Ini Pengertian Expense Ratio, Cara Hitung, dan Fungsinya pada Investasi Reksa Dana

Bagi orang yang baru pertama mengambil langkah untuk berinvestasi atau menanam modal, tidak sedikit di antaranya yang menjatuhkan pilihan instrumen investasinya di produk reksa dana. Alasannya karena instrumen investasi tersebut memiliki cara kerja yang simpel di mana modal dikumpulkan serta dikelola oleh Manajer Investasi.

Walaupun begitu, meski menawarkan cara investasi yang lebih praktis, tidak sedikit investor reksa dana yang kerap keliru ketika melakukan perhitungan imbal hasilnya. Alasannya karena mereka kerap luput tak memasukkan komponen yang bernama expense ratio atau rasio beban biaya. 

Padahal, komponen ini memiliki peranan penting dan krusial terhadap hasil perhitungan investor terkait keuntungannya dari investasi di instrumen reksa dana. Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu maksud expense ratio di produk reksa dana, termasuk cara hitung dan fungsinya, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Budget Nabung Reksa Dana 100 Ribu Per Minggu, Yuk Hitung Keuntungannya Selama Setahun!

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Tentang Expense Ratio

loader

Expense Ratio

Expense ratio adalah salah satu komponen utama yang penting untuk diperhatikan ketika memilih produk reksa dana. Alasannya karena nominal biaya tersebut mampu menunjukkan efisiensi serta keunggulan kinerja dari Manajer Investasi yang mengelola reksa dana. 

Seperti yang kita ketahui, ketika menanam modal di instrumen reksa dana, pihak yang bertugas untuk mengelolanya adalah Manajer Investasi atau MI. Karenanya, mengetahui segala hal seputar kinerja Manajer Investasi ini penting untuk dilakukan. Hal ini termasuk pula mengenai expense ratio.

Selain itu, jika melihat dari maksud dasarnya, expense ratio bisa dipahami sebagai beban operasi di mana nilainya didapat dari total perbandingan biaya operasi reksa dana atas jumlah dana selama jangka waktu satu tahun dan rerata nilai aset bersih pada tahun tersebut.

Secara lebih sederhana, expense ratio adalah segala biaya yang dipergunakan oleh MI dalam mengelola produk reksa dana, dibagi dengan rerata aset investasi selama setahun. Istilah ini bisa disebut juga dengan sebutan rasio beban biaya. 

Rasio ini juga merupakan gambaran operasional dan juga gaji dari Manajer Investasi serta bank kustodian. Pembebanan biaya ini juga digunakan untuk memenuhi pajak kepentingan terkait pengelolaan reksa dana di mana nantinya dinyatakan dengan bentuk persentase. 

Total expense ratio termasuk sebagai indikator yang menilai performa MI di mana investor hanya perlu mengetahui nilai yang ditunjukkan saja. Jika nilainya tak terlalu tinggi, bisa dipahami jika MI menjalankan tugasnya dengan lebih optimal. 

Sebaliknya, jika rasio ini terbilang besar, bisa dibilang jika dana kelolaan kemungkinan kecil bisa diputar dengan bentuk saham atau jenis modal lain. Jadi, karena dana kelolaannya kecil, beban MI dalam menarik untung menjadi lebih tinggi dibanding rerata nilai imbal hasil pasar atau dalam istilahnya beat the market. 

Idealnya, investor harusnya mencari produk reksa dana yang memiliki total expense ratio kurang dari 1 persen, bahkan mendekati nol. Meski begitu, nominal yang terlalu kecil tak selalu menggambarkan kinerja yang baik pada pertumbuhan nilai reksa dana. Sehingga, investor tetap dianjurkan untuk memerhatikan pertumbuhan nilainya seiring waktu karena secara umum hal tersebut yang menentukan potensi imbal hasil investasi. 

Sementara di dunia bisnis, korporasi besar biasanya menanam modalnya di reksa dana jika total expense ratio lebih dari 1 persen. Lalu untuk bisnis skala kecil, nilai rasio ini tak boleh di atas 1,25 persen karena dianggap kinerja MI kurang profesional serta biayanya terlalu tinggi. 

Cara Hitung Expense Ratio

Cara menghitung rasio beban biaya adalah dengan mengetahui laporan finansial dari Manajer Investasi. Tidak hanya itu, cek juga pembaharuan prospektus dari reksa dana untuk mencari tahu total expense ratio. 

Terkait rumus hitung expense ratio sendiri adalah. 

Expense Ratios = Beban Biaya / Rerata NAB

Nilai beban biaya pada expense ratio adalah hasil keseluruhan dana yang dipakai sebagai biaya operasional, jasa investasi dan audit, tarif kustodian, beban transaksi, urusan administrasi, pelunasan pajak, serta lain sebagainya. Kemudian, ketika sudah menemukan beban biaya, langkah selanjutnya adalah menghitung rerata NAB yang diperoleh melalui perhitungan total nilai pasar sebuah aset surat utang, saham, atau deposito di produk reksa dana. Dengan begitu, perhitungan expense ratio bisa dilakukan.

