Cara Mudah Ajarkan Remaja Mengatur Sendiri Uangnya

Agar terhindar dari masalah finansial, rasanya tiap orang wajib tahu bagaimana cara mengatur keuangan pribadinya dengan baik. Termasuk juga para remaja yang mulai mengenal uang dan hidup secara mandiri. Namun, mengajarkan remaja untuk mengatur uangnya bukanlah perkara yang mudah.

Berdasarkan penelitian dari Cambridge, ternyata kebiasaan mengatur keuangan bisa dibentuk sejak menginjak usia tujuh tahun. Oleh sebab itu, mengajarkan anak remaja untuk mengatur uangnya sendiri tak bisa ditunda lagi. Berikut ini ada beberapa langkah tepat yang bisa dilakukan untuk mengajarkan remaja mengatur keuangannya.

Baca Juga: Mengenali Siklus Kehidupan Keuangan yang Bisa Menjadi Pedoman Kesuksesan di Masa Mendatang

Cara Mengajarkan Anak Mengelola Keuangannya

loader

Mengatur Uang

  1. Ajak Anak untuk Punya Tujuan Keuangan

    Demi memupuk semangat para remaja dalam menyisihkan uang sakunya, sebaiknya tetapkan satu atau beberapa tujuan keuangan untuk mereka. 

    Misalnya, ketika anak menginginkan gawai baru yang jauh lebih canggih, jangan langsung dibelikan. Tapi berikan modal awal yang nilainya setengah dari harga total barang tersebut. Lalu berikan pemahaman, bahwa jika ingin membeli barang yang diinginkan mereka perlu menunda pengeluaran yang kurang penting agar uangnya segera terkumpul dan barang tersebut bisa dibeli. 

  2. Memberikan Uang Saku Secara Berkala

    Siapa sangka, memberikan uang saku atau uang jajan secara berkala bisa jadi satu cara yang cukup efektif untuk mengajarkan anak mengatur uangnya sendiri. Jika biasanya uang saku diberikan sehari sekali, maka tak ada salahnya jika mulai memberinya tiga hari atau seminggu sekali. 

    Contoh sederhananya, bila dalam waktu satu hari mereka membutuhkan uang sekitar Rp25 ribu, maka berikan uang Rp175 ribu untuk seminggu. Lalu berikan pemahaman bahwa uang tersebut harus bisa cukup digunakan untuk keperluan selama satu minggu. Biarkan anak mengatur sekaligus mengelola uang itu secara mandiri. Kamu pun bisa memantau dan mengevaluasinya ketika sudah memasuki hari kelima. 

  3. Biasakan agar Anak Rutin Membuat Laporan Keuangan 

    Selain memberi uang saku secara berkala, penting juga untuk membiasakan anak remaja rutin membuat laporan keuangan. Tak harus laporan yang rumit bentuknya, cukup memuat tentang besar uang yang diberikan tiap hari atau minggu dan berapa pengeluaran yang dilakukan. Minta mereka untuk selalu mencatat semua pengeluaran, baik itu untuk keperluan makan ataupun transportasi secara detail. 

    Bisa jadi, anak-anak seperti mereka bakal merasa bosan ataupun malas. Namun percayalah, jika hal tersebut akan jadi bekal yang cukup baik di masa mendatang. 

  4. Ajarkan Menyisihkan Sebagian Uangnya untuk Ditabung

    Jangan pernah lupa untuk membiasakan para remaja ini menabung minimal 10% dari total uang saku yang diberikan. Bukan itu saja, jelaskan pula apa pentingnya menabung. Seperti yang diketahui, menabung bisa mengajarkan anak dalam mengelola keuangan sekaligus menghindari boros. 

    Tak ada salahnya pula mengajak anak menuliskan sederet impian yang mereka miliki supaya lebih semangat menabung. Misalnya, membeli official merch idola mereka seharga Rp500 ribu. Berkat mimpi tersebut, anak bisa jadi lebih semangat untuk menabung, lho!

    Bingung cari tabungan terbaik? Cermati solusinya!

    Bandingkan Tabungan Terbaik Sekarang!  

  5. Berikan Kesempatan untuk Menggunakan Kartu Debit/ATM 

    Alangkah baiknya jika anak remaja diberi kesempatan untuk memiliki rekening tabungan sendiri. Dengan begitu, mereka bisa lebih leluasa belajar mengatur keuangannya melalui kartu debit atau ATM untuk segala bentuk transaksi pembelian. 

    Sebagai orang tua cukup memantaunya dengan memasang semacam fitur notifikasi yang muncul di setiap transaksi atau melihat mutasi rekening. Jangan lupa juga untuk membatasi jumlah dana pada rekening tersebut. 

  6. Mengajarkan Pentingnya Skala Prioritas

    Supaya remaja mampu mengatur keuangannya di masa depan dengan baik, penting untuk mengajarkan skala prioritas. Pasalnya, kebiasaan ini bisa membantu mereka ketika ingin mengambil keputusan penting. 

    Misalnya, anak bisa memilih barang mana yang memang sedang dibutuhkan atau sekadar keinginan. Anak juga jadi terlatih untuk tak akan mengorbankan kebutuhan primernya demi barang yang mungkin tak dibutuhkan. Alhasil, mereka akan lebih bijak dalam menggunakan uangnya. 

  7. Arahkan untuk Mengenal dan Mulai Berinvestasi

    Coba untuk mulai mengenalkan atau mengajarkan anak berinvestasi sesaat setelah mereka memasuki jenjang SMA. Dengan demikian, mereka akan tahu apa sih bedanya menabung uang di rekening bank dan instrumen investasi lainnya. Cara paling sederhana adalah dengan mengajak anak berinvestasi di instrumen investasi rendah risiko, seperti emas batangan dan reksa dana. 

    Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

    Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Baca Juga: Menghindari Utang di Usia 20 Tahun, ini Cara Efektifnya

Melatih Remaja Mengelola Keuangannya, Sama dengan Menyiapkan Masa Depannya

Tak bisa dipungkiri, jika saat ini ada banyak sekali orang yang merasa kesulitan dalam mengatur keuangannya. Alhasil, kondisi finansial pribadi ataupun keluarga jadi kacau meski pendapatan yang diterima setiap bulannya cukup besar. 

Mengingat hal tersebut, ada baiknya jika orang tua mulai mengajarkan dan melatih anak remajanya untuk mengatur uang sendiri. Dengan begitu, mereka jadi tahu pentingnya mengatur keuangan yang dimiliki agar lebih siap menghadapi masa depan nanti.

Baca Juga: 3 Cara Menabung dan Mengelola Keuangan yang Baik Menurut Islam agar Rezeki Semakin Berkah