Tips Investasi Saham untuk Dana Pendidikan Anak

Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Termasuk untuk urusan pendidikan sebagai bekal masa depan.

Sejak dini, orangtua berupaya mempersiapkan dana pendidikan anak. Tujuannya agar tidak pusing tujuh keliling begitu anak masuk sekolah, melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Ketika dibutuhkan, dana pendidikan sudah ada. Namun masih banyak orangtua bingung, bagaimana cara mengumpulkan dana pendidikan yang tepat, selain lewat tabungan atau menabung.

Salah satunya investasi saham. Sebab, dana pendidikan anak sifatnya jangka panjang, jadi sangat pas dipersiapkan melalui investasi saham.

Berikut tips investasi saham untuk dana pendidikan anak, seperti yang dibagikan oleh Mandiri Sekuritas:

Baca Juga: Menghitung Biaya Sekolah Anak dan Pilih Tabungan Pendidikan yang Tepat

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

loader
Investasi saham untuk dana pendidikan anak

1. Dimulai sejak masih pengantin baru

Mengumpulkan dana pendidikan untuk anak hendaknya dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak awal menikah. Hal ini akan membuat dana investasi saham yang kamu kumpulkan sejak dini akan bertambah lebih banyak seiring berjalannya waktu.

Meski begitu, kamu harus memiliki bekal yang cukup untuk mendapatkan informasi tentang investasi saham secara menyeluruh. Pertama, pelajari faktor risiko dari investasi jangka panjang, apalagi mengingat berinvestasi saham juga tidak lepas dari risiko.

Risiko ini mencakup ketersediaan likuiditas, fluktuasi kondisi pasar, hingga faktor lainnya yang bisa memengaruhi harga saham yang kamu miliki. Dengan mengetahui risikonya, kamu jadi bisa mengambil langkah antisipasi dan meminimalisir kerugian.

2. Tentukan investasi sesuai jangka waktu

Setelah kamu mempelajari mengenai informasi investasi saham seperti mengenai risiko dan sebagainya, langkah selanjutnya, bagi investasi ini dalam beberapa jenis. Mulai dari investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Pembagian ini haruslah didasarkan pada kebutuhan dana pendidikan anak. Misalnya saja untuk jangka pendek mulai dari 1-3 tahun, lalu untuk jangka menengah selama 3-5 tahun, serta jangka panjang yang lebih dari 5 tahun.

Investasi jangka panjang lebih diutamakan untuk keperluan pendidikan S1 maupun S2. Jadi, semakin panjang jangka waktunya, maka sebaiknya kamu perlu mencari produk investasi yang memiliki potensi imbal hasil yang tinggi pula.

Perlu diingat tidak menjual saham secara cepat. Karena, dalam berinvestasi saham untuk pendidikan anak, kamu perlu sabar untuk mempertimbangkan kapan saham akan dijual.

Baca Juga: Biaya Sekolah Makin Mahal, Begini Loh Caranya Mengatur Dana Pendidikan Anak

3. Survei sekolah dan universitas

Selain mendapatkan informasi mengenai investasi saham yang tepat, kamu juga perlu mengetahui informasi mengenai sekolah maupun universitas yang akan dipilih nantinya.

Apakah sekolah dan universitas tersebut merupakan institusi negeri atau swasta. Begitu pula dengan kualitas pendidikannya, apakah menggunakan standar internasional maupun dalam negeri.

Demikian juga bila kamu berencana untuk menyekolahkan anak ke luar negeri. Cari tahu mengenai biaya pendidikan yang berlaku di negara tersebut, termasuk pula biaya lainnya seperti biaya hidup, administrasi, dan lain sebagainya.

Sebab, semakin bagus universitas yang kamu pilih, maka dana pendidikan yang harus dikumpulkan pun semakin meningkat atau banyak.

loader Mempersiapkan dana pendidikan anak

4. Hitung dana pendidikan anak yang perlu dipersiapkan

Berikutnya, mulai untuk menghitung dana pendidikan anak dengan cermat. Dalam menghitung biaya pendidikan ini, perhatikan pula laju inflasi.

Perlu diketahui, dana pendidikan mengalami kenaikan hingga sekitar 10% per tahun. Meskipun pada lembaga pendidikan terdapat kebijakan biaya yang berbeda-beda.

Sebagai gambaran, anak kamu akan memasuki sekolah tingkat SD dalam 4 tahun lagi, sementara untuk biaya masuk SD swasta Jakarta di tahun ini sekitar kurang lebih Rp 26 juta.

Untuk itu, kamu perlu menyiapkan uang bulanan setidaknya 5-10% dari penghasilan. Jumlah ini tentu akan lebih mudah bila misalnya kamu menyisihkan dari jumlah tersebut untuk berinvestasi saham.

Baca Juga: Pusing Mau Bayar Biaya Pendidikan Anak? Pinjam KTA Saja

5. Pilih perusahaan sekuritas yang tepercaya

Dalam investasi saham untuk dana pendidikan anak, kamu harus memperhatikan perusahaan sekuritas tempat kamu berinvestasi. Pastikan, memilih perusahaan sekuritas yang aman, resmi terdaftar dan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terhindar dari penipuan. Baru setelah itu, pilih jenis dan produk saham yang sesuai.

Kenali Pendidikan yang Dibutuhkan Anak

Investasi saham tidak hanya untuk meningkatkan kekayaan, tetapi juga memudahkan dan meringankan orangtua dalam menyiapkan dana pendidikan anak. Sesuaikan dengan kebutuhan pendidikan yang kamu harapkan bagi anak, sehingga dapat segera mengetahui perkiraan biayanya.

Beli saham perusahaan yang kamu kenali, lakukan analisis fundamental dan teknikal dalam investasi, serta kelola risikonya dengan tepat untuk meminimalisir kerugian.  

Baca Juga: Terkuak! Ini Risiko Asuransi Pendidikan Anak yang Jarang Diketahui