Belum Akhir Bulan Sudah Tongpes? Siasati Gaji dengan 4 Cara Ini

Sering bokek sebelum akhir bulan atau gajian tiba? Itulah yang terjadi bila kamu tidak pandai mengatur keuangan. Ujung-ujungnya berutang untuk menyambung hidup sampai waktunya gajian.

Miris ya, hari gini masih saja tak punya rencana keuangan yang matang. Kalau begini terus, finansialmu di masa depan bisa terancam morat marit. Untuk hidup sebulan saja masih susah, apalagi memikirkan hari esok.

Susah bukan karena gaji atau uang penghasilanmu tak cukup. Tapi lebih karena kamu malas, atau ogah mengatur keuangan bulanan dengan rapi. Sebetulnya tidak ada kata terlambat, kamu dapat memulainya dari sekarang supaya gajimu awet.

Baca Juga: Tips Bisa Makan Enak dengan Uang Belanja Rp 20 Ribu Sehari

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik!  

1. Atur keuangan dengan rumus 10-20-30-40

loader
Atur keuangan dengan rumus dasar

Rumus paling dasar dalam mengatur keuangan adalah 10-20-30-40. Artinya gaji atau penghasilan yang kamu terima setiap bulan, alokasikan sesuai dengan rumus tersebut. Rinciannya:

  • 40% dari gaji, gunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, seperti biaya makan, biaya transportasi, membayar sewa rumah jika mengontrak atau kos, tagihan listrik dan air. Masukkan jatah uang hiburan atau entertainment sekali atau dua kali dalam sebulan ke alokasi anggaran tersebut.
  • Sisihkan 30% dari gaji untuk membayar cicilan utang. Contohnya tagihan kartu kredit atau Kredit Tanpa Agunan (KTA), cicilan rumah bila mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan kredit kendaraan.
  • Untuk tabungan, dana darurat, investasi, atau yang dipakai untuk masa depan keuanganmu, alokasikan sebesar 20% dari gaji.
  • Sedangkan sisanya 10% dari gaji, kamu dapat gunakan untuk beramal.

Dengan membuat rencana anggaran setiap bulan seperti di atas, maka kamu akan terhindar dari pengeluaran yang membengkak karena sudah terencana dengan baik.

Begitu rencana anggaran sudah disusun, eksekusi harus sesuai komitmen. Disiplin menggunakan uang sesuai dengan alokasi. Jangan melenceng dari perencanaan jika tidak mau semuanya berantakan.

2. Prioritaskan anggaran untuk kebutuhan, bukan keinginan

loader
Prioritaskan untuk kebutuhan, bukan keinginan

Kamu perlu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Kalau menuruti keinginan, tidak akan ada habisnya. Misalnya ingin ganti smartphone terbaru, padahal itu bukanlah kebutuhan utama karena sifatnya masih bisa ditunda.

Jika lebih mementingkan keinginan dibanding kebutuhan, Anda akan terseret pada pengeluaran yang tidak produktif. Alokasi uang untuk kebutuhan yang betul-betul penting dan mendesak.

Utamakan uang untuk membeli sembako, membayar tagihan rutin, seperti listrik, air, asuransi kesehatan, cicilan kartu kredit, maupun cicilan KPR atau sewa rumah, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan penting lainnya.  

Baca Juga: Manfaat Besar Dana Darurat agar Keuanganmu Selamat saat Wabah Corona

3. Catat semua pengeluaran harian

loader
Catat semua pengeluaran harian

Catat semua pengeluaran harianmu, jangan sampai ada yang tertinggal. Misalnya membeli baju baru untuk mengganti baju yang sudah usang sebesar Rp100 ribu, membeli sembako, membeli pulsa telepon dan kuota internet, atau lainnya.

Belanja apapun yang kamu keluarkan setiap harinya dicatat. Dengan begitu, akan ketahuan uang kamu mengalir ke mana saja. Cara ini dapat membantu mengontrol pengeluaran, sekaligus terhindar dari pemborosan yang kerap terjadi tanpa disadari. Selain itu, ini akan membantumu menyesuaikan anggaran keuangan lebih mudah.

Kemudian cek kembali apakah belanja harian yang sudah kamu keluarkan sesuai dengan rencana pengeluaran yang sudah kamu buat di awal. Cek pos pengeluaran mana saja yang sesuai dan tidak sesuai.

Jika ternyata sudah sesuai dengan rencana anggaranmu, bahkan masih ada pemasukan tersisa, berarti kamu sukses mengimplementasikan rencana keuanganmu dalam kehidupan sehari-hari. Jika sebaliknya, kamu dapat melakukan perbaikan di bulan berikutnya.

4. Jangan bawa uang tunai terlalu banyak

loader
Jangan bawa uang tunai terlalu banyak

Uang tunai tetap dibutuhkan meski transaksi digital sudah banyak, seperti menggunakan kartu debit, kartu kredit, dompet digital, maupun uang elektronik. Tapi ingat, membawa uang tunai terlalu banyak di dompet, bisa membuatmu jadi lebih boros.

Selain itu, memicu keinginan belanja lebih besar. Coba kalau bawa uang tunai secukupnya saja, kamu masih bisa menahan hasrat belanja karena uang yang tersedia tidak banyak. Hanya cukup untuk membeli kebutuhanmu selama beberapa hari ke depan.

Mudah Bukan?

Sebetulnya mengatur keuangan sangat mudah kalau kamu punya niat, kemauan, dan komitmen untuk menjalankannya. Mengatur keuangan saat ini sangat penting. Bukan saja untuk finansialmu di hari ini, tapi juga di masa yang akan datang.

Terbebas dari tumpukan utang, bisa hidup sejahtera karena sudah punya tabungan, investasi, serta dana darurat, bahkan jaminan pensiun. Pastinya kamu ingin punya masa depan keuangan yang baik, bukan melarat.

Baca Juga: Gaji 5 Juta Bisa Punya Tabungan sampai 12 Juta dengan Cara Ini