Baca Juga: Sharpe Ratio, Metode yang Penting Diketahui Investor untuk Ketahui Tingkat Risiko dan Return Investasi

Contoh Rumus Hitung Expense Ratio

Agar lebih mudah memahami tentang cara hitung expense ratio, simak contohnya berikut ini.

Kamu mempunyai beban biaya investasi sejumlah 10 miliar rupiah. Lalu, setelah menambahkan nilai pasar dari deposito serta saham pada produk reksa dana, didapatkan nilai sejumlah 2 triliun rupiah. Artinya, berdasarkan informasi tersebut, perhitungan expense ratio akan menjadi seperti ini:

Expense Ratios = Beban biaya / Rerata NAB

Expense Ratios = 10 miliar : 2 triliun

Expense Ratios = 0.005

Sebab rasio beban biaya dinyatakan dengan bentuk persen, artinya angka tersebut dikalikan 100 persen sehingga mendapatkan hasil 0,5 persen.

Fungsi Expense Ratio pada Reksa Dana

Di dunia investasi, rasio ini termasuk sebagai indikator penting yang memengaruhi keputusan investor dalam memilih produk reksa dana. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sederet fungsi expense ratio. 

  1. Menilai Beban Operasional

    Dengan mengetahui nilai expense ratio, kamu bisa menilai seberapa berat beban operasional pengelolaan aset atau modal investasi reksa dana alias NAB. NAB yang merupakan singkatan Nilai Aktiva Bersih reksa dana adalah hal penting yang menjadi dasar pertimbangan investor untuk tetap membiarkan modalnya di produk reksa dana yang bersangkutan, atau beralih ke produk lainnya dengan beban operasional yang lebih kecil. 

  2. Mengetahui Profesionalisme dan Kualitas Manajer Investasi

    Selain itu, fungsi dari expense ratio ialah menjadi salah satu penanda atau indikator yang menunjukkan kemampuan dan keahlian Manajer Investasi mengelola produk reksa dananya. Jika nilai rasio ini rendah, secara garis besar investor bisa mengetahui jika produk reksa dana dikelola secara lihai dan efisien oleh MI. Sehingga, tidak sedikit pemilik modal yang memilih produk reksa dana dengan rasio beban biaya kecil sebelum memilihnya untuk berinvestasi. 

  3. Cerminan Pengelolaan Reksa Dana

    Fungsi lainnya dari mengetahui expense ratio yaitu menjadi indikator yang mencerminkan kualitas pengelolaan reksa dana oleh MI. Semakin efektif pengelolaan dana pada konteks operasional, distribusi, maupun operasional lainnya, artinya reksa dana yang kamu pilih dikelola secara optimal pula. 

  4. Menguak Beban Operasional Paling Besar

    Di samping itu, expense ratio juga mampu membantu MI atau Manajer Investasi dalam memetakan beban biaya apa yang tergolong paling memberatkan pengelolaan reksa dananya. Melalui informasi dari rasio ini, Manajer Investasi bisa mengetahui dan menentukan kembali bagaimana strategi investasi yang akan dilakukannya guna menekan biaya maupun beban ini jika memungkinkan. 

  5. Bahan Evaluasi Manajer Investasi dan Investor

    Fungsi yang terakhir dari mengetahui expense ratio adalah menjadi bahan evaluasi bagi Manajer Investasi serta investor. Bagaimana maksudnya? Rasio ini mampu memberi informasi terkait cara paling efektif mengoptimalkan keuntungan atau imbal hasil investasi reksa dana apabila nilainya dijaga di angka yang kecil, setidaknya di bawah 1 persen. 

Istilah Lain yang Berkaitan dengan Expense Ratio

Saat membahas tentang expense ratio, sering kali kamu akan dijelaskan tentang beragam istilah lain yang berkaitan dengannya. Contohnya adalah profit expense ratios serta operating expense ratio. Lalu, apa saja perbedaannya?

Profit Expense Ratios

Operating Expense Ratios

Ialah rasio yang menilai profitabilitas, misalnya efisiensi penggunaan modal oleh perbankan guna memperoleh keuntungan semaksimal mungkin meski memiliki beban tanggungan. Semakin besar nilai rasio ini, kinerja perbankan dianggap semakin efektif. Dalam kata lain, rasio jenis ini tidak jauh berbeda dengan expense ratios, hanya objeknya saja yang berbeda.

Ialah istilah yang umum digunakan pada konteks properti. Perhitungannya dilakukan dengan membagi biaya operasional dan pemasukan aset tersebut. Sehingga, bisa dilihat jelas jika jenis rasio ini jauh berbeda dibanding expense ratio.

Maksimal Raih Cuan Investasi Reksa Dana dengan Memerhatikan Expense Ratio

Pada dasarnya, expense ratio merupakan komponen yang amat berguna ketika berinvestasi reksa dana. Pasalnya, hal tersebut menunjukkan efektivitas Manajer Investasi dalam mengelola produk reksa dananya. Oleh karena itu, demi mampu meraih potensi cuan maksimal dari investasi reksa dana, pastikan untuk tak melewatkan informasi expense ratio ini. 

Baca Juga: Tips Memanfaatkan Strategi Momentum dalam Investasi Reksa Dana