Bengkel Motor Sebagai Peluang Usaha? Ini Tips sukses dan Strategi yang Perlu Kamu Tahu

Pemakaian motor sudah menjadi seperti budaya di Indonesia. Pasalnya, motor merupakan transportasi yang cepat, murah, bisa diakses kapanpun dan di manapun, serta lebih mudah melewati kemacetan dibanding mobil. Tidak hanya penggunaan yang besar dari masyarakat, modif motor juga menjadi hal yang diminati banyak orang. Tidak heran usaha bengkel motor sangat berkembang di Indonesia.

Setidaknya ada 3 jenis bengkel yang bisa dibuka untuk mulai membuka usaha, diantaranya adalah bengkel yang melayani service motor secara umum dan menerima service ringan maupun berat untuk segala merek motor, bengkel spesialis motor tertentu tanpa afiliasi dengan merek motor tertentu, dan bengkel motor custom yang melayani modifikasi motor.

Untuk mulai membuka bengkel, perlu melakukan perencanaan yang matang, mulai dari sistem pelayanan customer, hingga menyoal operasional bengkel. Namun sebelumnya Kita akan membahas hal-hal terkait bengkel motor secara umum.

Untuk mulai membuka bengkel motor umum, yang pertama kali harus disiapkan adalah lahan. Untuk jenis bengkel umum ini tidak memerlukan lahan yang terlalu luas. Berikut ini adalah rincian biaya sebagai gambaran yang ingin mulai merintis usaha dibidang bengkel motor umum :

Baca Juga:Jenis-Jenis Usaha Bengkel Beserta Berbagai Servis yang Diberikan

Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik! 

  1. Modal Awal

    loader
    Modal Awal yang Harus Dikeluarkan

    Bila ingin memulai membuka usaha bengkel motor, siapkan dana awal dengan detail sebagai berikut:

    • Sewa lahan dan renovasi.
    • Sewa ruko dengan perkiraan Rp30 juta per tahun. Biasanya semakin ramai area ruko, semakin mahal pula harga sewanya.
    • Renovasi ruko menjadi bengkel kurang lebih Rp10 juta.

    Jika ditotal modal awal untuk mulai menjalankan usaha bengkel motor adalah sebesar Rp40 juta. Terbilang cukup besar bukan? Untuk mengurangi beban modal awal, negosiasikan dengan pemilik ruko untuk model pembayaran sewa, bisa dibayarkan setahun dua kali atau secara triwulan.

    Namun satu hal yang harus diperhatikan, selalu pilih ruko dengan area yang strategis, setidaknya sering di lalui oleh pengendara kendaraan bermotor atau jika perlu yang dekat dengan perumahan. Selain soal lokasi, perhatikan pula competitor yang ada di sekeliling ruko yang hendak disewa. Logikanya customer akan memilih bengkel yang terpercaya dibandingkan yang baru berdiri.

  2. Biaya Peralatan

    loader
    Peralatan Bengkel

    Selain biaya biaya yang sifatnya sebagai aset utama, pikirkan biaya-biaya membeli peralatan bengkel. Setidaknya peralatan bengkel terbagi menjadi dua, yakni peralatan yang sifatnya umum dan peralatan yang sifatnya khusus. Berikut adalah estimasi harga peralatan yang harus disiapkan sebelum membuka usaha bengkel motor :

    Peralatan umum (harga perkiraan):

    • 1 set kunci T: Rp200.000.
    • 1 set kunci Y cabang 3: Rp60.000.
    • 1 set kunci pas ring: Rp550.000.
    • 1 set kunci ring: Rp200.000.
    • 1 set kunci pas: Rp450.000.
    • Kunci bintang: Rp50.000.
    • Kunci dan tangkai shok: Rp200.000.
    • 1 set kunci L: Rp185.000.
    • Kunci Inggris 45mm: Rp150.000.
    • Kunci busi motor bebek 3 jenis: Rp100.000.
    • 1 set obeng minus dan plus: Rp120.000.
    • Obeng ketok: Rp150.000.
    • Tang jepit, potong, buaya, sklip buka dan sklip tutup: Rp200.000.
    • Tang steel: Rp120.000.
    • Palu besi dan karet: Rp150.000.
    • Pahat: Rp25.000.
    • Gergaji besi: Rp75.000.
    • Ragum: Rp500.000

    Total untuk membeli peralatan tersebut adalah berkisar: Rp3.485.000

    Berikut ini adalah harga harga peralatan khusus yang harus disiapkan:

    • Gerinda tangan: Rp500.000.
    • Gerinda duduk: Rp200.000.
    • Bor tangan: Rp400.000.
    • Kompresor udara: Rp1.500.000

    Total untuk membeli peralatan khusus ini adalah Rp2.600.000.

