Alasan Kenapa Dana Darurat Itu Penting dan Tips Memaksimalkannya

Kalau boleh memilih, setiap orang pasti ingin dijauhkan dari hal-hal yang tak terduga. Khususnya untuk hal yang menguras biaya besar, seperti penyakit. Namun, apa daya hal ini tidak dapat dielakkan dalam kehidupan. 

Tapi, kita bisa mengantisipasi hal tak terduga yang membutuhkan biaya besar tersebut dengan menyiapkan dana darurat sejak dini. Mengenai alasan, besarnya dana darurat yang harus disiapkan, dan lainnya akan dibahas di bawah ini.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

Alasan Kenapa Dana Darurat Itu Penting

Dana darurat itu penting karena kita tidak tahu kapan kejadian malang akan terjadi. Tidak ada jaminan kalau kita selalu sehat dan terlindungi, makanya dana darurat perlu disiapkan mulai dari sekarang.

Persiapan dana darurat akan membantu mengurangi beban kita saat hal-hal tak terduga itu terjadi. Kita tidak perlu kesulitan mencari sumber dana untuk meng-cover biayanya. Sebab, semuanya sudah ter-cover dengan dana darurat yang kita kumpulkan dari dulu.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Menyiapkan Dana Darurat untuk Kebutuhan PCR

Jumlah Dana Darurat yang Dibutuhkan

loader

Untuk besarnya dana darurat sebenarnya tergantung dari masing-masing orang. Tapi, ada baiknya kita tidak menentukan batasan mengenai jumlahnya. Semakin besar dana darurat yang terkumpul justru semakin bagus.

Balik lagi karena kita tidak dapat memprediksi hal malang apa yang akan terjadi, berapa besarnya biaya yang harus dibayar. Sebab, jumlahnya tergantung dari kejadian yang akan menimpa kita. 

Apabila dana darurat tidak terpakai dalam kurun waktu 1-2 tahun, misalnya, kita tidak perlu cairkan uangnya dan gunakan untuk kebutuhan lain. Biarkan saja uangnya tetap ada di rekening darurat sebagai pegangan untuk hari esok yang masih penuh dengan misteri.

Sumber Dana Darurat

Dana darurat dapat dialokasikan dari berbagai sumber sekaligus, tapi sumber idealnya adalah gaji bulanan. Sebaiknya sisihkan 10% dari total gaji per bulan untuk rekening dana darurat. 

Kalau gaji yang kita dapatkan Rp 10 juta per bulan, itu artinya Rp 1 juta harus masuk ke rekening darurat. Jumlah inilah yang harus rutin disisihkan agar dana darurat milik kita menjadi maksimal.

Sisihkan dana darurat di awal bulan sebelum uangnya terpakai untuk hal-hal yang kurang penting. 

Lantas, bagaimana cara agar dana darurat yang kita miliki jumlahnya maksimal? Coba praktekkan tips-tips berikut.

Baca Juga: Krisis Keuangan saat Pandemi? Gak Tuh, Kan Sudah Pakai Cara Ini

Tips Agar Dana Darurat Maksimal

loader

1. Biarkan biayanya berdiri sendiri

Maksudnya adalah dana darurat tidak boleh dicampuraduk dengan biaya lainnya, terutama biaya sehari-hari. Sebab, dana ini dibuatkan untuk kebutuhan khusus yang kita sendiri tidak tahu kapan akan memakainya.

Meskipun gunanya untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarga, sebaiknya kita harus hati-hati dalam mengalokasikan dana darurat setiap bulan. Alhasil, dana darurat bisa terkumpul secara maksimal.

2. Kumpulkan secara rutin

Selanjutnya adalah kumpulkan secara rutin, tentu dengan jumlah yang sama. Apabila bulan ini kita menyisihkan Rp 1 juta, berarti bulan depan dan seterusnya pun sama. Lantas, bagaimana kalau gaji kita bertambah tahun depan?

Itu artinya kita harus menyesuaikan dana darurat dengan nominal gaji yang baru, jadi uangnya semakin banyak. Kita sendiri semakin mudah untuk meng-cover biaya-biaya yang tak terduga.

3. Tidak dicairkan untuk hal-hal yang tidak penting

Mengingat dana darurat ditujukan untuk hal-hal yang sifatnya genting, kita sebaiknya jangan gunakan uangnya untuk kebutuhan lain. Terlebih lagi untuk hal-hal yang mendorong kita menjadi konsumtif, seperti belanja atau liburan tak direncanakan.

Kalau ingin belanja atau liburan, sebaiknya buatkan alokasi dana khusus untuk keduanya. Misalnya, sisihkan 5% dari gaji untuk liburan tahun depan. Dengan begini, jumlah dana darurat kita tetap utuh karena tidak digunakan. 

4. Tidak untuk diinvestasikan

Beberapa dari kita mungkin pernah kepikiran untuk menginvestasikan dana darurat dalam bentuk deposito, reksa dana atau semacamnya karena uangnya tak terpakai. Sebaiknya jangan dilakukan, ya! Ketahuilah kalau investasi cukup berisiko.

Selain berpotensi membuat jumlah uang berkurang, pencairan investasi juga kurang fleksibel. Sebut saja deposito, dimana kita harus menunggu sampai tanggal jatuh tempo untuk pencairannya. Kalau dicairkan sebelum waktunya, kita dikenakan penalti.

5. Maksimalkan dengan asuransi

Uang di dalam rekening darurat bisa habis sewaktu-waktu meskipun jumlahnya besar. Inilah alasan kenapa kita harus “gandengkan” dana darurat dengan produk asuransi, seperti asuransi kesehatan. Jadi, kita tidak mengkover biayanya seorang diri. 

Dana darurat kita tidak cepat habis karena perusahaan asuransi akan bantu mengkover sebagian biaya pengobatan, Pastinya sangat membantu untuk biaya pengobatan yang jumlahnya besar.

Lindungi Diri Kita dan Keluarga dari Kebutuhan Mendesak

Berhubung karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, ada baiknya untuk mengantisipasi hal tersebut dari sekarang. Alokasikan sebagian gaji untuk rekening darurat yang manfaatnya bukan hanya bagi kita sendiri, tapi juga keluarga tercinta. Semakin cepat, maka semakin baik.

Baca Juga: Tips Jitu Menyiapkan Dana Darurat Sebelum Kondisi Gawat