7 Pertimbangan yang Perlu Wanita Lakukan Sebelum Menikah

Jika bertanya pada para pakar pernikahan, apa yang perlu dipersiapkan untuk melangkah ke pelaminan? Banyak faktor yang akan mereka sampaikan. Terutama, kesiapan dari segi mental, jasmani maupun rohani.

Memutuskan untuk menikah bukan hanya karena romantisme. Ada yang mengatakan, kamu harus sudah ‘penuh’. Maksudnya adalah, telah siap dari berbagai segi. Nah, untuk memiliki kesiapan ini tentunya, kamu telah melakukan pertimbangan yang matang saat memutuskan untuk menikah.

Apa saja yang harus dipertimbangkan seorang wanita sebelum memutuskan untuk menikah? Simak ulasannya berikut ini!

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

1. Pilihan yang Mantap

loader
Pilihan yang mantap

Menyatukan dua kehidupan yang berbeda, dengan pembawaan masing-masing yang berbeda pula bukan perkara mudah. Semua orang bisa menerima kelebihan. Tapi, tidak semua orang bisa mentoleransi kekurangan.

Untuk memutuskan menikah, kamu berdua harus dapat menerima kedua-duanya. Baik kelebihan, maupun kekurangan calon pasangan. Lantas, pastikan juga bahwa kamu telah menaruh keyakinan yang penuh bahwa, si dia adalah pilihan yang terbaik. 

Kamu akan mengarungi kehidupan bersama. Bukan dalam waktu yang singkat saja. Tapi, untuk puluhan tahun kedepan dan seterusnya. Jika masih dipenuhi dengan keraguan, sebaiknya jangan buru-buru memastikan. Karena pernikahan memerlukan komitmen dan mental yang kuat.

2. Mertua

Mertua vs menantu adalah sebuah kisah klasik yang sering menjadi tema dalam rumah tangga. Apalagi, mertua yang galak. Lucunya, wanitalah yang seringkali berhadapan dengan masalah ini. Namun sebenarnya, ada cara yang bisa dilakukan untuk menaklukan mertua.

Sebelum memutuskan menikah, ada baiknya kamu mengenal keluarga calon pasangan. Oleh karena itu, jangan menghindar dari acara-acara keluarga si dia. Usahakan untuk selalu bisa hadir sehingga, kamu bisa lebih mengenal keluarganya terutama calon mertua.

Sebaiknya, hal ini juga dilakukan pada masa-masa pacaran. Baik wanita maupun pria harusnya memperkenalkan pasangan mereka pada keluarga. Apalagi jika sudah memastikan bahwa kamu akan menjalani sebuah hubungan serius. Bukan hanya mengenal tapi dekatkan diri dengan mereka. 

Dengan cara ini, ayah dan ibu pasangan juga bisa mengenal kamu lebih baik lagi. Jangan lupa, berikan perhatian. Banyak orang yang berhasil meraih hati mertua mereka. Hingga, ayah dan ibu seolah lebih percaya pada menantu dibanding anak mereka sendiri.

Baca Juga: Mau Nikah Akhir Tahun? Susun dan Rencanakan dengan Matang, Ini Tipsnya!

3. Keuangan

Lebih tepatnya, mengatur keuangan. Terutama, kamu dan pasangan memiliki penghasilan. Apakah tetap mengelola masing-masing dan saling bantu, atau menggabungkannya menjadi satu.

Salah satu ide yang terbaik adalah kamu bisa membuka rekening bersama dengan pasangan. Kapan dimulainya, terserah keputusan bersama. Jadi, keuangan benar-benar menjadi satu. Tentunya, tanpa hitung-hitungan, siapa yang memiliki penghasilan lebih besar.

Manfaat dari rekening keluarga ini akan sangat terasa ketika telah berumah tangga. Tidak akan ada kesulitan saat mendadak butuh, juga jika harus berhadapan dengan situasi yang membutuhkan birokrasi rumit, yang dibutuhkan dalam mengelolanya adalah kejujuran dan saling percaya.

