Kerap Dijadikan Pilihan Investasi, Cari Tahu Apa Itu Index Fund, Sejarah, hingga Cara Kerjanya

Investasi adalah salah satu langkah penting agar bisa mencapai suatu kondisi keuangan yang prima dan stabil. Dengan aktivitas tersebut, tujuan finansial bisa lebih lekas dan optimal tercapai, serta berkesempatan mendapatkan passive income. Kamu pun dapat bebas memilih jenis investasi untuk dimanfaatkan dalam mengembangkan danamu.

Di antara beragam jenis investasi, reksa dana indeks atau index fund dapat menjadi pilihan yang tepat dengan keunggulan dan peluang keuntungan yang mungkin diberikannya. Bahkan, tidak sedikit investor besar dan berpengalaman yang mengalokasikan dananya pada instrumen investasi tersebut karena memang mampu memberi imbal hasil menjanjikan. 

Nah, jika kamu tertarik untuk berinvestasi pada jenis produk tersebut, simak ulasan tentang pengertian index fund, sejarah, cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya berikut ini.

Baca Juga: Bunga Reksadana – Besaran, Cara Hitung, dan Daftar Reksadana Bunga Tertinggi

Apa Itu Index Fund? 

loader

Apa Itu Index Fund?

Pada dasarnya, yang dimaksud dengan index fund adalah suatu instrumen reksa dana yang pengelolaannya dilakukan dengan tujuan mendapatkan return atau imbal hasil yang mendekati nilai dari indeks acuan. Jenis indeks yang digunakan tersebut dapat berbentuk indeks saham ataupun obligasi. Dalam kata lain, pihak manajer investasi bakal membuat komposisi portofolio reksa dana yang sama persis dengan indeks acuan.

Mengenai hal tersebut, manajer investasi tak perlu menganalisis perusahaan dalam pengelolaan reksa dana indeks. Hal tersebut menjadikan biaya operasional dari index fund lebih rendah ketimbang jenis reksa dana yang lainnya. Tidak hanya itu, market dari reksa dana indeks juga lebih luas dan membuatnya dapat dijual atau dibeli secara fleksibel kapan pun. 

Jenis reksa dana ini juga adalah instrumen populer dan kerap dipilih oleh investor ternama sekalipun. Bahkan, menurut Warren Buffet sebagai Bapak Investasi Dunia, memilih index fund sebagai instrumen investasi adalah langkah tepat agar bisa membuat aset bertumbuh. Alasannya karena instrumen tersebut memiliki nilai risiko lebih rendah ketimbang saham.

Memang, saham dikenal sebagai instrumen investasi dengan peluang imbal hasil menjanjikan. Akan tetapi, instrumen tersebut juga memiliki tingkat risiko yang tinggi sehingga belum tentu cocok untuk semua investor. Sehingga, bagi investor dengan profil risiko konservatif atau moderat, saham menjadi instrumen yang kurang pas untuk dipilih karena tidak tahan saat melihat nilainya merosot cukup dalam. 

Karena alasan itulah mengapa index fund dianggap lebih cocok untuk dipilih oleh investor secara umum karena risikonya terbilang cukup mudah untuk ditoleransi. Contoh reksa dana indeks yang cukup populer salah satunya yaitu S&P 500 yang merupakan indeks kapitalisasi dan terdiri dari 500 perusahaan terkemuka di Amerika Serikat. Sekitar 80 persen dana yang ada di dalamnya mencakup nilai market capitalization yang tersedia. 

Sejarah Singkat Index Fund

Kehadiran index fund diawali dari kebingungan masyarakat awam yang ingin berinvestasi saham. Banyak orang yang bingung mencari produk saham terbaik untuk dipilih, di mana nilainya akan konsisten berkembang dengan optimal. Padahal, agar bisa menemukan produk terbaik, diperlukan usaha dan waktu yang tidak sedikit untuk melakukan analisis.

Daripada melakukan hal tersebut, pendiri dari perusahaan Vanguard, yaitu John Bogle memiliki ide untuk membangun reksa dana indeks pertama di tahun 1976. Melalui jenis reksa dana tersebut, investor bisa mempunyai aset lebih banyak pada bentuk paket. 

Di samping itu, beban biaya yang diberikan juga menjadi lebih rendah ketimbang reksa dana pada umumnya. Dari ide itulah produk reksa dana indeks muncul dan terus berkembang serta banyak dipilih oleh investor hingga saat ini. 

Cara Kerja Index Fund

Index fund dibuat oleh manajer investasi yang sekaligus bertugas membuat portofolio saham yang memiliki nilai sesempurna mungkin. Secara teori, ketika aktivitas pengelolaan terhadap portofolio tersebut dilakukan dengan baik, nilai saham akan berkembang selaras dengan index pasar saham. 

Ambil saja contoh seseorang mencoba untuk membeli reksa dana indeks S&P 500. Pihak manajer investasi bakal melakukan pembelian dengan komposisi sama persis dengan 500 emiten yang terdapat pada indeks S&P 500 tersebut. Hal itu membuat jenis reksa dana ini memiliki kemiripan dengan jenis saham pada indeks tersebut. 

