Instrumen Investasi yang Cocok Untuk Mahasiswa

Investasi akan jauh lebih baik ketika dilakukan sejak muda. Terlebih, saat masih duduk di bangku perkuliahan atau berstatus mahasiswa. Saat di masa seperti itu justru sangat pas untuk mulai belajar investasi.

Namun, mungkin banyak mahasiswa yang masih kebingungan saat memilih produk investasi yang tepat saat baru mulai belajar berinvestasi. Sebetulnya ada banyak jenis instrumen investasi yang cocok untuk para mahasiswa, lho. Daripada penasaran, simak dulu yuk rekomendasinya berikut ini.

Baca juga: Dunia Investasi: Kenali Instrumen, Istilah dan Tips Sukses Investasi

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Rekomendasi Instrumen Investasi Untuk Mahasiswa

loader

Instrumen Investasi untuk Mahasiwa

  1. Reksa Dana

    Reksa dana merupakan instrumen investasi yang digunakan sebagai wadah sejumlah investor yang ingin menanamkan modalnya. Produk investasi ini cocok bagi mahasiswa karena kamu tak perlu repot melakukan analisis tiap produk.

    Pasalnya, produk reksa dana sendiri dikelola secara profesional oleh manajer investasi yang memang berkompeten. Merekalah yang mengelola dana milik investor dan menyebarkannya ke berbagai instrumen investasi yang menguntungkan. Reksa dana sendiri memiliki empat jenis berbeda, berikut ini diantaranya.

    • Reksa Dana Pasar Uang

      Reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana yang menginvestasikan semua dana milik investor (100%) pada instrumen surat utang dan deposito dengan tenor kurang dari setahun. Tujuannya supaya likuiditas maupun modal investasi tetap terjaga.

      Mengapa instrumen ini sangat tepat untuk mahasiswa? Sebetulnya, bukan cuma untuk mahasiswa tapi juga investor pemula lainnya. Alasannya, karena instrumen ini memiliki risiko investasi paling rendah dari semua jenis reksa dana lainnya.

    • Reksa Dana Pendapatan Tetap

      Reksa dana pendapatan tetap mengalokasikan 80% hingga 95% dananya maksimal di instrumen obligasi. Biasanya, instrumen investasi ini berisi instrumen obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun.

      Jenis instrumen ini cocok untuk investasi jangka menengah antara dua sampai lima tahun. Keuntungan memilih jenis reksa dana ini cukup banyak.

      Mulai dari risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham hingga imbal hasil lebih besar dari instrumen deposito dan reksa dana pasar uang. Inilah alasannya, mengapa jenis investasi ini cocok untuk para mahasiswa.

    • Reksa Dana Campuran

      Reksa dana campuran merupakan jenis reksa dana yang pengelolaan dana milik investor dibagi ke dalam berbagai instrumen investasi. Seperti saham, obligasi, maupun pasar uang.

      Reksa dana campuran memiliki komposisi berupa saham 60%, obligasi 20%, dan pasar uang 20%. Strategi ini memiliki potensi return atau imbal hasil yang cukup tinggi dibanding reksa dana pendapatan tetap.

      Jenis investasi ini cocok untuk mahasiswa yang ingin berinvestasi untuk jangka menengah atau jangka panjang dengan tenor tiga sampai lima tahun. Hasilnya bisa digunakan untuk jaga-jaga biaya pendidikan tingkat selanjutnya atau membeli rumah masa depan.

    • Reksa Dana Saham

      Reksa dana jenis ini mengalokasikan dana investor minimal 80% pada instrumen saham. Sama seperti reksa dana yang lain, investor juga bisa menggunakan jasa seorang manajer investasi untuk mengelola portofolio saham. Termasuk jual beli saham sehingga tak perlu lagi repot-repot melakukan analisis produk saham satu demi satu.

      Keuntungan maupun kerugian yang diperoleh berasal dari naik turunya harga saham dalam produk reksa dana tersebut. Produk investasi ini cocok dipilih oleh para mahasiswa yang ingin berinvestasi jangka panjang, minimal lima tahun ke atas.

  2. Emas

    Logam mulia yang satu ini memiliki sifat lunak yang mudah ditempa dan kerap digunakan sebagai bahan untuk membuat perhiasan maupun benda berharga lainnya. Namun, ternyata emas juga termasuk instrumen investasi yang cukup populer di berbagai kalangan karena sangat menguntungkan, lho.

