Cara Memimpin yang Baik Saat Anda Jadi Bos Teman Sendiri

Naik jabatan merupakan salah satu pencapaian karier yang didambakan banyak orang. Rasanya kerja keras selama ini membuahkan hasil. Kamu dipercaya menduduki posisi baru di perusahaan.

Tapi begitu sudah memegang tongkat kepemimpinan, kamu akan dihadapkan pada situasi harus mengarahkan bawahanmu yang notabene adalah rekan kerja seperjuangan dulu. Pasti ada rasa canggung atau tidak enak.

Di antara mereka, pasti ada yang senang, ada juga yang tidak. Bagi rekan kerja yang senang dengan penunjukanmu sebagai atasan, mereka akan menghormati dan mengerjakan apa yang kamu perintahkan.

Sebaliknya, bagi yang tidak suka atau iri hati, mereka akan menganggap remeh. Tidak menghormatimu, bahkan abai mendengarkan perintahmu.

Tetap saja sekarang kamu adalah pimpinan mereka. Kamu harus mampu bersikap tegas dan menjadi atasan yang berwibawa dan profesional. Hadapi bawahan yang merupakan eks rekan kerjamu dengan cara berikut ini:

1. Tetapkan strategi, target, visi dan misi

Begitu naik jabatan dan menjadi bos mantan rekan kerjamu, kamu harus punya strategi baru. Termasuk visi dan misi, serta target untuk kemajuan perusahaan.

Strategimu saat ini adalah membangun tim kerja yang hebat, meningkatkan produktivitas bawahan, sehingga dapat berkembang bersama. Target serta visi dan misi pun jangan sampai tertinggal.

Sebagai atasan, kamu harus punya target pekerjaan yang harus diselesaikan bersama tim dalam tenggat waktu tertentu. Siapkan pula visi dan misi yang baru. Berbeda dengan bos yang lama supaya kamu punya warna baru dalam memimpin tim. Tidak ikut-ikutan.

2. Lakukan perubahan secara perlahan

Sebagai sesama rekan kerja sebelumnya, kamu pasti tahu kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Saat kamu sudah menduduki jabatan baru, memimpin mereka, kamu perlu melakukan perubahan. Baik itu tentang jenis pekerjaan, dealine pekerjaan, dan lainnya.

Lakukan perubahan secara perlahan. Jangan langsung drastis, karena kamu akan dianggap bossy. Pastikan pula kamu punya tujuan yang jelas dari perubahan tersebut. Jangan hanya sekadar ajang cari muka atau menunjukkan bahwa sekarang kamu adalah pimpinan yang harus dihormati.

Jika tujuannya tidak jelas, maka tim kerjamu bakal meremehkan atau kurang menghargaimu. Dianggap hanya akan menyusahkan mereka.

3. Tetap menjadi diri sendiri

Meski kini sudah menjadi atasan mereka, janganlah kamu menjadi pribadi yang berubah. Tetap jadi diri sendiri seperti yang mereka kenal sebelumnya. Tapi bukan berarti kamu tidak tegas.

Bersikaplah profesional. Ketika di kantor kamu adalah atasan mereka. Kamu bertanggung jawab menggerakkan tim untuk mencapai target-target perusahaan. Begitu di luar kantor, kembalilah menjadi teman yang tidak gila hormat.

Baca Juga: Patut Dicoba, Ini 10 Cara Hilangkan Stres Setelah Kerja Seharian