Paling tidak, kinerja dari reksa dana indeks tak akan lebih bagus atau lebih jelek ketimbang indeks yang terdapat pada pasar saham yang dijadikan sebagai acuannya. Agar lebih mudah memahaminya, simak contoh berikut ini. 

  • Apabila saham dari S&P 500 meningkat sebesar 1 persen, maka reksa dana indeks juga akan memiliki tingkat kenaikan yang tidak jauh berbeda, atau bahkan hampir sama.
  • Ketika nilainya flat atau tetap, modal investasi pada produk tersebut pun bakal tetap stagnan atau bergerak tetap.
  • Hal serupa juga terjadi ketika terdapat penurunan nilai saham sebesar 1 persen. Modal yang dibangun pada index fund juga akan menurun dengan persentase yang mirip, atau hampir sama.

Baca Juga: Jenis Reksadana Paling Aman dan Cara Investasinya

Keunggulan Index Fund

Ada beragam alasan mengapa reksa dana indeks kerap dijadikan sebagai pilihan investasi oleh investor. Berikut adalah sederet kelebihan index fund sebagai instrumen investasi.

  1. Modal Terjangkau

    Selayaknya jenis reksa dana lainnya, index fund juga bisa dimulai dengan modal yang kecil. Karenanya, produk ini cocok dipilih oleh investor dari kalangan yang lebih luas. Akan tetapi, jika ingin memilih produk reksa dana yang beragam, kamu tetap perlu menyiapkan modal cukup besar. 

  2. Profil Risiko Terbilang Rendah

    Investasi pada produk ini terbilang memiliki risiko yang cukup rendah. Penyebabnya tak lain karena pergerakannya menyesuaikan index yang dijadikan sebagai patokan. Rendahnya tingkat risiko tersebut pun berasal dari beragam diferensiasi produk saham yang terdapat di jenis reksa dana ini.

  3. Beban Biaya Minim

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, reksa dana ini tak mengharuskan manajer investasi untuk melakukan analisis pasar dan emiten dalam mengelola portofolio. Karena alasan tersebut, beban biaya yang dikenakan kepada investor produk ini akan menjadi lebih rendah. 

    Kebanyakan manajer investasi cuma membebankan biaya sebesar 0,5 persen dari jumlah saldo setiap tahunnya. Bahkan, tidak sedikit pula broker instrumen ini yang menawarkan biaya 0,1% saja per tahun guna menarik minat investasi pemilik modal. 

Kelemahan Index Fund

Jenis instrumen ini juga mempunyai sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan oleh investor, antara lain:

  1. Mudah Terpengaruh Pasar

    Tak banyak yang dapat dilakukan oleh pihak manajer investasi terkait pengelolaan reksa dana indeks. Fluktuasi nilai, baik itu kenaikan atau penurunan pada instrumen ini amat dipengaruhi oleh kondisi pasar serta ekonomi secara umum. Ketika trennya sedang meningkat, nilai dari reksa dana ini juga akan meningkat, pun sebaliknya.

  2. Tak Memberi Keleluasaan pada Manajer Investasi

    Kinerja manajer investasi pada instrumen ini hanya terlihat di awalnya saja. Manajer investasi akan membangun produk index fund dan merancangnya sesempurna mungkin. Kemudian, manajer investasi tidak bisa lagi mengelola atau mengubah komposisi portofolio ketika kondisi pasar berubah.

  3. Potensi Keuntungan Terbatas

    Terakhir, keuntungan investasi pada produk ini juga terbilang terbatas karena sepenuhnya disesuaikan dengan index acuannya. Walaupun bisa saja terjadi, tapi kecil kemungkinannya kinerja dari reksa dana ini untuk melebihi indeks acuannya, atau sebaliknya. Hal tersebut membuat nilai return atau imbal hasil produk ini sangat terbatas dan lebih cocok dipilih untuk aktivitas investasi jangka panjang.

Contoh Index Fund

loader

S&P 500

Terdapat beberapa contoh index fund yang sering kali dipilih oleh investor, di antaranya:

  • S&P 500 yang mencakup 500 emiten perusahaan terbesar di AS.
  • Russel 2000, berisikan 2 ribu perusahaan kecil serta menengah di AS.
  • Dow Jones Industrial Average dengan daftar 30 emiten blue chip AS.
  • FTSE 100, berisikan 100 emiten perusahaan terbesar di Inggris. 
  • DAX yang berisikan 30 emiten dengan kapitalisasi masif di Jerman.

Tak Perlu Repot Analisis Saham dengan Index Fund

Secara umum, index fund adalah instrumen reksa dana yang menyamakan komposisi portofolionya dengan indeks acuan, baik itu obligasi ataupun indeks saham. Karenanya, tidak diperlukan analisis yang rumit ketika memilih produk investasi ini. Walaupun begitu, karena cara kerjanya tersebut, peluang keuntungan dari index fund juga tidak bisa semaksimal saham, meski tingkat risikonya terbilang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Investasi Reksadana Saham, Pengertian, Keuntungan dan Kerugiannya