    Selain itu, emas juga termasuk instrumen investasi yang bernilai tinggi dan mudah dicairkan. Tentunya, instrumen ini cocok digunakan oleh para mahasiswa yang ingin belajar berinvestasi.

    Bukan itu saja, logam mulia yang satu ini juga cocok untuk mahasiswa yang ingin berinvestasi jangka panjang atau lebih dari lima tahun. Sebab, nilainya yang stabil dan cenderung mengalami peningkatan ketika kondisi perekonomian melemah.

  3. Obligasi Pemerintah

    Instrumen Investasi selanjutnya yang cocok untuk mahasiswa adalah obligasi pemerintah. Alasannya, karena produk ini keamanannya dijamin oleh negara. Baik kupon (return) maupun pokok dari dana yang telah diinvestasikan.

    Salah satu produk investasi obligasi pemerintah yang bisa dipilih yakni SBN atau Surat Berharga Negara. Dimana, siapapun bisa membelinya mulai dari jutaan saja hingga miliaran rupiah.

    Hanya saja, untuk imbal hasil atau return-nya harus menunggu jatuh tempo sebagaimana ketentuan yang diatur oleh pemerintah. Selain itu, ada sejumlah instrumen obligasi pemerintah lainnya yang juga tak kalah menarik. Yakni Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan Savings Bond Ritel atau SBR.

  4. Deposito

    Investasi selanjutnya yang bisa dipilih oleh para mahasiswa adalah simpanan deposito. Instrumen ini mudah dijalankan, karena memiliki konsep yang tak jauh berbeda dengan menabung.

    Hanya saja, dana yang disimpan di bank baru bisa diambil dalam jangka waktu yang ditentukan agar bisa mendapatkan imbal hasil dari suku bunga yang ditawarkan. Untuk suku bunga rata-rata untuk produk deposito sendiri berkisar di angka 2,75% per Juli 2022. Sementara, dengan tenor rata-rata satu bulan dengan bunga sekitar 2%.

  5. Tabungan Berjangka

    Selain itu, ada pula tabungan berjangka yang merupakan salah satu produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan. Produk ini cocok dipilih oleh mahasiswa yang ingin melakukan investasi jangka pendek atau menengah.

    Dengan modal minimal 100 ribu rupiah, kamu bisa mengajukan layanan tabungan berjangka pada perbankan yang saat ini digunakan. Selama durasi menabung (biasanya 1 sampai 5 tahun), nasabah tabungan berjangka juga tidak dibolehkan untuk mencairkan dana yang telah ditabung hingga akhir masa investasi. Sehingga, nasabah akan menjadi lebih disiplin dalam berinvestasi sampai tujuannya tercapai.

  6. P2P Lending

    Instrumen investasi yang selanjutnya ada P2P lending yang bergerak di bidang penyedia jasa keuangan atau pembiayaan. Produk ini opsi pilihan yang cocok bagi mahasiswa karena tidak memerlukan banyak modal.

    Bahkan, hanya dengan ratusan ribu rupiah saja sudah bisa mulai berinvestasi. Tak hanya itu, produk keuangan ini juga difasilitasi oleh OJK sebagai lembaga otoritas. Maka, bisa dapat meminimalisir risiko bagi calon peminjam dan investor.

  7. Menjalankan Bisnis

    Berbisnis bisa jadi sumber penghasilan tambahan yang tepat untuk mahasiswa. Ada banyak jenis bisnis yang bisa dijalankan secara fleksibel sambil menjalankan kegiatan perkuliahan.

    Apalagi di era digital seperti saat ini, banyak jenis bisnis yang bisa dipilih untuk dijalankan atau dikembangkan. Mulai dari bisnis jual beli online, menjadi reseller atau dropshiper, menjual jasa atau skill dan lain sebagainya yang sesuai dengan minat atau kemampuan.

    Bahkan, bisnis tersebut bisa dilakukan tanpa perlu biaya tambahan yang mungkin memberatkan. Seperti dropship misalnya, dimana seseorang bisa menjual produk dengan brand-nya tanpa perlu membuka toko lebih dulu.

    Atau jika punya modal lebih bisa jadi reseller dengan membeli banyak produk dan menyimpannya sebagai stok. Lalu menjualnya dengan harga berbeda. Jika ditekuni dengan baik, tentu bisnis modal kecil ini bisa berjalan dengan baik. Bukankah, ini termasuk investasi menarik di masa mendatang?