4. Anak

loader
Pertimbangan sebelum menikah

Kehadiran si kecil akan menyempurnakan kehidupan rumah tangga berdua nantinya. Orangtua kamu dan si dia juga mungkin mengharapkan generasi penerus keluarga. Pastinya, hal ini juga perlu dipertimbangkan terutama kamu dan pasangan sama-sama aktif dalam karir atau usaha.

Kamu dan pasangan harus mampu mengatur waktu untuk mengasuh si buah hati. Bagaimana perencanaannya kelak, kalau kalian sama-sama memiliki kesibukan. Sebab, pembagian perhatian dan waktu untuk anak harus berjalan adil.

5. Tempat Tinggal

Ada beberapa orang yang tidak dapat terlepas dari orangtua. Alasannya bermacam-macam. Karena usia, kesehatan atau faktor lain dari orangtua. Sebagai wanita harus dapat mempertimbangkan hal ini. Apakah saat menikah kamu masih perlu tinggal dengan orang tua atau tidak.

Alangkah baiknya, tidak tinggal dengan salah satu orangtua kedua belah pihak. Jika memang belum memiliki rumah sendiri atau memutuskan untuk mengontrak rumah.

Keuntungan dengan tinggal di rumah kontrakan adalah kamu dan pasangan bisa belajar untuk mengarungi bahtera rumah tangga sendiri. Istilahnya, manis atau pahit yg dirasakan berdua. Dengan begitu, kehidupan berumah tangga akan berjalan lebih mandiri. Kamu perlu waspada bahwa, keluarga kadang menjadi orang ketiga yang dapat mempengaruhi kehidupan rumah tangga.

6. Memasak

Perempuan wajib bisa memasak. Ada beberapa budaya di Indonesia yang mewajibkan wanita harus memenuhi standar ini. Nyatanya, tidak selalu seperti itu, mungkin kamu disibukan dengan karir atau usaha.

Bisa jadi, kelak memiliki asisten rumah tangga. Meski begitu, kamu perlu memikirkan hal ini karena suami dan anak nantinya tentu rindu akan sentuhan ‘koki terhebat’ di rumah. 

Mulailah untuk menyempatkan diri belajar sedikit demi sedikit. Jangan juga terlalu khawatir tentang hal yang satu ini. Konon, insting seorang wanita memungkinkan kamu untuk dapat bisa memasak secara natural.

Baca Juga: Calon Pengantin, Begini Cara Mengurus Surat Nikah Tanpa Akta Kelahiran

7. Perubahan

Ada beberapa orang yang memilih untuk tetap single, karena membayangkan perubahan saat telah berumah tangga. Tidak bebas, tanggung jawab lebih, dan sederet alasan lain. Ada juga wanita yang merasa insecure saat membayangkan harus jauh dari orangtua.

Ketika memutuskan untuk menikah, seharusnya kamu sudah siap dengan segala sesuatunya. Dengan kata lain, komitmen yang kuat untuk menjalani perubahan dan segala hal baru yang akan terbentang di depan.

Takut kehilangan privasi atau me time? Tenang, pernikahan tidak lantas membuat kamu kehilangan privasi. Diskusikan perihal me time ini dengan suami menyoal apa saja yang kamu inginkan.

Butuh Pertimbangan yang Matang 

Bukan berarti semua pertimbangan di atas harus dipikirkan sendiri. Kamu juga bisa meminta pendapat dari keluarga, teman dekat, dan tentu saja, si dia. Apalagi, jika memiliki ekspektasi atau harapan-harapan yang ingin untuk diraih bersama calon suami. Mempertimbangkan hal tersebut bukan juga bermaksud untuk membuatmu jadi insecure. Sebaliknya, justru akan membuat kamu lebih mantap dalam menapaki jenjang pernikahan.

Baca Juga: Nikah Yuk! Ini 11 Rincian Biaya Nikah yang Perlu Disiapkan Milenial