Mengenal Istilah Latensi di Dunia Forex dan Beragam Pengaruhnya yang Penting Dipahami Trader

Banyak orang tertarik untuk terjun ke dunia trading karena memiliki potensi untuk memberi imbal hasil atau keuntungan yang menjanjikan. Jenis produk yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk trading pun beragam dengan tingkat risiko yang luas, mulai dari risiko rendah hingga tinggi. 

Salah satu contoh instrumen trading yang populer dan kerap dijadikan pilihan adalah forex atau foreign exchange. Selayaknya jenis instrumen trading lainnya, forex juga mempunyai sejumlah kriteria dan strategi yang mampu meningkatkan peluang keuntungan yang bisa didapatkan oleh trader. Di antara sederet kriteria dan strategi yang bisa dipilih, latensi atau latency menjadi salah satu indikator yang penting untuk diperhatikan.

Sebagai faktor yang memengaruhi potensi cuan trader forex, latensi tergolong sebagai indikator yang sering diabaikan oleh investor. Padahal, dampak dari faktor ini cukup signifikan pula dan mampu menjadi acuan trader ketika trading agar mendapat untung.

Oleh karena itu, agar mampu menjalani aktivitas trading dengan lebih optimal dan memaksimalkan potensi keuntungannya, simak penjelasan lengkap tentang latensi berikut ini. 

Baca Juga: Yuk Pelajari Apa Itu Trading Forex dan Cara Kerjanya agar Tak Merugi Sebelum Mencoba

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Latensi

loader

Pengertian Latensi

Dalam artian sederhana, istilah latensi memiliki kesamaan arti dengan penundaan. Pada konteks trading, latensi berarti kerangka waktu yang dibutuhkan agar perintah atau order bisa dieksekusi. Dalam artian yang lebih luas, latensi merupakan sesuatu yang mengacu pada penundaan atau selisih waktu antara perintah atau request dengan respons yang diberikannya. 

Pada aktivitas trading, latensi secara langsung memengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan oleh seorang trader untuk melakukan langkahnya pada pasar. Biasanya, trader akan menyebutkan latensi tinggi atau latensi rendah tergantung dari lama waktu pesanan bisa dieksekusi pada server atau pasar. 

Sebagai contoh, istilah latensi tinggi mengacu pada proses eksekusi pesanan atau order yang terbilang cepat. Sebaliknya, untuk latensi rendah berarti jika respons operasi dari pesanan yang dilakukan oleh trader umumnya berlangsung lambat dan tertunda. Pada konteks tersebut, latensi diukur dengan satuan milidetik dan latensi tinggi biasanya bisa memproses pesanan dengan kecepatan instan selayaknya halaman situs bisa dimuat secara langsung. 

Ketika ada masalah terkait latensi, secara umum hal tersebut akan memengaruhi tingkat penerimaan pesanan atau perintah yang berkaitan dengan informasi pasar. Masalah tersebut juga akan memengaruhi kemampuan pasar atau server untuk bertindak sesuai dengan perintah yang diterimanya. 

Peran Latensi pada Aktivitas Trading Forex

Semua trader dan pelaku investasi pasti memahami jika pasar memiliki aktivitas transaksi dan informasi yang seakan tak ada hentinya bergerak. Kadang kala, perubahan bisa terjadi secara tiba-tiba dan tindakan secepatnya perlu dilakukan oleh trader agar tak melewatkan potensi keuntungan atau menghindari risiko kerugian. Oleh alasan inilah mengapa memahami latensi penting ketika menjalani aktivitas trading forex.

Di sisi lain, ketika melakukan kegiatan trading forex, trader tak hanya membutuhkan latensi dengan tingkat yang tinggi saja. Melainkan, mereka juga memerlukan tingkat latensi yang stabil dan konstan. Agar bisa meraih kondisi tersebut, ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan oleh trader selama trading, seperti, kecepatan dan konektivitas internet, kinerja dari server broker, kestabilan perangkat lunak, hingga kemampuan perangkat keras milik trader. 

Perlu dipahami jika latensi tak sekadar berkaitan dengan kecepatan dalam mengeksekusi pesanan. Istilah tersebut juga menentukan tentang seberapa cepat trader dalam menerima informasi pasar yang penting, termasuk pembaruan data. 

Apabila program trading mempunyai kode yang buruk maupun dibuat dengan kondisi pasar yang kurang stabil, kedua faktor tersebut bisa menyebabkan pengiriman informasi tertunda. Alasannya karena sinyal trading kurang optimal dan berisiko membuat trader melewatkan kesempatan mendapat peluang keuntungan atau menghindari risiko kerugian. 

Sebab, dalam dunia trading, melewatkan satu detik saja dalam mengambil langkah atau keputusan bisa berakibat fatal. Untuk itu, pengaruh latensi ini amat penting dalam aktivitas investasi atau trading.

Baca Juga: Cara Ampuh Menjadi Trader Forex Sukses dan Deretan Trader Forex Terkaya di Dunia Sebagai Inspirasi

Pengertian Slippage

Terkait latensi atau latency terdapat pula istilah yang disebut sebagai slippage. Secara umum, slippage memiliki arti sebagai pengukuran perbedaan atau selisih antara harga yang mana trading secara real time dieksekusi. Istilah ini juga mengacu pada nilai yang diharapkan trader ketika akan mengeksekusi pesanan ataupun order trading. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam dunia trading, mempertimbangkan harga secara cepat merupakan faktor penting yang mampu memengaruhi performa trader. Apabila terjadi penundaan maupun selip, tak peduli sekecil apa selisihnya, trader memiliki risiko untuk mendapatkan kerugian yang besar atau melewatkan peluang keuntungan yang menjanjikan. 

