Tips Investasi Saham Saat Resesi

Perekonomian global yang tengah berada di ambang resesi jelas akan berpengaruh terhadap pasar keuangan dunia. Maka, mempelajari tips berinvestasi secara cerdas saat berada di masa resesi menjadi hal yang cukup penting.

Sebab, tidak ada satupun yang tahu secara persis dampak resesi terhadap ekonomi kedepannya nanti, termasuk bagaimana pemulihannya akan berlangsung. Meski begitu, sebagai investor, kamu tetap harus bersiap-siap untuk melalui perjalanan yang menantang.

Bagi yang penasaran bagaimana caranya untuk investasi di pasar saham saat volatilitas ekonomi sedang berlangsung, berikut ini beberapa tips berinvestasi saat resesi terjadi.

Baca juga: Resesi Ekonomi: Ini Pengertian, Penyebab, Dampak, Ciri, dan Contoh Kejadiannya di Indonesia

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Tips Berinvestasi Selama Resesi Terjadi

loader

Investasi Saat Resesi

  1. Hindari Kepanikan

    Sebaiknya, hindari reaksi secara spontan dalam menghadapi situasi yang mengarah resesi. Misalnya, seperti menjual produk investasi yang dimiliki saat ini ketika pasar sedang mengalami kejatuhan. Pasalnya, hal ini bisa memicu sejumlah kerugian yang besar jika memutuskan untuk menjual investasi segera.

    Ketidakpastian tersebut muncul akibat dari permasalahan Covid-19 yang kemungkinan dapat mengokohkan volatilitas pasar. Kuncinya, pastikan untuk fokus dengan tujuan finansial jangka panjang serta tetap sabar dan menunggu redanya guncangan terhadap pasar yang tidak dapat terhindarkan.

  2. Investasikan Uang

    Bukan hal yang mudah untuk menentukan kapan waktu pasar. Momen ini merupakan momen ketika seseorang bisa membeli maupun menjual investasi di waktu yang tepat agar dapat mengantisipasi kenaikan harga atau bahkan sebaliknya, anjloknya harga.

    Hal ini tentu akan jauh lebih sulit untuk diantisipasi ketika pasar yang dipengaruhi ketakutan investor dan peningkatan volatilitas. Nah, salah satu langkah yang dapat dilakukan yakni dengan menerapkan kebiasaan menabung dan menyimpan uang secara teratur.

    Hal ini dapat memastikan kamu mendapatkan hasil dari nilai rata-rata untuk biaya pound (ketika seseorang membeli unit lebih banyak dalam investasi ketika harga sedang rendah).

  3. Lakukan Diversifikasi

    Diversifikasi merupakan salah satu kunci penting dalam menjalankan strategi investasi. Maksud dari, diversifikasi adalah membagi investasi ke beberapa jenis investasi, mulai dari menyimpan dana tunai, beli saham, setor dana di P2P lending, dan lain sebagainya.

    Dengan begitu, investasi yang dilakukan tidak akan terlalu terdampak ketika terjadi penurunan akibat ketidakpastian situasi di tengah resesi. Satu hal lagi yang tidak kalah penting, yakni memastikan bahwa instrumen investasi yang dipilih nihil risiko atau setidaknya bisa diminimalisir risikonya.

  4. Pilih Platform Investasi dengan Biaya Rendah

    Kebanyakan platform investasi akan mengenakan biaya operasional pada setiap orang yang menanamkan modalnya di tempat mereka. Hal ini karena platform tersebut memerlukan biaya menjalankan dana yang diinvestasikan, seperti biaya untuk penyimpanan dana, hingga biaya perdagangan yang ditujukan untuk saham dan dana.

    Pastikan kamu tidak harus membayar biaya lebih di platform tersebut atau melebihi peluang yang dihasilkan dari investasinya. Umumnya, biaya platform cukup bervariasi.