  8. Cryptocurrency atau Kripto

    Pastinya sudah tak asing lagi dengan yang namanya cryptocurrency atau kripto, bukan? Ini bisa jadi produk investasi yang menarik bagi mahasiswa, lho.

    Kripto sendiri merupakan sebuah mata uang digital yang umum digunakan sebagai alat tukar dengan kriptografi untuk berbagai hal. Seperti mengamankan suatu transaksi keuangan, melakukan kontrol terkait pembuatan unit tambahan, maupun melakukan verifikasi transfer aset.

    Kripto juga diatur di dalam blockchain, yakni suatu sistem yang mengelola dan mengatur data transaksi terkait mata uang digital. Dimana transaksi tersebut tidak berhubungan dengan pihak ketiga, misalnya bank.

  9. NFT atau Non Fungible Token

    Bagi mahasiswa yang punya minat di bidang seni, investasi NFT bisa jadi opsi pilihan yang menarik! NFT sendiri merupakan aset digital yang mampu mewakili suatu barang atau benda berharga dan memiliki nilai tukar tak tergantikan.

    Aset yang dijual jumlahnya hanya satu dan bersifat original. Meski ada sejumlah aset yang mungkin sama, akan tetapi kepemilikannya tetaplah satu. Di NFT, sistem transaksinya juga diatur oleh blockchain.

Baca juga: Beda Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Manfaat Investasi bagi Mahasiswa

loader

Manfaat Investasi bagi Mahasiswa

  1. Lebih Andal Kelola Keuangan

    Kebanyakan mahasiswa mungkin masih menjadi tanggungan orang tua dan mendapatkan uang saku untuk memenuhi segala kebutuhannya, walaupun ada beberapa juga yang telah bekerja paruh waktu. Terlepas dari kondisi keuangannya tersebut, melalui investasi mahasiswa mampu lebih andal dalam mengelola finansial. Jadi, alih-alih uangnya digunakan untuk berbelanja atau memenuhi keinginan yang kurang penting, lebih baik disimpan untuk masa depan bukan?

  2. Mempersiapkan Finansial Pasca Kelulusan

    Selain itu, melalui investasi pula mahasiswa mampu mempersiapkan kondisi keuangannya pasca kelulusan. Seperti yang kita tahu, mencari kerja bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan di tengah ketatnya persaingan para pencari kerja. Karenanya, melalui investasi, kamu akan tetap memiliki pegangan dana untuk digunakan memenuhi apa pun kebutuhan pasca kelulusan hingga berhasil mendapatkan pekerjaan yang mapan. 

  3. Cara Mengumpulkan Biaya Studi Lanjutan

    Tidak hanya itu, dana yang telah terkumpul melalui investasi juga bisa digunakan untuk membiayai rencana mengambil studi lanjutan. Dengan besarnya biaya studi lanjutan, seperti S2 atau kursus, menyiapkannya sejak dini bisa menjadi pilihan yang bijak. Nah, dengan investasi, dana tersebut bisa terkumpul dengan lebih optimal karena akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. 

  4. Sarana Menyiapkan Biaya Pernikahan

    Dana yang terkumpul dari investasi selama masih menjadi mahasiswa juga bisa digunakan sebagai modal untuk menikah. Hal ini tentu dapat membuat beban finansial yang harus ditanggung saat mempersiapkan kebutuhan menikah menjadi lebih ringan, terlebih kalau memang sudah dipertemukan dengan jodohnya. 

  5. Sebagai Persiapan Dana Pensiun

    Terakhir, investasi juga bisa bermanfaat sebagai persiapan dana pensiun bagi mahasiswa. Ya, kamu tak salah membaca, dana pensiun juga penting disiapkan melalui investasi sejak dini, termasuk ketika masih dalam bangku perkuliahan. Jadi, peluang untuk meraih financial freedom sebelum berusia senja menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: Apa Itu Pig Butchering Scam? Modus Penipuan yang Tengah Mengancam Investor Crypto

Pastikan Tujuannya, Pilih Investasi yang Sesuai

Investasi yang cocok untuk mahasiswa memang cukup banyak, tetapi kembali lagi pahami dulu apa tujuan finansial yang ingin diraih. Selain itu, berapa budget yang ada di dompet. Sesuaikan dulu semuanya, baru kemudian pilih instrumen investasi yang cocok.

Jangan lupa juga, pelajari profil risiko dari masing-masing jenis investasi yang ada. Dengan begitu, produk yang dipilih benar-benar bisa memberikan imbal hasil yang positif untuk masa mendatang. Semoga bermanfaat.