 2020 lalu, Coldplay baru merilis video klip terbaru mereka yang berjudul Cry Cry Cry.

Rupanya, video musik yang berdurasi sekitar 3 menit itu disutradarai oleh Dakota bersama Cory Bailey. Menurut cerita Dakota, awalnya ia menulis alur plot untuk video tersebut. Lalu layaknya sutradara lain, Dakota mengirimkan naskah tersebut untuk dilihat mereka. 

Dan ternyata, idenya disetujui. Ia pun mengarahkan pembuatan video musik itu dan dengan optimal menaruh perhatian pada setiap detail rinciannya. Tak hanya ingin menelurkan karya yang baik, ia juga ingin agar hasil pekerjaannya membuatnya dapat mengekspresikan isi hati serta pemikirannya.

Sikapi Situasi dengan Berani

Tak banyak yang tahu jika dulu Dakota Johnson pernah menjadi korban bully saat remaja. Sejak berusia 14 tahun, ia juga telah bergelut memerangi depresi yang kerap melandanya. Bahkan, ia sempat mengikuti program rehabilitasi lantaran kecanduan alkohol dan obat terlarang. 

Kendati demikian, kini sosoknya telah menduduki puncak popularitas dunia berkat totalitasnya dalam berakting. Demi ketentraman batinnya, ia juga secara rutin melakukan meditasi. 

Seperti orang pada umumnya, tokoh dengan prestasi hebat juga dilanda banyak masalah. Namun masalah sesungguhnya terletak bukan pada situasi itu sendiri, melainkan pada bagaimana cara kita menyikapi dan menghadapinya. 

Baca Juga:  Tak Cuma Modal Cantik, Begini Kiprah Meghan Markle Sebagai Aktris Hollywood dan Aktivis Humaniora