Faktor yang Pengaruhi Tingkat Latensi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa faktor yang mampu memengaruhi tingkat latensi ketika trading. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 3 faktor utama yang memengaruhi tingkat latensi ketika trading forex.

  1. Konektivitas Internet

    Konektivitas internet atau jaringan koneksi internet merupakan faktor utama pertama yang mampu memengaruhi tingkat latensi trading. Ketika koneksi internet sedang buruk atau lambat, latensi ketika trading pasti akan menjadi lebih parah. Oleh karena itu, sebelum melakukan aktivitas trading, usahakan untuk rutin mengecek kondisi jaringan internet dan tes ping agar tak mengganggu nantinya. 

  2. Hardware Milik Trader

    Selain konektivitas internet, kemampuan hardware milik trader juga memiliki pengaruh krusial terhadap tingkat latensi selama trading. Walaupun memiliki kecepatan internet yang tinggi, tapi jika sumber daya komputer atau laptop tak memadai dan sering bermasalah, aktivitas trading dan tingkat latensi nantinya juga akan sering terganggu. Untuk itu, jika dirasa masalah latensi disebabkan oleh kondisi hardware yang lemah, kamu perlu melakukan upgrade demi melancarkan aktivitas trading. 

  3. VPS Forex

    Performa hosting merupakan salah satu hal yang bertanggung jawab, tak hanya untuk menjalankan pesanan, tapi juga segala fungsionalitas dari platform trading. VPS barangkali bisa menjadi solusi optimal agar kinerja dari server trading menjadi lebih baik. 

    Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi kendala bagi broker karena harus menyediakan akses terhadap VPS ini. Sehingga, solusi untuk mengatasi hal ini tidak ada di tangan trader dan perlu menyiasatinya dengan memilih broker yang tepat. 

Tips Menekan Dampak Latensi pada Trading Forex

Tingkat latensi bisa memengaruhi aktivitas trading, bahkan memberi dampak yang cukup signifikan dan perlu diantisipasi oleh trader. Agar dampak dari latensi ini bisa ditekan ketika melakukan aktivitas trading forex, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Langsung Mengakses Pasar

    Dalam dunia trading terdapat yang namanya DMA atau Direct Market Access yang bisa digunakan untuk mendapat akses yang lebih lengkap dan cocok untuk bisnis. DMA memungkinkan pengguna untuk melewati sejumlah langkah agar lebih cepat mengeksekusi pesanan. Meski begitu, akses terhadap layanan DMA ini terbilang terbatas dan tak berlaku pada trader retail, walaupun secara bertahap sudah mulai disediakan oleh broker. 

  2. Menggunakan Perangkat yang Didesain untuk Trading

    Menggunakan perangkat yang secara khusus didesain untuk trading juga bisa menjadi cara menurunkan tingkat latensi. Biasanya, trader menggunakan smartphone atau komputer biasa untuk trading yang faktanya tak dibuat untuk kegiatan trading. Oleh karena itu, upayakan untuk upgrade perangkat agar bisa lebih nyaman melakukan trading dan menurunkan tingkat latensi. 

  3. Trading dengan Emas

    Cara lain untuk menekan dampak latensi adalah dengan mengganti aset yang diperdagangkan. Emas bisa menjadi pilihan yang ideal karena nilainya jarang sekali turun dan cenderung stabil. 

  4. Menggunakan Jaringan Internet yang Lebih Cepat

    Selain itu, dengan memiliki jaringan internet yang lebih cepat dan stabil, dijamin masalah latensi bisa diatasi. Apalagi menggunakan jaringan 5G, aktivitas trading pasti bisa dilakukan dengan lebih lancar. Walaupun begitu, akses internet 4G pada dasarnya sudah cukup cepat dan aman untuk melakukan trading. 

  5. Menggunakan VPS atau Virtual Private Server Forex

    Tips yang terakhir, gunakan VPS atau Virtual Private Server Forex untuk mengatasi masalah latensi yang mengganggu aktivitas trading. Dengan VPS Forex, masalah kinerja tidak akan lagi dialami oleh trader sehingga mampu menjalankan aktivitas tersebut dengan lebih optimal. Intinya, VPS Forex ini adalah teknologi yang memungkinkan untuk mendapatkan advisor yang canggih dengan tujuan mendekatkan akses trader pada server broker. 

Atasi Masalah Latensi agar Tak Ganggu Aktivitas Trading

Intinya, latensi adalah kecepatan dalam mengeksekusi pesanan trader yang mampu memengaruhi kinerjanya selama melakukan aktivitas trading. Apabila muncul masalah terkait latensi, dampak yang diberikan bisa sangat besar hingga memengaruhi peluang keuntungan atau risiko kerugian saat trading. Oleh karena itu, pastikan untuk memahami maksud latensi dan cara mengatasi masalahnya sesuai penjelasan di atas, ya!

Baca Juga: Perbedaan Forex dan Cryptocurrency, Biar Gak Salah Investasi!