Ingin Hidup Hemat Di Jakarta Dengan Gaji 10 Juta? Baca Tips Ini

"Jika ingin karirmu lebih maju, pergilah ke Jakarta", begitu katanya. Tapi, para pengejar karir juga merasa ‘keok’ duluan. Sebab, mengetahui bahwa biaya hidup di Ibu Kota juga ternyata cukup tinggi. Jakarta memang termasuk dalam daftar kota termahal di dunia. Posisinya bersanding dengan kota dunia lain seperti New York, London, Tokyo, Paris, Singapura, Seoul, dan Sydney.

Menurut Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, Jakarta memiliki nilai konsumsi rumah tangga rata-rata Rp13.500.000,- per bulannya. Sementara di tahun 2019, hasil survey BPS juga menunjukan, bahwa Jakarta memiliki Indeks Harga Konsumen (IHK) tertinggi di Indonesia, yaitu Rp7.500.726 per bulan. Data BPS di tahun yang sama menyebutkan, rata-rata gaji pekerja kantoran Jakarta adalah Rp6.478.800 per-bulan.

Jangan panik dulu, karena data di atas adalah nilai minum yang diterima para pekerja kantoran di Jakarta. Masih ada perusahaan yang akan membayar keahlian kamu lebih dari pada itu. Katakanlah, 10 juta tiap bulannya. Tapi jika mengacu pada SBH, tetap saja gaji 10 juta tentu masih tidak mencukupi. Namun sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk dapat bertahan hidup saat berkarir di Jakarta.

Dengan asumsi gaji 10 juta per-bulan, coba simak tips berikut ini, agar bisa memulai gaya hidup hemat di Ibu Kota.

Baca juga: 5 Tips Hidup Nyaman meski Gaji Dipotong

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Cara Hemat Hidup di Jakarta

loader

Hidup di Jakarta

  1. Tempat Tinggal

    Menentukan tempat tinggal adalah salah satu hal penting yang perlu kamu lakukan, jika ingin hidup hemat di Jakarta. Pilihlah tempat tinggal yang paling dekat jaraknya dengan tempat kerja, agar tidak terlalu berat di ongkos.

    Jika ingin langsung mendapatkan tempat tinggal yang nyaman, kamu bisa memilih harga tempat kos dengan kisaran 2,5 juta rupiah. Jangan khawatir, tempat tinggal dengan harga segitu fasilitasnya sudah lengkap, kok. Dan sekarang, uang kamu yang tersisa adalah Rp7.500.000,-.

  2. Makan & Minum

    Inilah salah satu faktor yang cukup menentukan bagi kamu untuk dapat menghemat atau tidak. Apalagi, ‘kebocoran’ dana sering kali terjadi di sektor ini. Dan salah satu trik untuk dapat menghemat adalah, dengan mengatur menu makanan kamu setiap hari.

    Mari kita sama-sama mengaturnya, agar apa yang kamu konsumsi tidak terlalu menyedot biaya yang berlebihan. 

    • Sarapan 

      Lupakan ‘Breakfast At Tiffany’s’. kamu bisa mulai dengan sarapan sederhana yang sehat. Salah satunya, mengkonsumsi oatmeal sebagai menu sarapan wajib. Selain irit, dari segi kesehatan, sarapan dengan sereal gandum juga menyehatkan.

      kamu bisa membeli instant oatmeal 800 gram seharga Rp60 ribu, dan bisa dikonsumsi selama 1 bulan. Sarapan jenis ini jelas akan lebih irit dibanding harus mengeluarkan dana sebesar 15 ribu rupiah atau lebih untuk nasi kuning atau bubur ayam.

      Bosan? Bisa jadi. Tapi kamu bisa merasakan manfaatnya. Apalagi, jika mendambakan berat badan yang ideal, dan rekening yang masih stabil di akhir bulan.

    • Makan Siang

      Tips yang ini akan menyiksamu? Tentu saja tidak. Bisa karena terbiasa. Tidak ada salahnya untuk memulai pola hidup yang lebih sehat. Lagi pula, kamu masih bisa menikmati makan siang yang bisa dikatakan lebih sedap.

      Di Jakarta, masih ada warung-warung makanan yang membandrol harga Rp15 ribu untuk dua macam lauk dan satu macam sayuran. Memang, terkadang agak tricky untuk dapat bisa menemukan harga yang miring seperti ini.

      Tapi, cobalah untuk mencari tempat makan yang posisinya bukan di jalan utama. Biasanya, warung makanan yang tidak berada di jalan besar bisa jadi memiliki harga yang lebih miring.