    Jika di total seluruh kebutuhan untuk membeli peralatan adalah sebesar Rp6.085.000.

    Salah satu layanan dari bengkel rata-rata adalah menyediakan sparepart dan pelumas. Oleh karenanya pada tahap awal jangan lupa pula untuk menganggarkan biaya belanja untuk membeli spareparts kecil, misal paking carburator, paking knalpot, paking blok mesin, saklar, panel, baut mesin, kampas hingga busi. Rata rata barang barang tersebut adalah barang yang cukup fastmoving sehingga membuat stock tidak akan terlalu lama mengendap yang dapat menyebabkan barang barang tersebut cepat rusak.

    Sedangkan untuk pelumas motor saat ini ada banyak sekali di pasaran dengan merek serta jenis yang berbeda-beda. Cari tahu lah merek serta tipe apa yang paling laku, kemudian bisa membeli oli untuk stock di bengkel hingga 3 bulan kedepan. Selain oli, cairan-cairan lainnya seperti carburator cleaner, injector cleaner, fork oil, minyak rem, dan lain sebagainya juga perlu dipikirkan.

    • Pelumas dan cairan-cairan lain: Rp3.500.000.
    • Spareparts: Rp3.000.000.

    Total: Rp6.500.000

    Kunci bagi pengusaha pemula bengkel adalah menjaga ketersediaan barang-barang yang telah Kita sebutkan sebelumnya di atas setidaknya untuk 3 bulan kedepan. Serta satu hal lagi, hindari untuk menerima konsinyasi atau titip jual barang barang yang ditawarkan oleh sales sparepart maupun oli. Hal tersebut sangat beresiko terhadap kehilangan barang.

    Untuk yang berniat membeli barang kulakan melalui sales spareparts, manfaatkan lah promo yang tengah berlangsung. Tentunya setiap sales akan menawarkan promo-promo menarik bagi bengkel, mulai dari beli 1 karton gratis satu karton, hingga potongan harga yang menarik. Dengan memanfaatkan promo ini, keuntungan yang didapat juga lebih banyak.

    Baca Juga: Coating Motor: Manfaat, Jenis, dan Tips Memilih Bengkelnya

  3. Biaya Operasional

    loader
    Biaya Operasional

    Selain mempertimbangkan pasokan stock sparepart serta berbagai produk yang hendak Kita jual, satu hal yang tak boleh Kita lupakan adalah besaran biaya operasional. Biaya operasional tersebut mencakup upah karyawan mekanik dan admin, biaya listrik, biaya kebersihan dan keamanan hingga biaya biaya tak terduga yang sering kali muncul tanpa perhitungan kita. Berikut gambaran untuk biaya operasional yang perlu diketahui :

    • Upah dua orang karyawan untuk mekanik dan admin: Rp480.000x 2 = Rp960.000 / bulan (1 mekanik dengan upah Rp30.000 perhari).
    • Biaya listrik dan telepon: Rp500 ribu.
    • Biaya lain-lain: Rp1 juta.

    Total: Rp2.460.000

    Supaya aman, siapkan biaya operasional untuk tiga bulan pertama. Jadi Rp2.460.000 x 3 = Rp7.380.000

    Setelah mengetahui hal-hal yang harus disiapkan berikut ini adalah rekapitulasi biaya biaya yang perlu disiapkan sebelum membuka bengkel sendiri :

    • Biaya sewa lahan/ ruko dan renovasi = Rp40.000.000
    • Biaya peralatan = Rp6.085.000
    • Biaya parts dan pelumas = Rp6.500.000
    • Biaya operasional (3 bulan) = Rp7.380.000

    Total modal awal = Rp 59.965.000

KTA, Solusi Tepat untuk Modal Usaha

Katakanlah biaya tersebut dibulatkan menjadi Rp60.000.000, angka yang cukup besar bukan? Bisa memanfaatkan tabungan untuk tambahan membuka bengkel, jika masih kurang jangan ragu untuk mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Salah satu kelebihan dari mengajukan pinjaman mealui KTA adalah proses pencairan yang cepat, tidak memerlukan dokumen untuk diagunkan, dan menawarkan bunga yang cukup kompetitif. Karena jenis produk ini banyak sekali disediakan oleh bank swasta maupun BUMN, kamupun lebih mudah untuk membandingkannya satu sama lain.

Mulailah membandingkan dari suku bunga yang ditawarkan, proses pencairan dana, cara pengajuan, hingga feedback dari nasabah nasabah yang pernah mengambil dana KTA dari bank terkait yang bisa didapatkan dengan mudah dengan akses internet.

Baca Juga: Bengkel Umum atau Bengkel Resmi: Ini Cara Memilihnya