    Jadi, jika biaya yang dibebankan untuk investasi lebih besar, tak ada alasan untuk tetap bertahan. Kamu bisa menghemat pengeluaran dengan mengalihkan dana investasi ke platform yang menawarkan peluang lebih besar dengan biaya yang lebih kecil.

  5. Bijak dalam Memilih Produk Investasi

    Jika memang ingin langsung berinvestasi di pasar saham, carilah perusahaan dengan model bisnis dan neraca yang kuat. Pastikan, untuk mencari perusahaan yang menangani permintaan produk dan jasa yang tidak akan terpengaruh oleh siklus ekonomi. Misalnya, perusahaan bergerak di bidang yang penyediaan kebutuhan pokok bagi konsumen secara langsung, seperti supermarket, swalayan, dan sebagainya.

  6. Manfaatkan Saham yang Murah

    Saat prospek ekonomi tengah berada di situasi yang suram, kemungkinan besar harga saham untuk investasi masih tertekan. Hal ini bisa diartikan sebagai peluang yang bagus jika ingin membeli saham (stock) dengan harga yang murah.

    Sejumlah manajer dana investasi punya spesialisasi dalam menemukan perusahaan undervalued akan sejahtera di masa mendatang.

  7. Tetap Sabar Menunggu Dividen

    Mengalihkan pilihan ke saham agar dapat segera memberi hasil tak sesederhana dulu, tetapi semua tidak akan hilang pada investor. Bahkan, meski perusahaan sudah mengurangi maupun menghentikan pembayaran, dividen tersebut mungkin akan dilanjutkan lagi di masa mendatang.

  8. Mengamankan Situasi

    Sebagai bentuk atau upaya perlindungan terhadap gejolak yang terjadi di pasar saham, tak sedikit investor yang mulai mempertimbangkan menyimpan dananya lebih banyak dalam obligasi korporasi. Investor akan mendapatkan bunga atas dana yang dipinjamkan kepada perusahaan.

    Selain itu, emas juga dianggap sebagai sarana yang andal untuk menyimpan nilai selama masa sulit karena performa harga jualnya tidak terpengaruh oleh pasar saham. Logam mulia dan obligasi bisa membantu langkah mendiversifikasi portofolio. Sekaligus, memastikan investasi tidak bergantung sepenuhnya pada performa S&P 500 atau FTSE 100.

  9. Pilih Portofolio Jadi untuk Berinvestasi

    Tak sedikit supermarket dana yang menawarkan portofolio jadi siap pakai. Ini bertujuan untuk diversifikasi investasi yang makes sense, termasuk aset di pasar bukan saham seperti properti dan obligasi.

    Pastikan untuk tetap merasa nyaman dengan profil risiko yang dipilih. Sebab, definisi standar terkait arti portofolio itu tidak ada.

  10. Jadikan Masa Lalu Sebagai Pedoman

    Kemerosotan ekonomi tentunya tidak akan berlangsung selamanya. Ketika dirasa memang sudah memiliki pengalaman mumpuni di ranah Investasi, seharusnya bisa lebih jeli melihat peluang dan manfaat atas pemulihan pasar yang saat ini terjadi. Jika mampu bersabar, pasar saham sebetulnya bisa memberikan dana return yang jauh lebih tinggi.

Baca juga: Investasi Saham: 5 Cara Menghitung Pendapatan Investasi Biar Cuan Maksimal

Tetap Cuan Berinvestasi Selama Resesi  

Lantas, apa yang bisa diinvestasikan saat menghadapi masa resesi? Aset dengan kinerja yang baik selama situasi resesi merupakan aset yang hampir tidak terpengaruh tekanan ekonomi apapun.

Jadi, sebagai calon investor harus bisa lebih cermat dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan. Misalnya, memilih bisnis yang perputarannya tidak ditentukan kondisi ekonomi saat ini, seperti sektor pelayanan kesehatan yang kerap dilihat sebagai salah satu produk saham yang tahan resesi.