    • Makan Malam

      Sekarang saatnya mengatur menu makan malam. Setelah sarapan yang bisa dikatakan ‘tidak memiliki rasa’ dan sudah irit saat makan siang, kamu bisa sedikit ‘berfoya-foya’ di malam hari. Saatnya mencari makanan dengan kisaran harga Rp20 ribu.

      Menunya, bisa kamu tentukan sendiri. Apakah sate, soto, atau nasi goreng dengan budget yang sesuai. Kadang, makan malam yang tidak terkontrol bisa menjadi salah satu alasan kamu menjadi boros. Apalagi, jika sudah pergi nongkrong bersama teman-teman.

    • Minum

      Dari pagi hingga sore, kamu berada di kantor. Tempat kerja tentu memiliki dispenser bagi karyawan. Jangan lupa minum. 60-70 persen tubuh manusia terdiri dari air. kamu bisa minum sepuasnya selama bekerja.

      Jangan lupa, kamu juga perlu untuk selalu menyiapkan air minum galon di tempat tinggal. Kadang tak terasa, membeli air minuman dalam kemasan botol bisa cukup mencekik dompet. Taruhlah kamu membutuhkan 4 galon air setiap bulannya, dan mungkin membutuhkan kurang dari pada itu.

      Agar dapat lebih mengirit lagi, siapkan air minum dalam tumbler yang bisa dibawa kemana-mana. Dengan cara ini, kamu tidak perlu membeli minuman saat harus makan di luar.

    Inilah hitungan dana yang harus dikeluarkan per-bulan, jika kamu mempraktikan pola makan dan minum di atas.

    Sarapan: Rp60 ribu untuk 30 hari

    Makan siang: Rp15 ribu x 30 hari = Rp450 ribu

    Makan Malam: Rp20 ribu x 30 hari = Rp600 ribu

    Air minum: Rp18 ribu x 4 = Rp72 ribu

    Jika kamu berhsil mengaplikasikan gaya hidup di atas, pengeluaran untuk makan-minum adalah sebesar Rp1.182.000,-. Kecuali kamu pergi ke Starbucks setiap hari. Sisa uang kamu sekarang adalah Rp6.318.000,-.

  3. Ongkos

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pilihlah tempat tinggal yang paling dekat jaraknya dengan tempat kerja kamu. Jika ternyata tempat kerja bisa diakses dengan berjalan kaki, kenapa tidak? 10.000 langkah perhari memberikan manfaat untuk kesehatan, lho.

    Salah satu trik yang dapat kamu lakukan untuk menghemat ongkos adalah, memilih tempat tinggal yang memiliki akses Trans Jakarta. Karena, dengan memanfaatkan transportasi umum, pengeluaran biaya untuk ongkos pulang-pergi menjadi lebih irit.

    Tarif Trans Jakarta adalah Rp3.500,-. kamu tidak perlu pergi ke kantor setiap hari. Dalam sebulan, kamu hanya perlu pulang-pergi kantor dalam 22 hari. Berdasarkan hitungan tersebut, total ongkos PP kamu dalam satu bulannya adalah Rp154 ribu. 

    Dengan asumsi gaji 10 juta, setelah memenuhi segala kebutuhan utama di atas, uang kamu yang masih tersisa adalah sebesar Rp6.164.000,-. Melihat angkanya, tentu kamu berada di posisi yang aman saat akhir bulan menyambangi.

  4. Rajin Berinvestasi

    Meskipun dari perhitungan di atas kamu dapat menghemat cukup banyak uang, ada baiknya uang tersebut digunakan untuk investasi. Dengan melakukan investasi, kamu tentunya akan mendapatkan keuntungan sehingga jumlah uang yang dimiliki lebih banyak.

    Semua investasi tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi terdapat pula risiko kerugian. Namun, jika kamu takut untuk kehilangan uang, tidak perlu khawatir karena terdapat instrumen investasi yang minim risiko, seperti reksadana. Berimain reksadana tidah hanya minim risiko, tetapi juga mudah dan memberikan keuntungan.

Baca juga: 5 Cara Menabung Saham dengan Gaji UMR

Pertimbangankan Berbagai Aspek Untuk Menghemat

Tempat tinggal, makan-minum dan ongkos adalah tiga hal yang cukup penting untuk diperhitungkan dalam pengeluaran. Tentu saja, perhitungan ini berlaku khusus bagi mereka yang masih hidup sendiri atau single.

Meskipun sepertinya masih ada dana untuk membeli sneakers keren, kamu juga perlu untuk memperhitungkan hal lain. Diantaranya, tabungan atau keperluan-keperluan kecil seperti pulsa dan lain-lain.

Dan yang paling penting adalah, kamu perlu memiliki tekad yang bulat, dan konsistensi agar dapat menjalani gaya hidup yang irit di Jakarta.